REFARAT:
OBAT ANTIANSIETAS
DISUSUN OLEH :
Sakina Usman
N 111 14 011
1
PEMBIMBING
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
manusia secara utuh (body and mind), tidak hanya masalah fisik, fisiologi, atau
patologi yang terjadi saja, tetapi juga melihat hubungan individu dengan
kedokteran yang mutakhir. Dalam setiap kondisi tidak mudah untuk menentukan
2
aspek mana yang harus lebih diprioritaskan. Istilah biological priority and
selektif pada system saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap
aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang
pikiran yang biasa digunakan dalam bidang psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.
pengetahuan empiris. Hal ini dapat dipahami, karena patofisiologi penyakit jiwa
itu sendiri belum jelas. Psikotropik hanya mengubah keadaan jiwa pasien sehinga
3
dengan fungsi mental-kognitif tidak terganggu) dan berguna untuk terapi
tambahan penyakit somatic dengan ciri ansietas (perasaan cemas) dan ketegangan
ditandai dengan gejala fisik seperti palpitasi, berkeringat dan tanda-tanda stress
BAB II
OBAT-OBAT ANTIANSIETAS
dan juga mempunyai efek sedative, relaksasi otot, amnestic dan antiepileptic.1
1. Golongan Benzodiazepine
Contoh: Diazepam, Chlordiazepoxide, clobazam, Bromazepam,
Alprazolam
2. Golongan Non-Benzodiazepine
Contoh: Sulpride, Buspirone, Hydroxyzine
4
Antiansietas yang terutama adalah benzodiazepine. Banyak golongan
obat yang mendepresi system saraf pusat lain telah digunakan untuk sedasi siang
Indikasi Penggunaan:3
- Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistic terhadap 2 tau
rutin.
- Terdapat paling sedikit 6 dari 18 gejala-gejala berikut:
Ketegangan motoric:
o Kedutan otot atau rasa gemetar
o Otot tegang/kaku/pegal linu
o Tidak bisa diam
o Mudah menjadi lelah
Hiperaktivitas otonom
o Nafas pendek/terasa berat
o Jantung berdebar-debar
o Telapak tangan basah-dingin
o Mulut kering
o Kepala pusing/terasa melayang
5
o Mual, mencret, perut tak enak
o Muka panas/badan menggigil
o Buang air kecil lebih sering
o Sukar menelan/rasa sumbar
Kewaspadaan berlebihan dan penangkapan berkurang:
o Perasaan jadi peka/mudah ngilu
o Mudah terkejut/kaget
o Sulit konsentrasi pikiran
o Sukar tidur
o Mudah tersinggung
cemas perpisahan
- Sindrom ansietas penyerta: gangguan jiwa + ansietas, misalnya:
kanker dll.
a. Mekanisme kerja
Sindrom ansietas disebabkan oleh hiperaktivitas dari system limbic SSP
6
ion Chlorida masuk ke dalam sel, sehingga terjadi hiperpolarisasi neuron
antiansietas
- Beberapa spesifikasi:
o Clobazam = 1,5 benzodiazepine = psychomotor performance
7
o Lorazepam = short half life benzodiazepine and no significant
badan sama dengan jumlah obat yang keluar dari badan) dicapai
setelah 5-7 hari dengan dosis 2-3 kali sehari (half life =<24 jam).
- Efek klinis terlihat bila kadar obat dalam darah telah mencapai
steady state
- Mulai dengan dosis awal (dosis anjuran) kemudian dinaikkan dosis
setiap 2-4 minggu sehingga terjadi dosis minimal yang masih efektif
8
- Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor
singkat.
d. Kontraindikasi
9
Pasien dengan hipersensitif terhadap benzodiazepine, glaucoma,
diseases.3
Derivat benzodiazepine sebaiknya jangan diberikan bersama alkohol,
10
5. Bromazepam Lexotan Tan 1,5 3 6 mg 3 x 1,5 mg/hari
rendah disalahgunakan dan disertai fenomena putus zat atau hanya hendaya
kognitif.4
a. Mekanisme
Buspirone diabsorpsi dengan baik dari saluran gastrointestinal dan tidak
pada mekanisme reseptor ini. Buspirone lebih bekerja sebagai agonis atau
aktivitas pada reseptor 5-HT2 dan reseptor dopamine tipe 2(D 2), meskipun
11
efek pada reseptor ini tidak diketahui. Pada reseptor D2, obat ini memiliki
diterapi secara utuh. Tidak ada kematian dilaporkan akibat over dosis
hati-hati pada orang dengan gangguan hati dan ginjal, perempuan hamil,
dan ibu yang menyusui. Obat ini dapat digunakan dengan aman oleh
lansia.4
c. Interaksi Obat
12
pembersihan selama 2 minggu. Eritromisin, itraconazole, nefazodone dan
2.2 Hydroxizine
Hidroxizine adalah antihistamin tua, awalnya disetujui untuk penggunaan
klinis oleh FDA pada tahun 1956. Obat ini memiliki sifat anxiolytic
samping.4
13
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Jakarta.
3. Maslim R, 2007. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik
14