Anda di halaman 1dari 12

TENSION TYPE

HEADACHE
Tension Type Headache
Klasifikasi Patofisiologi
Episodic tension type headache (ETTH) Kontraksi otot
◦ ditandai dengan sakit kepala yang terjadi <12 hari per tahun, kontraksi /ketegangan otot perikranial, yaitu dari frontal-
sedangkan ETTH yang sering terjadi 12 sampai 180 hari. Selain itu, oksipital  sensitive terhadap nyeri  nyeri kepala
untuk ETTT yang sering, pola ini pasti sudah berlangsung setidaknya bilateral
selama 3 bulan. Teori Vaskular
◦ mempengaruhi antara 20% - 42% pada orang dewasa (Stovner et.al, Vasokonstriksi A. Temporalis Superficialis  gangguan
2007). aliran darah  perfusi ke otot perikranial berkurang 
nyeri kepala
Chronic Tension-Type Headache (CTTH)
Teori Humoral
◦ mengalami sakit kepala 15 hari atau lebih per bulan paling sedikit 3
◦ Anthony dan Lance  penurunan platetet dan 5-HT
bulan.
(serotonin)  ambang nyeri menjadi rendah
◦ Sering kali periode nyeri yang meluas ini meningkatkan kemungkinan ◦ Postur tubuh kurang baik  ketegangan ligament dan
perubahan neurologis yang merugikan dibandingkan dengan ETTH. regangan otot  spasme otot
◦ mempengaruhi sekitar 3% populasi
Karakteristik
◦ Nyeri Bilateral
◦ Seperti persaan terikat atau ditekan, tetapi tidak berdenyut/pulsatile
◦ Durasi 30 menit s.d 7 hari (nocturnal 4-8 pagi, 4- 8 sore)
◦ Tidak diperberat dengan aktivitas rutin
◦ Tidak ada kaitan dengan penyakit lain
◦ Terkait dengan stress, kecemasan, susah tidur, depresi.
◦ Tidak didapatkan lebih dari 1 keluhan (fotofobia, fonofobia, atau mual yang ringan), mual sedang, atau
berat, dan muntah.
TUMOR OTAK
Diagnosis
1. Anamnesis : sesuai manifestasi klinis
2. Funduskopi : Papil edema
3. EEG: Fokus gelombang melambat
4. Foto Kepala: X-Ray
- ↑ TIK : Beaten Brass
- Kalsifikasi Glandula Pinealis
- Destruksi Tulang, Osteolitik (disolusi mineral tulang),
Hiperostosis (pertumbuhan tulang berlebihan)
- Perubahan Sella Tursika
5. CT-Scan : Tumor Hiperdense
6. Arteriografi : Perubahan posisi vaskular pada otak
7. MRI :
Tatalaksana
1. Menurunkan TIK 4. Kemoterapi
- Kortikosteroid 4 mg IV 3x4 ◦ Menyerang fase tertentu atau seluruh fase pembelahan mitosis pada sel-sel yang
bereplikasi.
- Manitol : Osmotik Diuretik : 6 x 100cc
◦ Dapat digunakan sebagai terapi utama atau terapi ajuvan setelah radiasi atau
- Hidrosefalus  VP Shunt pembedahan, Radio sensitizer
2. Operasi  Trepanasi/ Kraniotomi ◦ Kontraindikasi :
• Dapat digunakan untuk diagnosis histologis Absolut: Kasus terminal, hamil, sepsis, koma
• Mengecilkan masa tumor (Cytoreduction) Cara Pemberian :
• Komplikasi : Perdarahan, infeksi, hidrosefalus 1. Pemberian intratekal : pemberian obat melalui suntikan ke dalam kanalis spinalis,
3. Radio Terapi atau ke dalam ruang subarachnoid sehingga mencapai cairan serebrospinal.ex obat :
BCNU/Carmustine
◦ Dg. Sinar X, Gamma
◦ Radiasi Eksternal :sumber sinar dari luar tubuh 2. Intravena, Peroral, intraarterial, Kemoterapi yang dapat melalui BBB : BCNU,
CCNU, Probarbazine, Thitepa, Methotrexate dosis tinggi
◦ Brakhiterapi : sumber sinar dari dalam tubuh
◦ Komplikasi : edema otak, demielinisasi, radionekrosis 3. Obat memperlebar BBB: Manitol dan Gliserol
4. Efek samping Kemoterapi : Merusak stem cell, depresi, sumsum tulang
GANGGUAN MAKAN
(EATING DISORDER)
Klasifikasi Eating Disorder
Anorexia Nervosa Bullimia Nervosa Binge eating Body dismorphic
disorder disorder
Hasrat seseorang untuk mencapai ukuran 0 (zero penderitanya makan secara penderita akan makan penyakit mental kronis
size), ketakutan yang berlebihan dalam berlebihan diatas batas kewajaran dalam porsi yang besar dimana penderita tidak berhenti
kenaikan berat badan diikuti dengan perilaku dan tidak dapat memikirkan tentang
memuntahkan kembali makanan mengontrol kapan harus penampilannya.
mereka ataupun menggunakan berhenti.
obat pencahar.
“merasa gemuk”, padahal sudah sangat kurus, Klasifikasi : Menyalurkan rasa terobsesi dengan penampilan
tetap terobsesi berlebihan untuk kurus. Tipe purging “bersalah” dengan konsumsi yang sempurna, sangat
Tipe nonpurging makanan lagi, karena mengkhawatirkan
Tumbuh rambut halus (lanugo). dengan begitu merasa kekurangan pada
Kulit kering dan kelemahan otot Muncul gejala : nyaman dan tenang penampilan. Sering merasa
Menstruasi menjadi tidak teratur, bahkan tidak radang tenggorokan. tidak puas dengan hal yang
mengalami haid. Dehidrasi berat dan gangguan dilakukan.
Anemia atau kurang darah. elektrolit. Gangguan pencernaan
Tulang keropos. Gigi sensitif dan rusak.
Klasifikasi
Selective eating disorder Porsi makan Syndrom makan malam vs eating Fobia makanan
berlebih syndrome at night
Gangguan makan yang ditandai penyakit yang pada awalnya Sindrom makan malam : Kecenderungan untuk
dengan terlalu pemilih di dalam bermula dari pola makan memiliki kelainan pada jam makan malam, seseorang menghindari suatu
makanan padahal sebenarnya atau gangguan makan, tersebut cenderung menghindari makan malam jenis makanan.
alasannya tidak begitu masuk dikarenakan takut gemuk, namun apabila dia merasa
akal dirinya lapar saat malam hari seseorang tersebut pun
akan menyantap makanan sampai kenyang.
membatasi beberapa jenis makanan perlu dilakukan pencegahan Eating syndrome at night :
dalam jumlah tertentu yang boleh dan pengobatan agar Menahan makan saat pagi-sore hari, makan hanya saat
masuk ke dalam tubuhnya membuat orang tersebut malam hari saja.
mengurangi nafsu makan Namun saat makan “balas dendam” sehingga semakin
yang berlebihannya. gemuk.
Metode penilaian gangguan makan
◦ Menggunakan kuisioner EDDS (Eat
Disorder Diagnostic Scale)
Faktor Resiko
◦ Jenis kelamin
◦ Pengetahuan
◦ Citra tubuh
◦ Rasa percaya diri
◦ Pengaruh teman sebaya
◦ Pengaruh keluarga
◦ Pengaruh media massa

Anda mungkin juga menyukai