Anda di halaman 1dari 36

Dr Marintik Ilahi,SpKJ

Kuliah anak remaja (life cycle


II)

1
GANGGUAN TINGKAH LAKU

Pola tingkah disosial,agresif atau menentang


yang berulang dan menetap berupa
pelanggaran berat norma sosial yang tidak
sesuai untuk anak seusianya,dan sifatnya lebih
parah dari kenakalan anak/sikap memberontak
remaja dan berlangsung ≥ 6 bulan

2
Contoh:
 Perkelahian, pelecehan, mengancam dan
menggertak pada tingkat berlebihan
 Kejam pada hewan atau manusia
 Perusakan barang,membakar,mencuri,bohong
berulang
 Bolos sekolah
 lari dari rumah
 Sering ngadat
 Perilaku seksual
 Provokatif dan menentang

3
Epidemiologi

 Sering ditemukan pada masa remaja dan anak


anak,biasanya dimulai sebelum usia 13 tahun
 6-16% pada anak laki: 2-9% pada anak
perempuan,anak laki laki jauh lebih banyak
dibandingkan anak perempuan (4:1)
 Sering didapatkan pada anak anak dengan
orangtua yang memiliki gangguan kepribadian
antisosial dan ketergantungan alkohol

4
Etiologi

1. Faktor Parental
2. Faktor sosiokultural
3. Faktor psikologis
4. Faktor neurobiologis
5. Penyiksaan dan penganiayaan anak
6. Disfungsi atau kerusakan sistem saraf pusat

5
Gejala

1. Agresi kepada orang dan binatang:


a. Sering membohong
b. Sering memulai perkelahian fisik
c. Menggunakan sajam
d. Kejam secara fisik pada orang lain dan binatang
e. Mencuri sambil berhadapan dengan korban
f. Memaksa orang lain melakukan aktifitas seksual
2. Menghancurkan barang milik
g. Kebakaran yang disengaja
h. Merusak yang di sengaja
6
3. Tidak jujur atau mencuri
a. Membongkar rumah atau kendaraan orang
lain
b. Sering berbohong
c. Sering mencuri
4. Pelanggaran aturan yang serius
d. Diluar rumah saat malam hari
e. Melarikan diri dari rumah
f. Membolos dari sekolah sebelum usia 13 tahun

7
Tipe dan keparahan

 Tipe onset masa anak- anak< 10 tahun


 Tipe onset masa remaja> 10 tahun
 Tingkat ringan
 Tingkat sedang
 Tingkat berat

8
Diagnosa banding

 Gangguan mood
 Gangguan defisit atensi/hiperaktifitas
 Gangguan belajar
 Gangguan psikotik

9
Terapi

1. Terapi keluarga
2. Terapi kelompok
3. Terapi tingkah laku
4. Psikoterapi individual
5. Terapi kerja
6. Obat-obatan

10
Anoreksia Nervosa
Ditandai oleh gangguan citra tubuh yang berat dan
usaha mati matian untuk menjadi kurus,seringkali
sampai titik kelaparan. Gangguan ini lebih menonjol
pada wanita dibandingkan laki-laki dan biasanya
memiliki onsetnya selama masa remaja.
Kriteria diagnostik untuk anoreksia nervosa adalah
adanya keinginan kuat untuk mempertahankan berat
badan pada berat badan minimal, pasien memiliki
karakteristik ketakutan yang meresap akan menjadi
gemuk, dsb.

11
12
Epidemiologi

 Diperkirakan terjadi pada 0,5-1% gadis remaja


 Terjadi 10 sampai 20 kali lebih sering pada
wanita dibandingkan laki-laki
 Onset gangguan ini pada usia 13-20 tahun
 Gangguan ini paling sering terjadi pada negara
maju, dan mungkin ditemukan dengan
frekuensi tertinggi pada wanita muda yang
profesinya memerlukan kekurusan, seperti
model dan penari balet.
13
Etiologi

1. Faktor Biologis (opiat endogen)


2. Faktor Sosial (dukungan sosial)
3. Faktor Psikologis
4. Faktor Psikodinamika

14
Diagnosis dan gambaran klinis
 Menolak mempertahankan berat badan pada atau
di atas berat badan normal minimal menurut usia
dan tinggi badan
 Ketakutan yang kuat mengalami kenaikan berat
badan atau menjadi gemuk, walaupun
sesungguhnya memiliki berat badan kurang
 Gangguan dalam cara memandang berat atau
bentuk badannya sendiri(berat badan atau bentuk
badan yang tidak pantas atas dasar pemeriksaan
sendiri

15
 Pada wanita pascamenarki, amenore, yaitu
tidak ada sekurangnya tiga siklus menstruasi
berturut-turut
 Perilaku aneh adalah menyiapkan makanan
dalam jumlah yang besar untuk orang lain
 Menyembunyikan makanan atau kembang gula
 Timbul perilaku obsesif, depresi dan kecemasan
 Sering kali ditemukan keluhan somatik
khususnya gangguan epigastrik

16
Komplikasi

 Kakheksia: hilangnya lemak dan masa otot,


penurunan metabolisme tiroid, intoleransi
dingin, sulit mempertahankan suhu tubuh
 Jantung :aritimia jantung, bradikardia,
takikardi dan kematian mendadak
 Pencernaan: kembung, konstipasi dan nyeri
abdomen

17
 Reproduktif: amenore
 Dermatologis: lanugo
 Hematologis: lekopenia
 Rangka : osteoporosis
 Metabolisme : kelainan elektrolit; hipokalemi dan
hipomagnesemia
 Gastrointestinal: peradangan dan pembesaran
kelenjar liur dan pankreas
 Gigi: erosi enamel gigi
 Neuropsikiatrik : kejang dan gangguan kognitif

18
Diagnosa Banding

1. Gangguan Depresif→tidak ada nafsu makan


2. Gangguan Somatisasi→ BB tidak sedrastis
AN
3. Skizofrenia→ waham terhadap makanan
4. Bulimia Nervosa→pesta makan dan rasa
bersalah

19
Tata laksana

 Perawatan di rumah sakit (kondisi medis


yang serius), disertai perawatan psikiatri
 Psikoterapi individu, terapi perilaku
 Farmakoterapi (antihistamin, antidepresan,
antipsikotik)
 Elektrokonvulsif bermanfaat untuk
Anoreksia Nervosa yang disertai depresif
berat

20
Bulimia nervosa

 Episode berulang makan sejumlah besar


makanan disertai oleh perasaan diluar kendali
 Terdapat preokupasi yang menetap untuk
makan dan ketagihan terhadap makanan yang
tidak bisa dilawan, penderita tidak berdaya
terhadap datangnya episode makan berlebihan
dimana makanan dalam jumlah yang besar
dimakan dalam waktu yang singkat

21
Etiologi

1. Faktor Biologis
2. Faktor Sosial dan budaya
3. Faktor Psikologis (kepribadian dan peristiwa
stressfull)
4. Faktor Keluarga

22
Diagnosis dan gambaran klinis
 Episode rekuren pesta makan. Episode pesta makan
ditandai dua hal berikut ini:
- Makan, dalam periode waktu yang jelas, jumlah
makanan jelas lebih besar dibandingkan yang akan
dimakan oleh orang kebanyakan orang dalam
periode waktu dan situasi serupa
- Perasaan hilang kendali terhadap makanan

23
 Perilaku kompensasi yang rekuren dan tidak
layak untuk mencegah kenaikan berat badan,
seperti muntah diinduksi sendiri,
penyalahgunaan laksatif, diuretik, enema, dll

24
Diagnosis dan gambaran klinis
 Pesta makan dan perilaku kompensasi yang tidak
sesuai keduanya terjadi, dengan rata-rata,
sekurangnya dua kali dalam seminggu selama tiga
bulan
 Pemeriksaan diri sendiri terlalu dipengaruhi oleh
bentuk berat badan
 Gangguan tidak terjadi semata-mata selama
episode anoreksia nervosa

25
Diagnosa Banding

 Sindroma Epilepsi
 Sindroma Kluver-Bucy
 Sindroma Kleine-Levin
 Gangguan Kepribadian Ambang
 Gangguan obsesif kompulsif

26
Tata laksana

 Perawatan di rumah sakit


 Psikoterapi suportif maupun psikodinamika
 Cognitif Behavior Therapy
 Farmakoterapi : antidepressan.mood
stabilizer

27
Perjalanan penyakit

 Secara keseluruhan lebih baik dibandingkan


dengan anoreksia nervosa
 Merupakan penyakit kronis yang rekuren
 Prognosis menjadi buruk bila sering
mengalami gangguan keseimbangan
elektrolit,esofagisitas, dan pemebesaran
kelenjar liur

28
Wow's
Some celebrities that suffer from bulimia are
Paula Abdul, Justine Bateman, Karen Carpenter, Nadia
Comenaci, Susan Dey, Jane Fonda, Tracey Gold, Elton
John, Jamie-Lynn Sigler, Cherry Boone O'neil, Barbara
Niven, Alexandra Paul, Princess Di, Lynn Redgrave,
Kathy Rigby, Joan Rivers, and Jeannine Turner.

29
Nightmare Disorder

 Mimpi buruk ditandai oleh mimpi yang lama


dan menakutkan, dimana seseorang
terbangun dalam keadaan ketakutan

30
Kriteria diagnostik

 Terbangun berulang kali dari periode tidur


utama atau tidur sejenak dengan ingatan
yang terinci tentang mimpi yang panjang dan
sangat menakutkan, biasanya berupa
ancaman akan kelangsungan
hidup,keamanan atau harga diri. Terjaga
biasanya terjadi pada separuh bagian kedua
periode tidur

31
 Saat terjaga dari mimpi menakutkan, orang
dengan segera berorientasi dan sadar
 Pengalaman mimpi menyebabkan
penderitaan yang bermakna secara klinis
atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan
atau fungsi penting lainnya
 Tidak terjadi semata mata karena gangguan
mental lain, dan bukan karena efek fisiologis
langsung dari suatu zat

32
Tatalaksana

 Tidak diperlukan pengobatan spesifik


 Anti depresan berguna untuk menekan tidur
REM
 Golongan benzodiazepine

33
Gangguan Jadwal Tidur- Bangun

Gangguan jadwal tidur-bangun melibatkan


pergeseran tidur dari periode sirkardiannya
yang diharapkan
Pasien tidak dapat tidur saat mereka ingin
tidur, mereka tidak dapat terjaga penuh saat
mereka ingin berjaga penuh

34
 Pola tidur – jaga dari individu tidak seirama dengan
pola tidur – jaga yang normal bagi masyarakat
setempat
 Insomnia pada waktu orang orang tidur dan
hipersomnia pada waktu kebanyakan orang jaga,
yang dialami hampir setiap hari untuk sedikitnya 1
bulan
 Ketidakpuasan dalam kuantitas,kualitas dan waktu
tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat
dan mempengaruhi fungsi dalam sosial pekerjaan
35
Terimakasih

36

Anda mungkin juga menyukai