Anda di halaman 1dari 21

BRACHIAL PLEXUS INJURIES

ANATOMI
Plexus Brachialis dibentuk oleh
kumpulan cabang saraf medulla
spinalis dari C5 sampai T1
C5-C6 membentuk trunk superior
C7 membentuk trunk medial
C8-T1 membentuk trunk inferior
ANATOMI
Trunkus berjalan melewati clavikula
membentuk divisi anterior dan posterior
Divisi posterior dari ketiga trunkus membentuk
fasikulus posterior
Divisi anterior dari trunkus superior dan media
membentuk fasikulus lateral
Divisi anterior dari trunkus inferior membentuk
fasikulus medial
ANATOMI
Fasikulus posterior membentuk n. radialis
dan n. axilaris
Fasikulus lateral membentuk n.
musculocutaneus dan n. medianus
Fasikulus medial membentuk n. medianus
dan n. ulnaris
DEFINISI
Lesi pleksus brakhialis adalah lesi yang menimbulkan kerusakan pada saraf-saraf
yang membentuk pleksus brakhialis, mulai dari radiks saraf hingga saraf terminal.
Keadaan ini dapat menimbulkan gangguan fungsi motorik, sensorik atau autonomic
pada ekstremitas atas. Istilah lain yang sering digunakan yaitu neuropati pleksus
brakhialis atau pleksopati brakhialis
ETIOLOGI
Trauma
Trauma terbuka, trauma tertutup, trauma iatrogenik

Tumor
Neuroblastoma, schawnoma, malignant peripheral nerve sheath tumor
Desmoid, lipoma, metastasis dari kanker mammae atau kanker paru
Entrapment
Thoracic outlet syndrome
Penyempitan thoracic outlet sehingga menekan struktur neurovaskuler
Idiopatik
Parsonage Turner Syndrome
KLASIFIKASI SHEDDON SUNDERLAND
Neuropraksia
Terjadi kerusakan mielin namun akson tetap intak
Menyebabkan hambatan konduksi saraf
Proses penyembuhan lebih cepat dan merupakan derajat kerusakan paling ringan
Aksonotmesis
Kerusakan akson namun semua struktur selubung saraf termasuk endoneural masih tetap intak
Degenerasi aksonal segmen saraf distal dari lesi (degenerasi Wallerian)
Pemulihan sensorik cukup baik bila dibandingkan motorik
Neurotmesis
Derajat kerusakan paling berat
Ruptur saraf dimana proses pemulihan sangat sulit terjadi meskipun dengan penanganan bedah
KLASIFIKASI SHEDDON SUNDERLAND
Tipe I
Hambatan dalam konduksi (Neuropraksia)

Tipe II
Cedera akson tapi selubung endoneural tetap intak (Aksonotmesis)

Tipe III
Aksonotmesis yang melibatkan selubung endoneural tetapi perineural dan
epineural masih intak.
Tipe IV
Aksonotmesis melibatkan selubung endoneural, perineural, tetapi epineural
masih baik.
Tipe V
aksonotmesis melibatkan selubung endoneural, perineural dan epineural
(neurotmesis).
GAMBARAN KLINIS
Lesi pleksus brakhialis dibagi menjadi
Pleksopati supraklavikular
Pleksopati infraklavikular
PLEKSOPATI SUPRAKLAVIKULER
Lesi tingkat radiks
Pleksopati supraklavikuler lesi Sindroma Erb-Duchenne
terjadi ditingkat radiks saraf,
trunkus saraf atau
kombinasinya Sindroma Klumpkes Paralysis

Lesi di trunkus superior

Lesi ditingkat ini dua hingga Lesi di trunkus media


tujuh kali lebih sering terjadi
dibanding lesi infraklavikuler Lesi di trunkus inferior

Lesi Pan-supraklavikular (Semua trunkus)


PLEKSOPATI SUPRAKLAVIKULER
Lesi tingkat radiks Radiks saraf Penurunan Refleks Kelemahan Numbness/Tingling

Berkaitan dengan avulsi C5 Biseps brakhii Fleksi siku Lateral lengan atas

radiks C6 Brakhioradiialis Ekstensi pergelangan tangan Lateral


bawah
lengan

Lesi di tingkat ini dapat C7 Triceps brakhii Ekstensi siku Jari tengah

terjadi partial paralisis C8 - Fleksi jari2 tangan Medial lengan

dan hilangnya sensorik bawah

inkomplit T1 - Abduksi jari2 tangan Medial siku


PLEKSOPATI SUPRAKLAVIKULER

Sindroma Erb-Duchenne
Lesi di radiks servikal atas (C5 dan C6) atau trunkus superior
Biasanya terjadi akibat trauma
Presentasi klinis pasien berupa waiters tip position
Lengan berada dalam posisi adduksi (kelemahan otot deltoid dan
supraspinatus)
Rotasi internal pada bahu (kelemahan otot teres minor dan infraspinatus)
Pronasi (kelemahan otot supinator dan brachioradialis)
Pergelangan tangan fleksi (kelemahan otot ekstensor karpi radialis longus
dan brevis)
PLEKSOPATI SUPRAKLAVIKULER

Sindroma Klumpkes Paralysis


Lesi di radiks servikal bawah (C8, T1) atau trunkus inferior
Presentasi klinis berupa deformitas clawhand (kelemahan otot
lumbrikalis) sedangkan fungsi otot gelang bahu baik
Kelumpuhan pada otot fleksor carpi ulnaris, fleksor digitorum,
interosei, tenar dan hipotenar sehingga tangan terlihat atrofi
Disabilitas motorik sama dengan kombinasi lesi n. Medianus dan
ulnaris
Kelainan sensorik berupa tingling pada bagian dalam/ sisi ulnar dari
lengan dan tangan
PLEKSOPATI SUPRAKLAVIKULER
Lesi di trunkus superior
Gejala klinisnya sama dengan sindroma Erb
Lesi di trunkus superior tidak didapatkan kelumpuhan otot rhomboid, seratus
anterior, levator scapula dan saraf supra - & infraspinatus
Terdapat gangguan sensorik di lateral deltoid, aspek lateral lengan atas
dan lengan bawah hingga ibu jari tangan
Lesi di trunkus media
Gejala klinis didapatkan kelemahan otot triceps dan otot-otot yang
dipersyarafi n. Radialis
Kelainan sensorik biasanya terjadi pada dorsal lengan dan tangan
PLEKSOPATI SUPRAKLAVIKULER
Lesi di trunkus inferior
Gejala klinisnya yang hampir sama dengan sindroma Klumpke
Terdapat kelemahan pada otot-otot tangan dan jari-jari terutama untuk gerakan
fleksi
Gangguan sensorik terjadi pada daerah medial dari lengan dan tangan
Lesi Pan-supraklavikular (Semua trunkus)
Pada lesi ini terjadi kelemahan seluruh otot ekstremitas atas
Defisit sensorik yang jelas pada seluruh ekstremitas atas dan mungkin terdapat
nyeri
Otot rhomboid, seratus anterior dan otot-otot spinal mungkin tidak lemah tergantung
dari letak lesi proksimal (radiks) atau lebih ke distal (trunkus)
PLEKSOPATI INFRAKLAVIKULER
Terjadi lesi ditingkat fasikulus dan/atau saraf terminal
Lesi infraklavikuler ini jarang terjadi dibanding supraklavikuler namun umumnya
mempunyai prognosis lebih baik
Penyebab utama terjadi pleksopati infraklavikuler biasanya adalah trauma dapat
tertutup (kecelakaan lalu lintas) maupun terbuka (luka tembak).
Mayoritas disertai oleh kerusakan struktur didekatnya (dislokasi kaput humerus,
fraktur klavikula, scapula atau humerus).
PLEKSOPATI INFRAKLAVIKULER

Lesi di fasikulus lateral


Dapat terjadi akibat dislokasi tulang humerus
Lesi disini akan mengenai daerah yang dipersyarafi
oleh n. Muskulocutaneus dan sebagian dari n. Medianus
Gejala klinisnya yaitu kelemahan otot fleksor lengan
bawah dan pronator lengan bawah
Kelainan sensorik terjadi di lateral lengan bawah dan
jari 1 III tangan
PLEKSOPATI INFRAKLAVIKULER

Lesi di fasikulus medial


Disebabkan oleh dislokasi subkorakoid dari humerus
Kelemahan dan gejala sensorik terjadi dikawasan motorik
dan sensorik n. Ulnaris
Lesi disini akan mengenai seluruh fungsi otot intrinsik tangan
seperti fleksor, ekstensor dan abduktor jari-jari tangan, juga
fleksor ulnar pergelangan tangan
Kelainan sensorik terlihat pada lengan atas dan bawah
medial, tangan dan 2 jari tangan bagian medial
PLEKSOPATI INFRAKLAVIKULER

Lesi di fasikulus posterior


Gejala klinisnya yaitu terdapat kelemahan dan defisit
sensorik dikawasan n. Radialis.
Otot deltoid (abduksi dan fleksi bahu), otot-otot ekstensor
lengan, tangan dan jari-jari tangan mengalami kelemahan
Defisit sensorik terjadi pada daerah posterior dan lateral
deltoid, juga aspek dorsal lengan, tangan dan jari-jari
tangan
DAFTA PUSTAKA
Netters Concise Orthophaedic Anatomy
Apley's System of Orthopaedics and Fractures 9th ed
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai