Anda di halaman 1dari 2

Anemia Megaloblastik

Kebanyakan anemia megaloblastik disebabkan oleh kekurangan vitamin B 12 atau folat. Penting untuk
menentukan defisiensi apa yang menjadi penyebab pada setiap kasus. Pada keadaan darurat, dimana bila
terlambat dapat membahayakan, kadang-kadang penting untuk memberikan kedua obat sesudah dilakukan
pemeriksaan sumsum tulang sambil menunggu hasil pemeriksaan plasma. Namun demikian, secara umum
pengobatan harus dilakukan hanya bila hasil sudah ada.
Penyebab anemia megaloblastik (anemia pernisiosa)  yaitu kekurangan faktor intrinsik lambung akibat
gastritis autoimun yang menyebabkan malabsorpsi vitamin B12.
Vitamin B12 juga diperlukan untuk pengobatan megaloblastosis karena anestesia nitrogen oksida yang
berkepanjangan yang menginaktifkan vitamin ini, dan pengobatan defisiensi transkobalamin kongenital
II, suatu sindrom yang langka.
Vitamin B12 harus diberikan sebagai profilaktik setelah gastrektomi total atau  reseksi ileal  total (atau
setelah gastrektomi parsial yang menunjukkan malabsorpsi vitamin B12).
Selain defisiensi diet, penyebab lainnya dari defisiensi vitamin B 12 adalah malabsorpsi sehingga sedikit
sekali alasan untuk pemakaian vitamin B12 oral dosis rendah dan sama sekali tidak ada alasan
penggunaan kompleks faktor intrinsik vitamin B12 oral.
Hidroksikobalamin sudah menggantikan sianokobalamin sebagai bentuk terapi vitamin terpilih; zat ini
bertahan dalam tubuh lebih lama daripada sianokobalamin dan karenanya dapat diberikan setiap 3 bulan
untuk terapi pemeliharaan. Biasanya pengobatan dimulai dengan injeksi intramuskuler untuk
menggantikan cadangan tubuh yang hilang. Setelah itu, dapat dilakukan pengobatan pemeliharaan. Tak ada
bukti bahwa dosis yang lebih besar memberikan manfaat tambahan pada neuropati vitamin B12.
Asam folat untuk pengobatan jangka panjang hanya sedikit diperlukan karena kebanyakan penyebab
defisiensi folat berakhir sendiri, atau dapat diatasi dengan pengobatan jangka pendek. Vitamin ini tidak
boleh digunakan pada anemia megaloblastik yang belum didiagnosis kecuali vitamin B 12 diberikan
bersamaan, karena bila tidak, dapat mencetuskan neuropati (lihat atas).
Pada anemia megaloblastik defisiensi folat (misalnya karena nutrisi yang buruk, kehamilan, akibat
antiepilepsi) pengobatan baku untuk menimbulkan remisi hemotologi dan menggantikan cadangan tubuh,
adalah pemberian oral asam folat 5 mg setiap hari selama 4 bulan; untuk malabsorpsi mungkin diperlukan
hingga 15 mg sehari. Pada kehamilan, asam folat dengan dosis 5 mg diteruskan sampai melahirkan.

Untuk profilaksis pada hemolisis kronis atau dialisis ginjal, cukup diberikan asam folat 5 mg sehari atau
bahkan seminggu, tergantung dari asupan dan kecepatan hemolisis.

Untuk profilaksis pada kehamilan, dosis asam folat 200-500 mcg setiap hari (lihat Besi dan Asam Folat,
lihat 9.1.1). Lihat juga pencegahan Neural Tube Defect di bawah.

Asam folat diekskresikan secara aktif melalui air susu ibu dan diabsorpsi secara baik oleh bayi. Asam folat
juga ada dalam susu sapi dan susu formula, tetapi tidak tahan panas. Kadar folat dalam serum dan darah
bayi turun setelah proses melahirkan dan keluar dalam jumlah banyak melalui urin, khususnya pada bayi
yang lahir dengan berat badan rendah. Asam folinat juga efektif pada pengobatan anemia megaloblastik
defisiensi folat tetapi obat ini biasanya penggunaannya dikaitkan dengan obat-obat yang bersifat sitotoksik
(lihat 8.1); diberikan sebagai kalsium folinat. 
PENCEGAHAN NEURAL TUBE DEFECT
 Untuk mencegah berulangnya neural tube defect  (pada anak dari pria atau wanita dengan spina
bifida  atau riwayat neural tube defect  pada anak sebelumnya), wanita yang menginginkan kehamilan
(atau yang berisiko menjadi hamil) harus dianjurkan untuk menggunakan suplemen asam folat dengan
dosis 5 mg setiap hari (dikurangi hingga 4 mg setiap hari bila tersedia sediaan yang sesuai);
suplementasi harus diteruskan hingga minggu keduabelas kehamilan. Wanita yang menerima terapi
antiepilepsi harus konsultasi pada dokter sebelum mulai makan asam folat.
 Untuk mencegah timbulnya neural tube defect  untuk pertama kali pada wanita yang
merencanakan kehamilan, harus dianjurkan untuk makan asam folat sebagai obat atau suplemen
makanan dengan dosis 400 mcg setiap hari sebelum konsepsi dan pada duabelas minggu pertama
kehamilan. Wanita yang belum mendapat suplemen dan merasa bahwa mereka hamil harus segera
mulai makan suplemen dan meneruskan hingga minggu keduabelas kehamilan.
Monografi: 

ASAM FOLAT
Indikasi: 
lihat keterangan di atas.

Peringatan: 
jangan diberikan secara tunggal untuk anemia pernisiosa Addison dan penyakit defisiensi vitamin B12
lainnya karena dapat menimbulkan degenerasi majemuk dari medula spinalis. Jangan digunakan untuk
penyakit ganas kecuali bila anemia megaloblastik karena defisiensi folat merupakan komplikasi penting
(beberapa tumor ganas adalah folate dependent).
Interaksi: 
lampiran 1 (vitamin).

Dosis: 
permulaan, 5 mg sehari untuk 4 bulan (lihat catatan di atas); pemeliharaan, 5 mg setiap 1-7 hari tergantung
penyakit dasarnya; ANAK sampai 1 tahun, 500 mcg/kg bb/hari; di atas 1 tahun, seperti orang
dewasaPencegahan neural tube defect, lihat catatan di atas.

Keterangan: 
Informasi nama dagang secara lengkap dapat dilihat di buku IONI 2008.

HIDROKSIKOBALAMIN
Indikasi: 
anemia pernisiosa, sebab lain dari defisiensi vitamin B12, subacute combined degeneration of the spinal
cord.
Peringatan: 
tidak boleh diberikan sebelum diagnosis dipastikan, tetapi lihat keterangan di atas.

Dosis: 
dengan injeksi intramuskuler, dosis awal 1 mg diulangi lima kali dengan interval 2-3 hari; dosis
pemeliharaan 1 mg setiap 3 bulan; ANAK, dosis seperti pada orang dewasa. Catatan: bila yang diresepkan
atau diminta adalah injeksi vitamin B12, maka yang diberikan adalah suntikan hidroksikobalamin.

SIANOKOBALAMIN
Indikasi: 
lihat keterangan di atas.

Dosis: 
oral, defisiensi vit B12 karena kekurangan gizi, 50-150 mcg atau lebih diberikan diantara makan.
ANAK 35-50 mcg dua kali sehari. Pemberian i.m., awalnya, 1 mg diulangi 10 kali dengan interval 2-3
hari, dosis pemeliharaan 1 mg setiap bulan, namun perlu dilihat catatan di atas.

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/91-anemia-dan-gangguan-darah-
lain/912-anemia-megaloblastik

Anda mungkin juga menyukai