DSM – IV : DSM – V :
3 AN, BN, BED
EDNOS – eating disorders not otherwise
specified
D
D
4 DSM-IV-TR : Pika
Latar Belakang
Jumlah pasien dengan gangguan
makan telah meningkat
secara global sejak 50 tahun
yang lalu.
Bulimia Anorexia
Nervosa Nervosa 2006 (Academy of
Eating Disorder)
ANOREXIA NERVOSA
DSM-IV 01 Penolakan yang menetap untuk
mempertahankan berat badan minimal atau
diatasnya,
02
Terjadi ketakutan yang berlebihan akan
terjadi gemuk, meski memiliki berat
badan yang kurang
02
Sering terjadi pada perempuan. Kelainan
ini merupakan suatu bentuk
penyiksaan terhadap dirinya
Tatalaksana
1. Psikoterapi (Terapi Perilaku Kognitif, Psikoterapi Dinamik)
2. Farmakoterapi
Prognosis
• bulimia nervosa tampaknya memiliki prognosis yang
lebih baik dibandingkan anoreksia nervosa
• Dalam jangka pendek, pasien bulimia nervosa yang mampu menjalani tera
pi dilaporkan mengalami 50% perbaikan perilaku makan berlebihan dan m
engeluarkan
kembali
• Prognosis bergantung pada keparahan sisa mengeluarkan makanan kemb
ali, yaitu apakah pasien mengalami ketidakseimbangan elektrolit, dan sam
pai derajat berapa seringnya muntah menyebabkan esofagitis, amilasemia,
pembesaran kelenjar saliva, dan karies gigi. Pada beberapa
kasus bulimia nervosa yang tidak diobati, remisi spontan terjadi dalam 1-
2 tahun
Binge-eating Disorder
Keadaan konsumsi makanan dalam jumlah
01 Banyak dan tidak dapat dikontrol oleh
individu itu sendiri
• Insiden pika yang lebih tinggi dari perkiraan tampak terdapat pada kerabat orang
dengan gejala ini.
• Defisiensi gizi didalilkan sebagai penyebab pika; pada keadaan tertentu, perasa
an “nagih” zat-zat yang tidak dapat dimakan diakibatkan oleh insufisiensi diet.
Contohnya, perasaan “nagih” debu dan es kadang-kadang disebabkan oleh defis
iensi besi dan seng, yang dihilangkan dengan pemberiannya.
• Insiden pengabaian dan deprivasi orang tua juga dikaitkan dengan kasus pika.
Gambaran Klinis
• Memakan zat yang tidak dapat dimakan secara berulang setelah usia 18 bulan
biasanya dianggap abnormal.
• Onset pika biasanya antara usia 12 dan 24 bulan, dan insiden berkurang
seiring usia.
• Zat khusus yang dikonsumsi bervariasi bergantung pada kemudahan diperoleh
nya, dan meningkat sesuai meningkatnya kemandirian yang dihasilkan serta
berkurangnya pengawasan orang tua.
• Biasanya, anak yang masih kecil mengonsumsi cat, plester, kawat, rambut,
dan pakaian; anak yang lebih tua memiliki akses pada debu, kotoran hewan, ba
tu, dankertas.
• Akibat klinisnya dapat ringan atau mengancam nyawa, sesuai dengan benda
yang dikonsumsi
Diagnosis
Kriteria diagnostik menurut DSM-IV yaitu:
1. Makan zat tanpa gizi yang menetap untuk periode sedikitnya 1 bulan.
2. Makan zat tanpa gizi &tidak sesuai dengan tingkat perkembangan.
3. Perilaku makan bukan bagian dari praktik yang disetujui budaya.
4. Jika perilaku makan ini terjadi hanya selama perjalanan gangguan jiwa lain (misaln
ya retardasi mental, gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia), gangguan ini
cukup berat sehingga memerlukan perhatian klinis tersendiri
Pemeriksaan Penunjang
Kadar serum besi dan seng harus selalu diperoleh; pada banyak kasus pika, kadar ini
rendah dan dapat turut menyebabkan timbulnya pika. Pika dapat hilang ketika besi
dan seng oral diiberikan. Kadar hemoglobin pasien harus diperoleh; jika kadarnya
berkurang, dapat terjadi anemia. Pada anak dengan pika, kadar timah serum harus di
dapat jika dokter khawatir pada anak; keracunan timah dapat terjadi akibat mengonsu
msi timah. Ketika kadar timah anak meningkat, keadaan ini harus diterapi.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding pika mencakup defisiensi zat besi dan seng. Pika juga dapat terjadi
bersama dengan keadaan gagal tumbuh dan beberapa gangguan jiwa dan medis lain,
termasuk skizofrenia. gangguan autistik, anoreksia nervosa.
Tatalaksana
1. Menentukan penyebabnya jika memungkinkan (pengabaian/penganiayaan)
2. Hilangkan sumber pajanan
3. Edukasi dan modifikasi perilaku
4. Peningkatan perhatian orang tua
PENUTUP
PENUTUP
• Gangguan makan digambarkan sebagai gangguan
berat dalam perilaku makan dan perhatian yang
berlebihan tentang berat dan bentuk tubuh.
• Menurut DSM-IV, terdapat 3 jenis gangguan makan :
anorexsia nervosa, bulimia nervosa, dan binge-eating
disorder sedangkan pada anak-anak sering dijumpai
D
D D
kondisi Pika
D
D
Terima Kasih
Fully Editable Icon Sets : B
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com