UNIVERSITAS JAMBI
2017
LEMBAR PENGESAHAN
REFRAT
Oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
2017
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan refrat yang berjudul “Sport Injury (Rupture Ligament Crucriate” sebagai
kelengkapan persyaratan dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior Bagian
Ilmu Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi.
Penulis menyadari bahwa refrat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan guna
kesempurnaan laporan ini, sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Cedera pada saat melakukan olah raga memang kerap terjadi ketika
seseorang tidak melakukan tahapan olah raga yang benar. Paling sering terjadi
juga lantaran tidak menggunakan peralatan keamanan yang lengkap atau setting
peralatan olah raga yang tidak benar. Cedera olah raga yang kerapkali terjadi
adalah pada anterior cruciate ligament (ACL). ACL adalah ligament yang paling
sering mengalami cedera pada lutut. Penyebab utamanya terjadinya ACL
adalah aktifitas olah raga berat. Olah raga yang sering menyebabkan cedera
adalah olah raga dengan gerakan tumpuan kaki dan badan berubah arah dengan
cepat, misalnya pada pemain sepak bola atau basket. 2
Terdapat 3 tulang utama untuk membentuk pergerakan lutut yang baik
yakni femur, tibia dan patella. Tidak hanya itu, kestabilan sendi lutut ditentukan
oleh ligamen-ligamen seperti medial collateral, lateral collateral, anterior cruciate
dan posterior cruciate. Cedera yang paling sering terjadi pada Sports Injury yakni
cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament), terutama pada olah raga high-
impact, seperti sepak bola, futsal, tenis, badminton, bola basket dan olah
raga bela diri. 1,2
Posterior Cruciate Ligament (PCL) merupakan ligamen yang saling
bersilangan dengan Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang menghubungkan dan
memberikan ikatan antara tulang femur dengan tulang tibia. Sama seperti Anterior
Cruciate Ligament (ACL), Posterior Cruciate Ligament (PCL) juga
memungkinkan mengalami cedera
Insidensi cedera ACL berdasarkan AFL injury report: musim 2006
adalah 0.9 cedera baru / tim / musim dan cedera ini menyebabkan para
pemain sepak bola melewatkan 15.3 permainan / tim / musim. Setiap tahun di
amerika serikat terjadi 250.000 cedera ACL, atau sekitar 1 dari 3000
populasi. Sekitar sepertiga dari pasien yang mengalami cedera ACL
memerlukan pembedahan, dengan biaya 17.000 dollar amerika serikat per
rekonstruksi sehingga diperkirakan biaya per tahun sekitar 1,5 Milyar dollar
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI
Secara anatomis sendi lutut dibentuk oleh tibia bagian proximal, femur
bagian distal dan patella. Sendi lutut terdiri dari tiga bagian persendian; medial
dan lateral antara condyle femur dan tibia serta persendian intermediate antara
patela dan femur. Femur distal terdiri dari medial condyle dan lateral condyle,
femoral trochlear groove dan intercondylar notcth. Ligamen tersebut melewati
anterior, medial dan distal sendi dari femur ke tibia. Ligamen berputar
membentuk spiral sedikit luar (lateral), melewati bawah ligamentum transverse
meniscal di ujung tibialisnya. Beberapa fasikula mungkin menyatu dengan
perlekatan anterior dengan meniskus lateral. Ikatan tibialis lebih lebar dan lebih
kuat dari perlekatan femoralis.1
Gambar 2.1
Lutut adalah sendi yang paling rumit dan terbesar dalam tubuh. Lutut juga
yang paling rentan terjadi cedera karena menanggung beban berat dan beban
tekanan sambil memberikan gerakan yang fleksibel. Ketika berjalan lutut
mendukung 1,5 kali berat badan, naik tangga sekitar 3-4 kali berat badan, dan
jongkok sekitar 8 kali berat badan.
4
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Capsula Articularis
Capsula articularis terletak pada permukaan posterior dari tendon M.
Quadriceps femoris dan di depan menutupi patella menuju permukan anterior dari
femur diatas tuberositas sendi. Kemudian capsula ini berlanjut sebagai loose
membran yang dipisahkan oleh jaringan lemak yang tebal dari ligamentum patella
dan dari bagian tengah dari retinacula patella menuju bagian atas tepi dari dua
meniscus dan ke bawah melekat pada ligamentum cruciatum anterior. Selanjutnya
capsula articularis ini menutupi kedua ligamentun cruciatum pada sendi lutut
sebagai suatu lembaran dan melintasi tepi posterior ligamentum cruciatum
posterior. Dari tepi medial dan lateral dari fascies articularis membentuk dua
tonjolan, lipatan synovial, plica alares yang terkumpul pada bagian bawah.
Kesemuanya hal ini membentuk suatu synovial villi.1
Plica synovialis patellaris, membentang pada bagian belakang yang
mengarah pada bidang sagital menuju cavum sendi dan melekat pada bagian
paling bawah dari tepi fossa intercondyloidea femoris. Plica ini merupakan lipatan
sagital yang lebar pada synovial membran.
Lipatan ini membagi cavum sendi menjadi dua bagian, berhubungan
dengan dua pasang condylus femoris dan tibia. Lipatan capsul sendi pada bagian
9
samping berjalan dekat pinggir tulang rawan. Sehingga regio epicondylus tetap
bebas. Kapsul sendi kemudian menutupi permukaan cartilago, dan bagian
permukaan anterior dari femur tidak ditutupi oleh cartilago. Pada tibia capsul
sendi ini melekat mengelilingi margo infraglenoidalis, sedikit bagian bawah dari
permukaan cartilago, selanjutnya berjalan kebawah tepi dari masing-masing
meniscus.
Bursa Anterior
1. Bursa Suprapatellaris
Terletak di bawah M. Quadriceps femoris dan berhubungan erat
dengan rongga sendi.
2. Bursa Prepatellaris
Terletak pada jaringan subkutan diantara kulit dan bagian depan
belahan bawah patella dan bagian atas ligamentum patella.
3. Bursa Infrapatellaris Superficialis
Terletak pada jaringan subkutan diantara kulit dan bagian depan
belahan bawah ligamentum patella.
4. Bursa Infapatellaris Profunda
Terletak di antara permukaan posterior dari ligamentum patella dan
permukaan anterior tibia. Bursa ini terpisah dari cavum sendi melalui
jaringan lemak dan hubungan antara keduanya ini jarang terjadi.
Bursa Posterior
1. Recessus Subpopliteus
Ditemukan sehubungan dengan tendon M. Popliteus dan
berhubungan dengan rongga sendi.
2. Bursa M. Semimembranosus
Ditemukan sehubungan dengan insertio M. Semimembranosus dan
sering berhubungan dengan rongga sendi.
3. Empat bursa lainnya ditemukan sehubungan dengan:
a. Tendon insertio M. biceps femoris.
10
VASKULARISASI
Suplai darah pada sendi lutut berasal dari anastomose pembuluh darah
disekitar sendi ini. Dimana sendi lutut menerima darah dari descending genicular
arteri femoralis, cabang-cabang genicular arteri popliteal dan cabang descending
arteri circumflexa femoralis dan cabang ascending arteri tibialis anterior.
Aliran vena pada sendi lutut mengikuti perjalanan arteri untuk kemudian
akan memasuki vena femoralis.3
SISTEM LIMFATIK
System limfe pada sendi lutut terutama terdapat pada perbatasan fascia
subcutaneous. Kemudian selanjutnya akan bergabung dengan lymph node sub
inguinal superficialis.
Sebagian lagi aliran lymph ini akan memasuki lymph node popliteal,
dimana aliran lymph berjalan sepanjang vena femoralis menuju deep inguinal
lymph node.3
11
FISIOLOGI
Dari ligamen lutut, cruciatum adalah yang paling penting dalam
melakukan pengekangan pasif untuk anterior / posterior gerakan lutut. Jika salah
satu atau kedua cruciatum terganggu, biomekanik selama kegiatan jalan mungkin
terganggu.
Fungsi utama dari ACL adalah untuk mencegah translasi anterior dari
tibia, dalam ekstensi penuh, ACL menyerap 75% muatan anterior dan 85% antara
30o dan 90° fleksi. Selain itu, fungsi lain ACL termasuk melawan rotasi internal
tibia dan varus / valgus angulasi dari tibia dengan adanya cedera ligamen
kolateral. Hilangnya ACL menyebabkan penurunan magnitude pada coupled
rotasi selama fleksi, dan lutut yang tidak stabil. Kekuatan tarik ACL sekitar 2200
N tetapi berubah dengan usia dan beban berulang.2,3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis :
1. Look
Pada cedera ekstremitas bawah dapat terlihat pasien berjalan
dengan antalgic gait, dimana fase stance phase lebih pendek dibanding
swing phase. Biasanya terdapat pula raut wajah kesakitan, deformitas,
ataupun pasien menggunakan alat bantu misalnya tongkat.
16
2. Feel
Ditentukan adanya nyeri tekan. Selain itu juga dapat dilakukan
ballottement. Cara ballottement adalah recessus suprapatellaris
dikosongkan dengan menekannya dengan satu tangan, sementara itu
dengan jari tangan lainnya patella ditekan ke bawah. Dalam keadaan
normal patella tidak dapat ditekan ke bawah, karena sudah terletak di atas
dua condyle dari femur. Bila terdapat banyak cairan di dalam lutut, maka
patella sepertinya terangkat, yang memungkinkan adanya sedikit gerakan.
3. Move
Tentukan adanya nyeri gerak, baik aktif maupun pasif. Dan apakah
terdapat keterbatasan lingkup gerak sendi dan kekuatan otot. Pemeriksaan
fisik harus segera dilakukan setelah cedera. Pembengkakan biasanya
muncul dalam 4 jam.
Tes Khusus
1. Tes Lachman
Untuk melihat apakah ACL masih utuh. Pada tes Lachman, pasien
pada posisi supine, lutut difleksikan 30 derajat. Femur distabilisasikan
dengan satu tangan dan satu tangan mengerakkan tibia ke anterior. Positif
jika end point dari translasi anterior tibia tidak jelas dan infrapatellar slope
menghilang, yaitu jika ACL robek, pemeriksa akan merasakan gerakan ke
depan dari tibia meningkat (ke atas atau anterior) dengan hubungannya
dengan tulang paha (jika dibandingkan dengan kaki normal) dan gerakan
lembut pada end point (karena ACL robek) saat ini gerakan berakhir.
17
Gambar 2.7
Gambar 2.8
positif apabila terdapat translasi lebih dari 6 mm. Ataupun apabila tibia
didorong ke posterior akan terjadi translasi jauh ke posterior berarti positif.
Gambar 2.9
Pemeriksaan Penunjang
1. Arthroscopy
Prosedur yang digunakan untuk memeriksa bagian dalam sendi
dengan memasukkan tabung tipis (arthroscope) yang berisi kamera dan
cahaya melalui sayatan kecil di dekat sendi. Kamera mengirimkan gambar
close-up video dari sendi ke monitor tv, di mana dokter dapat melihat
bagian dalam sendi.
Arthroscopy dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit sendi
dan cedera sendi dan untuk terapi. Instrumen bedah juga dapat
dimasukkan melalui arthroscope untuk mengambil sampel jaringan atau
19
Medikamentosa
Analgetik
OAINS
Rujuk
Rujuk ke ortopedi atau rehabilitasi medik untuk penanganan lebih lanjut.
Terapi Operatif
Pembentukan ligamen. Kebanyakan ACL yang robek tidak boleh di jahit dan
disambung semula. Untuk membolehkan reparasi dari ACL untuk restorasi
stabilitas lutut adalah rekonstruksi dari ligamen tersebut. Ligamen tersebut
akan di ganti dengan graft jaringan ligamen. Graft tersebut akan menjadi dasar
untuk ligament yang baru untuk tumbuh. Graft tersebut diambil dari beberapa
sumber :
1. Tendon Patella
Merupakan sambungan “kneecap” dan “shinbone”
2. Tendon hamstring pada posterior
3. Tendon quadriceps yang insersinya dari “kneecap” ke paha
4. Graft dari kadever (allograft)
Tindakan operasi untuk rekonstruktif ACL dapat digunakan dengan
arthroscopi dengan insisi yang kecil. Kelebihan dari artroskopi adalah tidak terlalu
22
invasif, tidak terlalu nyeri, masa rawat inap lebih pendek, dan penyembuhan lebih
cepat.
Rekonstruktif ACL terlalu awal dapat meningkatkan resikoartofibrosis
atau parut terjadi pada sendi dan bisa meningkatkan resiko kehilangan pergerakan.
(Single Bundle)
Gambar 2.10
Terapi Non-operatif
ACL yang robek tidak akan sembuh sendiri dan harus dioperasi. Namun terapi
non-operatif efektif kepada pasien yang sudah tua dengan aktivitas yang tidak
terlalu banyak. Jika stabilitas pada lutut intak, indikasinya adalah tanpa operasi.12
1. Bracing
23
Rehabilitasi
Protokol terapi dibagi empat menurut Shelbourne and Nitz :13
- Fase I
Titik sebelum operasi dan memenuhi ROM yang maksimal.
- Fase II (0-2 minggu)
Target adalah mencapai ektensi penuh, kontrol tendon quadriceps dan
mengurangi bengkak dan target flexi hingga 90 derajat.
- Fase III (3-5 minggu)
Mempertahankan ektensi penuh dan meningkatkan flexi ROM yang
maksimal (dapat naik tangga atau naik sepeda)
- Fase IV (6 minggu)
Menambah kekuatan dan kelincahan, progresif sampai kembali
berolahraga. Kembali beraktivitas seperti semula kemungkinan
membutuhkan waktu 6-9 bulan dan dipantau oleh ahli bedah dan
fisioterapis.13
2.2..9 KOMPLIKASI
- Infeksi
- Kekakuan pasca operasi
- Nyeri pasca operasi7,13
24
Gambar 2.10
arah depan saat posisi lutut dalam keadaan fleksi (menekuk). Contohnya,
seperti saat lutut membentur dashboard pada beberapa kasus kecelakaan di
jalan raya. Kasus ini juga sering terjadi pada cabang olahraga fullbody
contact seperti American Football. Umumnya, penderita cedera ligamen ini
mengalami sensasi popping atau sensasi letusan pada lutut
Cedera Posterior Crucite Ligament (PCL) ditandai oleh beberapa
symptoms, antara lain :
a. Pembengkakan (pada kasus cedera menengah hingga parah).
b. Nyeri pada lutut.
c. Lutut terasa goyah (kehilangan kekuatan dan fungsi).
d. Keterbatasan pada saat berjalan dan menopang berat badan.
setelah lompatan atau perubahan arah atau setelah pukulan langsungke sisi
lutut. Nyeri di bagian luar dan belakang lutut.
Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera. Ini mungkin
merupakan tanda perdarahan dalam sendi. Pembengkakan yang terjadi tiba-
tiba biasanya merupakan tanda cedera lutut serius. Gerakan lutut terbatas
karena pembengkakan dan atau rasa sakit.
Kebanyakan cedera pada ACL dapat didiagnosis melalui anamneae
yang cermat menekankan mekanisme kejadian cedera ditambah dengan
pemeriksaan fisik yang sesuai. Pastikan anamnesa mencakup mekanisme
kejadian cedera sekarang dan kejadian sebelumnya jika ada.
operasi ini dipakai sebagai standard untuk operasi cedera ACL atlet-atlet
papan atas kelas dunia, misalnya Tiger Wood.
Setelah luka bedah disembuhkan oleh pasien maka akan menjadwalkan
pertemuan pertama mereka dengan seorang fisioterapis. Terapis fisik untuk
mengembangkan rencana untuk mengobati pasien. Tujuan utama awal untuk
mengurangi pembengkakan dan bekerja untuk mencegah pembentukan
jaringan parut. Tujuan berikutnya adalah untuk menyediakan berbagai gerak
kembali, sekaligus memperkuat otot-otot yang mendukung sendi lutut.
Dengan berbagai peningkatan gerak dan kekuatan, terapis fisik rehabilitasi
mereka akhirnya kegiatan dengan panggung dan kontrol neuromuskular
gerakan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pasien. Ini harus
mengikuti jalannya akronim pada tahap awal pemulihan dari robek ACL.
Rekonstruksi berhasil ACL tergantung atas sejumlah faktor, termasuk
teknik operasi, rehabilitasi pasca bedah dan menghubungkan ketidakstabilan
ligamen sekunder. Hari ini, rekonstruksi ACL biasanya dilakukan dengan
arthroscopic bantuan. Ahli bedah memakai korupsi, untuk mengganti sobek
ACL. Graft mungkin dari tempat lain ekstremitas pasien dipelopori
(autograft), dipanen dari mayat (allograft) atau mungkin sintetis.
Prosedur ACL rekonstruksi biasanya tidak dilakukan sampai sedikit
minggu setelah luka sebagai studi sudah menunjukkan hasil yang diperbaiki
kalau lutut sudah pulih dari jawaban luka gawat adalah lutut mempunyai
pemecahan bertambah, rasa sakit dan pasien sudah. Selama prosedur, pasien
dibius umum atau tulang belakang=epidural. Arthroscopy membolehkan
penentuan luka yang dihubungkan, yang biasanya diobati di tempat sama (e.g.,
meniscal cabikan atau chondral trauma). Bagian di lutut di mana PCL dan
ACL terdapat, taktik, sering sempit dan di kasus itu diperlebar (notchplasty)
untuk memberi cangkokan akomodasi mendapat kembali dekat gerakan dan
kekuatan penuh.Lalu lewat kecil memisahkan aksesori torehan, terowongan
dibor lewat tulang kering (tulang kaki direndahkan) dan lewat tulang paha
(tulang atas) di posisi sama sebagai tempat pertalian ligamen asli. Graft
diciptakan untuk bisa masuk di terowongan ini. Graft dibereskan ke tulang
30
paha dan tulang kering (sol bagian atas dan menurunkan tulang kaki) oleh
jenis alat. Pernah mendapatkan, korupsi diperiksa untuk ketegangan kulit.
Penyembuhan beristirahat selama - atau 4 hari yang pertama, usaha
ditujukan di minimizing bengkak dan mendirikan kembali quadriceps fungsi.
Selama kali ini peninggian lutut, kaki dan pergelangan kaki ditekankan.
Perpindahan sering menambah darah mengalir kembali dari ekstremitas (e.g.
pompa pergelangan kaki) .Tongkat dibiasakan dengan arah jalan-jalan
menurut perintah dokter. Tekanan atas gaya berjalan biasa tanpa limping.
Wear nyaman shoes, Stay dalam tingkat nada aman anda gerakan sebagai
ditujukan oleh dokter anda
operasi dengan kekuatan dan mobilitas tidak sepenuhnya pulih sampai sekitar
enam sampai sembilan bulan setelah operasi. Kebanyakan dokter
menyarankan pasien tidak kembali ke aktifitas fisik mereka lebih agresif
sampai penyembuhan tulang telah memenangkan setidaknya 90% kekuatan
kaki suara. Ada operasi yang lebih canggih yang atlet dapat di tanah dalam
waktu sekitar enam bulan. Pilihan ini adalah untuk atlet yang serius dan hanya
seorang dokter harus dikonsultasikan sebelum penelitian dari jenis cedera
dapat alternative.
Rehabilitasi
Penggunaan olahraga closed-chain adalah untuk membantu pergerakan
dari awal dan untuk jangka waktu yang panjang. Protocol terapi dibagi empat
menurut Shelbourne and Nitz.
1. Fase I : Titik sebelum operasi dan memenuhi ROM yang maksimal.
2. Fase II : ( 0-2 minggu)target adalah mencapai ektensi penuh, control
tendon kuadrisep dan mengurangi bengkak dan target flexi hingga 90
derajat.
3. Fase III : (3-5minggu) mempertahankan ektensi penuh dan
meninggkatkan flexi ROM yang maksimal. Menaik tangga dan sepeda
bisa digunakan.
4. Fase IV : ( 6 minggu) menambah kekuatan dan kelincahan, progresif
sampai kembali berolahraga.Kembali berolahraga tanpa aktivitas mungkin
mengambil 6-9 bulan dan sebaiknya di pantau oleh ahli bedah dan terapi
fisik.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Vol. 2. Philadelphia:
Saunders/Elsevier.Availablefrom:http://www.orthopaedia.com/display/Ma
in/Anterior+cruciate+ligament+injuries+of+the+knee
11. Canale,. Beaty. Campbell's Operative Orthopaedics, 11th ed,2007; 145-
147
12. Finalli GC. The Multiple Ligament Injured Knee, A Practical Guide To
Management, 2003; 2-15
13. Duquin TR, Wind WM, Fineberg MS, Smolinski RJ, Buyea CM. Current
trends in anterior cruciate ligament reconstruction. J Knee Surg. Jan 2009;
22(1):7-12