Anda di halaman 1dari 27

Rohmaningtyas H.

S
Bagian Psikiatri FK UNS/ RSUD dr. Moewardi
Solo
Psikiatri

Anoreksia
Bulimia Pica
nervosa
Definisi: kebiasaan makan abnormal yang berakibat
buruk terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang

Sering berhubungan dengan gangguan mental lainnya:


Depresi, Anxietas, Penyalahgunaan Zat, Gangguan
Kepribadian

Penyebab:

• Genetik
• Lingkungan
• Kultural
• Pengalaman traumatis di masa kecil
• Tingkat Intelektual
Di negara high-income countries, lifetime prevalence
dilaporkan sebesar 1% pada wanita, dan kurang dari 5%
pada laki laki (Sminck et al., 2012)

Point prevalence lebih sulit dihitung, berdasarkan kriteria


DSM-5 sekitar 0·3–0·5% (Hay et al., 2015), semakin
meningkat dalam 2 dekade terakhir

Rasio gender 1:8 (lk:pr)


Ditandai o/ penurunan BB yang disengaja

Umumnya terjadi pada gadis remaja atau wanita muda, menjelang


pubertas, wanita menjelang menopouse

Penyebab?

• Interaksi sosiokultural dan faktor biologis


• Mekanisme psikologis dan kepribadian

Disertai kekurangan gizi dengan berbagai tingkat keparahan

• Gangguan hormon
• Gangguan metabolisme
• Gangguan fungsi tubuh
Lebih khawatir, lebih memperhatikan berat badan dan bentuk tubuh

Memiliki gangguan kecemasan pada masa kanak

Memiliki citra diri negatif

Memiliki masalah makan pada masa bayi atau usia dini

Memiliki ide sosial atau budaya tertentu tentang kesehatan dan


kecantikan

Mencoba menjadi sempurna atau terlalu fokus pada aturan


Berat badan 15% dibawah normal atau BMI < 17,5

Pengurangan berat badan dilakukan sendiri dengan menghindari


makanan berlemak atau salah satu : merangsang muntah,
merangsang pengeluaran makanan,olah raga berlebihan, obat
penekan nafsu makan/diuretika

Terdapat distorsi citra tubuh dalam psikopatologi yang khas dengan


ketakutan gemuk terus-menerus, menilai badan lebih berat, dan
memberlakukan ambang berat badan yang rendah
Pedoman Diagnostik PPDGJ III

Adanya gangguan yang luas pada endokrin

• Poros hipotalamus-hipofisis-gonad: amenore pada wanita,


kehilangan minat & potensi pada pria
• Gangguan hormon pertumbuhan
• Naiknya kadar kortisol
• Perubahan metabolisme periferal pada hormon toroid
• Sekresi insulin abnormal
Jika onset terjadi pada masa pra-pubertas  perkembangan
pubertas tertunda, atau bahkan tertahan
Pembatasan asupan energi yang mengarah ke penurunan berat badan secara
signifikan (dalam konteks usia, jenis kelamin, grafik tumbuh kembang, dan
kesehatan fisik).

Rasa takut yang intens akan kenaikan berat badan atau menjadi gemuk, atau
perilaku gigih yang dapat mempengaruhi berat badan (meskipun berat
badan secara signifikan rendah).

Gangguan cara seseorang dalam mencapai berat badan dan bentuk tubuh,
pengaruh yang tidak semestinya dari bentuk tubuh dan berat badan pada
evaluasi diri, atau kurangnya kesadaran akan bahaya berat badan rendah
yang dialaminya saat ini
Pedoman Diagnostik DSM V

Restricting Type Binge eating/ purging Type

• Pembatasan asupan makanan: • Merangsang muntah


• menjaga jumlah kalori • Misuse laxative, diuretik, atau
sangat rendah enema
• membatasi jenis makanan
yang dimakan
• makan hanya satu kali
makan sehari
• aturan obsesif dan kaku
(misalnya hanya makan
makanan dari satu warna)

*Dalam kurun waktu 3 bulan*


Serum kimia
Hematology • Kenaikan ureum, Kenaikan
SGOT/SGPT, Penurunan Mg, Zinc,
• Leukopenia, Anemia ringan, Phosphat, Amylase
Trombositopeni • Alkalosis metabolik (self induced
• Perdarahan (jarang) vomitting), Asidosis metabolik ringan
(Laxative)

Endokrin EKG
• Penurunan T3 & T4 • Synus bradikardia
• Level estrogen serum rendah (pada • Aritmia
wanita), level testosteron serum
rendah (pria) • Perpanjangan interval QT

Bone mass EEG


• Densitas mineral tulang rendah • Metabolik encephalopati
• Osteopenia atau osteoporosis
• Resiko fraktur
Kondisi Medis:
• GIT desease, Gangguan Depresi
Schizophrenia
Hyperthyroidism, Mayor
keganasan, AIDS)

Gangguan Social Phobia,


Penyalahgunaan OCD, BDD
Zat

Gangguan
menghindar/
Bulimia Nervosa
pembatasan intake
makanan
Tujuan Terapi

merubah
mengembali mengobati pikiran
kan berat gangguan atau
badan psikis perilaku
normal terkait yang
mendasari
Serangan berulang perilaku makan berlebih

Preokupasi berlebih terhadap berat badan


• Sehingga pasien menggunakan cara yang ketat untuk
mengurangi efek “menggemukkan”
Prevalensi
• 12 bulan: 1-1,5% diantara wanita muda
• Rasio wanita: laki = : 10:1
Pengalaman masa kanak

Lingkungan

Genetik

Psikologis

Komorbiditas dengan gangguan psikiatri


Preokupasi terus menerus untuk makan, keinginan untuk makan tak
tertahankan,
• Menyerah terhadap episode makan berlebih, saat mana pasien makan sangat
banyak dalam waktu singkat

Berusaha melawan efek “menggemukkan” dari makanan

• Sengaja merangsang muntah


• Pemakaian pencahar berlebihan
• Puasa berkala
• Obat penekan nafsu makan, diuretika

Psikopatologi: rasa khawatir luar biasa terhadap kegemukan

• Menentukan batas ambang berat badan jauh dibawah BB optimal/ normal


Episode berulang dari makan berlebihan

• Makan, dalam waktu tiap 2 jam, jumlah sangat banyak dibanding


umumnya
• Perasaan kehilangan kontrol terhadap makan

Pengulangan perilaku kompensatif yang inapropriate


untuk mencegah kenaikan berat badan
• Merangsang (sendiri) muntah
• Misuse laxative, diuretik
• Puasa
• Olahraga berlebihan
Pedoman Diagnosis DSM V

Makan berlebihan dan kompensasi yang inapropriate


kejadiannya rata2 sekitar paling sedikit sekali dalam
seminggu dalam 3 bulan

Evaluasi diri terhadap bentuk dan berat badan

Gangguan ini tidak terjadi tersendiri selama episode


anoreksia nervosa
Kleine-Levin
Anoreksia Binge-eating
Syndrom=putri
Nervosa Disorder
tidur

Major Gangguan
Depressive kepribadian
Disorder borderline
Rawat jalan
CBT
Psikoterapi
Terapi
Psikodinamik

Antidepresan
Farmakoterapi
(SSRI)
Makan plester , kertas, cat , kain , rambut, serangga ,
kotoran hewan , pasir , kerikil , dan kotoran

Prevalensi: tidak ada, prevalensi diantara individu dengan


gangguan intelektual meningkat dengan tingkat keparahan

Onset: kanak, remaja, atau dewasa, meskipun onset pada


masa kanak lebih umum

Dapat berakibat fatal tergantung substansi yang dimakan


Pengabaian

Keterlambatan Kehilangan
perkembangan pengasuhan
Jika perilaku makan ini
terjadi dalam konteks dari
gangguan mental lainnya
Makan nonnutrisi, (misalnya gangguan
Perilaku makan tersebut
substansi bukan makanan intelektual, autisme,
tidak sesuai dengan tingkat
dalam waktu lebih dari 1 skizofrenia) atau kondisi
perkembangan individu
bulan medis (termasuk
kehamilan), harus ada
perhatian khusus secara
klinis
Anoreksia Nervosa Factitious Disorder

Nonsucidal self-
injury dan
Gangguan
Kepribadian
Evaluasi hasil Lab

Konseling keluarga : menghilangkan benda2 pica,


menjaga keamanan pada semua setting

Intervensi pola diet

Suplemen

Anda mungkin juga menyukai