• Wanita, 55 tahun
• Nyeri wajah sisi kiri sejak 2 hari
• Nyeri bertambah saat mengunyah atau membuka mulut
• PF = Hiepralgesia wajah sisi kiri (+)
76.B
Kelainan kasus diatas disebabkan oleh
gangguan pada nervus kranialis fasialis
PemBahasan OTaKUKDI
Pemberian antikonvulsan
Karbamazepin: tatalaksana lini pertama
Dosis :
inisial dengan 200 mg/hari terbagi dalam 1-2 dosis,
dosis pemeliharaan umumnya 400-1200 mg/hari terbagi dalam 2 dosis
Anak, 5 tahun
Tampak sangat lemah
Gangguan perkembangan tidak bisa berjalan, berbicara,
merawat diri
Gower sign (+)
saat akan berdiri pasien bertumpu pada kedua tangan &
kaki
IQ pasien 52
Gejala
– Otot proksimal terkena lebih dahulu
– Betis pseudohipertrofi → diisi lemak
– Kesulitan berdiri dan berjalan
– Progressive clumsines
– Manuver gower : menopang pada kedua tangan
untuk berdiri
PemBahasan OTaKUKDI
Gower
Sign
• Menggunakan tangan
untuk bertumpu pada
lutut supara bisa berdiri
PemBahasan OTaKUKDI
“ Wanita, 66 tahun
Nyeri kepala terus-menerus sejak 1 bulan
Telah minum PCT, keluhan menetap
PF: Tumor ganas payudara (+)
PF Neurologis: paresis CN. III kiri
refleks babinski (+)
Brain Metastasis
Includes the cerebrum, the cerebellum and the barinstem
Five primary tumours account for 80% of brain
metastases:
ü renal cell carcinoma
ü breast cancer
ü melanoma
ü gastrointestinal tract adenocarcinomas (the
majority colorectal carcinoma)
ü Lung cancer
PemBahasan OTaKUKDI
Brain Metastasis
Manifestasi klinis
– 60-75% of patients can be
asymptomatic
– Headaches
– Seizures
– mental status alterations
– Ataxia
– nausea and vomiting
– visual disturbance
PemBahasan OTaKUKDI
Brain Metastasis
Pemeriksaan Penunjang
• Histopatologi
• MRI contrast (most preferred, gold standard)
• CT contrast (umumnya sering dijadikan lini pertama karena
murah namun kurang sensitif dibandingkan MRI kontras)
• PET/CT
• FDG PET
PemBahasan OTaKUKDI
kontras
B. CT-scan kepala dengan kontras
tatalaksana awal, bukan yang
79. c
Pada pemeriksaan CT-scan kepala tanpa kontras
didapatkan lesi hiperdens berbentuk stelata
PemBahasan OTaKUKDI
PenDarahan sUBaraKnOiD
Etiologi :
- Trauma
- Pecahnya aneurisma
- AVM
Tatalaksana
PemBahasan OTaKUKDI
“ Laki-laki 80 tahun
Mudah lupa nama orang
Sulit melakukan aktivitas sehari-hari → lupa cara memakai sisir,
lupa nama barang-barang di sekitarnya
2 minggu terakhir sulit mengungkapkan apa yang ada didalam
pikirannya
Riw. HT dan DM (-)
Ibu pasien memiliki keluhan serupa
Demensia
• Penurunan gradual fungsi kognitif yang terjadi dalam jangka panjang
• Penderita biasanya mulai kehilangan fungsi sehari-harinya
Etiologi:
– Usia
– Penyakit serebrovaskular
– Idiopatik
PemBahasan OTaKUKDI
Demensia Alzheimer Demensia Lewi-Bodies (Parkinson Disease)
– Manifestasi klinis: – Manifestasi klinis:
• (A)nterograde amnesia • Gejala parkinsonism: (T)remor, (R)igidity,
• (A)phasia : gangguan berbahasa (A)kinesia, (P)ostural
• (A)praxia : gangguan motorik, walaupun instability
struktur anatomis intak • Gangguan fungsi kognitif dan gangguan
• (A)gnosia : gangguan identifikasi objek atensi sifatnya fluktuatif
tanpa adanya • Halusinasi visual rekuren yang jelas dan
gangguan sensorik detil
• (D)istrubance in executive functio
Jenis Demensia
Demensia Vaskular Demensia Frontotemporal (Pick’s Disease)
– Manifestasi klinis:
– Manifestasi klinis: • Gangguan disinhibisi
• Apatis
Gangguan memori yang • Hilangnya simpati dan empati
disertai dengan bukti penyakit
serebrovaskular • Munculnya perilaku yang stereotipik,
kompulsif
• Hyperorality/perubahan pola diet
(peningkatan konsumsi alkohol, merokok
lebih banyak, makan yang bukan makanan)
PemBahasan OTaKUKDI
Tipe Demensia
PemBahasan OTaKUKDI
Tatalaksana Alzheimer
Inhibitor asetilkolinesterase pilihan utama
PemBahasan OTaKUKDI
“ • Wanita 55 tahun
Rabies
Infeksi virus rabies pada SSP
Transmisi:
– Gigitan / cakaran binatang terinfeksi
– Saliva / sekret hidung / sekret mata binatang terinfeksi
Masa inkubasi
1-3 bulan
Cara Pemberian
• VAR diberikan dengan dosis 0,5 mL di daerah deltoid (paha
pada anak anak) sebanyak 4X : Hari 0 (2x), hari 7, dan hari 21.
“ • Laki-laki 33 tahun
– Mual, muntah
– Keringat dingin
– Nistagmus
PemBahasan OTaKUKDI
Tipe Vertigo
PemBahasan OTaKUKDI
Etiologi Vertigo
PemBahasan OTaKUKDI
Terapi
PO Betahistin 3 x 12 mg
Simptomatik untuk gejala mual dan muntah
Mengatasi penyebab utama: stroke, gangguan
serebrovaskular, migren, neuritis vestibular, dll
PemBahasan OTaKUKDI
Terapi Farmakologi
Vertigo
Umumnya
menggunakan
golongan
antihistamin,
benzodiazepine
s, fenotiazine,
agen
monoaminergik
dan agen
antikolinergik
PemBahasan OTaKUKDI
'"Oposthotonus" by Sir
Charles Bell, 1809 . ,
Grading Tetanus
Disfungsi otonom :
Overaktivitas simpatetik → TD naik, nadi naik bergantian dengan hipotensi
PemBahasan OTaKUKDI
Tatalaksana
84a.Pungsilumbal
PemBahasan OTaKUKDI
Meningitis
Inflamasi lapisan meninges (membran yang melapisi
serebrum dan korda spinalis) akibat infeksi berbagai
mikroorganisme
Tatalaksana
OAT + steroid
PemBahasan OTaKUKDI
Grading Meningitis TB
Diagnosis Banding Infeksi SSP
Klinis/Lab. Ensefalitis Meningitis Mening.TBC Mening.virus Ensefalopati
bakterial
Onset Akut Akut Kronik Akut Akut/kronik
Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari </> 7 hari/(-)
Kejang Umum/foka l Umum Umum Umum Umum
“ •
•
Laki-laki, 32 tahun
Post KLL 1 jam
• Ditemukan tidak sadar saat kecelakaan
• Sadar kembali
• Tidak sadar saat di UGD
• E2M1V1, Jejas a/r Temporal Sinistra
• LUCID INTERVAL
EPIDURAL HEMATOMA
PemBahasan OTaKUKDI
EDH vs SDH
PemBahasan OTaKUKDI
LUCID INTERVAL
PemBahasan OTaKUKDI
Diagnostic Test
• USG
• EMG & Nerve
Conduction Velocity
(NCV)
• MRI
PemBahasan OTaKUKDI
Terapi awal
Immobilisasi dengan Wrist Splint min. 3 minggu
• Pria, 53 tahun
• Laseque Test +
87. B MRI
Penyakit akibat degenerasi diskus intervertebra → nucleus
HNP pulposus protrusi dan menekan saraf ischiadicus (skiatika)
Gejala
bervariasi tergantung derajat
herniasi :
paling sering L4-S1
– Nyeri menjalar dari punggung
belakang hingga kaki atau ankle +
numbness
Faktor Risiko
Gerak berulang,angkat berat
PemBahasan OTaKUKDI
PENUNJANG
Pemeriksaan Fisik
– Straight leg test (laseque), bragard sicard, patrick, contra
patrick.
– Pemeriksaan neurologis (Sensorium & Motorik)
TES
PATRICK
PemBahasan OTaKUKDI
Tata laksana
• Pria, 23 tahun
• Jatuh dari pohon 3 meter
lesi dibawah L2
• Saddle Anesthesia
PemBahasan OTaKUKDI
Anterior cord
Karena kompresi dari anterior spinal cord, burst fracture
Manifestasi
– Eks Bawah lebih berat dibandingkan ekst atas
– Motoric, pain, temperature loss
– Proriosepsi, Vibratory baik (posterior)
Hemiseksi/ Brown Sequard Syndrome
• Trauma penetrasi
• Ipsilateral defisit : motor, propriosepsi, vibratory
• Kontralateral defisit: pain, temperature 2 level dibawah (jaras
spinothalamikus menyeberang medula spinalis)
PemBahasan OTaKUKDI
Perhatikan :
nyeri dan suhu
dipersarafi traktus
spinothalamic
Posterior
• Jarang
• Hilangnya propriosepsi
• Fungsi lainnya baik
PemBahasan OTaKUKDI
45 Min Pause
• Laki-laki, 33 tahun
• Sulit berjalan
• Kaki kanan diseret & telapak kaki kanan
• tidak bisa menapak
• KLL motor 1 minggu lalu
89.e n.PerOneUs
PemBahasan OTaKUKDI
Peroneal Nerve
PemBahasan OTaKUKDI
Salah satu
penyebab
utamanya adalah
fraktur fibula
PemBahasan OTaKUKDI
Tibial Nerve
• Dermatom L4 - S3
• Motorik : Otot Triceps S u r a e
→ Plantarfleksi ankle
• Sensorik : Plantar Pedis
PemBahasan OTaKUKDI
KEYWORDS
• Wanita 70 tahun
• Nyeri bahu kanan 3 bulan
• PF: Normal
90. D Polymyalgia Arthritis
PemBahasan OTaKUKDI
POLYMYALGIA ARTHRITIS
Inflamasi Kronik pada sendi dan otot terutama bagian proximal
KRITERIA DIAGNOSIS
PemBahasan OTaKUKDI
Osteomielitis
Peradangan pada tulang
Etiologi
– Penjalaran langsung dari infeksi jaringan lunak
– Penyebaran hematogen (pada anak / IV Drug User)
Patogen
– S. Aureus (tersering)
– Salmonela typhi
– IVDU: Pseudomonas, Staph aureus
– S. Epidermidis (pasien hip replacement)
– S. Aureus, Pseudomonas, enterobacter (luka kronik dan DM)
PemBahasan OTaKUKDI
Gejala Klinis
• Nyeri tulang dan nyeri pada perabaan
• Hangat, bengkak, eritema, gerakan terbatas
• Gejala sistemik
• Discharge purulen
• Bila kronik mengakibatkan hyperpigmentasi, ulcer.
PemBahasan OTaKUKDI
Klasifikasi
OSTEOMIELITIS AKUT OSTEOMIELITIS KRONIK
Durasi < 2 minggu Durasi > 1 bulan
→ Tanda2 radang → Tidak ada tanda radang
(merah,nyeri, bengkak) → Keluar pus
→ Gambaran soft tissue → Dapat disertai ulkus dan
swelling hiperpigmentasi
→Gambaran sequestrum,
involucrum, abses brodie.
Penunjang
Laboratorium
– Peningkatan leukosit, ESR, kultur
Radiografi
– Reaksi periosteal, soft tissue
swelling, sequestrum
involucrum
• Laki-laki, 27 tahun
• Benjolan di lengan atas kiri & kanan, dan
• punggung sejak 6 bulan lalu
• Tidak membesar , nyeri (-)
• Kenyal, permukaan rata, sama dengan warna kulit
• Setelah Operasi → Massa Berwarna Kekuningan
92. e liPOma
PemBahasan OTaKUKDI
Lipoma
• Tumor adiposa yang biasanya
berada di jaringan subkutan
kepala, leher, dada, dan
punggung >> Banyak jaringan
lemak
• Slow Growing
• Benign
• Round , Mobile, Soft
• Overlying skin appears normal
PemBahasan OTaKUKDI
PemBahasan OTaKUKDI
Kista Ganglion
• Benjolan atau tumor di bagian
atas persendian atau tendon
(jaringan penghubung otot dan
tulang)
• Benjolan/kantung berisi cairan
sinovial berwarna bening dengan
tekstur kental
PemBahasan OTaKUKDI
Kista Ganglion
Benjolan/tumor teraba fluktuatif/lunak, mobile dan ikut dengan
pergerakan sendi
• Umumnya tidak menimbulkan nyeri , namun bila
menekan persyarafan dapat muncul sensasi nyeri
The skin inside the incision Once freed, the lipoma is Interrupted 3-0 or 4-0 Vicryl
grasped with a hemostat to delivered as a whole, and sutures are used to partially
provide traction. The lipoma is hemostasis is achieved close the dead space.
dissected from the surrounding
tissue using scissors or a
scalpel.
PemBahasan OTaKUKDI
93 E. Osteoklas;
Mikro fraktur e.c osteoporosis;
Terapi awal analgetik, merujuk ke dokter spesialis
untuk penanganan selanjutnya
PemBahasan OTaKUKDI
Osteoporosis
penurunan massa tulang (bone mineral density) yang
meningkatkan resiko fraktur.
• Jenis paling banyak = post-menopause, senilis
Osteoporosis Primer
• Osteoporosis Involusional Tipe I
• Disebut juga osteoporosis postmenopausal
• Disebabkan defisiensi estrogen
• Terutama melibatkan tulang trabekular
• Corpus vertebrae, lengan bawah distal
Older adults (age >50 yr) Younger adults (age <50 yr)
Age 65 yr (both women and men) Fragility fracture
Clinical risk factors for fracture (menopausal Hypogonadisrn or premature menopause
women, men aged 50-64 yr) (agc-<45 yr)
- Fragility fracture after the age of40 yr
Prolonged use of glucocorticoids Use
- Prolonged use ofglucoconicoids of other high-risk medications
- Use ofother high-risk medications Primary hypcrparathyroidism
- Vertebral fracture or osteopenia identified on
radiography Other disorders strongly associated with rapid
- Other disorders strongly associated with bone loss and/or Fracture
osteoporosis
- Current smoking
- High alcohol intake
- Vertebral fracture or ostcopenia identified on
radiography
-Low body weight (<60 kg) or major weight loss
(>IO% of body weight at the age of 25 yr)
- Rheumatoid arthritis BMD: bone mineral density; yr: years; kg: kilogram
- Parental hip fracture
• At least 3 months cumulative therapy in the previous year at a prcdnisonc-equivalcnt dose of 7.5 mg
...Aromatase inhibitors or androgen deprivation therapy use of thiazolidincdiones, proton pump inhibitors
Fraktur kompresi
vertebra
(ditemukan secara
insidental)
PemBahasan OTaKUKDI
Penunjang
Osteoporosis
• Laboratorium → untuk menyingkirkan diagnosis
banding & penyebab sekunder
• Paget’s disease (osteitis deformans) →peningkatan
alkalin fosfatase
• Osteomalacia → peningkatan hormon paratiroid &
alkaline fosfatase, penurunan serum fosfat & serum
kalsium
• Hiperparatiroid → hiperkalsemia
• Multipel myeloma → anemia, peningkatan ureum
kreatinin, elektroforesis serum – monoclonal
gammopathy, Bence-Jones proteinuria (+)
PemBahasan OTaKUKDI
Panduan Terapi
PemBahasan OTaKUKDI
Manajemen
Konservatif
• Analgesik adekuat & manajemen nyeri, terutama
• pada episode fraktur akut
• Suplementasi kalsium & vitamin D
• Latihan fisik (strength training)
• Berhenti merokok
Farmakologi
• Antikatabolik (anti-resorptive) → Bisphosphonates (1st line, paling banyak
digunakan), Selective estrogen receptor modulators, Estrogen, denosumab
• Anabolik (bone building) → Teriparatide
• Bedah
Vertebroplasty/kyphoplasty → pada fraktur & osteoporosis dengan
intractable pain
PemBahasan OTaKUKDI
94 a.
FraKTUr cOlles, FraKTUr DislOKasimOnTeggia,
FraKTUr scaPhOiD
PemBahasan OTaKUKDI
FOOsh InjUry
Jatuh dengan telapak tangan menahan badan) →
mekanisme yang sering mengakibatkan fraktur pergelangan
tangan (wrist-forearm fractures), terutama pada anak
FraKTUr cOlles
Deskripsi Evaluasi Tata Laksana
Fraktur radius distal, Anam: riwayat trauma Reduksi tertutup +
angulasi ke dorsal PF: bengkak, nyeri imobilisasi
berat pergelangan
tangan,
Etiologi: jatuh telapak gangguan ROM, Reduksi terbuka jika
tangan menahan deformitas fraktur
badan PP: foto polos (dinner kominutif atau
melibatkan
intraartikular
fork deformity)
FraKTUr galeazzi
Deskripsi Evaluasi Tata Laksana
FraKTUr mOnTeggia
Deskripsi Evaluasi Tata Laksana
Greenstick
fracture
PemBahasan OTaKUKDI
Foto polos pada infeksi lanjut: Pada MRI dengan kontras tampak
destruksi corpus menyebabkan kerusakan corpus tanpa keterlibatan
deformitas kifotik berat (gibbus) celah diskus
PemBahasan OTaKUKDI
gejala
• Nyeri
1. Nyeri kepala (occipital neuralgia – C2)
2. Nyeri leher (C4)
3. Nyeri lengan unilateral
• Baal& paresthesi unilateral
• Sesuai dermatom C6 (ibu jari) dan C7 (jari tengah)
• Gangguan motorik
• C7 → gangguan genggap
• Uji provokatif → Spurling Test
PemBahasan OTaKUKDI
Spurling TeST
• Pasien dalam posisi berdiri,
pemeriksa berdiri di belakang
pasien, observasi adanya
kelainan cervical spine.
KEYWORDS
JAWABAN
PemBahasan OTaKUKDI
gOUT arThriTis
• Gout = crystal – induced
arthropathy
• Terbanyak pada laki- laki
& usia tua
gOUT arThriTis
Penyebab hiperurisemia
gOUT arThriTis
• Diagnosis → klinis.
• Diagnosis definitif:
Aspirasi cairan sendi → pada polarized microscopy ditemukan
kristal birefringent negatif berbentuk jarum
PemBahasan OTaKUKDI
gOUT arThriTis
Tata Laksana
• Fase Akut
• NSAID
• kortikosteroid (PO dosis rendah; triamsinolon 5 – 10 mg
untuk sendi keci, 20-40 mg untuk sendi besar atau injeksi
intraartikular)
• Kolkisin
Untuk akut:
dosis awal 1 mg, diikuti 500 mcg tiap 2-3 jam sampai nyeri hilang/dosis total
10 mg tercapai.
Tidak boleh diulang dalam selang 3 hari (efek lebih lambat dibanding NSAID)
manfaatnya lebih nyata untuk pencegahan serangan selama pengobatan
dengan alopurinol/urikosurik. Dosis 2-3 x 500 mcg
PemBahasan OTaKUKDI
gOUT arThriTis
Tata Laksana
KEYWORDS
98.a OsTeOsarcOma
PemBahasan OTaKUKDI
OsTeOsarcOma
Klinis:
• nyeri progresif, intractable, memberat pada malam hari;
bengkak, gejala konstitusional
Lab:
• peningkatan alkaline fosfatase
PemBahasan OTaKUKDI
OsTeOsarcOma
Imaging
• Radiografi
• Lesi blastik & destruktif
• Sunburst appearance
• Codman’s triangle
(pembentukan jaringan
periosteal tulang baru(
• MRI
• Menilai keterlibatan jaringan lunak,
neurovaskular, dan skip metastases
• Bone scan → hot lesion
Sunburst appearance
PemBahasan OTaKUKDI
OsTeOsarcOma
Diagnosis Definitif & Manajemen
Tata laksana:
• kemoterapi + limb sparing
surgery
PemBahasan OTaKUKDI
KEYWORDS
• 23 tahun
• luka 3 cm diatas tumit belakang kanan
setelah terjatuh di kamar mandi
• Tes thompson (+)
Pemeriksaan fisik
• Look : peningkatan posisi dorsiflexi pada posisi tubuh pronasi dan lutut
ditekuk
• Feel : teraba celah di tendon achilles
• move : kelemahan saat plantar flexi
• Test khusus : Thompson test/Calf squeeze test positif
PemBahasan OTaKUKDI
• USG:
dapat membedakan ruptur komplit
atau parsial
• MRI:
untuk menentukan posisi tendon
robek yang tertarik.
PemBahasan OTaKUKDI
Malleolus medial
dengan complex deltoid
PemBahasan OTaKUKDI
JAWABAN
100.c analgesiK
PemBahasan OTaKUKDI
• acute tear (cedera olahraga)
Cedera Meniskus
• age-related degeneration
klinis
• Anamnesis: nyeri lutut, terutama saat pergerakan
• PF
• Look: efusi, bengkak
• Feel: nyeri tekan
• Move: gangguan ROM, nyeri saat pergerakan.
• McMurray Test (+) , Apley grind test (+)
tatalaksana
• Konservatif = RICE, knee sleeves (untuk robekan degeneratif atau asimptomatik)
• Farmakologi = NSAID (manajemen nyeri) Arthroscopic repair (simptomatik,
gagal terapi konservatif)
PemBahasan OTaKUKDI
Cedera Meniskus
McMurray Test
Lesi Meniskus Medial Lesi Meniskus Lateral
KEYWORDS
• Laki”, 42 tahun
• Bengkak pada kelopak mata kiri
• Benjolan kecil → makin membesar dan nyeri
• Visus ODS 6/6, injeksi silier (-), injeksi
konjungtiva (-)
• Pustul ukuran 2x2x1 mm 76
hiperemis
A. (+), nyeri
tekan (+)
• Diagnosis: Hordeolum Interna
• Kompres hangat 4-6x sehari selama 15 menit (lakukan dengan mata tertutup)
• Bersihkan kelopak mata dengan air bersih + sabun non-iritatif (sabun bayi)
• Hindari !! menekan hordeolum, menggunakan lensa kontak & make-up pada
mata
• Antibiotik Topikal boleh dipertimbangkan : Chloramphenicol Eye Oint. 0,5%
/ 8 jam atau Cholaramphenicol Eye Drops 1 tetes / 2-4 jam
• Jika Tatalaksana Konservatif tidak berespon → insisi drainase
PemBahasan OTaKUKDI
• 30 tahun,
• Mata kiri merah + penglihatan buram sejak 1
hari yang lalu disertai mengganjal dan fotofobia
• Riwayat trauma (-)
• VOS 6/30, injeksi konjungtiva, injeksi silier, dan
infiltrat (+) pungtata pada mata kiri.
Diagnosis?
102. B KeraTiTis
PemBahasan OTaKUKDI
PENJELASA
N
PemBahasan OTaKUKDI
KeraTiTis
• Inflamasi pada kornea → kornea edema,
injeksi silier, mata nyeri, visus turun.
• MATA MERAH, VISUS TURUN
• Etiologi: virus, bakteri, jamur, parasite, atau
non infeksi (trauma, garukan, defisiensi Fungal keratitis
vitamin A, dll)
• Pemeriksaan penunjang keratitis:
Fluorescent test atau pewarnaan Rose Bengal.
• Fluorescent dye: tidak menetap
pada stroma/ epitel kornea yg intak
→ jadi kalau ada defek kornea (inflamasi, Bacterial keratitis
ulkus, perforasi) = fluorescent test (+)
PemBahasan OTaKUKDI
Keratitis Pungtata
Keratitis yang terkumpul pada lapisan Bowman dengan infiltrate berbentuk bercak-
bercak halus.
üSuperficial → gambaran seperti infiltrat halus titik-titik pada permukaan kornea.
Merupakan defek kornea superfisial yang halus sehingga terwarna hijau dengan tes
fluorescein.
Keratitis Marginal
Infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus.
PemBahasan OTaKUKDI
Keratitis Interstisial
• kondisi serius dimana masuknya pembuluh darah ke dalam kornea
dan dapat menyebabkan hilangnya transparansi kornea.
• Keratitis interstitial dapat berlanjut menjadi kebutaan.
• Sifilis adalah penyebab paling sering dari keratitis interstitial
• Wanita, 52 tahun
• Terdapat bintil-bintil kekuningan di kelopak
mata kiri dan kanan → tidak gatal / panas
• Px Fisik : papula kekuningan multipel
berkelompok pada kelopak mata
• Pasien rutin mengkonsumsi obat Atorvastatin
104. D xanThelasma
PENJELASA
xanThelasmaN
pemeriksaan
PF lokalis : PF eksternal, visus, funduskopi, slit lamp
Lab : gram, kultur aqueous/vitreous humour, PCR, darah lengkap, LDH
Radiologi : CT-scan/MRI orbita, USG ocular
PemBahasan OTaKUKDI
Pemeriksaan penunjang
• Evaluasi Ultrasound → USG Ocular
• → harus dilakukan jika terdapat opasifikasi media refraksi yang
signifikan sehingga menghalangi visualisasi yang adekuat dari
fundus
• Temuan : Dispersed vitreous opacities with vitritis ; Chorioretinal
thickening
• Rule out: retinal detachment, dislocated lens material, retained foreign
bodies
Tatalaksana
•Antibiotik intravitreus (lebih direkomendasikan)
atau sistemik (penyebab sering bakteri;
terapi empiris: Vankomisin, Ceftazidime, atau
Amikasin)
•Steroid intravitreus
• Siklopegik (istirahatkan iris)
• Surgery : Vitrektomi (pars plana vitrektomi)
Injeksi intravitreus
PemBahasan OTaKUKDI
KEYWORDS
• Laki”, 42 tahun
• Mata kabur saat melihat jauh dan dekat.
• VODS 6/18. Pandangan dirasa membaik saat
dilakukan pinhole
• Lensa jernih, COA tenang
• Tes kartu Jaeger → pasien dapat mmbaca dengan
jelas seluruh text
• Koreksi lensa sferis + 0,50 D
106. c Hipermetropia
PemBahasan OTaKUKDI
Gangguan Refraksi
PemBahasan OTaKUKDI
Hipermetropia
• Rabun dekat, titik fokus bayangan terletak di belakang retina.
Koreksi dengan lensa bikonveks (cembung).
Hipermetropia manifes :
• hipermetrop yang dapat dikoreksi dengan lensa positif
maksimal yang memberikan tajam penglihatan IDEAL)
: Hipermetropia absolut:
Hipermetropia fakultif
kelainan hipermetropia yang dapat diimbangi dengan akomodasi
atau dengan lensa positif.
Hipermetropia laten
hipermetropia yang didapat tanpa siklopegia yang dapat diimbangi
dengan akomodasi
Hipermetropia total
Skema Hipermetropia
HIPERMETEROPIA TOTAL
HIPERMETEROPIA MANIFES HIPERMETEROPIA LATEN
HIPERMETEROPI HIPERMETEROPIA
ABSOLUT FAKULTATIF
• Wanita, 55 tahun
• Jaringan tumbuh di matanya → mengganjal
(+), nyeri(-), dan menganggu penglihatan
• Px Oftalmologis : ditemukan jaringan dari
canthus media mata hingga bagian hitam
mata
PTERYGIUM PSEUDOPTERYGIUM
tatalaksana
• Laki”, 37 tahun
• mata merah, pandangan tidak kabur
• Pasien sedang batuk
• Tidak ada riwayat trauma sebelumnya
• Px Fisik : ditemukan perdarahan di konjungtiva dan
dapat digerakan dengan cotton bud
• Diagnosis : Subconjuntival Hemorrhage
sUBcOnjUncTival hemOrrhage
• Laki”, 30 tahun
• Mata kanan nyeri dan merah
• VOD 6/12 ; VOS 6/6
• TIO OD 15 mmHg, OS 17 mmHg
• tes fenilefrin 2,5% → kemerahan pada mata
kanan tidak berkurang
Pasien juga mengeluhkan kekakuan pada kedua
jari-jari tangannya tiap pagi → Curiga RA
PENJELASA
N
PemBahasan OTaKUKDI
sKleriTis
Merupakan inflamasi pada sklera
Anterior tipe
Non-necrotizing Necrotizing
(Skleritis nekrosis)
Skleritis difusa Skleritis nodusa
PemBahasan OTaKUKDI
PENJELASA
sKleriTis N
Patofisiologi
• Biasanya karena penyakit granulomatosa kronik atau pengaruh
autoimun→ nekrosis fibrinoid, infiltrasi
• PMN, MN, sel plasma, makrofag, sering disertai vasculitis
diagnosis
• fenilefrin eye
•
drops test → tidak respon (membedakan dengan episkleritis)
• CTScan, MRI, USG
Tatalakasana
• NSAID, kortikosteroid → pada non-necrotizing scleritis
• Imunosupresan → pada necrotizing scleritis
• Bedah → pada skleritis nekrosis
Komplikasi
• keratitis, uveitis → biasa dari skleritis nekrosis
PemBahasan OTaKUKDI
Episkleritis Skleritis
Sering idiopatik Sering berkaitan
dengan penyakit sistemik
Mata kemerahan-pink, Mata kemerahan-lebih
sering asimptomatik gelap, nyeri dan visus turun
Skleritis nekrosis
• 7 tahun
• Keluhan mata anak terlihat juling
• Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan lipatan kelopak mata di
nasal berbentuk cembung dengan sudut ke arah nasal
• Pemeriksaan Hirschberg test → pantulan cahaya berada
tepat di tengah pupil kedua mata
110.a ePiKanTUs
PemBahasan OTaKUKDI
ePiKanTUs
TIPE EPIKANTUS
N
ePiKanTUs
• Bisa berupa fenomena terisolir / berhubungan dengan
kondisi lain seperti :
• Ptosis congenital
• Telecanthus (meningkatnya jarak antara 2 medial kantus
dengan jarak inter-pupiler yang normal
• Blepharophimosis Syndrome
• Trauma
• Iatrogenic
• Bagian dari sindrom kongenital (Down’s Synd.)
Tatalaksana
• Koreksi Surgikal
PemBahasan OTaKUKDI
Strabismus
• Strabismus is any misalignment of the eyes.
JAWABAN
Tes Regurgitasi
• ada tidaknya patensi saccus lacrimalis,
• Cara : menekan saccus lacrimalis dan dilihat ada
tidaknya sekret • yang keluar dari saccus tersebut.
Tes ini positif bila terdapat sekret yang
keluar. Tes ini • positif pada Dacriocystitis.
PemBahasan OTaKUKDI
Dakriosistitis
Tatalaksana
• Akut:
• Hindari probing dan irigasi pada masa akut/ infeksi aktif,
sangat nyeri
• Antibiotik oral / parenteral
• Aspirasi sakus lakrimalis pada kasus pyocele/mucocele →
kultur kuman
• Kronik:
•Masase
•Operatif
PemBahasan OTaKUKDI
Tatalaksanav
KEYWORDS
• 55 tahun
• mata merah beberapa hari ini
• Px Fisik : kelopak mata melipat ke dalam
diikuti dengan arah bulu mata ke arah dalam.
• Riwayat mengalami luka bakar 3 bulan yang
lalu
Entropion
• Definisi: berputarnya tepi kelopak mata (margo palpebral) ke arah
bola mata (turning inward).
• Kelopak mata bawah → biasanya involusional
• Kelopak mata atas → biasanya sikatrik
Jenis
•
• Entropion senilis/involusioal → overriding m. orbicularis oculi preseptal ke
tarsal, kekenduran kelopak mata,
• disinsersi retractor kelopak, atrofi lemak kelopak
Entropion sikatrik → kontraktur karena luka bakar,
• cedera sebelumnya, inflamasi, trauma, pembedahan
• Entropion kongenital
• Entropion spastik → erat dengan blefarospasme esensial
PENJELASA
enTrOPiOn N
• usia 60 tahun
• Mata kabur sejak 3 tahun belakangan
• Keluhan tidak disertai mata merah atau nyeri
• Riwayat DM (+) dan HT disangkal
• Visus ODS 6/30, PHTM, COA tenang, lensa keruh
(+) dengan shadow test (+).
glaUKOma
• Secondary Glaucoma
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma, Inflamatory Glaucoma
(uveitis), Pigmentary Glaucoma, Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome,
Trauma (tergantung etiologi & mekanisme ↑ TIO)
PemBahasan OTaKUKDI
PemBahasan OTaKUKDI
• 47 tahun
• Penglihatan seperti melihat menggunakan kacamata kuda sejak 1
tahun belakangan
• VODS 6/9 dengan penglihatan temporal, superior dan inferior
menyempit
• Dengan palpasi didapatkan TIO ODS +1/+1
114.B PerimeTri
PemBahasan OTaKUKDI
Klasifikasi Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
Primary Congenital Glaucoma
Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
Primary Open Angle Glaucoma (POAG) → sudut terbuka
Biasanya KRONIK
Primary Angle Closure Glaucoma (PACG) → sudut tertutup
Biasanya AKUT
Primary Mixed Mechanism Glaucoma
• Secondary Glaucoma
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma, Inflamatory
Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma, Neovascular Glaucoma,
Exfoliation Syndrome, Trauma (tergantung etiologi & mekanisme ↑ TIO)
PemBahasan OTaKUKDI
PENJELASA PemBahasan OTaKUKDI
N
•Pemeriksaan
Pemeriksaan :
• Tonometri, Gonioskopi,
Perimetri, Oftalmoskopi direk dan indirek
• Tanda
Tanda :
• perubahan fundus dan diskus optikus → CDR > 0,4, Bayonet Sign,
Nasalisasi
PemBahasan OTaKUKDI
PerimeTri
PemBahasan OTaKUKDI
Regimen Terapi
KELOMPOK OBAT REGIMEN MEKANISME AKSI
PROSTAGLANDIN • Latanoprost 0,005% Meningkatkan uveoscleral outflow
ANALOGUE • Bimatoprost 0,03%
• 54 tahun
• Keluhan pandangan kabur sejak 6 bulan
belakangan
• tidak ada mata meraaah maupun berair, sering
melihat kotoran hitam melayang-layang pada
pandangannya
• riwayat DM sejal 10 tahun yang lalu dan tidak
ruuuutin kontrol dan berobat.
• mikroaneurism, cotton wool spot (+), hard
exudate (+) dan flame hemorrhage (+)
reTinOPaTi DiaBeTiKUm
tanda dan gejala Pemeriksaan
• Melihat titik atau floaters
• Tajam penglihatan
• Penurunan tajam
• Funduskopi dalam keadaan
penglihatan
pupil dilatasi: direk/indirek
• Terdapat titik hitam di tengah lapang • Foto Fundus USG
pandang
• bila ada
• Sulit melihat dalam gelap
perdarahan vitreus
• Pada pemeriksaan funduskopi: cotton
wool spot, flame hemorrhages, dot- MATA TENANG, VISUS TURUN
blot hemorrhages, hard exudates PERLAHAN
PemBahasan OTaKUKDI
Stadium RD
Stadium Hasil oftalmoskopi
Nonproliferatif Mikroaneurisma, pendarahan intraretina (dot &
blot hemorrhage; flame hemorrhage), cotton
wool spot (soft exudate)
Preproliferatif Nonproliferatif + soft & hard exudate
Case series
Observasional Cross
sectional
Desain
Penelitian Case control
Eksperimental: Cohort
ada perlakuan
DESKRIPTIF: ANALITIK:
tidak ada ada
pembanding pembanding
PemBahasan OTaKUKDI
Kohort Prospektif
RISIKO +
RISIKO - PENYAKIT +
SEKARANG PENYAKIT -
Kohort Retrospektif
Beneficence
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan CITO.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
PemBahasan OTaKUKDI
Autonomi
• Dokter menghormati hak/ keputusan pasien (yang
kompeten).
• Contoh: menjaga rahasia medis pasien, melakukan
informed consent
Justice
• Dokter memegang prinsip sama rata.
• Menghormati hak masyarakat/ kepentingan bersama.
• Prinsip keadilan.
• Contoh: dokter memberikan pelayanan medis yang sama
dengan pasien yang berbeda suku maupun agama.
PemBahasan OTaKUKDI
KEYWORDS
• Dokter ingin meneliti hubungan antara paparan
pestisida dengan kejadian keguguran pada ibu hamil.
• Dari 300 ibu hamil yang keguguran, 150
diantaranya terpapar pestisida.
• Dan dari 200 ibu hamil yang tidak keguguran, 150
tidak terpapar pestisida.
118. D 3
PemBahasan OTaKUKDI
Case series
Observasional Cross
sectional
Desain
Penelitian Case control
Eksperimental: Cohort
ada perlakuan
DESKRIPTIF: ANALITIK:
tidak ada ada
pembanding pembanding
PemBahasan OTaKUKDI
PENYAKIT
FAKTOR
RESIKO
KEGUGURAN TIDAK
KEGUGURAN
TERPAPAR
PEPTISDA
150 50
TIDAK TERPAPAR
PESTISIDA 150 150
PemBahasan OTaKUKDI
Riset
Uji Hipotesis : prosedur statistika utk menunjukkan kesahihan suatu hipotesisva
TENTUKAN :
• Komparatif
• Membandingkan (“to compare”) apakah terdapat perbedaan hasil
variabel tergantung dengan variabel bebas?
Atau
• Korelatif
• Apakah terdapat korelasi antara variabel bebas dengan variabel
tergantung?
PemBahasan OTaKUKDI
Variabel Penelitian
• Variabel Bebas/Independen → variable yang dianggap
menentukan variable tergantung
• Variabel Tergantung/Dependen → variable yang nilainya
merupakan hasil dari penelitian (outcome)
ü Berpasangan jika:
•Data berasal dari individu yang sama; atau
•Dilakukan proses matching
ü Lainnya: tidak berpasangan
PemBahasan OTaKUKDI
Skala Pengukuran
• NUMERIK (NU-R-I)
• Rasio: tidak bisa nilai minus
• BB, TB, TD dalam mmHg, Kolesterol dalam mg/dl
• Interval: bisa nilai minus, tidak punya nilai 0 mutlak
• Suhu (derajat Celcius)
• KATEGORIK (KA-N-O)
• Nominal: sederajat
• Gender, sembuh-tidak sembuh, golongan darah
• Ordinal: bertingkat
• Baik-sedang-buruk, stadium penyakit, kadar kolesterol
dalam normal-tinggi-sangat tinggi
PemBahasan OTaKUKDI
Metode Sampling
Probability – berdasarkan peluang
• Simple Random
• Systematic Random
• Stratified Random
• Cluster Random
• Multistage Random
Non Probabel – tidak berdasarkan peluang
• Convenient / Accidental
• Consecutive
• Purposive
• Snowball
PemBahasan OTaKUKDI
Random Sampling
• A part of the sampling technique in which each
sample has an equal probability of being
chosen
• Jika elemen populasinya ada 50 dan yang
akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap
elemen tersebut mempunyai kemungkinan
25/50 untuk bisa dipilih menjadi sampel.
• Mengambil sampel secara acak dari “sampling
frame” (daftar yang berisikan setiap elemen
populasi yang bisa diambil sebagai sampel)
• Make sure : sample chosen randomly →
unbiased representation of the total
population
PemBahasan OTaKUKDI
Probability Sampling
PemBahasan OTaKUKDI
KEYWORDS
• penelitian terhadap 1000 pasien suspek
Thypoid Fever → 800 diantaranya
mempunyai hasil Tubex + (gold standard)
• Alat uji diagnostik baru, didapatkan temuan
400 hasil positif pada kelompok Tubex +.
• Pa d a s u b j e k de n g a n Tubex - , a l at b a r u
memberikan hasil positif sebesar 150
subjek.
GOLD GOLD
STANDAR STANDAR
(Tubex +) (Tubex -)
A
UJI BARU (+) 400 (A) 150 (B) PPV = A+B
UJI BARU (-) 400 (C) 50 (D)
D
Total 800 200 NPV= C+D
122.B merOKOK-OrDinal
• Dokter ingin meneliti hubungan merokok dengan
kejadian hipertensi pada seluruh pegawai PT.CBS.
• Variabel merokok dikategorikan menjadi merokok rendah,
sedang dan tinggi.
• Variabel kejadian hipertensi dibagi menjadi ya dan tidak
PemBahasan OTaKUKDI
Variabel Penelitian
• Variabel Bebas/Independen → variable yang dianggap
menentukan variable tergantung
• Variabel Tergantung/Dependen → variable yang nilainya
merupakan hasil dari penelitian (outcome)
ü Berpasangan jika:
•Data berasal dari individu yang sama; atau
•Dilakukan proses matching
ü Lainnya: tidak berpasangan
PemBahasan OTaKUKDI
Skala Pengukuran
• NUMERIK (NU-R-I)
• Rasio: tidak bisa nilai minus
• BB, TB, TD dalam mmHg, Kolesterol dalam mg/dl
• Interval: bisa nilai minus, tidak punya nilai 0 mutlak
• Suhu (derajat Celcius)
• KATEGORIK (KA-N-O)
• Nominal: sederajat
• Gender, sembuh-tidak sembuh, golongan darah
• Ordinal: bertingkat
• Baik-sedang-buruk, stadium penyakit, kadar kolesterol
dalam normal-tinggi-sangat tinggi
PemBahasan OTaKUKDI
123. E
menjelaskan tentang penyakit tersebut kepada pasien dan
mengedukasinya untuk menjelaskan kepada istri terkait resiko
penularan penyakit tersebut
PemBahasan OTaKUKDI
AUTONOMY
• Self-rule with no control, under influence/interference from
other → pasien berhak menolak/memilih pengobatan
(membuat keputusan)
• Dokter menghormati hak/ keputusan pasien (yang kompeten) →
menjaga rahasia medis pasien, melakukan informed consent
PemBahasan OTaKUKDI
PENJELASA
N
Kode Etik Kedokteran: Kewajiban Dokter
• Pasal 12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan setelah pasien itu
meninggal dunia
• Pasal 322 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP)
Seorang dokter yang membuka rahasia tentang pasiennya tidak
dengan sendirinya akan dituntut di muka pengadilan, melainkan
hanya sesudah terhadapnya diadakan pengaduan oleh pasien
yang bersangkutan
• Keadaan khusus:
Dokter dipanggil sebagai saksi/ahli/saksi ahli → harus
memberikan keterangan tentang seseorang (umpamanya
terdakwa) yang sebelum itu pernah menjadi pasiennya
PemBahasan OTaKUKDI
ANALISIS SOAL
üS u a m i i s t r i d a t a n g k e k l i n i k u n t u k m e l a k u k a n
pemeriksaan
üS u a m i m e n d e r i t a g o n o r r h e a → u t a m a k a n p a t i e n t
confidentiality → rahasia medis ini hanya berhak diketahui
oleh pasien
üDokter menjalankan perannya dengan memberikan edukasi
bahwa penting untuk menginformasikan kepada istri pasien
terkait kemungkinan penularan (istri juga perlu diperiksa)
→ Minta pasien untuk bicara sendiri kepada istri atau
informed consent untuk konseling bersama dengan dokter
jika suami mengizinkan.
PemBahasan OTaKUKDI
124.a UnFOrseeaBle
PemBahasan OTaKUKDI
Kejadian Sentinel
Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi (mis.
amputasi pada kaki yg salah, dsb)
Rumah sakit menetapkan definisi operasional dari kejadian sentinel yang meliputi :
• Kematian yang tidak diduga dan tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien
atau kondisi yang mendasari penyakitnya
• Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit
Pasal 75
• (1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
• (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan
berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik
yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit
genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat
diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan;
atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan
trauma psikologis bagi korban perkosaan.
PemBahasan OTaKUKDI
Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat
dilakukan:
• a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari
hari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan
medis;
• b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan
kewenangan yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh
menteri;
• c. dengan persetujuan ibu hamil yang
bersangkutan;
• d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
• e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang
ditetapkan oleh Menteri.
PemBahasan OTaKUKDI
• Diagnosis?
ePilePsi
Kelainan pada otak yang menyebabkan kecenderunganuntuk
terjadi bangkitan kejang.
Pemeriksaan penunjang
• EEG
PemBahasan OTaKUKDI
Jenis-jenis Kejang
sTaTUs ePilePTiKUs
kejang yang berlangsung lebih dari 30 menit atau
Tatalaksana
kejang pada dewasa
PemBahasan OTaKUKDI
• 70 th
• Benjolan di lipat paha
• Mual, muntah, perut kembung
• Benjolan tidak teraba lewat skrotum
• Hernia femoralis
• lewat kanalis femoralis
PemBahasan OTaKUKDI
Tatalaksana
Definitif: pembedahan
Tatalaksana
PemBahasan OTaKUKDI
128.c masTOiDiTis
PemBahasan OTaKUKDI
masTOiDiTis
Komplikasi Mastoiditis
• Posterior extension to the sigmoid sinus (causing
thrombosis)
• Laki-laki, 55 tahun
• berjalan lambat beberapa bulan
• Tremor halus di tangan kanan
• Cogwheel phenomen
• Ketika berjalan: lambat, posisi badan condong ke depan
129.c ParKinsOn
PemBahasan OTaKUKDI
130. c. e. cOli
PemBahasan OTaKUKDI
Pemeriksaan penunjang
– Urinalisis: proteinuria, leukosituria, (leukosit > 5/LPB),
hematuria (eritrosit > 5/LPB).
Diagnosis pasti dengan ditemukannya bakteriuria bermakna
pada biakan urin.
Pemeriksaan penunjang lain dilakukan untuk mencari faktor risiko.
PemBahasan OTaKUKDI
Tatalaksana ISK pada anak
Medikamentosa : Sebelum ada hasil biakan urin dan uji
kepekaan, antibiotik diberikan secara empirik selama 7-10
hari untuk eradikasi infeksi akut. Berikan pengobatan rawat jalan, kecuali:
- Jika terjadi demam tinggi dan gangguan sistemik (seperti memuntahkan
semuanya atau tidak bisa minum atau menyusu), atau
- Terdapat tanda pielonefritis (nyeri pinggang atau bengkak), atau
- Pada bayi muda.
• Berikan kotrimoksazol oral (24 mg/kgBB setiap 12 jam) selama 5 hari.
Sebagai alternatif dapat diberikan ampisilin, amoksisilin dan sefaleksin.
• Jika respons klinis kurang baik atau kondisi anak
memburuk, berikan
• gentamisin (7.5 mg/kg IV sekali sehari) ditambah ampisilin (50 mg/kg
IV setiap 6 jam) atau sefalosporin generasi ke-3 parenteral.
• Pertimbangkan komplikasi seperti pielonefritis atau sepsis.
PemBahasan OTaKUKDI
• Anak 11 tahun
• Mengeluh pandangan kabur
• Diberi kacamata S-2.00D semakin pusing
• Dokter mencurigai kelainan kecekungan korne
131.a KeraTOmeTri
PemBahasan OTaKUKDI
PaTOFisiOlOgi asTigmaTisma
KlasiFiKasi
3. MAC (Miopia Astigmat Compositus) --> Lensa S(-), Lensa C(-) as°
4. HAC (Hipermetropia Astigmat Compositus) --> Lensa S(+), Lensa C(+) as°
Ada komponen sferis dan silindris, tanda sama
• Penurunan kesadaran.
• Keluhan serupa (+).
• PF: asites, sklera mata berwarna kuning, tangan dan
tungkai kurus, terdapat gambaran abdomen, edema
tungkai, dan kolateral di vena
132.a hiPeramOnia
PemBahasan OTaKUKDI
enseFalOPaTi hePaTiKUm
• Terjadinya Penurunan fungsi h e p a to s i t → Adanya portosystemic
shunting menyebabkan penyebaran sistemik dari amonia
• Terjadi peningkatan amonia darah
• Pria 37 tahun
– Kecelakaan lalu lintas 1jamlalu.
– Muntah menyemprot.
• PF: GCS9.
• CT-scan: bentuk crescent di hemisferkiri.
Diagnosis?
• Perdarahan epidural:
– Pecahnya arteri meningea media
– Lucid interval (pingsan → sadarsebentar→ pingsanlagi)
– Perdarahan epidural → mendesak struktur lain → TIK↑ &
herniasibatang otak → mengancam nyawa
– CT-scan: bikonveks
• Perdarahan subdural
– Pecahnya bridging vein
– Penurunan kesadaran beberapa hari
– CT-scan:bulan sabit
• Perdarahan subarachnoid
– Pecahnya aneurisma
– Thunderclap headache : sakit kepala sangat hebat
– Tanda rangsang meningeal (+)
PemBahasan OTaKUKDI
Gambaran CT-scan
CT Scan dengan ciri-ciri khusus:
• Perdarahan epidural : hiperdens berbentuk bikonveks
• Perdarahan subdural: hiperdens berbentuk bulan sabit /
crescent
• Perdarahan subarachnoid : girusakan menghilang,
star sign
s
PemBahasan OTaKUKDI
• Subduralhematom
• Semilunar– bulansabit
PemBahasan OTaKUKDI
Bisabedain?
Kontusio
PemBahasan OTaKUKDI
PilihanLain
• Infarka
– Strokeakibattrombus
– Gejala:defisit neurologis (hemiparesis,afasia, paresisn.vii,
n.xi,dll)
• Kontusioserebri
– Cedera yang menyebabkan gangguan fungsi dan
anatomiotak
PemBahasan OTaKUKDI
• Pria 40tahun
– Bibir mencong dan kelemahan anggota gerak
• Paresis
• PF
– Tekanandarah150/90 mmHg,nadi84kali/menit,
napas20 kali/menit, suhu36,70C.
• EKG → atrialfibrilasi
Diagnosis?
Terminologi
Stroke
• Keluhan berdasarkan pembuluh darah yang terlibat, seperti:
– Hemiparesis,hemiplegi
– Hemihipestesi,hemi-anestesi
– Gangguanbicara(disatria), gangguan berbahasa (afasia)
– Jalan sempoyongan(ataksia)
– Vertigo
– Kesulitan menelan (disfagia)
– Penglihatan ganda (diplopia), penyempitan lapang pandang
(hemianopia)
PemBahasan OTaKUKDI
Klasifikasi
Cara membedakan
Iskemik vs Hemoragik
Pilihan lain
• Perdarahan subarachnoid
– Thunderclap headache: nyeri kepala sangat hebat
– Tanda rangsang meningeal(+)
• Perdarahan intraserebral
– Nama lain stroke hemoragik
• Perdarahan epidural
– Perdarahan (arteri pecah)yang terjadi diatas duramater
– CT-scan:bikonveks
– Intervallucid
PemBahasan OTaKUKDI
• Keluar darah dari vagina sejak 3 jam yang lalu. merah terang
tanpa disertai nyeri.
• Keluar air-air sebelum terjadi perdarahan.
• USG pembuluh darah pada selaput ketuban didepan ostium
uteri internum.
• Tatalaksana: SC emergency
Vasa Previa
Pembuluh darah janin melintasi
atau berada di dekat ostium
uteri internum (cervical os)
PemBahasan OTaKUKDI
Plasenta Previa
• Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium
uteri internum (OUI) .
• Manifestasi klinis
• Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya
berulang darah biasanya berwarna merah segar.
• Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai
kelainan letak janin.
• Janin biasanya masih baik.
• Tatalaksana
• Suportif & terminasi kehamilan
PemBahasan OTaKUKDI
Solusio Plasenta
• Terlepas sebagian/ seluruh permukaan maternal plasenta
dari tempat implantasi
• Diagnosis definitif: hematoma pd permukaan maternal
pascasalin
• Gambaran klinis
• Perdarahan warna tua
• Nyeri perut
• Uterus tegang
• Tatalaksana
• Rawat inap
• Belum ada tanda persalinan
• Kematian janin persalinan pervaginam
PERDARAHAN ANTEPARTUM
(Perdarahan usia gestasi > 20 minggu)
KLASIFIKASI DEFINISI KLINIS TATA LAKSANA
Perdarahan
Implantasi plasenta pervaginam tanpa
Plasenta Previa menutupi jalan nyeri.
lahir VT tidak boleh Sectio Caesaria
dilakukan.
USG untuk
diagnosis pasti.
Solusio Plasenta Plasenta lepas dari Perdarahan Stabilisasi
uterus sebelum pervaginam, hemodinamik + SC
waktunya. nyeri perut (+)
Penunjang: USG
Vasa Previa Pembuluh darah Perdarahan berat Stabilisasi
janin menutupi ketika ketuban hemodinamik + SC
jalan lahir pecah.
PemBahasan OTaKUKDI
• Laki-laki 60 th
• 2 jam yang lalu tidak “nyambung” bicara
• masih dapat bersuara
• tidak dapat memahami perkataan orang lain
• Tensi 180/110
– mual dan muntah sejak 1 hari. Perut nyeri dan lemas (+). banyak
kencing dan sering merasa haus.
– PF: pasien tampak kurus. GCS : E2M3V4, TD 90/60 mmHg, nadi
120 x/menit, RR 32×/menit
– Mulut dan kulit kering.
– GDS: 500 mg/dl. Keton urin (+).
• Diagnosis ?
• Laki-laki 19tahun
– Obstruksinasalsejak1minggu
– Rhinorrhea(-)
• Riwayatmenggunakanobatsemprothidung yanglama
• Diagnosis?
Rhinitis
Rhinitis akut
– Durasi <12minggu,etiologi:viral
– Hidung tersumbat,demam,bersin,sekretserosa
– Rhinoskopi: kavumnasi edemad an eritema, dan
sekret(+).
Rhinitis vasomotor
– Keadaan idiopatik.
– Non-alergi/infeksi/hormonoal/obat-obatan
– Pencetus: bau menyengat,alkohol, makanan
pedas,udara dingin, stres/emosi
– Hidung tersumbat bergantian sesuai posisi, sekret
mukoid/serosa
PemBahasan OTaKUKDI
Rhinitis alergika
– Alergen
– Mukosapucat
– Allergic shinner-salute-crease, dermatitisatopi
Rhinitis medikamentosa
– Hidung tersumbat terus menerus,tanpa rinorea,tanpa bersin
– Riwayat vasokonstriktor topikal lama dan berlebihan
– Rhinoskopi:edema/hipertrofikonka
Rinitis atrofi (Ozaena)
– Rinoskopi→ krusta kering dan tebal,kavum lapang
– Atrofi mukosahidung
– Bau yang sangat busuk(foetor)
– Anosmia/cacosmia
PemBahasan OTaKUKDI
Rinitis Medikamentosa
• Nama lain: Rebound rhinitis, chemical rhinitis
• Hidung tersumbat tanpa rhinorrhea atau bersin yang dipicu
oleh penggunaan vasokonstriktor hidung topikal lebih dari
6 hari.
• Biasanya ada riwayat alergi, rinosinusitis kronik, polip
hidung,dsb.
• Bedakan dengan rinitis drug-induced yang disebabkan oleh
obat-obatan selain dekongestif nasal topikal seperti:
kontrasepsi oral, psikotropika, anti hipertensi,dsb.
• Anak 6 th, susah makan sejak 3 bulan
• Nyeri dan gatal di daerah dubut
• Cacing putih panjang keluar dari dubur saat BAB
1393.a ascariasis
PemBahasan OTaKUKDI
ascariasis
• Disebabkan oleh
Ascaris lumbricoides
• Manifestasi klinis:
• Rasa tidak nyaman
• Perut terasa penuh
• Nafsu makan menurut
• Gejala malabsorpsi
PemBahasan OTaKUKDI
Ascariasis - Treatment
Pneumonia
• Definisi : suatu peradangan pada parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis, yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
• Etiologi :
• Pneumonia komuniti gram positif : tersering Streptoccocus
pneumonia
Diagnosis Pneumonia
Diagnosis pasti:
•Foto toraks infiltrat baru atau infiltrat progresif (+) dengan 2 atau
lebih gejala di bawah:
• Batuk-batuk bertambah
• Perubahan karakteristik dahak/ purulen
• Suhu tubuh ≥ 38°C (aksila)/ riwayat demam
• Ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara nafas bronkial
dan ronki
• Leukosit ≥ 10.000 atau < 4500
PneUmOnIa TIPIKal Dan aTIPIKal
Tanda dan gejala P. atipik P. Tipik
Onset Gradual Akut
Suhu Kurang tinggi Tinggi, menggigil
Batuk Non produktif Produktif
Dahak Mukoid Purulen
Gejala lain Nyeri kepala, mialgia, Jarang
sakit
tenggorokan, suara
parau, nyeri telinga
Gejala lain di luar paru Sering Lebih jarang
Indikasi rawat intensif : paling sedikit 1 dari 2 gejala mayor (membutuhkan ventalasi
mekanik dan membutuhkan vasopressor > 4 jam [syok sptik]) atau 2 dari 3 gejala minor
(Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg, foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral, dan
tekanan sistolik < 90 mmHg).
Faktor Modifikasi
PemBahasan OTaKUKDI
PemBahasan OTaKUKDI
PemBahasan OTaKUKDI
Perbandingan
PemBahasan OTaKUKDI
Secara klinis
PemBahasan OTaKUKDI
Secara mikroskopis
PemBahasan OTaKUKDI
• Pria 48 tahun
– Penglihatan kabur pada kedua matanya
– Mata merah,silau,nyeri
• PF
– Keratikpresipitat
– Tampak sel dan flare pada bilik mata depan
– Sinekia posterior
• Komplikasi yang sering terjadi?
Uveitis Anterior
Inflamasi pada uvea anterior
(badan siliar & iris)
PemBahasan OTaKUKDI
Penyebab Uveitis Anterior
Keraticprecipitates(KPs), Keraticprecipitates(KPs),
Hipopion Atrofiiris
PemBahasan OTaKUKDI
Tatalaksana
• Kortikosteroid topikal: untuk mengurangi peradangan
• Sikloplegik topikal (atropina): mengurangi nyeri dan
mencegah sinekiae posterior
• Perempuan 25tahun
– Hidung tersumbat sejak 2 hari yang lalu
– Demam
– Sering bersin dan keluar ingus encer.
– PF: tekanan darah 120/ 80 mmHg, nadi 80
kali/menit, RR20kali/menit, suhu38°C
• Rhinoskopi anterior: mukosaedema, eritema, dan sekretserosa.
• Diagnosis?
143.rhiniTis aKUT
PemBahasan OTaKUKDI
Rhinitis
Rhinitis akut
– Durasi<12minggu,etiologi:viral
– Hidungtersumbat,demam,bersin,sekretserosa
– Rhinoskopi: kavumnasi edema dan eritema,dan
sekret(+).
Rhinitis vasomotor
– Keadaan idiopatik.
– Non-alergi/infeksi/hormonoal/obat-obatan
– Pencetus:bau menyengat,alkohol, makanan pedas,udara
dingin, stres/emosi
– Hidung tersumbat bergantian sesuai posisi, sekret
mukoid/serosa
PemBahasan OTaKUKDI
Rhinitis alergika
– Alergen
– Mukosapucat
– Allergic shinner-salute-crease, dermatitisatopi
Rhinitis medikamentosa
– Hidung tersumbat terus menerus,tanpa rinorea,tanpa bersin
– Riwayat vasokonstriktor topikal lama dan berlebihan
– Rhinoskopi:edema/hipertrofikonka
Rinitis atrofi (Ozaena)
– Rinoskopi→ krusta kering dan tebal,kavum lapang
– Atrofi mukosahidung
– Bau yang sangat busuk(foetor)
– Anosmia/cacosmia
PemBahasan OTaKUKDI
69.regresi
144.e
PemBahasan OTaKUKDI
meKanisme PerTahanan ImaTUr
Nama Deskripsi
Represi Tidak dapatmengingatsecarasadar(melupakan) suatukejadian
Yang menyakitkan.
Denial Menolak menerimakenyataan.
Regresi Menjadi tidak dewasa (menghindar) dalam menghadapi masalah.
Proyeksi Memproyeksikan keinginan terpendam yang tidak disukai dari
diri sendir ike orang lain.
Splitting Menganggap bahwa dunia itu hanya ada baik dan buruk secara
total,tidak ada“abu-abu”.
Displacement Menyalurkan perasaan ke orang atau benda lain.
Reaksi- Melakukan hal yang sebaliknya dengan yang dirasakan
formasi
Rasionalisasi Mencar ialasan sebagai pembenaran tindakan tertentu
PemBahasan OTaKUKDI
meKanismePerTahanan maTUr
Nama Deskripsi
Altruisme Mengatasimasalahdenganmenolongoranglain.
Rheumatic Fever
• Required Criteria
– Evidence of antecedent Strep infection: ASO / Strep
antibodies / Strep group A throat culture / Recent scarlet
fever / anti-deoxyribonuclease B / anti- hyaluronidase
• In some cases rheumatic fever causes long-term damage to
the heart and its valves. This is called rheumatic heart disease.
PemBahasan OTaKUKDI
• Pria39 tahun
– Benjolan di daun telinga kanan
– Riwayat trauma disangkal
• Tidak nyeri,tidak ada kemerahan ,dan
teraba lunak
• Diagnosa?
146.71.
B PseUDOKisTa
PemBahasan OTaKUKDI
PseUDOKisTa
Diskusi
• Benjolan di daun telingakanan
– Pseudokista hematoma perikondritis
• Tidak nyeri,tidak ada kemerahan, teraba lunak,
riwayat trauma disangkal
– Pseudokista
PemBahasan OTaKUKDI
• Wanitaberusia27
– Nyerikepalahebatdi sejak2hari yanglalu.
– Demamdanpandangannyaganda.
– 2bulansebelumnya:keluarcairanyangkentaldanagakberbau
daritelinga.
• PF→ suhu38oC,nadi110x/menit, napas22x/ menit,dan
paresisnervusVIkanan.
• Pemeriksaantelinga→ perforasiatikdankolesteatom
• CT-scankepala→ lesi hipodenstunggalberbatastegas, berbentuk
bulat denganring enhancement
• Tatalaksana?
147.anTiBiOTiK
PemBahasan OTaKUKDI
Abses Otak
• Definisi: infeksi jaringan otak yang terlokalisir.
• Etiologi:
– Bakteri. S. Aureus, Streptococcus,E.coli
– Jamur: N.Asteroids, Candida, Aspergillus,
Actinomycetes
– Parasit: Entamoeba hisolitika, Sistiserkosis,
Schistosomiasis
• Biasanya akibat penyebaran infeksi dari telinga tengah atau
sinus.
PemBahasan OTaKUKDI
Gejala danTanda
• Demam
• Nyeri kepala
• Perubahan kesadaran
• Kejang
• Gangguan fokal neurologis
• PeningkatanTIK:muntah proyektil
Pemeriksaan Penunjang
• CT-scan+kontras: lesi hipodens
dengan tepi enhancement/
menyangat
• MRI
• Kultur darah dan uji
sensitivitas
• Lumbal pungsi jarang diperlukan
dan di kontraindikasikan jika ada
peningkatanTIK
PemBahasan OTaKUKDI
• Wanita 30 tahun
• mata sepeti mengantuk
• Di pagi hari, mata masih membuka
• Siang hari kelopak mata semakin turun
• Saat beraktifitas dan olahraga lengan dan tungkai lama kelamaan
semakin lemah
• TTV Normal
Myasthenia Gravis
• Penyakit Autoimun yang jarang, menyerang reseptor asetilkolin
pada Neuromuscular Junction
Patofisiologi
Myasthenia Gravis:
1. Proses autoimun
2. Gangguan pada taut
neuromuskular
(neuromuscular junction) →
jumlah reseptor asetilkolin
pascasinaptik pada taut
neuromuskular otot rangka
berkurang akibat adanya
produksi autoantibodi yang
berikatan dengan reseptor
asetilkolin
Referensi: Emedicine bagian Myasthenia Gravis
PemBahasan OTaKUKDI
PemBahasan OTaKUKDI
150. a
sTOP TeraPi anTiBiOTiK Dan DiBeriKan meTrOniDazOle
PemBahasan OTaKUKDI
Pseudomembranous collitis
• Adalah diare, paling kuat asosiasinya dengan penggunaan
antibiotik spektrum luas.
• Paling sering pada pasien rawat inap, yang diberikan antibiotik
• Konsep:
Di usus ada normal flora, salah satunya Clostridium difficile.
Antibiotik spektrum luas merusak keseimbangan flora normal,
sehingga bakteri lain mati, sementara C.difficile akan
berkembang biak
PemBahasan OTaKUKDI
• Prinsip tatalaksana:
ü Kasus ringan: Memberhentikan atau mengubah antibiotik
penyebab, hindari pemberian narkotika, dan antidiare,
memberikan asupan cairan dan elektrolit yang cukup.