Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNITAS

CONTOH SAP

Disusun Oleh:

1. Silvia Miftaqul Jannah 40019002


2. Bella Febriyenni 40019005
3. Karima Tunnisya 40019018
4. Ledita hutri Yolanda 40019020
5. Rizki Rahma Melati 40019032
6. Zelika Apriyani 40019057

Dosen Pembimbing : Riska Marlin,SST.,M.kes

PRODI DIII KEBIDANAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH PA


LEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan
diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan
SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
kegiatan penyuluhan kesehatan dan promosi kesehatan gencar dilakukan karena untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit yang menular ataupun
berbahaya. Dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan maupun promosi kesehatan, perlu
dibuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) untuk mempermudah perencanaan kegiatan yang
akan dilakukan dan juga berfungsi sebagai acuan bagaimana acara tersebut akan berjalan.
Selain itu SAP juga berfungsi untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan acara yang
akan dilakukan.
Dengan demikian, sebelum membuat suatu kegiatan yang sasarannya adalah kelompok atau
masyarakat, terlebih dahulu harus membuat penyusunan SAP agar kegiatan bisa berjalan
dengan baik dan lancar sesuai rencana.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dari SAP?
2. Bagaimana tahap-tahap penyusunan SAP?
3. Bagaimana contoh SAP?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari SAP dan proposal
2. Untuk mengetahui tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal
3. Untuk mengetahui contoh dari SAP dan proposal

i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SAP
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan
diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan
SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
B. Tahap-tahap penyusunan SAP
Kegiatan penyuluhan adalah tahap yang dilakukan penyuluh atau pemateri dan peserta
penyuluhan atau masyarakat untuk mengetahui perkembangan kesehatan di lingkungan
mereka. Materi penyuluhan tersebut dibatasi oleh pokok bahasan dan subpokok bahasan yang
ada pada suatu SAP. Tahap kegiatan itu terdiri atas tahap pendahuluan (introduction), tahap
penyajian (presentation), dan tahap penutup (test and follow up). Berikut ini akan diuraikan
secara singkat pengertian tahap tersebut.
1. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian
materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat tentang
materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui
masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan.
Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan secara
sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan
waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.
2. Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu pengajaran.
Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
a. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti penggunaan
grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak.
b. Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
c. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang
sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan
penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.
3. Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3 kegiatan,
yaitu:
a. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta
penyuluhan.

i
Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan
secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai
sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan
hal ini berarti akan menyita waktu pengajaran.
b. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
c. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari
peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam
pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang menular di
lingkungan masyarakat.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15% dari waktu
pengajaran.
Dari uraian tentang kegiatan penyuluhan tersebut tampak bahwa didalamnya tercakup
komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu konsep abstrak penyuluhan dapat
menggunakan ceramah, sedangkan untuk memberikan contoh dalam bentuk kegiatan fisik
penyuluhan menggunakan metode demonstrasi. Itulah sebabnya sebagian orang tidak
menggunakan istilah metode penyuluhan ketika mereka sudah menggunakan istilah kegiatan
penyuluhan.
C. Media Dan Alat Penyuluhan
Media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan materi penyuluhan agar dapat
dilihat, dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan. Jenis media yang sering digunakan
dalam pengajaran adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, boneka simulasi,
transparansi, serta proyektor (over head proyektor-OHP). Di samping itu, kadang-kadang
digunakan pula slide pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan
pemutarnya (video set). Fungsi dari media tersebut adalah menyalurkan materi pengajaran
kepada peserta penyuluhan.
Alat penyuluhan adalah benda yang digunakan dalam penyuluhan sehingga memungkinkan
terjadinya kegiatan penyuluhan. Contoh alat penyuluhan seperti penggaris, papan tulis, alat-
alat olah raga yang digunakan dalam pendidikan jasmani, dan kalkulator yang digunakan
untuk menghitung. Benda-benda tersebut tidak dimaksudkan untuk menyalurkan materi
penyuluhan.
D. Evaluasi Dan Referensi
Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan
cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur tersebut dapat berbentuk:
1. Karangan (essay test)
2. Tes objektif. Untuk tujuan instruksional dalam kawasan kognitif
3. Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan instruksional yang mengandung kawasan
psikomotor.
Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan kognitif dan bentuk kerja
(praktikum) untuk kawasan psikomotor.

i
Referensi adalah buku atau bahan yang dijadikan acuan untuk menyajikan materi dalam SAP.

Contoh SAP
PENYUSUNAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CACAR AIR (VARICELLA SIMPLEX)

Topik : Cacar Air (Varicella simplex)


Penyuluh : Mahasiswa
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sumber Sari, Malang
Tanggal/Bln/Th : 21/10/2014
Waktu : 60 menit

A. LATAR BELAKANG
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus varicella-zoster. Virus ini menginfeksi manusia dengan sifat sistemik,
maksudnya virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air
merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-
anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini
menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit.
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu,
dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa
didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah
kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan
perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis.
Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika
lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang
nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi).
Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan
meninggalkan bekas lagi. Penyakit ini lebih berat dan sering menimbulkan komplikasi pada
bayi, dewasa, dan orang dengan daya tahan tubuh yang jelek. Setelah sakit, pasien kebal
seumur hidup. Jika andaatau orang terdekat anda mengalami :
1. Kondisi badan terasa menurun atau tidak fit, lemah dan mudah capek
2. Mulai merasakan demam dan flu ringan

i
3. Mulai merasakan nyeri di pergelangan sendi dan ngilu, tapi tidak semua penderita
mengalaminya, ada yang hanya demam beberapa hari.
4. Muncul bentol kemerahan seperti gelembung yang berisi air dipermukaan kulit.
Umumnya, muncul pertama kali di daerah dada.

Hal yang harus diperhatikan dan pengobatan dalam penyakit cacar air ini, yaitu:
 Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang
lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun
panas untuk mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan
antivirus cacar air baik obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
 Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik
yang banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
 Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian
bedak akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus
ke kulit yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir
atau salep betadine, agar luka cepat mengering.
 Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.
Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai
berikut:
1. Apabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan
melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan
mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit.
Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2. Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga
20 menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan kacamata
pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar ultraviolet
yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3. Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun jeruk,
dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20 menit, setelah itu
bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam sebelum tidur.
4. Buat jus yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5. Saringlah minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses
pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
6. Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air puith yang banyak,
setidaknya 2 liter setiap hari.

i
B. TUJUAN

1.Tujuan Instruksional Umum :


Setelah dilakukan penyuluhan, para warga dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan
terutama untuk menurunkan angka kejadian cacar air.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 2x30 menit, diharapkan peserta mampu:
a. Mengulangi lagi pengertian dari cacar air.
b. Menyebutkan tentang gejala dari cacar air.
c. Menyebutkan cara perawatan dan mengobati cacar air.

C. KEPANITIAAN
Ketua Pelaksana :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi Acara :
Seksi Humas :
Seksi Pubdekdok :
Seksi Konsumsi :

D. KEGIATAN
Acara
ALOKASI METODE ALAT EVALUASI
WAKTU PERAGA
MENIT
5 - - -
30 -Ceramah - LCD Post test
-Diskusi
20 - Post test
demonstrasi -
5 - - -

i
Petugas-petugas acara
Moderator : Dapit Riau Malaka
Notulen : Kamariah
Penyaji : Namira Hidayat
Observer : Kamariah
Fasilitator : Toriq Azis

3. Pengorganisasian
Pemateri : Menyajikan materi
Moderator : Mengatur jalannya diskusi
Notulis : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan
Observer : Mengobservasi jalannya penuluhan tentang ketepatan waktu, ketepatan
masing-masing peran.

E. METODE
Ceramah dan tanya jawab.

F. MEDIA
Powerpoint dan Leaflet

G. EVALUASI
Menjawab pertanyaan dari pemateri

H. SUMBER PUSTAKA
Adman, Fuad “Pencegahan Cacar Air”(Online)
Oswari, E. 2000. Penyakit dan Penanggulangannya. Gaya Baru: Jakarta
Rendle, Jhon dkk. 194. Penyakit Anak. Binarupa Aksara: Jakarta

i
LAMPIRAN MATERI

CACAR AIR (VIRACELLA SIMPLEX)

A. PENGERTIAN
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan
istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Cacar air atau
Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
varicella-zoster (virus cacar air). Virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat
lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua
orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan
adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak
fit. Cacar air menular melalui udara saat pasien bersin, batuk atau melalui sentuhan langsung
dengan cairan cacar.
June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh
virusvarisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya menganai
anak,yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa
makulopapular untuk beberapa jam yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari
dan dapat meninggalkan keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).
Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat, adakalanya
cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang
mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang dewasa yang
menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar air
mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam kandungan jika terjangkit sewaktu hamil.

B. GEJALA

i
Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia. Waktu
inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam berbintik merah
padamulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini
biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. Banyak orang yang menderita
infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal
sekali. Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. Siapapun yang
pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari
masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.
Cacar air berbeda dengan cacar biasa. Bekas gelembung yang ditimbulkan itu pada umumnya
akan hilang, kecuali satu dua buah yang gelembungnya terkena infeksi dan merusak seluruh
lapisan kulit.
Gejalanya demam dan lesu, kemudian demamnya menurun lalu timbul bercak-bercak merah
yang mempunyai gelembung kecil diatasnya. Isi gelembung biasanya bening, tetapi bila
terkena infeksi akan bernanah. Gelembung yang bernanah inilah kadang-kadang
menimbulkan bekas setelah sembuh.

C. PENCEGAHAN
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah
mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya
penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau
immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang
berusia 12-18 bulan.

D. PERAWATAN DAN PENGOBATAN


Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya
tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan “Asiklovir” berupa tablet 800 mg
per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan
salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6
kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK” sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi
biasanya juga digunakan.
Hal yang harus diperhatikan dalam mengobati penyakit cacar air ini, yaitu:
Ø Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih
baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk
mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik
obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
Ø Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang
banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
Ø Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian
bedak akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit

i
yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep betadine,
agar luka cepat mengering.
Ø Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.

Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai
berikut:
1. Apabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan
melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan
mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit.
Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2. Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15
hingga 20 menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan
kacamata pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar
ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3. Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun
jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20
menit,setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam
sebelum tidur.
4. Buat jus yang terbuat dari sari lidah buaya ataupun jeruk lemon dan minum sehari
sekali.
5. Saringlah minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu
proses pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
6. Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air putih yang banyak,
setidaknya 2 liter setiap hari.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

i
Jadi SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan
diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan
SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.

B. SARAN
Sebaiknya kita sebagi tenaga medis khususnya perawat harus mempelajari dan memahami
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) agar kegiatan penyuluhan khususnya dokumentasi
keperawatan dapat mendapatkan data yang lengkap dan dapat di pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2012/07/penyusunan-sap-dan-proposal-
komunitas.html

Anda mungkin juga menyukai