Anda di halaman 1dari 29

“Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana

Anoreksia pada Anak”

 
Latar Belakang
Nutrisi mempengaruhi Tumbuh kembang anak

kualitas kuantitas

Sesuai kebutuhan optimal

GANGGUAN MAKAN
Gangguan Makan
 Penyakit kronis ketiga pada remaja
 Sering ditemui :
 Penolakan makan
 Pika
 Gangguan regurgitasi pada masa bayi
 Anoreksia nervosa -> mortalitas paling tinggi
 Bulimia
Nafsu makan Anoreksia

Dorongan
makan

Rasa lapar Nervosa

Berpotensi mengancam jiwa !! Anoreksia


Nervosa
Kriteria Diagnostik (DSM-V) :
1)Restriksi persisten asupan energi
menuju BB rendah secara
signifikan
2)Ketakutan yang sangat akan
peningkatan BB
3)Gangguan citra tubuh
 Mortalitas paling sering -> bunuh diri dan komplikasi KV
 Hemodinamik
 Hematologik
 Gastrointestinal
 Tulang
 Studi Palla dan Litt
 Bradikardi (94%)
 Hipotensi (70%) INDIKASI
 Hipotermia (100%) RAWAT !!
 Anemia (32%)
 Neutropenia (38%)
Definisi
 Anoreksia adalah nafsu makan kurang atau tidak ada
 Ada yang bersifat sementara dan tidak sesungguhnya
 Anoreksia nervosa
 Jenis terberat
 Membiarkan dirinya terus-menerus dalam kelaparan
 Menjelang-dalam masa remaja
 Awal : diet untuk kurus
 Pembatasan makanan terlalu cepat dan kuat -> BB merosot
dengan cepat
Klasifikasi
 Anorexia Nervosa:
- Restriktif
- Binge Purging
• Bullimia Nervosa
- Purging
- Non-purging
• Gangguan makan yang belum diklasifikasikan
Etiologi
 Penyebab pasti tidak diketahui, hubungan
 Predisposisi genetik dan biologis
 Lingkungan
 Sosiokultural
 Psikologis
 Faktor penyebab
 Penyakit organis
 Psikologis
 Pengaturan makan kurang baik
 Tanpa penyakit organis
 Anak tunggal
 Umur banyak beda dengan kakaknya
 Orang tua telah usia lanjut
 Penyakit organis
 Infeksi mendadak/menahun
 Kelainan bawaan (jantung, GIT)
 Defisiensi besi
 Gangguan psikologis
 Kesulitan rumah tangga
 Suasana makan yang kurang menyenangkan
 Tidak pernah makan bersama orang tua
 Dipaksakan makan makanan yang tidak disukai
Faktor Resiko
 Faktor Nutrisi
 Faktor Penyakit / gangguan memimpin
 Faktor gangguan, faktor psikologis
Gejala klinis
 Penurunan BB
 Pertumbuhan stunting atau keterlambatan pubertas
 Perilaku makan restriktif atau abnormal
 Muntah rekuren
 Olahraga berlebihan
 Masalah menaikkan berat badan
 Masalah citra tubuh
 Lebih muda cenderung gejala atipikal
 Gagal mendapatkan BB dan TB yang diharapkan
 Psikologis
 Membatasi diri dalam pergaulan
 Sukar berkomunikasi
 Wajahnya kaku dan tidak gembira
 Menolak pada saat disuruh makan atau diberi makan
Diagnosis
 Penurunan BB drastis
 Pertumbuhan buruk
 Preokupasi makanan dan BB
 Menolak makanan yang biasa disuka
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Fisik
 Sinus bradikardi; yang lain kardiak aritmia
 Perubahan ortostatik pada nadi (>20 kali/menit) atau tekanan darah (>10 mmHg)
 Hipotermia
 Cachexia; facial wasting
 Murmur kardiak (1/3 dengan prolaps katup mitral)
 Rambut kepala kusam dan tipis
 Sialodenitis (parotitis paling sering)
 Stomatitis angularis ; luka palatum ; ulserasi oral ; erosi enamel gigi
 Kering, sallow kulit ; lanugo
 Memar/abrasi pada tulang belakang berhubungan dengan olahraga berlebihan
 Perkembangan pubertas terhambat
 Payudara atrofi ; vaginitis atrofi (postpubertas)
 Tanda russel
 Ekstremitas dingin ; akrosianosis ; perfusi buruk
 Karotenemia
 Edema pada ekstremitas
 Afek datar atau ansietas
Pemeriksaan penunjang
 Hasil Lab normal
 Lab awal : jumlah sel darah lengkap, serum elektrolit, Ca,
Mg, glukosa, fungsi hati, urinalisis, tingkat tirotropin
 Amenore : tes kehamilan, serum LH dan FSH, prolaktin,
estradiol, densitometri tulang (6-12 bulan)
 Penilaian kesehatan mental
 Evaluasi obsesi pasien dengan makanan dan BB
 Pemahaman diagnosis
 Kesediaan menerima bantuan
 Komorbiditas psikiatrik lain
Tatalaksana
 Memperhatikan semua aspek dari penyakit orang tersebut
mulai dari fisik, psikologis, sikap, sosial dan praktek.
 Bertumpu pada kondisi orang tersebut dan orang sekitar
penderita.
 Semua keputusan yang diambil adalah berdasarkan
pertimbangan yang dilakukan terhadap penderita itu.
 Membutuhkan waktu pada proses dan setelah prosesnya.
 Pengobatan yang baik adalah pengobatan yang
memperhatikan status gizi,
 Rehabilitasi Nutrisi:
(Penambahan 2-3 pound / minggu jika dirawat. 0.5-1
pound / minggu untuk pasien yang tidak dirawat)
- 1000-1600 kcal/hari
• Terapi Psikologis:

Expressive supportive theraphy dan cognitive


behavioral theraphy.
Medikamentosa:
•SSRI/antidepresan trisiklik : mengurangi sindrom depresi dan
obsesif kompulsif.
•Antipsikotik: Menghentikkan agitasi dan pemikiran psikotik.
•Penggantian esterogen
•Agen promotility
•Human Growth Hormone Recombinant
KOMPLIKASI
Komplikasi
Diagnosis banding
 Gangguan endokrin :  Gangguan psikiatri :
 Depresi
 Hipertiroid atau hipotiroid  Gangguan obsesif kompulsif / ansietas
 Diabetes melitus  Penyalahgunaan zat
 Hiperkortisol  Gangguan lain :
 Insufisiensi adrenal  Sindrom arteri mesentrika superior
 Hipopituari
 Keganasan
 Tumor SSP (misalnya prolaktinoma)
 Penyakit Addison  Kehamilan
 Gangguan gastointestinal :  Olahraga berlebihan / ketidakseimbangan
energi
 IBD  Penyakit rheumatoid
 Penyakit celiac  Penyakit wilson
 Diare infeksi  Porfiria
 Imunodefisiensi atau infeksi
kronis (misalnya HIV, TBC)
1. Anoreksia ialah keadaan nafsu makan kurang atau
sama sekali tidak ada. Merupakan keluhan yang
sering dikemukakan oleh banyak orang tua mengenai
anaknya.
2. Anoreksia disebabkan oleh berbagai faktor, berupa
penyakit organis, psikologis atau pengaturan
makanan yang kurang baik.
3. Faktor yang merupakan penyebab kesulitan makan
dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu : Faktor
nutrisi,penyakit/kelainan organik, penyakit/kelainan
kejiwaan.
 
Daftar Pustaka
 Akgul S, Derman O. A case of anorexia nervosa with multiple medical complications.
The Turkish Journal of Pediatrics 2014;56-553-556.
 Assessment and treatment of pediatric
 Campbell K, Peebles R. Eating disorders in children and adolescents : state of the art
review. Pediatrics 2014;134-582-592.
 Mond JM. Classification of bulimic-type eating disorders: from DSM-IV to DSM-5.
Journal of Eating Disorders 2013;1(33):1-10.
 Watkins B, Lask B. Eating disorders in school aged children. Child adolesc psychiatry
clin north america 2003;4:p164-168.
 www.bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/440/basics/pathophysiology.html
 Rosen DS. Clinical report – identification and management of eating disorders in
children and adolescents. Pediatrics 2010;126:1240-1253.
 Yager J et al. Guideline watch (august 2012): practice guideline for the treatment of
patients with eating disorders,3rd edition. APA Practice guidelines 2013;3:1-18.
 www.eatingdisorder.org
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai