Anda di halaman 1dari 27

PENGELOLAAN

JAMBAN DAN
LIMBAH RUMAH
TANGGA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami :
1. Definisi Jamban Rumah Tangga
2. Pengelolaan Jamban Rumah Tangga
3. Definisi Air Limbah Rumah Tangga
4. Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga
DATA YANG DIPEROLEH DARI KEMENTERIAN KESEHATAN:

Desa yang telah melaksanakan STBM pada tahun 2015 yaitu ada 26.417 desa, meningkat
menjadi 33.927 desa di tahun 2016 dan hingga triwulan 2017 sudah mencapai 35.845 desa.

Berdasarkan data yang dirilis oleh sekretariat STBM, hingga 2015 sebanyak 62 juta atau
53% penduduk perdesaan masih belum memiliki akses terhadap sanitasi yang layak. 34 juta
diantaranya masih melakukan praktik buang air besar sembarangan.

Desa yang sudah melaksanakan stop buang air besar sembarangan atau open defecation free
(ODF) selalu meningkat dari 5.447 desa (2015) ke 8.014 desa (2016) kemudian meningkat
menjadi 9.212 desa hingga akhir triwulan II tahun 2017.
PENGELOLAAN JAMBAN
RUMAH TANGGA
Jamban / Latrine merupakan tempat pembuangan kotoran manusia (tinja dan urine)
Pentingnya pengelolaan jamban karena faeces/tinja merupakan sumber penyebaran
penyakit multikompleks melalui berbagai cara (air, tanah, vektor, makanan, dll) baik
secara langsung maupun tidak langsung
Kurangnya pengelolaan tinja disertai peningkatan jumlah penduduk  mempercepat
penyebaran penyakit.
SYARAT JAMBAN SANITER
Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban
Tidak mengotori air permukaan disekitarnya
Tidak mengotori air tanah disekitarnya
Tidak dapat terjangkau oleh serangga
Tidak menimbulkan bau
Mudah digunakan dan diperlihara
Sederhana
Murah
Dapat diterima oleh pemakainya
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Tertutup
Mempunyai lantai/pijakan yang kuat
Ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandanga
Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih
Teknologi pembuatan jamban di desa berbeda dengan kota. Perlu memperhatiakn
sosiobudaya dan ekonomi masyarakat.
JENIS JAMBAN
Jamban cemplung/pit latrine
Jamban cemplung berventilasi / ventilated improved pit latrine
Jamban empang / fishpond latrine
Jamban pupuk / compost privy
Septic tank
JAMBAN
CEMPLUNG/PIT
Ventilasi LATRINE

Penutup
Pijakan Kuat

Sumber Air

1,5 – 3 m

Minimal 15 m
JAMBAN CEMPLUNG BERVENTILASI /
VENTILATED IMPROVED PIT LATRINE
JAMBAN EMPANG / FISHPOND
LATRINE
JAMBAN PUPUK / COMPOST PRIVY

Tanah

Tinja

Sampah organik

Tinja

Sampah organik

Tinja

Sampah organik

Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi kompos sempurn dan eliminasi patogen selama
4 – 6 bulan.
SEPTIC TANK

Jarak septic tank dengan sumber air perlu memperhatikan arah aliran air tanah dan kecepatan aliran air tanah. arah
aliran septic tank tidak boleh mengarah ke sumur.
PROSES KIMIAWI
Tinja akan direduksi dan sebagain besar (60-70%) zat padat aan mengendap di dalam
tangki (sludge).
Zat – zat yang tidak hancur bersama – sama dengan lemak dan busa akan
mengapung dan membentuk lapisan yang menutup permukaan air dalam tangki
(scum)
Scum berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari carian dibawahnya, yang
memungkinkan bakteri anaerob dan fakultatif anaerob dapat tumbuh subur
PROSES BIOLOGIS
Pada proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan fakultatif
anaerob yang menguraikan zat organik alam sludge dan scum.
Selain terbentuk gas dan zat cair lainnya, adanya pengurangan volume sludge,
sehingga septic tank tidak cepat penuh
Cairan enfluent sudah tidak mengandung bagian – bagian tinja dan mempunyai BOD
yang relatif rendah, cairan enfluent ini yang akan dialirkan keluar melalui pipa dan
masuk ke tempat perembesan.
AIR LIMBAH
Air limbah adalah sisa air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun
tempat umum lainnya. Umumnya mengandung bahan atau zat yang dapat
membahayakn bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH
Karakteristik Fisik
Karakteristik Kimiawi
Karakteristik bakteorologis
KARAKTERISTIK FISIK
Karakteristik fisik air limbah rumah tangga adalah berawrna suram seperti larutan
sabun, sedikit berbau, kadang mengandung sisa kertas, berwarna bekas cucian beras
dan sayur, bagian – bagian tinja, dan sebagainya
KARAKTERISTIK KIMIAWI
Umumnya bersifat basa sewaktu masih baru dan bersifat asam apabila sudah mulai
membusuk
Substansi organik dalam air limbah terdiri dari dua gabungan yaitu gabungan
mengandung nitrogen dan tidak mengandung nitrogen
Gabungan mengandung nitrogen contohnya urea
Gabungan tidak mengandung nitrogen contohnya lemak, sabun
KARAKTERISTIK BIOLOGIS
Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air
limbah tergangung darimana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam
proses pengolahan air buangan.
DAMPAK AIR LIMBAH YANG
TIDAK DIOLAH
Menjadi transmisi penyebaran berabgai penyakit
Menjadi media berkembangbiaknya mikroorganisme patogen
Menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempt hidup larva nyamuk
Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap
Merupakan sumber pencemaran air permukaan tanah dan lingkungan hidup lainnya
Mengurangi produktivitas manusia
SYARAT PENGELOLAAN AIR
LIMBAH YANG BAIK
Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum
Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap permukaan air tanah
Tidak menyebabkan pencemaran atau air untuk mandi,perikanan, air sungai atau
tempat – tempat rekreasi
Tidak dapat hinggapi serangga dan tikus dan tidak menjadi tempat
berkembangbiaknya berabgai bibit penyakit dan vektor
Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat dicapai anak –
anak
Baunya tidak mengganggu
CARA PENGOLAHAN AIR
LIMBAH RUMAH TANGGA
Pengenceran
Kolam oksidasi
Irigasi
PENGENCERAN
Air limbah diencerkan sampai konsetrasi yang cukup rendah kemudian dibuang ke
badan – badan air
Cara ini memiliki kelemahan yaitu:
1. Membutuhkan air pengenceran yang banyak
2. Jumlah air limbah semakin besar
3. Bahaya kontaminasi terhadap badan – badan air masih ada
4. Dapat terjadi pengendapan yang menimbulkan pendangkalan terhadap badan –
badan air seperti selokan, sungai, danau, dan sebagianya
5. Dapat menimbulkan banjir
KOLAM OKSIDASI
Prinsip pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, algae, bakteri dan
oksigen.
Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalam 1-
2m
Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun
Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan diaerah yang terbuka sehingga
memungkinkan sirkulasi angin dengan baik
IRIGASI
Air limbah dialirkan ke dalam parit – parit terbuka yang digali dan air akan mermebes
masuk kedalam tanah melalui dasar dan dinding parit tersebut.
http://
ikfinagustina.blogspot.com/2013/05/nangkring-di-empang-masih-menjadi.html
http://www.unep.or.jp/ietc/Publications/TechPublications/TechPub-15/2-4/4-1-1.asp
https://
www.farmanddairy.com/news/how-to-care-for-your-septic-system-in-ohio/431569.ht
ml
Prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat. Soekidjo Notoatmodjo
Buku informasi kesehatan lingkungan. Seksi penyehatan lingkungan DINKES
Provinsi Sumatera Barat
Kebijakan Dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Indonesia. Satmoko
Yudo dan Nusa Idaman Said

Anda mungkin juga menyukai