Open Fracture

IDENTITAS PASIEN

Tn. I

Laki-laki

38 tahun

Petugas lingkungan
 ANAMNESIS

Pasien datang ke IGD RSUD Sleman dengan keluhan utama nyeri

pada tungkai bawah kiri setelah tertimpa pohon. Setengah jam
sebelum masuk rumah sakit, pasien tertimpa batang pohon kayu saat
sedang bekerja menebang pohon di jalan. Pasien mengeluh nyeri dan
terdapat luka terbuka pada tungkai bawahnya. Perdarahan aktif (+).
Tidak didapatkan cidera di bagian lain.
 MEKANISME TRAUMA

30 menit sebelum Pasien dibawa ke

masuk RS, pasien IGD RSUD
tertimpa batang Sleman
pohon.

Batang pohon
jatuh menimpa
tungka bawah
pasien
 RIWAYAT PENYAKIT

Riwayat trauma sebelumnya (-)

Hipertensi (-), Diabetes (-)

Screening COVID-19: demam (-),

batuk (-), pilek (-), sesak (-)
 PRIMARY SURVEY

Airway
• Obstruksi jalan napas (-)
• Pasien dapat berbicara

Breathing Tanda-tanda vital

• Pergerakan dinding dada simetris KU : composmentis
• Retraksi (+) Tekanan darah : 153/93 mmHg
• RR: 20x/menit
Frekuensi nadi: 84x/menit
Frekuensi napas : 20x/menit
Circulation Suhu : 36,6
• Pulsasi (+), regular SpO2 : 99% room air
• Akral hangat
• HR: 84x/menit
• CRT <2 detik

Disability
• GCS (E4V5M6) = 15
 SECONDARY SURVEY

Kepala : normocephal
Mata : pupil isokor, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : epistaksis (-), rinore (-)
Telinga : perdarahan (-), otore (-)
Mulut : perdarahan (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax :
 Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris, jejas (-)
 Palpasi: fremitus taktil & vocal simetris, nyeri tekan (-), krepitasi (-)
 Perkusi: sonor di seluruh lapang paru
 Auskultasi: vesikuler +/+, rhonchi -/-, wheezing -/-, bunyi jantung I-II regular
Abdomen:
 Inspeksi: jejas (-)
 Auskultasi: bising usus (+) normal
 Palpasi: nyeri tekan (-)
 Perkusi: timpani
 STATUS LOKALIS

Look : luka terbuka regio cruris sinistra,

ukuran 8x2cm, dasar tulang, tepi irregular,
perdarahan aktif (+), deformitas (+) berupa
shortening

Feel : nyeri tekan (+), krepitasi (+),

neurovaskularisasi distal baik

Move : ROM terbatas nyeri (+), ankle

movement (+)
RADIOLOGIS

Complete fracture of proximal left shaft tibial,

comminuted.
 Diagnosis

Open fracture of left shaft tibia GA grade II

 TATALAKSANA

 Wound toilet
 Hecting situasional
 Injeksi ATS 1A
 Injeksi Ketorolac 1x30mg
 Injeksi Gentamycin 1A
 Injeksi Cefazolin 2gram
 Pasang spalk
 Rencana operasi
TINJAUAN
PUSTAKA
 FISIOLOGI TULANG

Fungsi Formasi tulang Tipe tulang

• Tempat melekatnya • Tulang panjang • Makroscopik

otot endochondral • Cortical
• Sebagai pelindung ossification • Trabecular
organ dalam • Tulang pipih • Mikroscopik
• Tempat penyimpanan intramembranous • Woven bone
mineral dalam tubuh: ossification • Lamellar bone
99% kalsium dalam
tubuh tersimpan
dalam bentuk
hydroxyapatite
crystals dalam tulang
• Tempat terjadinya
hematopoiesis
 FRAKTUR

Terputusnya kontinuitas struktural tulang.

• Closed Fracture (Simple)

• Kulit masih intak.

• Open Fracture (Compound)

• Kulit dan jaringan lunak rusak terdapat
hubungan antara fracture site dengan
lingkungan luar.
ORTHOPEDIC EMERGENCIES
 FRAKTUR

Injury

Repetitive
stress

Pathologic
fracture
 FRAKTUR

SITE EXTENT
• Complete vs incomplete
• Diaphyseal, metaphyseal,
• Incomplete --> hairline, buckle,
epiphyseal
• Intra-articular, extra-articular greenstick
• Fracture-dislocation

COMPLICATIONS
Local vs Systemic
CONFIGURATION RELATIONSHIP
• Transverse, oblique, spiral • Of fracture fragments to each other
• Comminuted (>1 fracture line, >2 (displaced vs undisplaced)
fragments) • To external environment (closed vs
open)
 ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Keluhan utama  Deformitas (angulasi, rotasi, shortening)

2. Mechanism of injury LOOK  Swelling
 Abnormal movement
 Ecchymosis
PRIMARY SURVEY
SECONDARY SURVEY

FEEL  Tenderness
 Krepitasi
 Neurovaskularisasi distal

MOVE  Range of motion

 Active movement
 Passive movement
Tibial Shaft Fracture Classification
OPEN FRACTURE CLASSIFICATION
OPEN FRACTURE CLASSIFICATION
 PRINSIP TATALAKSANA FRAKTUR

Recognize

Reduction

Retain

Rehabilitation
 PRINSIP TATALAKSANA OPEN FRACTURE

1. 2. 3. Wound
Antibiotik Debridement closure

5.
4. Fiksasi
Rehabilitasi
ANTIBIOTICS FOR OPEN FRACTURES
THANK YOU