FAKULTAS KEDOKTERAN
REFERAT
JUNI 2015
OLEH :
Nur Afifah Thamrin (110 210 138)
SUPERVISOR PEMBIMBING :
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
Nama
NIM
Mengetahui,
Supervisor
Coass
BAB I
PENDAHULUAN
I.Latar Belakang
Pada orang-orang dewasa muda, dengan usia produktif antara
20 40
tahun,
aktivitas
menjadi
sangat
tinggi.
Bisa
karena
lebih
kuat
mengikat
sendi
dari
pada
ligamentum
dari
masing-masing
pasien
sehingga
tepat dalam
menganjurkan terapi. 1
II.
Definisi
Ligament merupakan jaringan ikat fibrosa yang mengikat ujung
dikenal
sebagai
tidak aktif,
dan
karena
substansi
intrasel
tidak
1. Os. Femur
2. Os. Tibia
3. Os. Patella
Otot otot yang mempunyai fungsi pada sendi lutut: 2
1. Flexi - flexor M. biceps femoris, m. semitendinosus, m.
semimembranosus, dibantu oleh m. gracilis, m. sartorius, dan
m.popliteus. flexi dibatasi oleh kontak bagian belakang
tungkai bawah dengan tungkai atas.
2. Extensi - extensor M. quadriceps femoris. Extensi dihambat
oleh tegangnya seluruh ligamentum-ligamentum utama sendi.
3. Rotasi Medial M. sartorius, m. gracilis dan m. semitendinosus
4. Rotasi Lateral M. biceps femoris
Articulation Pada Lutut2
Secara umum sendi lutut termasuk kedalam golongan sendi
engsel, tetapi sebenarnya terdiri dari tiga bagian sendi yang
kompleks yaitu :
1. Articulatio condyloidea diantara dua condylus femoris dan
meniscus dan berhubungan dengan condylus tibiae
2. Satu articulatio jenis arthrodia parsialis diantara permukaan
dorsal dari patella dan permukaan ventral facies patellaris
femoris.
Persarafan Sendi Lutut
1.
2.
3.
4.
N.
N.
N.
N.
Femoralis
Obturatorius
Peroneus communis
Tibialis
Suplai Darah2
Suplai Darah Suplai darah pada sendi lutut berasal dari
anastomose pembuluh darah disekitar sendi ini. Sendi lutut
menerima darah dari descending genicular arteri femoralis, cabangcabang genicular arteri popliteal dan cabang descending arteri
circumflexia femoralis dan cabang ascending arteri tibialis anterior.
Aliran vena pada sendi lutut mengikuti perjalanan arteri untuk
kemudian akan memasuki vena femoralis.
Pergerakan Sendi Lutut 2
Pergerakan pada sendi lutut meliputi gerakan flexi, extensi, dan
sedikit rotasi. Gerakan flexi dilaksanakan oleh m. biceps femoris,
semimembranosus,
dan
semitendinosus,
serta
dbantu
oleh
popliteum
obliquum
menjadi
tegang,
serat-serat
sebenarnya
mengembalikan
femur
pada
tibia,
dan
cartilago
4,5,6,7
a. Ligamentum Extracapsularis
1. Ligamentum Patellae Ligamentum patella (diatas) melekat pada
pinggir bawah patella dan dibawah pada tuberositas tibiae.
Sebenarnya ligamentum ini merupakan lanjutan dari bagian
utama tendo bersama m. quadriceps femoris.
2. Ligamentum Collaterale Laterale (Collaterale Fibulae). Berbentuk
seperti tali dan melekat di atas pada condylus lateralis femoris
dan dibawah pada caput fibulae tendo dan
m. popliteus,
dan
ligament
fabellofibular
dan
m.
lateral
gastrocnemius.
3. Ligamentum Collaterale Medial (Collaterale Tibiae). Ligamentum
ini berbentuk seperti pita pipih yang melebar dan melekat
dibagian atas pada condylus medialis femoris dan pada bagian
bawah melekat pada margo infraglenoidalis tibiae. Ligamentum
ini menembus dinding kapsul sendi dan sebagian melekat pada
meniscus medialis. Di bagian bawah pada margo infraglenoidalis,
ligamentum ini menutupi tendo m. semimembranosus dan a.
inferior medialis genus.
4. Ligamentum Popliteum Obliquum Merupakan ligamentum yang
kuat, terletak pada bagian posterior dari sendi lutut, letaknya
membentang secara oblique ke medial dan bawah. Sebagian dari
ligamentum ini berjalan menurun pada dinding kapsul dan fascia
m. popliteus dan sebagian lagi membelok ke atas menutupi
tendo m. semimembranosus.
5. Ligamentum
Transversum
Genus
Ligamentum
ini
terletak
10
sendi
lutut
berada
dalam
keadaan
flexi
ligamentum
Ligamentum
cruciatum
posterior
berfungsi
untuk
Epidemiologi
Cedera Ligamen collateral lateral
yaitu usia
remaja/dewasa sekitar 20-34 tahun, dan orang tua pada usia 55-65
11
media dapat mengenai wanita dan pria dan dari berbagai ras.
Cedera ini berhasil di obati dengan metode konservatif, bahkan
ketika operasi diperlukan memiliki prognosis yang sangat baik. 8,9,10
V.
Etiologi
Cedera Ligament Collateral Lateral biasanya disebabkan oleh
desakan ke bagian dalam lutut. Hal ini paling sering terjadi ketika
berolahraga,
tetapi
dapat
juga
disebabkan
oleh
keseringan
VI.
lebih
kuat
mengikat
sendi
dari
pada
ligamentum
12
fraktur
intraarticular.
ketegangan
mendadak
Cedera
tidak
langsung
pada
ligamen
yang
menghasilkan
mungkin
dapat
pemanjangan
bertahap
ligamen
yang
dihasilkan
dari
VII.
Gejela Klinis
Lutut lemas
13
yang
sangat
hebat.
untuk memungkinkan
Lutut
dilakukannya
mungkin
terlalu
nyeri
palpasi
dalam
atau
misalnya,
pada
robekan
lengkap,
pasien
dapat
pada
robekan
lengkap
kapsul
yang
mengalami
sebagian
usaha
untuk
melakukan
gerakan
selalu
dan
menunjukkan
letak
kerusakan.
Rasa
seperti
14
adonan pada
suatu hemartrosis
11,12
dengan
sisi
yang
normal.
Kalau
lutut
hanya
krusiatum
posterior
yang
dapat
dipercaya.
Berikutnya uji laci (drawer Test ) dilakukan dengan cara biasa; tanda
15
VIII.
kelenturan)
- Nyeri ringan dan nyeri minor atas agunan lateral ligamentum
- Biasanya tidak ada pembengkakan
- The varustest di 30 menyakitkan tetapi tidak menunjukkan
kelemahan apapun ( < 5 mm kelemahan )
b. Cedera Tingkat Kedua (Ligamen robek sebagian)
- Nyeri yang signifikan dan rasa sakit pada lateral ligamen
-
dan
16
Pembengkakan
BAB II
PEMBAHASAN
IX.
Diagnosis
1. Anamnesis
Sebagian dari kelainan orthopedi dapat terdiagnosa melalui
anamnesis yang baik dan teratur, sehingga seorang dokter harus
meluangkan waktu yang cukup dalam melakukan anamnesis.
Diagnosa cedera pada ligament collateral lateral pada lutut
ditegakkan melalui proses yang seperti biasa yaitu diawali dengan
anamnesis untuk mengetahuai adanya riwayat trauma, riwayat
penyakit yang sedang diderita tentunya melalui keluhan utama dan
keluhan penyerta yang disampaikan oleh penderita. Selain itu perlu
ditanyakan mengenai riwayat penyakit lain, riwayat sebelum sakit,
riwayat keluarga dan latar bellakan sosial dan pekerjaan.7
2. Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan
fisik
mempunyai
arti
yang
penting
dalam
17
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Gerakan Sendi Lutut7
Pemeriksaan gerakan sendi lutut sangat penting karena setiap
kelainan pada lutut akan memberikan gangguan pergerakan lutut.
Pada pemeriksaan perlu diketahui apakah gerakan disertai nyeri
atau krepitasi. Secara normal gerakan fleksi pada sendi lutut
sebesar 120-145 derajat dan gerakan ekstensi 0 derajat dan
mungkin ditemukan hiperekstensi sebesar 10 derajat.
Uji stabilitas sendi lutut yang dapat dilakukan :
Pemeriksaan ligamentum kolateral medial dan lateral
Robekan
pada
ligamentum
kolateral
medial
dapat
diperiksa
memegang
18
ligamentum
kolateral
maka
dapat
dirasakan
sendi
bergerak
polos
dapat
memperlihatkan
bahwa
ligamen
telah
Managemen
Penanganan untuk Ligamen
Collateral
Lateral
yang
robek
19
spontan.
yang
nyeri.
Pembebanan
diperbolehkan
tetapi
lutut
lengkap
tidak
ketidakstabilan
di
masa
mendatang.
Prinsip
20
robek
dan
akan
membantu).
3. Memperbaiki setiap struktur yang robek dengan kuat dan,
kalau mungkin, dengan penempelan ulang pada tulang
(staples, atau penjahitan lewat lubang bor, diperlukan).
4. Mempertimbangkan penguatan perbaikan dengan autograf
atau implan.
5. Melindungi perbaikan selama 6 minggu dalam gips di atas
lutut.
Pasca
operasi
dengan posisi
tungkai
lutut fleksi
diimobilisasi
40 derajat
dalam
gips
(kaki harus
panjang
berotasi ke
gips
penyangga
berengsel
setelah
3-4
minggu.
ligamen.
Latihan
penguatan
otot
secara
aktif
21
Prognosis
Dengan manajemen yang tepat , sebagian besar pasien tingkat
atau
cruciatum
ligamen
cenderung
memiliki
masa
Komplikasi
Perlekatan
terjadi
apabila
lutut
dengan
robekan
ligamen
sebagian
tidak digunakan secara aktif, serat yang putus menempel pada serat yang utuh dan
tulang. Lutut dapat lepas dengan disertai rasa nyeri; terdapat
nyeri tekan lokal, dan rasa nyeri pada rotasi medial atau lateral. Kekacauan dengan
meniskus yang robek dapat diatasi dengan uji penggerusan, atau dengan manipulasi
dan injeksi di bawah anestesi, yang biasanya kuratif. Kalau masih terdapat keraguan
mengenai kemungkinan robeknya meniskus, artroskopi diindikasikan. Kadangkadang cedera abduksi diikuti dengan perkapuran dekat perlekatan bagian atas pada
ligament medial (penyakit Pallegrini-Stieda). Perkapuran pada sendi lutut biasanya
akan timbul pada usia lebih dari 60 tahun, tetapi gejala perkapuran sudah sangat nyata
pada kasus-kasus cedera lutut yang tidak ditangani dengan baik, sering kali pada usia
40 tahun.7
22
DAFTAR PUSTAKA
1. M.Majewski, H. Susanne, S. Klaus. Epidemiology of athletic
knee injuries: a 10-year study.The knee Volume 13, Issue 3,
2006, pages 1842. J. A. K. Davies, P. Gayle, A. Brochert. LCL injury- Lateral
Collateral
Ligament
23
LCL
Tear
(Lateral
Collateral
reference.
Drug,
Conditions
&
Knee
Pain
Info.
Collateral
ligament
injuries.http://www.kneepaininfo.com/kneecollateral.html (acc
essed 9 May 2011)
11.
Medscape
reference.
Drugs,
Conditions
&
Cedars
Sinai.
Health
conditions. http://www.cedars-
Medscape
reference.
Drugs,
Conditions
&
12
May
2011)
tingkt
14.
Cedars
Sinai.
Health
conditions. http://www.cedars-
sinai.edu/Patients/Health-Conditions/Lateral-Collateral-
24
Ligament-LCL-Tears.aspx (accessed
May
2011)
tingkt
25