Anda di halaman 1dari 69

Youth Role in

Geriatrics
dr. Abdulbar Hamid,
Sp.S(K)
Ujung Pandang 28
Februari 2015
Introduction
Demographics of the
Elderly
Pathophysiology in the
Elderly
Assessment and
Prevention
Geriatrics Emergencies
Pendahuluan
Organisasi kepemudaan di Indonesia
jumlah-nya sampai ratusan, yang
terkenal :
Pramuka
Ikatan Pelajar Muhammadiah
Karang taruna
Organisasi Pencinta Alam
Dll
Bung Karno : berikan aku 10 pemuda aku
bisa merubah dunia.
Definisi
Gerontology : ilmu yg mempelajari
proses & problem pada Lansia.
Geriatrics : cabang ilmu kedokteran
yg mem-pelajari masalah medis dan
tatalaksana pada Lansia.
Lanjut usia adalah anugerah tuhan
yg harus disyukuri dan dinikmati.
Periode kehidupan lanjut usia (Lansia)
adalah The Golden Year of Life
Lanjut Usia (Lansia)
(Usila, Warga senior, Kaum baya, Adi yu
WHO & USA : Lansia 65
th.
Young Old (Lansia
muda) : 60-69 th.
Moderately Old (Lansia
menengah) : 70-79 th.
Old-old (Lansia tua) :
80-89 th.
Very Old (Lansia
sangat tua) : > 90 th
Populasi Lansia
Angka rata-rata harapan hidup meningkat.
Negara berkembang : 61 tahun
Negara maju : 74 tahun
Angka kelahiran menurun.
Perawatan & pelayanan kesehatan
membaik secara siknifikan pasca perang
dunia II.
Di USA thn 2000 populasi Lansia 12,1%, pd
thn 2030 ada 70 juta pddk berusia > 65thn,
69% lansia menderita > 1 penyakit kronik.
Populasi Lansia di Indonesia
1971-2020
Tahun Jumlah Prosenta
se
1971 5.306.874 4.48
1980 7.998.543 5.45
1990 11.277.557 6.29
1995 12.778.212 6.56
2000 15.262.199 7.28
2005 17.767.709 7.97
2010 19.936.895 8.48
2015 23.992.553 9.77
2020 28.822.879 11.34
Sumber : Djauhari dan Anwar
Perbandingan Lansia
dengan Kelompok BALITA di
Indonesia
Thn 1970-an, dominasi penduduk Indonesia
oleh kelompok BALITA
Lansia thn 1971 - 4.5 juta (4,48%) 1 : 25
Lansia thn 2000 - 15.3 juta (7,28%) 1 : 14
Lansia thn 2010 - 19.9 juta (8,48%) 1 : 12
Lansia thn 2020 - 28.2 juta (11,34%) 1 : 9
Normal Effects of Aging on the
Body
Perubahan fungsi sistemik
Body pada
Changes Lansia
with aging Clinical importance
system
Respiratory Loss of strength and coordination Increased likelihood of respiratory
in respiratory muscles. failure
Cough and gag reflex reduced
Cardiovascul Loss of elasticity and hardening Hypertension common, greater
ar of arteries. Changes in heart likelihood of strokes, heart
rate, rhythm efficiency. attacks. Great likelihood of
bleeding from minor trauma.
Neurological Brain tissue shrinks, loss of Delay in appearance of
memory, clinical depression symptoms with head injury.
common, altered mental status Difficulty in patient
common, impaired balance assessment, increased
likelihood of falls.
Endocrine Lowered estrogen Increased likelihood of
production(women), decline in fracture(bone loss) and heart
insulin sensitivity, increase in disease, DM common with
insulin resistance greater possibility of
hyperglyce-mia.
Gastrointesti Diminished digestive functions Constipation common, greater
nal likelihood of malnutrition.
Perubahan fungsi sistemik pada
Body system
Lansia
Changes with aging
.. 2 Clinical importance
thermoregulat Reduced sweating, decreased Environmental emergencies
ory shivering more common
Integumentary Thins and becomes more More subject to tears and sores
(skin) fragile bruising more common, heals
more slowly.
Musculoskelet Loss of bone Greater likelihood of fractures,
al strength(osteoporosis) loss of slower healing, increased
joint flexibility and likelihood of falls.
strength(osteo-arthritis)
Renal Loss of kidney size and Increased problem with drug
function toxicity.
Genitourinary Loss of bladder function Increased
urination/incontinence
Increased urinary tract infection
Immune Diminished immune response More susceptible to infections,
impaired immune response to
vaccines
Hematological Decreased in blood volume Slower recuperation from
and/or RBCs illness/injury greater risk of
trauma-related complications
Perubahan sistem Sensorik
pada Lansia
mental status can denote
serious underlying problems.
In treating the elderly, remember
that
the best intervention is prevention.
Pemeriksaan
Komunikasi
Perubahan fisiologis pada Lansia
normal meliputi : gangguan visus,
pendengaran, sensasi rasa dan
penciuman, dan/atau sensasi raba.
Gangguan fungsi-fungsi tsb diatas
dapat mempengaruhi komunikasi dgn
Lansia.
Komunikasi dan Atensi

Bicara via stetoskop


pada Lansia ggn
pendengaran

Program cek
kesehatan gratis
utk Lansia.
Cataracts mengganggu
penglihatan
Cek Kesehatan Rutine
Cek Kesehatan Period
Tekanan darah Tiap periksa ke dokter
atau 3-6 bulan
Laboratorium Secara berkala sesuai
hasil dari pemeriksaan
. dokter
Pemeriksaan gigi 1x/ tahun
Pemeriksaan visus Tiap 2 tahun
termasuk cataract dan
glaucoma
pendengaran Periksa secara periodik
Mamografi Lansia tahun 1-2
>70thn
Gangguan Pernafasan

Pneumonia
COPD
Pulmonary
embolism
Pulmonary edema
Lung cancer
Gangguan
Kardiovasculer
Angina pectoris
Myocardial infarction
Heart failure
Dysrhythmias
Aortic dissection/aneurysm
Hypertension
Syncope
Sesak Nafas (dyspnea)
karena gangguan Jantung
dan Paru
Gangguan
Neurologi disease (stroke)
Cerebrovascular
Seizures
Dizziness/vertigo
Parkinsons disease
Delirium, dementia, Alzheimers
Gangguan Metabolik &
Endokrin
Diabetes mellitus
Thyroid disorders
Gangguan Gastro-
intestinal
GI hemorrhage
Upper GI bleed
Lower GI bleed
Bowel obstruction
Mesenteric infarct

Gangguan Ginjal dan


urinair
Glomerulonephritis
Urinary tract infection
uroepsis
Gangguan
Musculoskeletal
Osteoarthritis
Osteoporosis

Gangguan
Kulit
Skin diseases
Pruritus
Herpes zoster
Pressure ulcers (decubitus
ulcers)
Gangguan Perilaku
/psikososial
Depressi
Anxietas
Gangguan paranoid
Kepribadian dependen

Emergensi
Lingkungan/Cuaca
Hypothermia
Hyperthermia
Obat-obat yang sering
memberikan efek samping
(ADEs) pada Lansia

Opioid analgesics
NSAIDs
Anticholinergics
Benzodiazepines
Also: cardiovascular agents, CNS
agents, and musculoskeletal agents

Adverse Drug Reaction Risk Factors in Older Outpatients. Am J Ger Pharmacotherapy 2003;1(2):82-89.
Efek Samping Obat =
Adverse Drug Events (ADEs)

5-28% Lansia dirawat akut


karena efek samping obat.
95% dapat diprediksi meng-
alami efek samping obat dan
kira-kira 50% dapat dicegah.
Sebagian kesalahan terjadi
karena perintah &
pengawasan.
Interaksi obat obat
Kombinasi Resiko
ACE inhibitor + potassium Hyperkalemia
ACE inhibitor + K sparing Hyperkalemia,
diuretic hypotension
Digoxin + antiarrhythmic Bradycardia, arrhythmia
Digoxin + diuretic Electrolyte imbalance;
Antiarrhythmic + diuretic arrhythmia
Diuretic + diuretic Electrolyte imbalance;
dehydration
Benzodiazepine + Sedation; confusion;
antidepressant falls
Benzodiazepine +
Doucet J, Chassagne P, Trivalle C, et al. Drug-drug interactions related to hospital
antipsychotic
admissions in older adults: a prospective study of 1000 patients. J Am Geriatr Soc
1996;44(9):944-948.
Interaksi obat penyakit
Kombinasi Resiko
NSAIDs + CHF Fluid retention; CHF
Thiazolidinediones + exacerbation
CHF
BPH + anticholinergics Urinary retention
CCB + constipation Exacerbation of
Narcotics + constipation
constipation
Anticholinergics +
constipation
Metformin + CHF Hypoxia; increased risk of
lactic acidosis
NSAIDs + gastropathy Increased ulcer and
Trauma
Trauma penyebab kematian tertinggi
pada Lansia.
Faktor-faktor yg mempegaruhi :
Osteoporosis
Menurunnya fungsi jantung.
Menurunnya fungsi pernafasan.
Gangguan fungsi ginjal.
Elastisitas pembuluh darah perifer
berkurang.
Luka bakar
Lansia > 60 thn, angka kematian
akibat luka bakar lebih tinggi karena
faktor-faktor :
Kurang cepat utk menghindar dr
bencana.
Menderita penyakit-penyakit kronis
Perubahan fisiologis kulit sesuai usia.
Perubahan imunologi dan metabolik.
Fungsi fisiologis tubuh yang menurun.
Terjatuh (Falls)
Masalah utama pd Lansia
Cedera krn terjatuh me-
rupakan kausa kematian
tertinggi pd Lansia.
Terjatuh dpt karena faktor
intrinsik atau ekstrinsik.
Lansia harus dianjurkan
membuat rumah yg
cukup aman utk
aktivitasnya.
Faktor Resiko terjatuh pd
Lansia (ABCs)
biasanya >1 faktor resiko
1. Age, ambulatory status, assistive
device use
2. Balance, behavior at time of fall
3. Chronic conditions, cognitive deficits
4. Drugs
5. Exercise level, environment
6. Footwear & flooring
Where are people likely
to fall?
For people 65 years old or
older..
Nursing Home 10%

Public Places 30%

Home 60%
Terjatuh pada Lansia
20% - 30% Lansia takut jatuh1
35%-40% Lansia > 65thn
terjatuh/tahun2
Lansia yang 2-3 x terjatuh, lebih
mudah jatuh lagi3
10%-20% kasus terjatuh menimbulkan
cedera serius.4

1. Vellas BJ, Age & Aging, 1997; Friedman SM, JAGS, 2002
2. Hornbrook, Gerontologist, 1994; Hausdorff, Arch Phys
Med & Rehab, 2001
3. Tinetti, New Eng J Med, 1988; Teno, JAGS,1990
4. Sterling, J Trauma-Inj Infection & Critical Care, 2001
Unintentional Fall Death Rates
by Gender, Age 65 +, U.S. 1996

Source: National Center for Health Statistics, Vital Statis


Unintentional Fall Age-Adjusted
Death Rates, Age 65 +, gender and
35
race U.S.
30 White, Men
25

20
Black, Men

15
White, Women
10

5 Black, Women
0
1981
1982
1983

1985

1987
1988

1990

1992

1995

1997
1984

1986

1989

1991

1993
1994

1996

1998
Source: National Center for Health Statistics, Vital
Konsekuensi Terjatuh
Kematian
Sakit
Fraktur
Cedera jaringan lunak
Cedera kepala
Distorsi dan dislokasi sendi
Hilang keberaniankepercayaan takut
jatuh
Aktivitas terbatas takut cedera
Biaya cedera terjatuh di USA tahun
1994, diperkirakan $20.2 milyard.
4 cara untuk
mencegah/mengurangi
kejadian Terjatuh
Latihan jasmani teratur
Kontrol obat-obatan
Periksa fungsi penglihatan
Evaluasi keamanan fasilitas
rumah
Peralatan rumah yg aman
untuk Lansia
Health promotion
of
the Elderly
Promosi Kesehatan Lansia
Promosi kesehatan : suatu upaya untuk
meningkatkan
kesehatan jasmani & rohani dengan metode ilmu
peng-
etahuan, komunikasi dan pemahaman.
Tujuan Promosi Kesehatan :
Meningkatkan kualitas hidup dan panjang umur
dlm keadaan sehat.
Menjaga fungsi jasmani dan rohani tetap sehat.
Mengurangi ketidak seimbangan & ketergantungan
kesehatan jasmani dan rohani.
Meningkatkan kualitas hidup, mengurangi kematian
dini krn penyakit kronik dan penyakit akut
komponen Promosis
Kesehatan
1. Latihan jasmani
2. Nutrisi.
3. Istirahat dan Tidur cukup.
4. Cek kesehatan teratur.
5. Kebiasaan yg tidak baik
(merokok, dll)
6. Kesehatan spiritual
7. Kesehatan Psiko-sosial.
Manfaat Latihan Fisik
1) Pemakaian lemak tubuh lebih baik
2) Meningkatkan kapasitas cardio-vascular
( blood flow jaringan tubuh
lebih sehat)
3) Kontrol hipertensi & gula darah
4) Meningkatkan fungsi pernafasan
5) Meningkatkan fleksibilitas sendi
6) Meningkatkan tidur dan istirahat
7) Meningkatkan kebebasan (lebih yakin)
8) Meningkatkan kesehatan dan relaksasi
9) Meningkatkan fungsi daya ingat
Manfaat psikologis latihan
fisik
1. Meningkatkan ketenangan jiwa
2. Meningkatkan kepercayaan diri
3. Menghilangkan/mengurangi stress
4. Menambah pola tidur
5. Memperbaiki keadaan depressi pd
Lansia.
manfaat hubungan sosial pd
latihan fisik
Meningkatkan hubungan & interaksi sosial sesama Lansia
Sebelum latihan fisik :
dianjurkan Lansia ada data,
Data dasar keadaan fisik (Tensi, Pernafasan & GD).
10 menit pemanasan utk latihan pelemasan otot2
Minum air sebelum dan sesudah latihan, penting krn
selama latihan cairan banyak berkurang.
Pakai sepatu atletik supaya aman dan nyaman.
Hindari latihan di alam terbuka jika cuaca sangat
dingin atau panas.
Latihan jasmani
Waktu latihan :
Monitor denyut nadi dan irama pernafasan
Stop latihan bila lelah/cape, nyeri dada atau
denyut nadi dan irama pernafasan meningkat.
Selesai latihan
Pasca latihan jasmani 10 menit pendinginan
Cek nadi sampai kembali spt sebelum latihan
Nutrisi
Sering dilupakan terutama Lansia yang hidup
sendiri dan penghasilan rendah.
Faktor2 yg mempengaruhi keadaan
nutrisi :
1) Berhubungan dgn usia
2) Psikososial
3) Ekonomi
4) Budaya
Kebutuhan Nutrisi pada Lansia
Kalori :
Kebutuhan kalori berkurang sesuai usia :
lansia usia 51-75 thn berkurang 10%, lansia
usia > 75 thn kebutuhan kalori berkurang 20-
25%.
Ingat : lemak 9 Kal/gram, CHO & protein 4
kal/gram, air dan mineral kalori 0.
Protein :
Kebutuhan protein 0.8 g/KgBB, diet seimbang
Lansia 12-14% total kalori.
Pada keadaan infeksi kebutuhan kalori dari
protein meningkat 1.5-1.6 g/KgBB.
Kebutuhan Nutrisi pada Lansia
.. 2
Lemak :
Lemak ada 2 jenis : saturated dan unsaturated.
Total kalori dari lemak < 30% kebutuhan enersi total
Lemak saturated 10-15% dr kebutuhan enersi total
Diet cholesterol dibatasi < 300mg/hari
Carbohidrat (CHO) :
Penting untuk jaga kadar gula darah & protein
50% total kalori dr CHO, hindari simpel
CHO(gula/madu)
Komplek CHO (sayuran, beras, buah2an)
mengandung vitamin, mineral dan serat baik utk kerja
rectum dan menurunkan kadar cholesterol darah.
Kebutuhan Nutrisi pada Lansia
.. 3
Calcium : untuk mineralisasi tulang dan
mem-pengaruhi darah dan fungsi
jantung.
kebutuhan 1200mg per hari, jika tidak
ada kontra indikasi.
Vitamin D : bermanfaat untuk absorpsi
dan metabolisme calcium.
Berjemur panas matahari pagi 15
menit, sudah cukup.
Petunjuk Diet utk Lansia
Variasi jenis makanan.
Pilih diet rendah lemak
dan cholesterol.
Pilih diet banyak
sayuran, buah-buahan
dan beras, atau
gandum.
Gula & garam
secukupnya
Minum 2000-
3000cc/hari
Istirahat dan tidur
1/3 waktu diperlukan utk tidur.
Tidur diperlukan utk perbaikan &
pertumbuhan sel-sel tubuh
Lansia perlu 5-7 jam/malam
Manfaat Istirahat dan Tidur
1) Cadangan energi/tenaga
2) Memberi istirahat pd organ pernafasan.
3) Memperbaiki kesadaran mental &
menjaga fungsi sel saraf.
4) Mengurangi ketegangan/tension
5) Perasaan jadi lebih tenang.
Kebiasaan Resiko Tinggi
Kebiasaan yang mengganggu
kesehatan
Fisik, antara lain :
Menggunakan berbagai jenis obat.
Merokok
Caffeine
Kebiasaan Resiko Tinggi ..
2
Obat-obatan
Lansia sering mengkonsumsi berbagai jenis
obat, resiko efek samping obat (+)
Obat-obat yang sering menimbulkan efek
samping : analgesik, pencahar, antacid, obat
batuk, dll.
Merokok
Nikotine & zat toksik pd rokok akan
menimbulkan reaksi detoksikasi kerusakan
sel, kanker, ggn pernafasan, CVD dan resiko
osteoporosis.
Stop merokok meningkatkan CBF (Cerebral
Blood Flow), dan fungsi paru jadi lebih baik.
Caffeine
Terdapat pada kopi, teh, soft drinks,
coklat.
Meningkatkan suasana hati (mood).
Merangsang sistem saraf simpatetik.
aktivitas motorik
kapasitas otot & kesadaran
denyut nadi
ekskresi calcium
Kesehatan Psiko-
sosial
Hubungan psikososial dpt berubah, antara individu
dgn individu lainnya. Kesehatan fisik tergantung pd :
Kesehatan psiko-sosial.
Struktur sosial.
Hubungan personal (pribadi)

Kesehatan Spiritual
Ialah suatu filosofi & perbuatan yg
terintegrasi dalam aspek mental,
emosional yg membuat kita jadi sehat dan
bahagia.
Kesimpulan
Seluruh aktivitas manusia :
baik pengalaman, emosi, motivasi,
behavior, dll merupakan fungsi kerja otak.
Lanjut Usia akan terjadi perubahan-
perubahan : fisik, psikologis, lingkungan
sosial, kekeluargaan keadaan, behavior,
spiritual dan intelektual. Hal tsb diatas
dapat krn penyakit/secara alamiah.
Kegiatan Promosi kesehatan sangat
dianjurkan pada Lansia untuk meningkatan
kesehatan dan kualitas hidup.
Data PribadiCurriculum vitae
Nama : Abdulbar Hamid
Tempat & tgl lahir: Jakarta, 25 April 1946
Alamat : Jl. Kampung Baru II/22
Jakarta 12250
Tl. 5853867, Fax
5872434
HP :
08129417066
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah, 1 isteri
dgn 4 anak
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Curriculum vitae
* Tahun 1972 lulus dokter FKUI, Jakarta.
* Tahun 1984 Brevet Spesialis Saraf, Bag
Saraf FKUI.
* Maret s/d Juni 1988 Job-tarining Clinical
Neurology
Prince Henry Hospital and Prince of Wales
Hospital
Sydney Australia.
* Oktober sp desember 1995 Job-training
Neuro-
behavior Prince Henry Hospital dan
Prince of Wales
Hospital Sydney Australia.
Curriculum vitae
Pengalaman Organisasi
1993 1996 : Sekretaris Jenderal
PERDOSSI Pusat
1996 2001 : Ketua PERDOSSI CABANG
JAKARTA
2001 - 2003 : Ketua IV PERDOSSI PUSAT
2001 Ketua Dies Natalis U.I. ke -51,
Tingkat FKUI
2003 s/d 2007 : Sek Jend PERDOSSI
Pusat
2003 s/d sekarang : Ketua Umum
Perhimpunan
Dokter Emergensi Indonesia (PDEI)
Lips
NOSE

EYES LIPS
Gait Abnormalities and
Falls

Anda mungkin juga menyukai