Definisi
Etiologi
Klasifikasi
Endometriosis dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori berdasarkan lokasi dan tipe lesi,yaitu:
1. Peritoneal endometriosis
2. Ovarian Endometrial Cysts (Endometrioma)
3. Deep Nodular Endometriosis
Martin pada tahun 2006 mengusulkan sistem kalsifikasi stadium untuk mengetahui
tingkat kepercayaan dari tindakan laparaskopi diagnostik terhadap endometriosis. Tingkat
kepercayaan laparaskopi terdiri atas 4 tingkatan:
Tingkat 2: Diduga endometriosis – Kista coklat dengan aliran bebas dari cairan coklat
Tingkat 3: Pasti endometriosis – Lesi jaringan parut gelap, lesi merah dengan latar belakang
jaringan ikat sebagai jaringan parut, kista coklat dengan area mottle merah dan gelap dengan
latar belakang putih.
Tingkat 4: Endometriosis – Lesi gelap dan jaringan parut pada pembedahan pertama.
Histogenesis
teori dari Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis. Sel-sel endometrium yang masih hidup ini
kemudian dapat mengadakan implantasi di pelvis.
Robert Meyer bahwa endometriosis terjadi karena rangsangan pada sel-sel epitel berasal
dari selom yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis. Rangsangan ini akan
menyebabkan metaplasia dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan endometrium.
teori terakhir, endometriosis dikaitkan dengan aktivitas imun secara embriologis, sel epitel
yang membungkus peritoneum parietal dan permukaan ovarium memiliki asal yang sama, oleh
karena itu sel-sel endometriosis akan sejenis dengan mesotel. Telah diketahui bahwa CA-125
merupakan suatu
antigen permukaan sel yang semula diduga khas untuk ovarium. Karena endometriosis
merupakan proses proliferasi sel yang bersifat destruktif, maka lesi ini tentu akan meningkatkan
kadar CA-125. Banyak yang berpendapat bahwa endometriosis adalah suatu penyakit autoimun
karena memiliki kriteria yang cenderung lebih banyak pada wanita, bersifat familiar,
menimbulkan gejala klinik, melibatkan multiorgan dan menunjukkan aktivitas sel B-poliklonal.
Gejala Klinis
• Nyeri perut bawah yang progresif selama haid(dismenore) bisa menyebabkan mual, mntah,
dan diare.
• Nyeri waktu defekasi, terjadi karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid.
Penatalaksanaan
medikamentosa dan/atau pembedahan bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan/atau
memperbaiki fertilitas.
Pemberian medikamentosa pada endometriosis minimal atau sedang tidak terbukti
meningkatkan angka kehamilan. Endometriosis sedang sampai berat harus dioperasi. Pilihan
lainnya untuk mendapatkan kehamilan ialah inseminasi intrauterin, superovulasi, dan fertilisasi
invitro.
Terapi interval
Beberapa peneliti percaya bahwa endometriosis dapat ditekan dengan pemberian profilaksis
berupa kontrasepsi oral kombinasi berkesinambungan, analog GnRH, medroksiprogesteron,
atau danazol sebagai upaya untuk meregresi penyakit yang asimtomastik dan mengatasi
fertilitas subsekuen.
Terapi Bedah
• Pembedahan konservatif
• Pembedahan semikonservatif
• Pembedahan radikal misalnya histerektomi total
DAFTAR PUSTAKA
September 2019]