Anda di halaman 1dari 5

Ganggun tidur:

Tidur berperan sbg mekanisme perlindungan untuk menjaga organisme dari bahaya selama
periode inaktif.

Tidur dapat di prediksi dan reversible.


Pengatr tidur diperkiranakn terdapat pada nucleus preoptic ventrolateral dari hipotalamus
anterior.

2 jenis kemopok tidur.


Short sleepr 3-4 jam/ hari
Long sleeper 7-8 jam/hari
Usia menentukan waktu tidur dari suatu individu

Fungsi tidur:
- Pada proses pertumbuhn
- Saat tidur, otakmemebentuk proteinbaru untuk perbaiki sel.
- Pemeliharaan energi selama 24 jm dalam sehari
- Otot dibangun ketika tidur
- Untuk menghancurkan toxin
Pada stadium jaha: gelombang beta
Keadaan tidur ringn= stadium 1 dan 2
Tidur dalam= stadium 3 dan 44
Satu siklus berlangsung sekitar 90 menit
Pda depresi pengurangan gel. Delta 20%

GANGGUAN TIDUR
Gangguan tdir primer (non organtik)
Gangguan tidur sekunder (psikiatri, medis dan penggunaan zat)

GT Primer:
1. Disomnia: adanya jumlah kulatita tidur terganggu. Insomnia, hipersomnia
2. Parasomnia: ada peristiwa episode abnormal yang terjadi selama tidur (mimpi buruk
teroro tidur, somnabulisme)
A. Insomnia
Keadaan yang sering kita temu dalam kehidupan sehari-hari yang sering diabaikan.
Keluhan tidur diamggap tidak serius
Keluhan tidur diaggap sepele
Keluhan ini berdampak pada produktivitas dan kulaitas tidur.

Insomnia adalah suatu kondisi tidur yang tidak memuasan scara kuntitas dana tau
kulatitas yang berlangsung untuk satu kurun waktu terntu.

Sindrom insomnia:
= membutuhkan wakt lebih dari ½ jam untuk tertidur
Dan sulit kembali setelah terbangun >> siklus tidur tak utuh
Terjadi hendaya’
Pembagian insomnia:
a. Transian < 1 mgg
b. Shortemn 1-4 mgg
c. Longterm >4 mgg
[emagian etiologi:
a. Insomnia primer: tidak disebabkan kondisi fisik atau mental yang dktahui
b. Insomnia sekunder: berdasarkan penyakit

Faktor risiko dan dampak:


- Stress kehidupan
- Usial lanjut
-
Kriteria insomnia:
- Berat tidur:

Pedoman diagnostic insomnia primer:


- Adanya keluhan suit masuk tidur/ mempertahankan tidur
- Gangguan tidur menyebabkan penderitaan tidur yang
- Tidak berhubungan dengan gangguan mental

Penilaian insomnia
- Polysomnography yang dinilai: latensi tidurm total sleep time

Tatlaksana:
- Sleep hygine: wuhu mandi ar panas, penyesuaian lingkungan tidur dan sekitar,
tempat tidur yang nyaman.
- Stimulus control therapy: pergi ke tempat tidur hanya untuk tidur dan aktivitas
seklsual, tidak ada yang lain. Apabila tidak tidur 15-20. Menit maka aktivitas baca,
baru tiduar
- Sleep restricting theraphy: membuat catatan waktu tidur yang sebenarnyam waktu
saat pergi tidur dan efisiensi tidur; dilakukan pengurangan waktu tidaur untuk
memperkiran waktu tidur total
- Terapi relaksasi: komponen fisik (relaksasio otot secara progresif)
- Terapi kognitif: sugestif>> tidur diperlukan untuk kesehatan, nanti malam bisa tidur
- Terapi farmakologi: inisial insomnia missal pada ggg cemas>> sleep inducing,
golongan benzodiazepine shortacting.
Delayed insomnia, mis pada gangguan depresi>> proses tidur trllu cepat berakhir
dan sulit kembali masuk tidur ke proses selanjutnya. Tetrasiklik dan tetrasikli
antidepresan
Broken insomnia:

Pengaturan dosis dosis tunggal: 15-30 min sblm tidur


Dosis awal dinaikan mencapai dosis efektif
Dosis dipetahankan sampai 1-2 minggu.
Pada usia lanjut: dosis harus lebih kecil untuk mengihindari OVERDOSIS

ESTAZOLAM (ELSILGAM) 1-2 mg


Temazepam (lavol) 15-30 mg
Triazolam untk sulit masuk tidur (0,25)
Diazepam (larisan B) 20-40 mg
Lorazepam (Ativan) 1-10 mg

Golongan non nemzodiazepin:


Cycloprrolones (escopiclone) 2-3 mg
Zolpidem 5 mg
Hipersomnia

Diartikan sbagi suatu kondisim baik tidur siang maupun serangan kantuk yang tidak
disebabkan oleh tidur yang kurang
Membutuhkan tenggan waktu yang lebih lama untuk ulih setelah bangun

Kriteria hypersomnia non organtik:


a. Tidur siang yang berlebihan
b. Gangguan tidur teradi setiap harii selama > 1 bulan
c. Tidak ada gangguan medis

DD:
Bila hipesomnia hanya meupakan salah satu gejala dai gangguan jiwa seperti gangguan
afektif
Diagnosis hipersonia psikogenik harus ditambahkan apabila hypersomnia merupakan
keluhan yang predominan.

Narolepsi: kondisi yang berlebihan degn gejala tambahan adanyanya peysupan fase tidur
REM ke dalam fasu terbangun

Gangguan tidur non organic


- Kurang sinkronnya antara jadwal tidur dan siaga seseorang dengan jadwal tidur siaga
yang diinginkan untuk lingkungannya >> dengan akibat insomnia dan hypersomnia
- Gangguan ini meliuti kondisi yang melibtakan ketidaksesuaian anatar awaktu tidur
yang diharapkan
-
Pedoman diagnoss:
Parasomnia:

A. Somnabulisme
Adalah suatu keadaan perubahan dari kesadaran di mana fenomena tidur dan
bangun bercampur pada saat yg sama
Kadang melkukan berjaan.

Pedoman diagnostic:
- Adanya satu /> bangun tidur dari tempat tidur, biasanya pada sepertiga malam, llau
berjalan.
- Selama episode itu individu tersebut padangangnnya kosong
DD:
-epilepsi psikomotor, tapi ga malam hari : ada letupan epileptic pada EEG dan ada kejang
Dibedakan dari fuhgue disosiatif

B. Teror tidur, terror malma


Adalah episode di malam hari yang ditandai oleh rasa tercekpam dan pani yang
hebat

Pedoman diagnostic
- Gejala predominan, adalah terjadinya satu atau lebih episode terbangun dari tidur
yang giawali dengan teriakan panik dengan tanda khas ansietasm tubuh berketar,
takikardi
DD.:
- dibedakan dari mimpi buruk, nasanya masi ingat
- terror
- EEg abnormal

C. Mimpi buruk
Pengalaman mimpi yang enuh dengan kecemasan, dan masih ingat
Kalau pad aorang dewasa: mungkin ada gangguan mental

Pedoman diagnostic:
Terbangun dari tidur malam/ tidur siang dengan mimi yang terperinci, jelas dan
menakutkan, biasanya termasuk ancaman terhadap kehidupan.

DD:
Sangat penting membedakan mimpi buruk dari terror tidur
Mimpinya masih diingat

Anda mungkin juga menyukai