Anda di halaman 1dari 56

TANDA-TANDA WAKTU

KEMATIAN, LUKA LISTRIK

Pembimbing : dr. Nasrun, S.H,M.Sc.


Di susun oleh:
Fidya Novita Sari (15 19 777 14 361)

BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


RUMAH SAKIT PENDIDIKAN ANUTAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU
2021
TANDA-TANDA WAKTU KEMATIAN
Thanatologi berasal dari dua kata, yaitu
“thanatos yang berarti mati dan “logos” yang
berarti ilmu.

THANATOLOGY

Thanatologi adalah ilmu yang


mempelajari segala macam aspek yang berkaitan
dengan mati.
MATI

Somatic death Cellular death

Berhentinya system respirasi, Kematian pasti (kematian tingkat sel)


kardiovascular, dan system saraf
pusat
stadium somatic death


Fungsi pernafasan dan peredaran darah telah berhenti, sehingga terjadi anoksia
yang lengkap dan menyeluruh dalam jaringan-jaringan.

stadium cellular death


tanda-tanda kematian pasti, yaitu: menurunnya suhu mayat (algor mortis), lebam
mayat (livor mortis),kaku mayat (rigor mortis), perubahan pada kulit dan mata,
dan proses pembusukan dan modifikasinya seperti mummifikasi dan adiposera.
Berhentinya pernafasan

Cermin
Tes Winslow
Tidak ada Tidak ada
pergerakan refleks

Fungsi system saraf pusat

EEG
Mendatar Relaksasi

Tidak ada
tonus
Menurunnya Suhu Mayat (Algor Mortis


Penurunan suhu tubuh setelah meninggal sampai sama dengan suhu lingkungan, karena pusat pengatur suhu tubuh (Hipotalamus) tidak berfungsi

Kecepatan Penurunan suhu dipengaruhi faktor-faktor :

Suhu Udara

Pakaian

Kelembaban

Keadaan tubuh korban

Sebab kematian

Lebam Mayat (Livor Mortis)


Setelah seseorang meninggal, mayatnya menjadi suatus benda mati sehingga darah akan berkumpul sesuai dengan hukum gravitasi.
Lebam mayat pada awalnya berupa bercak. Dalam waktu sekitar 6 jam bercak ini semakin meluas yang pada akhirnya akan membuat
warna kulit menjadi gelap.

Pembekuan darah terjadi dalam waktu 6-10 jam setelah kematian. Lebam mayat ini bisa berubah baik ukuran maupun letaknya
tergantung dari perubahan posisi mayat. Karena itu penting sekali untuk memastikan bahwa mayat belum disentuh oleh orang lain.
Posisi mayat ini juga penting untuk menentukan apakah kematian disebabkan karena pembunuhan atau bunuh diri
Beda lebam mayat dan luka memar

Perbedaan Lebam mayat Luka memar

lokasi Bagian tubuh terendah Sembang tempat

Bila ditekan Biasanya hilang Tidak hilang

pembengkakan Tidak ada Ada

Tanda intravital Tidak ada Ada


Kaku Mayat
Kaku mayat atau rigor mortis terjadi akibat pemecahan
ATP menjadi ADP.

 Tiga tahapan perubahan :


- Tahap relaksasi primer (Flasiditas primer)
- Tahap kaku mayat (Rigor Mortis).
- Tahap relaksasi sekunder (fase lemas)
Pembusukan
pembusukan disebabkan oleh pengaruh enzim
proteolitik dan mikroorganisme, Umumnya proses
pembusukan mulai tampak antara 24 – 48 jam
sesudah mati.
Tanda-Tanda Pembusukan
 Warna kehijauan pada dinding perut daerah caecum, yang
disebabkan reaksi hemoglobin dengan H2S menjadi Sulfmet-
hemoglobin
 Wajah dan bibir membengkak
 Scrotum dan vulva membengkak
 Abdomen membengkak akibat adanya gas pembusukan dalam
usus, sehingga mengakibatkan keluarnya feses dari anus dan
keluarnya isi lambung dari mulut dan lubang hidung
 Bola mata menonjol keluar akibat gas pembusukan dalam
orbita
 Kuku dan rambut dapat terlepas, serta dinding perut dapat
pecah.
MUMMIFIKASI
• Mummifikasi adalah proses penguapan cairan
atau dehidrasi jaringan yang cukup cepat
sehinggaterjadi pengeringan jaringan yang
selanjutnya dapat menghentikan pembusukan.
Referensi

1. Nitiprodjo H.A, Maulana M.A,.Persepsi tenaga medis dan


paramedis terhadap pasien meninggal dirs pku muhammadiyah
gombong. Purwokerto ;Fakultas kedokteran, Universitas
Muhammadiyah. Oktober 2018.
2. Eklesia A. Senduk, Johannis F. Mallo, Djemi Ch. Tomuka. 2013.
Tinjauan medikolegal perkiraan kematian.
https://ejournal.unsrat.ac.id./index.php/biomedik/article/view/
2147
3. Indriati E. 2013. Mati:Tinjauan klinis dan antropologi forensik
4. Ramli A M, Forensik Kematian: Kekerasan Tumpul dan Asfiksia
Mekanik; Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
LUKA LISTRIK
Definisi
EleclrocLlian merupakan kematian oleh persentuhan
dengan benda yang memiliki arus listrik, sehingga dapat
menimbulkan luka bakar ebagai akibat dari berubahnya
energy listrik menjadi energy panas. Trauma listrik biasa
terjadi di lingkungan rumah atau di lingkungan
industri.
Faktor yang berperan pada cedera listrik ialah
tegangan (volt) kuat arus ( ampere), tahanan
kulit luas dan lama kontak.

Arus searah
(DC).
JENIS ALIRAN
LISTRIK

Arus bolak-balik
(AC).
Faktor-faktor yang berperan didalam
terjadinya luka akibat arus listrik

• Intensitas
• Tegangan atau voltase
• Tahanan
• Arah aliran
• Waktu
Berikut ini disajikan sebuah tabel mengenai
efek aliran listrik terhadap tubuh :

mA Efek
1,0 Sensasi, ambang arus
1,5 Rasa yang jelas, persepsi arus
2,0 Tangan mati rasa
4,0 Parestesia lengan bawah
15,0 Kontraksi otot-otot fleksor mencegah terlepas
dari aliran listrik
40,0 Kehilangan kesadaran
75-100 Fibrilasi ventrikel
Tanda khas pada tubuh.
• Tanda khas pada tubuh seseorang yang terkena
arus listrik disebut electric mark.

Warna tersebut tergantung jenis konduktornya


• Besi : Coklat kehitaman
• Tembaga : kuning kecoklatan atau kebiruan
Jenis luka akibat listrik

• Kissing burn, merupakan luka


bakar pada daerah lipatan
fleksor dan biasanya
berhubungan dengan kerusakan
yang luas pada jaringan
dibawahnya.
• Joule burn (endogenous burn)
bagian tengah yang dangkal dan
pucat pada electric mark dapat
menjadi hitam hangus terbakar.

• Exogenous burn: Tubuh korban


hangus terbakar dengan
kerusakan yang sangat berat,
yang tidak jarang disertai
patahnya tulang-tulang.
Kematian karena arus listrik

Fibrilasi Ventrikel Paralisis parnafasan Paralisi pusat pernafasan


Penatalaksaan

Penilaian
Airway

Breathing

Circulation

Disability

Cairan (Formula Baxter) yaitu :3-4 cc xKgBB x% Luas Luka Bakar.



Untuk anak-anak tambahkan cairan untuk maintenance

Analgesik Berikan Morfin Intravena 0,05-0,1 mg/KgBB jika


nyeri.

Tube (pipa) Pasang selang nasogastrik untuk luka bakar yang luas (>10% pada anak

dan >20% pada dewasa) untuk dekompresi dan indikasi klinis lainnya.
Referensi
1. Amirah. U. Hanging. Academia. 2015(Wright
RK., Electrical Injuries,
www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm -
105k)
2. Wright RK., Electrical Injuries [online] [cited
on 2010 November 8th] available at : http://
www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm -
105k
INTOKSIKASI :MAKANAN&GAS

P e m b i m b i n g : d r. N a s r u n S . H
Fidya Novita Sari(15 19 777 14 361)
DEFINISI INTOKSIKASI
Racun adalah suatu zat yang ketika tertelan, terhisap,
diabsorpsi, menempel pada kulit, atau dihasilkan di dalam
tubuh dalam jumlah yang relatif kecil yang dapat
mengakibatkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi
kimia.

Definisi keracunan atau intoksikasi menurut WHO adalah


kondisi zat psikoatif yang menyebabkan gangguan
kesadaran, kognisi, persepsi,afek, perilaku, fungsi dan
respon psikofisiologis.
Intoksikasi Gas
INTOKSIKASI KARBON
DIAOKSIDA
Karbon diaoksida adalah gas yang tidak
berwarna,tidak berbau dan tidak merangsang
selaput lendir, sedikit lebih ringan dari udara
sehinggu mudah menyebar.

Campuran 1 volume CO dengan 0,5


Volume O2 atau campuran 1 volume
CO dengan 2,5 volume udara, bila
bertemu dengan api akan meledak
INTOKSIKASI KARBON
DIAOKSIDA
Gas CO dapat di dapatkan pada hasil
pembekaran yang tidak sempurna dari karbon
dan bahan-bahan organik yang mengandung
karbon:

•Motor
•Gas arang batu
•Alat pemanas air berbahan bakar gas.
TOKSISITAS CO2

Konsentrasi 0,1-0,5 % : sakit kepala lemah &


01 lesu

Konsentrasi 8-9% : sesak nafas (suffocation)


02

03 Konsentrasi >12 % : kematian


GEJALA

1. Sakit kepala serta kepala terasa berat


2. Tinitus (Telinga berbunyi)
3. Nausea (Mual)
4. Perspirasi
5. Otot–otot menjadi lemah
6. Somnolensi hebat
7. Tekanan darah menigkat disertai dengan
sianosis,
8. Pernafasan cepat dan nadi cepat,
9. Collaps
10. Koma dan meninggal.
PENATALAKSANAAN

01 Secepat mungkin korban dikeluarkan dari


sumber
keracunan

02 “Hati-hati” bagi penolong karena harus


memakai
masker gas oksigen

03
Berikan gas oksigen

04
Terapi simptomatis
KARBON
MONOKSIDA
INTOKSIKASI KARBON MONOKSIDA

Karbon Monoksida  Karbon Monoksida terdiri


dari satu atom karbon yang secara kovalen
berikatandengan satu atom oksigen. Gas ini
berasal dari pembakaran yang tidak
sempurna dari senyawa organik (misalnya:
asap kendaraan bermotor, gas
untuk memasak, hasil pembakaran batu bara
dan lain–lain).
% Sturasi Gejalah-gejala
10 Tidak ada
10-20 Rasa berat pada kering, mungkin sakit kepala ringan, pelebaran
pembuluh darah subkutan, dispnu, gangguan koordinasi.

20-30 Sakit kepala, berdenyut pada pelipis, emosional.

30-40 Sakit kepala keras, lemah, pusing, penglihatan buram,mual, dan


muntah, kollaps.
40-50 Sama dengan yang tersebut diatas tetapi dengan kkemungkinan
besar untuk kollaps atau sinkop, pernafasan dan nadi
bertambahn cepat, ataksia

50-60 Sinkop pernafasan dan nadi bertambah cepat, koma dengan


kejang intermiten . Pernafasan cheyne stokes.

70-80 Nadi lemah, pernafasan lambat, gagal pernafasan dan mati


PENATALAKSANAAN
1. Pindahkan korban ke udara segar
2. Beri oksigen 100% sampai COHb dalam darah menurun di bawah kadar
berbahaya
3. Bila terjadi depresi pernafasan berikan pernafasan buatan dengan
oksigen 100% sampai pernafasan menjadi normal kembali.
4. Memasukkan korban ke dalam ruang hiperbarik (hyperbaric chamber)
dengan tekanan oksigen sebesar 2 - 2,5 atmosfir selama 1 sampai 2
jam akan mempercepat eliminasi CO, tetapi harus hati hati terhadap
kemungkinan edema dan perdarahan paru
5. Pertahankan kehangatan tubuh dengan memberikan selimut tetapi
jangan memberikan panas dari luar (external heat), karena mungkin
dapat memperburuk keadaan syok yang di alami nya.
1. Pertahankan tekanan darah, bila perlu meningggikan bagian kaki tempat tidur
jika terjadi hipotensi, sehingga aliran darah ke otak tetap terjamin
2. Berikan 50 ml glukosa 50% IV atau manitol, untuk mengurangi edema otak
yang mungkin timbul
3. Bila terdapa hiptermia berikan kompres air dingin
4. Jika perlu dapat diberikan stimulan seperti kafein atau natrium benzoat
5. Bila ada payah jantung berikan strophatin 0,5 mg atau lanatoside 0,4 – 0,6 mg
IV
PEMERIKSAAN FORENSIK

1. Pada korban mati yang tidak lama setelah keracunan CO ditemukan


lebam mayat
berwarna merah muda yang terang (cheryy pink colours). Tampak jelas
bila kadar COHb mencapai 30% atau lebih.
2. Pada mayat yg di dingin kan dan pada keracunan CN , penampang
ototnya berwarna bisasa tidak merah terang, juga pada mayat yg
didinginkan warna merah terang tidak
merata, selalu masih ditemukan daerah yg berwarna ungu tua (livid).
darah tidak lagi mengandung COHb, sehingga ditemukan lebam mayat
berwana livid
seperti biasa, ditemukan juga jaringan otot, visera dan darah.
3. Pada analisis toksikologi darah akan ditemukan ada nya COHb,
sedangkan pada mayat
yang tertunda kematian nya sampai 72 jam maka seluruh CO
telah di ekskresi
4. Otak: Pada substansi alba dan korteks kedua belah otak
globus palidus ditemukan ptekiae (untuk setiap kasus
hipoksemia otak yang cukup lama)
5. Miocard: Ditemukan perdarahan pada otot ventikel terutama
di subperikardial dan endokardial.
4. Kulit: eritema, vesikel / bula (pada bagian dada,perut muka dan anggota
gerak badan yang lain)
5. Paru: mudah terjadi Pneumonia hipostatik paru karena gangguan
peredaran darah, dan juga dapat terjadi trombosis a.pulmonalis.
6. Ginjal: Terjadi nekrosis tubuli (secara mikroskopik seperti payah ginjal)
7. Darah: Trombus
PEMERIKSAAN
KEDOKTERAN FORENSIK
Diagnosis keracunan CO pada korban hidup
biasanya berdasarkan anamnesis adanya kontak
dari ditemukannya gejalah keracunan CO.

-Lebam mayat berwarna merah muda terang


(Cherry pink colour)

Lebam mayat pada intoksikasi karbonmonoksida (Cherry Red)


PENATALAKSANAAN

01 Secepat mungkin korban dikeluarkan dari


sumber
keracunan

02 “Hati-hati” bagi penolong karena harus


memakai
masker gas oksigen

03
Berikan gas oksigen

04
Terapi simptomatis
INTOKSIKASI MAKANAN
Keracunan makanan adalah kondisi yang ditandai
dengan munculnya mual, muntah, atau diare setelah
mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi.
Kontaminasi tersebut dapat disebabkan oleh kuman
atau racun yang masuk ke dalam makanan

Pasal 133 (1) KUHAP : “Dalam hal penyidik untuk kepentingan


peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati
yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya”
PENYEBAB
Keracunan makanan Keracunan makanan
secara kimiawi secara Biologik

Terdapatnya bahan Keracunan makanan


kimia beracun dalam secara biologik karena
makanan. Keracunan memakan
tersebut dapat berasal tumbuhan yang
dari bahan kimia mengandung
pertanian, yang sengaja substansi yang terdapat
dipergunakan secara alami dan
untuk kegiatan bersifat
produksi. Misalnya : membahayakan.
Pestisida,tima, Misalnya : cendawan
merkuri. yang beracun,
singkong.
GEJALA
01 Kram perut (Ilmuan dari University of Maryland Medical Center
 Waktu 12-72 jam.
Muntah  akibat keracunan atau sengaja dibuat muntah,
02 sebagai upaya mengeluarkan racun yang masuk ke dalam
tubuh melalui mulut.

03 Diare

04 Dehidrasi

05 Pusing
Botulisme

 Botulinum : racun oleh bakteri Clostridium botulinum (bakteri


anaerob) tumbuh pada makanan / bahan makanan yang diawetkan
dan proses pengawetan tidak baik seperti: sosis, bakso, ikan
kalengan, daging kalengan, buah dan sayur kalengan, madu.
 Gejala akut dapat muncul 2 jam - 8 hari setelah menelan makanan
yang terkontaminasi. Semakin pendek waktu antara menelan-
gejala > ↑derajat keracunannya.
 Gejala awal : suara parau, mulut kering dan tidak
enak pada epigastrium, muntah, diplopia, ptosis,
disartria, kelumpuhan otot skeletal dan paling
berbahaya > kelumpuhan otot pernapasan. Bayi :
hipotoni, konstipasi, sukar minum atau makan, kepala
sukar ditegakkan dan refleks muntah hilang.
 Penatalaksanaan : dekontaminasi lambung (korban
masih sadar), dapat juga dilakukan bilas lambung.
Arang aktif dapat diberikan. Jika tersedia dapat
diberikan antitoksin botulinum pada keracunan
simtomatik.
Bongkrek (tempe bongkrek, asam bongkrek)
• Tempe bongkrek dibuat dari ampas kelapa. Beracun
mengandung racun asam bongkrek yang dihasilkan oleh
Pseudomonas cocovenenan. Pada tempe yang jadi,
pseudomonas ini tidak tumbuh.
• Gejala mulai dari yang sangat ringan : pusing, mual dan
nyeri perut. berat : gagal sirkulasi dan respirasi, kejang
dan kematian.
• Antidotum spesifik : belum ada. Atasi gangguan
sirkulasi dan respirasi, beri arang aktif.
Jengkol (Asam Jengkol)
• Jengkol adalah suatu jenis buah yang biasanya dimakan
sebagai lalapan.
• Gejala timbul 5-12 jam setelah makan jengkol. Gejala :
kolik, oliguria atau anuria, hematuria, gagal ginjal akut
(akibat sumbatan saluran kemih oleh kristal asam
jengkol)
• Penatalaksanaannya (mencegah terbentuk kristal) :
natrium bikarbonat 0.5– 2 gr 4 x/hari secara oral. Bila
terjadi gagal ginjal akut maka penatalaksanaan sesuai
dengan gagal ginjal akut. Tidak ada antidotum spesifik.
Sianida dalam makanan
•Golongan umbi, gadung, biji-bijiaan

• Gejala : Pusing, mual, hipoksia, dispnea,


sianosis, pingsan, anoxia, kejang, gagal
pernafasan
Golongan Ikan
• Golongan ikan yang dapat menyebabkan keracunan
antara lain golonan siput; kerang; ikan laut besar,
bertulang, dan berdaging banyak misal tuna,
makarel; udang, dan gurita.

• Gejala : Mual, muntah, diare, sakit kepala, hipotensi,


mialgia, paresthesias mulut dan anggota badan,
skin flushing yang kadang diikuti dengan urtikaria,
bradikardi, sesak nafas, dan dalam keadaan parah
dapat terjadi kejang ataupun gagal pernafasan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hospital Care of Children. 1.5.5 Keracunan makanan.
2016.
2. Kam A, Raveina. Imunopatogenesis dan Implikasi
Klinis Alergi Makanan pada Dewasa. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2018.
3. Keracunan Makanan.http://
www.ichrc.org/155-keracunan-makanan
4. Forensic Toxicology. Volume 4 Nomor 4, Februari 2015
5. Ilmu Kedokteran Forensik. FK UI 2010
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai