Skenario 3 blok 23
Tujuan Pembelajaran
1. Definisi
imobilitas,delirium,dekubitus
2. Epidemiologi imobilisasi
3. Etiologi dan faktor resiko imobilisasi
4. Penegakan diagnosis
5. Komplikasi imobilisasi
6. Tatalaksana dan edukasi
DEFINISI
DEFINISI IMOBILISASI
Imobilisasi merupakan
sebagai ketidakmampuan
transfer atau berpindah
posisi atau tirah baring
selama 3 hari atau lebih,
dengan gerak anatomik
tubuh menghilang akibat
perubahan fungsi fisiologik.
Imobilisasi sering dijumpai
pada pasien usia lanjut.
Lemah Nyeri
Kekakuan Ketidakseimbanga
pada otot n
Faktor Resiko Imobilisasi
Penyebab utama imobilisasi
adanya rasa nyeri Tulang
kekakuan otot
(osteoporosis, osteomalasia,
Lemah malnutrisi, Osteoartritis, Penyakit
Paget's disease, metastase
gangguan elektrolit, tidak Parkinson, artritis reumatoid,
kanker tulang, trauma), sendi
digunakannya otot, anemia, gout, dan obat-obatan
(osteoartritis, artritis
gangguan neurologis atau antipsikotik seperti
reumatoid, gout), otot
miopati haloperidol juga dapat
(polimalgia,pseudoclaudicatio
menyebabkan kekakuan
n) atau masalah pada kaki
Ketidakseimbangan
kelemahan, faktor neurologis
masalah psikologis
(stroke,kehilangan refleks
Kekhawatiran keluarga yang
tubuh, neuropati karena Gangguan fungsi kognitif
berlebihan atau kemalasan
diabetes melitus, malnutrisi, berat demensia dan
petugas kesehatan terus
dan gangguan gangguan fungsi mental
menerus berbaring di tempat
vestibulosereberal), hipotensi seperti pada depresi
tidur baik di rumah maupun
ortostatik, atau obat-obatan
di rumah sakit.
(diuretik, antihipertensi,
neuroleptik, dan antidepresan)
Vital Sign
Kesadaran: Apatis dan Delirium
Suhu: -
Tekanan darah: 140/80 mmhg
Frekuensi denyut nadi: 100x/min
Frekuensi pernafasan: 28x/min
Mini Nutritional
Assessment
Mini Nutritional Assessment
Mini Nutritional Assessment is a
comprehensive tool to identify the risk of
malnutrition in the frail elderly and those
who may benefit for early intervention.
MNA consists of four parts:
Anthropometric measurements
General status
Diet information
Subjective assessment
Total
skor
Interpretasi
Skor Keterangan
20 Mandiri
IADL
Instrument Activity Daily
Living
IADL
Instrumen untuk mengkaji
status fungsional
(kemandirian)
Sekumpulan aktivitas sehari-
hari yang lebih kompleks
dibandingkan dengan ADL
dan mengarah pada
kemampuan lansia dalam
berinteraksi dengan
lingkungan dan
komunitasnya
Activities Score
Ability To Use Telephone
Shopping
Food Preparation
Laundry
0 Independen
0-9 Normal
Radiologi
Pemeriksaan
Laboratorium
EKG
Hasil EKG yang normal dari jantung
memiliki karakteristik yang khas. Irama
jantung yang tidak teratur atau kerusakan
pada otot jantung dapat berdampak pada
aktivitas listrik jantung sehingga
mengubah bentuk EKG.
X-ray
Foto Thorax
Normal
Pneumonia
Laboratorium
Darah lengkap
Leukosit = 5.000-10.000 sel/l
LED = 0-15 mm/jam
0-20 mm/jam
Pemeriksaan bakteriologi
Pewarnaan gram
Z. nielsen
Pemeriksaan khusus
Analisis gas darah
Urin
0,6-1,3
0,5-0,9
Komplikasi Imobilisasi
Trombosis
Sirkulasi darah
Imobilisasi lama Darah stasis
yang tidak baik
Penglepasan
Akumulasi
substansi yg
leukosit dan Hipoksia lokal
mengaktivasi
trombosit sel endotel
sistem
teraktivasi
pembekuan
Endotel
berubah sifat
Gangguan pada dari Trombosis vena
sel endotel antitrombotik dalam
menjadi
trombotik
Emboli Paru
Imobilisasi Trombosis
lama vena dalam
Trombus
Lepasnya
berlokasi di
trombus
paru
Kelemahan otot
Perubaha
n Degenera
fisiologis si serat
proses otot
menua
malnutrisi fibrosis
Kontraktur Otot & Sendi
Sendi yg lama tidak Perubahan
digerakkan patologis
Inflamasi
Luka sendi degeneratif
Infeksi
trauma
Nyeri saat digerakkan
Kontraktur
Osteoporosis
Terjadi karena
ketidakseimbangan
imobilisasi
antara resorpsi dan
pembentukan tulang
kadar kalsium
serum, menghambat
sekresi PTH, dan osteoporosis
produksi vitamin D3
aktif (1,25-(OH)2D)
Dekubitus
Imobilisasi Dekubitus
Aliran darah
tekanan pada akan terhambat
daerah sakral pada daerah
saat berbaring kulit yang
tertekan
Dekubitus
Dekubitus
Hipotensi Postural
Tekanan darah
Penurunan curah sistolik dari tidur
Imobilisasi
jantung ke duduk lebih dari
20 mmHg
Hipotensi Postural
Hipotensi Postural
Komplikasi Imobilisasi
Pneumonia
Gangguan Nutrisi
Konstipasi
Pneumonia
Otot diafragma
Imobilisasi Posisi & intercostal
berbaring tidak berfungsi Lansia
dengan baik
Daya elastic
Sputum sulit pada alveolus
Pneumonia
keluar dan bronkus
berkurang
Infeksi Saluran Kemih
Perubahan
Sistem Kadar plasma
Imobilisasi pada
metabolic dan kortisol yang
metabolisme
endokrin tinggi
zat gizi
Gangguan Metabolisme
Gangguan
metabolisme menjadi
nutrisi
protein katabolisme
Gangguan Nutrisi
Hiproteinemia,
Meningkatkan
edema,
Imobilisasi eksresi
penurunan
nitrogen urin
berat badan
Natrium serum
dan natrium Defisiensi Ganggan
urin yang natrium kronik nutrisi
rendah
Konstipasi