Anda di halaman 1dari 93

Wake Up Grandma

Skenario 3 blok 23
Tujuan Pembelajaran
1. Definisi
imobilitas,delirium,dekubitus
2. Epidemiologi imobilisasi
3. Etiologi dan faktor resiko imobilisasi
4. Penegakan diagnosis
5. Komplikasi imobilisasi
6. Tatalaksana dan edukasi
DEFINISI
DEFINISI IMOBILISASI
Imobilisasi merupakan
sebagai ketidakmampuan
transfer atau berpindah
posisi atau tirah baring
selama 3 hari atau lebih,
dengan gerak anatomik
tubuh menghilang akibat
perubahan fungsi fisiologik.
Imobilisasi sering dijumpai
pada pasien usia lanjut.

Divisi Geriatri Departemen Ilmu


Penyakit Dalam FKUI RSCM
DEFINISI IMOBILISASI
Immobilization is one of common
health problem in elderly population
and it may cause various life-
threatening complications
Management of Immobilization and Its Complication
for Elderly Vol. 40
Delirium
Delirium dr bahasa latin deliro :
menjadi gila

Delirium merupakan suatu kondisi akut


penurunan perhatian, kognitif, dan
berfluktuasi yang sering dijumpai pada
individu berusia 65 tahun atau lebih,
biasanya disebabkan oleh suatu
kondisi medis atau obat.
Dekubitus
Merupakan suatu daerah yang mati jaringan
disebabkan karena kurangnya aliran darah
didaerah yang bersangkutan.
(Wolf. Weitzel & Fuerst
1989)
kerusakan/kematian kulit sampai jaringan
dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai
mengenai tulang akibat adanya penekanan
pada suatu area secara terus menerus
sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi
darah setempat.
Epidemiologi
Epidemiologi
Di ruang rawat inap geriatri RS UPN dr.
Ciptomangunkusumo Jakarta pada
tahun 2000 didapatkan prevalensi
imobilisasi sebesar 33,6 % dan pada
tahun 2001 sebesar 31,5%.
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
ETIOLOGI
IMOBILISASI
Penyebab imobilisasi berbagai faktor yang dapat
menyebabkan imobilisasi pada usia lanjut

Lemah Nyeri
Kekakuan Ketidakseimbanga
pada otot n
Faktor Resiko Imobilisasi
Penyebab utama imobilisasi
adanya rasa nyeri Tulang
kekakuan otot
(osteoporosis, osteomalasia,
Lemah malnutrisi, Osteoartritis, Penyakit
Paget's disease, metastase
gangguan elektrolit, tidak Parkinson, artritis reumatoid,
kanker tulang, trauma), sendi
digunakannya otot, anemia, gout, dan obat-obatan
(osteoartritis, artritis
gangguan neurologis atau antipsikotik seperti
reumatoid, gout), otot
miopati haloperidol juga dapat
(polimalgia,pseudoclaudicatio
menyebabkan kekakuan
n) atau masalah pada kaki

Ketidakseimbangan
kelemahan, faktor neurologis
masalah psikologis
(stroke,kehilangan refleks
Kekhawatiran keluarga yang
tubuh, neuropati karena Gangguan fungsi kognitif
berlebihan atau kemalasan
diabetes melitus, malnutrisi, berat demensia dan
petugas kesehatan terus
dan gangguan gangguan fungsi mental
menerus berbaring di tempat
vestibulosereberal), hipotensi seperti pada depresi
tidur baik di rumah maupun
ortostatik, atau obat-obatan
di rumah sakit.
(diuretik, antihipertensi,
neuroleptik, dan antidepresan)

Obat-obat hipnotik dan


sedatif menyebabkan rasa
kantuk dan ataksia yang
mengganggu mobilisasi
PENYEBAB IMOBILITAS
GANGGUAN
GANGGUAN NEUROLOGIK
MUSKULOSKELETAL Stroke
Arthritis Penyakit Parkinson
Osteoporosis Neuropati
Patah tulang Hidrosefalus
(tulang panggul) Dementia
Masalah pediatrik
Lain-lain
Lain-lain (Penyakit (Gangguan
Paget) Serebral)
PENYEBAB IMOBILITAS
PENYAKIT
FAKTOR SENSORIK
KARDIOVASKULAR
Gangguan Penglihatan
Gagal jantung Penurunan rasa kinestetik
kongestif Penurunan sensasi perifer
Penyakit arteri PENYEBAB LINGKUNGAN
koronaria (angina) Imobilitas yang
Penyakit arteri perifer dipaksakan (di RS atau
(klaudikatio Panti Rawat
intermiten) Kekurangan alat bantu
gerak
PENYAKIT PARU
Nyeri akut atau kronik
OBSTRUKTIF
PENYEBAB IMOBILITAS
PENYEBAB LAINNYA
Dekondisioning (akibat tirah baring lama
setelah sakit akut)
Malnutrisi
Penyakit sistemik berat
Depresi
Efek samping obat
Takut jatuh
Apatis dan tidak ada motivasi
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Identitas Penderita
Nama
Alamat
Umur 79 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Perkawinan
Anak (Jumlah, jenis kelamin, berapa orang yang
tinggal dengan penderita)
Pekerjaan
Keadaan sosial-ekonomi
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama: Apatis, delirium, inanisi
Keluhan tambahan: Batuk produktif, mual dan muntah
Onset: Sejak 4 hari yang lalu
Kronologis:
Pasien mengalami imobilisasi sejak 6 bulan yang lalu
dikarenakan sebelumnya pasien terjatuh dan
mengalami fraktur femur di bagian dextra.

Riwayat Penyakit Dahulu


- (DM, Hipertensi, Osteoarthritis)
Anamnesis
Penilaian Sistem
Dilakukan secara sistematis head to toe

Riwayat Kebiasaan Pasien


Merokok dan minum alkohol
Berbagai gangguan seperti menelan, masalah gigi,
gangguan bicara, nyeri/gerak terbatas
Riwayat Konsumsi obat
Kepribadian perasaan hati, kesadaran dan afek
Pemeriksaan Fisik

Vital Sign
Kesadaran: Apatis dan Delirium
Suhu: -
Tekanan darah: 140/80 mmhg
Frekuensi denyut nadi: 100x/min
Frekuensi pernafasan: 28x/min
Mini Nutritional
Assessment
Mini Nutritional Assessment
Mini Nutritional Assessment is a
comprehensive tool to identify the risk of
malnutrition in the frail elderly and those
who may benefit for early intervention.
MNA consists of four parts:
Anthropometric measurements
General status
Diet information
Subjective assessment

H, Soini H, Routasalo P. 2004. Characteristics of the Mini-Nutritional Assessment in elderly home-care


n Journal of Clinical Nutrition. Page 1-2.
Mini Nutritional Assessment
No. Penilaian Nilai
1 Indeks masa tubuh : BB / TB (m2)
a. <19 = 0
b. 19 21 = 1
c. 21 23 = 2
d. >23 = 3
2 Lingkar lengan atas (cm)
a. <21 = 0
b. 21 22 = 0,5
c. >22 = 1
3 Lingkar betis (cm)
a. 31 = 0
b. >31 = 1
4 BB selama 3 bulan terakhir :
a. Kehilangan > 3 kg = 0
b. Tidak tahu = 1
c. Kehilangan antara 1- 3 kg = 2
d. Tidak kehilangan BB =3
Mini Nutritional Assessment
No. Penilaian Nilai
5 Hidup tidak tergantung (tidak di tempat
perawatan atau RS)
Tidak = 1
Iya = 0
6 Menggunakan lebih dari 3 obat per hari
7 Tidak = 1
Iya = 0
8 Mobilitas
a. Hanya terbaring atau di atas kursi roda = 0
b. Dapat bangkit dari tempat tidur tapi tidak
keluar rumah = 1
c. Dapat pergi ke luar rumah = 2
9 Masalah neuropsikologis
a. Demensia berat dan depresi = 0
b. Demensia ringan = 1
c. Tidak ada masalah psikologis = 2
Mini Nutritional Assessment
No. Penilaian Nilai
10 Nyeri tekan atau luka kulit
Tidak = 1
Iya = 0
11 Berapa banyak daging yang dikonsumsi setiap
hari?
a. 1x makan = 0
b. 2x makan = 1
c. 3x makan = 2
12 Asupan protein terpilih
a. Minimal 1x penyajian produk-produk susu
olahan (susu, keju, yoghurt, es krim) per hari
ya = 1 / tidak = 0
b. Dua atau lebih penyajian produk kacang-
kacangan (tahu, tempe, susu kedelai) dan telur
per minggu
ya = 1 / tidak = 0
c. Daging, ikan, unggas setiap hari
ya = 1 / tidak = 0
13 Konsumsi 2 atau lebih sayur atau buah-buahan
Mini Nutritional Assessment
No. Penilaian Nilai
14 Bagaimana asupan makanan 3 bulan terakhir
a. Kehilangan nafsu makan berat = 0
b. Kehilangan nafsu makan sedang = 1
c. Tidak kehilangan nafsu makan = 2
15 Berapa banyak cairan (air, jus, kopi , the, susu) yang
dikonsumsi per hari
a. <3 cangkir = 0
b. 3-5 cangkir = 0,5
c. >5 cangkir = 1
16 Pola makan
a. Tidak dapat makan tanpa bantuan = 0
b. Dapat makan sendiri dengan sedikit kesulitan = 1
c. Dapat makan sendiri tanpa masalah = 2
17 Apakah mereka tahu ahwa mereka memiliki masalah
gizi?
a. Malnutrisi = 0
b. Tidak tahu atau malnutrisi sedang = 1
c. Tidak ada masalah gizi = = 2
18 Dibandingkan dengan orang lain dengan usia yang
sama, bagaimana mereka menilai kesehatan mreka
sekarang?
Mini Nutritional Assessment
Interpretasi
Skor > 24 = Gizi baik
Skor 17 23,5 = Berisiko malnutrisi
Skor < 17 = Malnutrisi
Norton Scale
Skala Norton
Pada tahun 1960 Norton memperkenalkan
skala pengkajian dekubitus untuk memprediksi
timbulnya dekubitus pada pasien lanjut usia.

Skala ini bertujuan


mengidentifikasi
resiko-resiko tinggi-
rendahnya
kemungkinan untuk
terjadinya
dekubitus dan
segera melakukan
tindakan
Skala Norton
Kondisi Pasien Keterangan dan Skor

Kondisi Fisik Baik 4


Umum Cukup 3
Buruk 2
Sangat Buruk 1
Kesadaran Komposmentis 4
Apatis 3
Confused 2
Stupor 1
Tingkat Ambulatori 4
Aktivitas Berjalan dengan 3
bantuan 2
Hanya bisa duduk 1
Hanya bisa tiduran
>18 Resiko
Mobilitas Bergerak bebas 4 rendah
Sediikit terbatas 3
Sangat Terbatas 2 14-18 Resiko
Immobile 1 sedang

Inkontinensia Tidak ada 4 10-14 Resiko Tinggi


Kadang-kadang 3 Resiko
<10
Sering Inkontinensia 2 Sangat
urin 1
Tinggi
Mini Mental State
Examination
Mini Mental State
Examination
Mini Mental State
Examination (MMSE) is
a tool that can be
used to systematically
and thoroughly assess
mental status.
MMSE untuk
mendeteksi adanya
gangguan fungsi
kognitif pada
individu.
Mini Mental State
Examination
Skor Pertanyaan
maks
ORIENTASI
5 Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun), berapa dan
(musim), apa?
5 Sekarang berada di mana? Atau alamatnya di mana?
(jalan), (nomor rumah), (kota), (kabupaten), (provinsi)
REGISTRASI
3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda. 1 detik
untuk tiap benda. Kemudian mintalah pasien mengulang
ke 3 nama benda tersebut. Berikan 1 angka untuk tiap
jawab yang benar. Bila masih salah, ulangi penyebutan ke
3 nama benda tersebut sampai pasien dapat
mengulangnya dengan benar. Hitunglah jumlah percobaan
dan catatlah
Jumlah percobaan :

Mini Mental State
Examination
Skor Pertanyaan
maks
ATENSI dan KALKULASI
5 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 ke bawah.
Berilah 1 angka untik tiap jawaban yang benar. Berhenti
setelah 5 hitungan (93, 86, 79, 72, 65)
Kemungkinan lain, ejalah kata dunia dari akhir ke awal
(a-i-n-u-d)
MENGINGAT
3 Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah disebutkan
di atas. Berilah1 angka untuk tiap jawaban yang benar.
Mini Mental State
Examination
Skor Pertanyaan
maks
BAHASA
9 Apakah nama benda-benda ini? Perlihatkan pensil dan
arloji (2 angka)
Ulanglah kalimat berikut: Jika tidak, dan Atau Tapi (1
angka)
Laksanakan 3 buah perintah ini: Peganglah selembar
kertas dengan tangan kananmu, lipatlah kertas itu pada
pertengahan dan letakkanlah di lantai (3 angka)
Bacalah dan laksanakan perintah berikut PEJAMKAN MATA
ANDA (1 angka)
Tulislah sebuah kalimat (1 angka)
Tirulah gambar ini (1 angka)
Mini Mental State
Examination
Interpretasi
o 25 - 30 = Tidak ada gangguan mental
o 20 - 24 = Kemungkinan ada gangguan
mental
o <20 = Dipastikan ada gangguan mental
AMT
Abbreviated Mental Test
Questions Score
0/1
1. How old are you?
2. What is the time (nearest hour)?
3. Address for recall at the end of test - this should be
repeated by the patient
4. What year is it?
5. What is the name of this place?
6. Can the patient recognise two relevant persons?
7. What was the date of your birth?
8. When was the second world war?
9. Who is the present president?
10. Count down from 20 to 1 (no errors, no cues)
Penilaian :
-Nilai maksimal 10
-Nilai < 8 merujuk ke arah adanya cognitive
impairment
Kelemahan tes ini :
-Pada pasien dengan GCS rendah atau yang tidak
memahami bahasa yang digunakan, maka akan sulit
untuk melaksanakan tes ini
-Tes ini divalidasi pada tahun 1970, sehingga
sekarang harus dilakukan banyak penyesuaian pada
pertanyaan yang berakibat pada menurunnya validasi
-Harus dikorelasi dengan hasil MMSE
ADL
Activity Daily Living
N Fungsi Skor Keterangan
o
1 Mengontrol BAB 0 Inkontinen/ tidak teratur
1 Kadang-kadang inkontinen (1x
2 seminggu)
Kontinen/ Teratur

2 Mengontrol BAK 0 Inkontinen atau pakai kateter dan tidak


1 terkontrol
Kadang-kadang inkontinen
2 Mandiri

3 Membersihkan 0 Butuh pertolongan orang lain


diri (lap muka, 1 Mandiri
sisir rambut,
sikat gigi)
4 Penggunaan 0 Tergantung pertolongan orang lain
toilet, pergi ke 1 Perlu pertolongan dalam beberapa
dalam dari WC aktivitas tetapi dapat mengerjakan
(melepas, sendiri beberapa aktivitas yang lain
memakai celana, 2 Mandiri
menyeka,
menyiram)
N Fungsi Skor Keterangan
o
5 Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu seseorang menolong memotong
2 makanan
Mandiri

6 Berpindah 0 Tidak mampu


tempat dari tidur 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa
ke duduk duduk (2 orang)
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri

7 Mobilisasi / 0 Tidak mampu


berjalan 1 Bisa berjalan dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan
3 Mandiri

8 Berpakaian 0 Tergantung dengan orang lain


( memakai baju ) 1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
N Fungsi Skor Keterangan
o
9 Naik 0 Tidak mampu
turun 1 Butuh pertolongan
tangga 2 Mandiri

1 Mandi 0 Tergantung orang lain


0 1 Mandiri

Total
skor
Interpretasi
Skor Keterangan

0-4 Ketergantungan Total

5-8 Ketergantungan Berat

9-11 Ketergantungan Sedang

12-19 Ketergantungan Ringan

20 Mandiri
IADL
Instrument Activity Daily
Living
IADL
Instrumen untuk mengkaji
status fungsional
(kemandirian)
Sekumpulan aktivitas sehari-
hari yang lebih kompleks
dibandingkan dengan ADL
dan mengarah pada
kemampuan lansia dalam
berinteraksi dengan
lingkungan dan
komunitasnya
Activities Score
Ability To Use Telephone

1. Operates telephones on own initiative, looks up and dials 1


number 1
2. Dials a few well-known numbers 1
3. Answer telephone, but does not dial 0
4. Does not use telephone at all

Shopping

1. Takes care of all shopping needs independently 1


2. Shops indepentdently for small purchases 0
3. Need to be accompanied on any shopping trip 0
4. Completely unable to shop 0

Food Preparation

1. Plans, prepare, and serves adequate meals independently 1


2. Prepare adequate meals if suppliedwith ingredients 0
3. Heat and serves prepare meals or prepare meals but does not 0
maintain adequate diet
4. Need to have meals prepare and served 0
Activities Score
Housekeeping

1. Maintains house alone with occasion assistance (heavy work) 1


2. Perform light daily tasks such as dishwashing, bed making 1
3. Perform light daily tasks, but cannot maintain acceptable 1
level of cleanliness 1
4. Need help with all home maintenance tasks 0
5. Does not participate in any housekeeping task

Laundry

1. Does personal laundry completely 1


2. Launders small items, rinses socks, stocking ect 1
3. All laundry must be done by other 0
Activities Scor
e
Mode of Transportation

1. Travels independently on public transportation or drives 1


own car 1
2. Arrages own travel via taxi, but does not otherwise use
public transportation 1
3. Travel on public transportation when assisted or 1
accompanied by another 0
4. Travel limited to taxi or automobile with assistance of
another
5. Does not travel at all

Responsibility for own medication

1. Is responsible for taking medication in correct dosages at 1


correct time 0
2. Takes responsibility if medication is prepared in advance in
sparate dosages 0
3. Is not capable of dispensing own medication
Interpretasi
Skor Keterangan

0 Independen

1 Kadang-kadang perlu bantuan

2 Perlu bantuan sepanjang waktu

3-8 Dikerjakan oleh orang lain


GDS
Geriatric Depression Scale
Interpretasi
Skor Keterangan

0-9 Normal

10-19 Depresi ringan

20-30 Depresi berat


Pemeriksaan penunjang
EKG

Radiologi

Pemeriksaan
Laboratorium
EKG
Hasil EKG yang normal dari jantung
memiliki karakteristik yang khas. Irama
jantung yang tidak teratur atau kerusakan
pada otot jantung dapat berdampak pada
aktivitas listrik jantung sehingga
mengubah bentuk EKG.
X-ray
Foto Thorax

Normal
Pneumonia
Laboratorium
Darah lengkap
Leukosit = 5.000-10.000 sel/l
LED = 0-15 mm/jam
0-20 mm/jam

Pemeriksaan bakteriologi
Pewarnaan gram
Z. nielsen
Pemeriksaan khusus
Analisis gas darah
Urin
0,6-1,3
0,5-0,9
Komplikasi Imobilisasi
Trombosis

Sirkulasi darah
Imobilisasi lama Darah stasis
yang tidak baik

Penglepasan
Akumulasi
substansi yg
leukosit dan Hipoksia lokal
mengaktivasi
trombosit sel endotel
sistem
teraktivasi
pembekuan

Endotel
berubah sifat
Gangguan pada dari Trombosis vena
sel endotel antitrombotik dalam
menjadi
trombotik
Emboli Paru

Imobilisasi Trombosis
lama vena dalam

Trombus
Lepasnya
berlokasi di
trombus
paru
Kelemahan otot
Perubaha
n Degenera
fisiologis si serat
proses otot
menua

Akumulasi Peningkat Massa


penyakit an otot
akut dan jaringan menuru
kronik lemak n

malnutrisi fibrosis
Kontraktur Otot & Sendi
Sendi yg lama tidak Perubahan
digerakkan patologis
Inflamasi
Luka sendi degeneratif
Infeksi
trauma
Nyeri saat digerakkan

Kolagen sendi &


jar. lunak
Semakin tidak mau sekitarnya
digerakkan mengerut

Kontraktur
Osteoporosis

Terjadi karena
ketidakseimbangan
imobilisasi
antara resorpsi dan
pembentukan tulang

kadar kalsium
serum, menghambat
sekresi PTH, dan osteoporosis
produksi vitamin D3
aktif (1,25-(OH)2D)
Dekubitus

Imobilisasi Dekubitus

Aktivitas sakral Menghasilkan


pasien menjadi anoksia
nol gerakan per jaringan dan
jam nekrosis

Aliran darah
tekanan pada akan terhambat
daerah sakral pada daerah
saat berbaring kulit yang
tertekan
Dekubitus
Dekubitus
Hipotensi Postural
Tekanan darah
Penurunan curah sistolik dari tidur
Imobilisasi
jantung ke duduk lebih dari
20 mmHg

Baroreseptor , Pada posisi baring


curah jantung, secara normal 600-
hormon
denyut jantung, 800 ml volume
antidiuretik
volume isi plasma kembali ke
volume plasma
sekuncup jantung paru-paru dan
jantung

Hipotensi Postural
Hipotensi Postural
Komplikasi Imobilisasi

Pneumonia

Infeksi Saluran Kemih

Gangguan Nutrisi

Konstipasi
Pneumonia

Otot diafragma
Imobilisasi Posisi & intercostal
berbaring tidak berfungsi Lansia
dengan baik

Daya elastic
Sputum sulit pada alveolus
Pneumonia
keluar dan bronkus
berkurang
Infeksi Saluran Kemih

Imobilisasi Aliran urin


Tirah baring
terganggu

Inkontinensia Infeksi saluran


Retensi urin
urin kemih
Gangguan Nutrisi

Perubahan
Sistem Kadar plasma
Imobilisasi pada
metabolic dan kortisol yang
metabolisme
endokrin tinggi
zat gizi

Gangguan Metabolisme
Gangguan
metabolisme menjadi
nutrisi
protein katabolisme
Gangguan Nutrisi

Hiproteinemia,
Meningkatkan
edema,
Imobilisasi eksresi
penurunan
nitrogen urin
berat badan

Natrium serum
dan natrium Defisiensi Ganggan
urin yang natrium kronik nutrisi
rendah
Konstipasi

Degenerasi Plasma beta-


Imobilisasi Respons
pleksus endorphin
motorik usus
myenterikus meningkat

Motilitas usus Relaksasi tonus


Konstipasi
menurun kolon
Tatalaksana Imobilisasi
Pencegahan Komplikasi
Pencegahan timbulnya komplikasi
dapat dilakukan dengan memberikan
penatalaksanaan yang tepat terhadap
imobilisasi. Penatalaksanaan yang
dapat dilakukan meliputi
penatalaksanaan farmakologik dan
non farmakologik.
Tatalaksana Farmakologi
Dapat diberikan antikoagulan Low
Dose Heparin (LDH) dan Low
Molecullar Weight Heparin (LMWH)
untuk pencegahan trombosis
Tatalaksana Non-
Farmakologi
Perubahan posisi tidur
Latihan ditempat tidur
Turun dari kasur lalu pindah kekursi
Menggunakan kasur anti dekubitus
Menggunakan bantal berongga
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai