Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan diatur dalam undang-undang nomer 32 tahun 2009 yang
telah diperbaharui dari undang-undang sebelumnya, dalam undang-undang nomer 32 tahun 2009
menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan dan/ atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara perpadu, terintregrasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Pelayanan kesehatan
dibedakan dalam dua golongan, yakni pelayanan kesehatan primer (primary health care) atau pelayanan
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health
care).

Pelayanan kesehatan perorangan primer adalah pelayanan kesehatan dimana terjadi kontak
pertama secara perorangan sebagai proses awal pelayanan kesehatan. Sedangkan Pelayanan kesehatan
masyarakat sekunder dan tersier adalah rumah sakit, yaitu menerima rujukan kesehatan dari pelayanan
kesehatan masyarakat primer dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi, dan sumber
daya manusia kesehatan serta didukung oleh pelayanan kesehatan masyarakat.

Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan dan merupakan Unit Pelaksanaan
Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Upaya pelayanan yang diselenggarakan
adalah : a. Pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu upaya promotif dan preventif pada masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas. b. Pelayanan medik dasar yaitu upaya kuratif dan rehabilitatif dengan
pendekatan individu dan keluarga melalui upaya perawatan yang tujuannya untuk menyembuhkan
penyakit untuk kondisi tertentu. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, 2 dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya (DEPKES RI, 2009).

Berdasarkan undang-undang kesehatan, keputusan Menteri serta panduan standar pelayanan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, maka seharusnya pelayanan yang diberikan dapat memenuhi
harapan masyarakat tentang pelayanan yang berkualitas. Penilaian Fasilitas Kesehatan Berprestasi
merupakan salah satu bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan secara terintegrasi dan
berjenjang untuk memberikan pengakuan dan penghargaan secara institusi maupun perorangan atas
prestasi dan peran aktif dalam mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Oleh
karena itu, kami tertarik untuk 3 mengetahui lebih jelas profil manajemen puskesmas berprestasi dan
rumah sakit berprestasi.

1.2 Tujuan
1.2.1.1 Tujuan Umum
Untuk Mengetahui manajemen puskesmas berprestasi dan rumah sakit berprestasi dalam
melakukan pelayanan primer dan sekunder.
1.2.1.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Profil Rumah Sakit Berprestasi pada Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) A.M Parikesit
2. Untuk mengetahui Profil Puskesmas Berprestasi pada Puskesmas II Denpasar Selatan
1.3 Manfaat
Pembahasan materi yang terdapat dalam laporan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada pembaca untuk mengetahui tentang profil manajemen puskesmas berprestasi dan rumah
sakit berprestasi.

Anda mungkin juga menyukai