• Wanita 55 tahun
• Penglihatan dobel semakin memburuk 6 jam yang lalu
• Kesemutan dari kaki sampai ke lutut
• Pasien juga sering mengompol
• PF motorik: peningkatan reflek fisiologis dan reflek
patologis (+)
Multiple Sclerosis
Apa itu?
• Penyakit autoimun tersering yang mempengaruhi SSP
• Terjadi proses demielinisasi dari otak dan SSP
• Gejala yang muncul meliputi kelemahan otot disertai
gangguan saraf lain seperti diplopia, dysarthria,
urinary retention, konstipasi, dan vertigo
• Pusing berputar
Keluhan berulang:
• vertigo
• tinnitus
• pendengaran berkurang
biasanya pada satu telinga Akibat
peningkatan volume dan tekanan dari
endolimph pada telinga dalam.
Vertigo Perifer + Tinitus (atau Tuli didapat)= Meniere’s Disease
Hapalkan perbedaannya
diagnosa ?
3 C. Tonsilitis Fungal
Keratitis Fungal
• Klinis seperti tonsilitis akut
• Sangat rekuren, pada
imunokompromise
• Tonsil tertutup hifa berwarna putih
• Diagnosis pasti menggunakan biopsi
• Anemia
• trombositopenia
• leukosit yang tinggi
• Sel blast (+)
• Tak ada pembesaran organ
Acute Leukemia
•Leukemia akut didefinisikan sebagai blast >20% di sum-sum tulang.
(ingat, bukan waktu, tapi jumlah blast yang menentukan akut nya)
ABNORMAL!
6. A. Glibenklamid
Obat yang paling mungkin menyebabkan hipoglikemia
→ Golongan sulfonylurea
→ Glibenclamide
Wajib Hapalkan Nama Obat, Dosis dan Sediaan
Gejala Hipoglikemia
• Berkeringat dingin.
• Bibir kesemutan.
• Jantung berdebar-debar.
• Merasa lapar.
• Mudah marah.
• Sulit berkonsentrasi.
• Gangguan penglihatan.
• Tampak kebingungan.
TaTalaksana Hipoglikemia
sTadium permulaan (pasien sadar)
PF : Perforasi MT Marginal
Radiologi : Kolesteatom +
Tatalaksana ?
7. B Mastoidektomi+ timpanoplasti
OMSK
aNTIBIOTIK
• Topikal :
- Ofloxacin 2 x 4 tetes
• Sistemik (selama7hari):
– Amoxicillin 3 x 500 mg
– Amoxicillin - Asam klavulanat 3 x 500 mg
– Ciprofloxacin 2 x 500 mg
– LiniII: Levofloxacin1 x 500mg atau Cefadroxil 2 x 500
– Anak:
• Amoxicillin– Asam klavulanat 25–50mg/kgBB/hari
• Cefadroxil 25– 50mg/kgBB/hari
TATALAKSANA
Diagnosa?
8 . a Dakriosistitis
Bisa Bedain?
diagnosa ?
10 D. OMSK benigna
Otitis Media Supuratif Kronis
OMSK→ OMA yang gagal resolusi (dicetuskan infeksi pseudomonas)
• Tampilan klinis :
- Membran timpani perforasi, sekret keluar terus sampai di atas 6 minggu.
– tipe benigna: kolesteatoma (-). Perforasi sentral. Dapat
aktif/eksaserbasi atau tipe tenang (asimptomatik)
– tipe maligna: kolesteatoma (+). Perforasi marginal/atik →komplikasi kejaringan s e k i t a r →
defisit neurologis
• Penunjang :
- CT-Scan bila dicurigai ada komplikasi
• Tatalaksana :
– Benigna : Tetes telinga antibiotik, ear toilet (H2O2 3% selama 3-5 hari), dan kauterisasi
bila ada jaringan granulasi
– Maligna : Operasi eradikasi kolesteatoma +timpanoplasti/miringoplasti
STADIUM OTITIS MEDIA TATALAKSANA
AKUT
• Hematoskezia = perdarahan
saluran cerna bawah.
• Pasien berdebar2, TTV stabil
• EKG sesuai gambaran ventrikular
ekstrasistole
Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari </> 7 hari/(-)
Tekanan ↑↑ Normal/↑ ↑ ↑ ↑
Makros. Keruh Jernih Xantokrom Jernih Jernih
Lekosit > 1000 10-1000 500-1000 10-500 < 10
PMN (%) +++ + + + +
MN (%) + +++ +++ ++ -
Protein ↑↑ Normal/↑ ↑ Normal Normal
14.a HEMOFilia
Hemostasis & Kaskade Koagulasi
Hemostasis primer
dari perdarahan sampai terbentuk
thrombocyte primary plug. Defek
pada proses ini menyebabkan
penyakit Von Willebrand dengan
perdarahan lama (prolonged
bleeding)
Hemostasis sekunder
dari thrombocyte primary plug
hingga terbentuk cross- linking
fibrin. Defek pada proses ini
menyebabkan penyakit Hemofilia
dengan perdarahan tertunda
(delayed bleeding).
Patogenesis
• terjadi akibat defek pada secondary hemostasis akibat
defisiensi FVIII atau FIX
Klasifikasi
• Presentasi janin?
16.a PERiKONDRiTiS
Perikondritis → Cauliflower ear
• Infeksi pada perikondrium kartilago daun telinga.
• Inflamasi lama merusak tulang rawan telinga.
Faktor risiko Komplikasi
• trauma, gigitan serangga, • telinga kisut (cauliflower ear)
• luka bakar,
• menindik telinga pada tulang rawan.
Komplikasi
PSEUDOKiSTa
Benjolan di daun telinga disebabkan oleh kumpulan cairan
kekuningan di antara lapisan perikondrium dan tulang rawan telinga
Tatalaksana
17. B.
PERawaTaN SUPORTiF HiNgga HaSil laB MENCaPai
BaTaS NORMal
• Keberhasilan tatalaksana DBD terletak pada bagian mendeteksi
secara dini fase kritis yaitu saat suhu turun (the time of
defervescence) yang merupakan fase awal terjadinya kegagalan
sirkulasi (hari ke-4-6), dengan melakukan observasi klinis disertai
pemantauan perembesan plasma dan gangguan hemostasis.
• Prognosis DBD terletak pada pengenalan awal terjadinya
perembesan plasma, yang dapat diketahui dari peningkatan kadar
hematokrit.
• Fase kritis pada umumnya mulai terjadi pada hari ketiga sakit.
Penurunan jumlah trombosit sampai <100.000 terjadi sebelum
peningkatan hematokrit dan sebelum terjadi penurunan suhu.
• Peningkatan hematokrit 20% atau lebih mencermikan perembesan
plasma dan merupakan indikasi untuk pemberian caiaran.
• Larutan garam isotonik atau ringer laktat sebagai cairan awal
pengganti volume plasma dapat diberikan sesuai dengan berat
ringan penyakit.
Bagan penanganan DBD
Kriteria Pemulangan Pasien DBD
“• Pada soal, pasien belum dapat pulang, karena belum semuaa kriteria
pemulangan terpenuhi.
• Pasien baru dapat pulang jika semua kriteria pemulangan dipenuhi
• Seoranglaki-laki 70tahun
– Pandangankaburdanbayanganhitamsejak2hari
– Riwayathipertensi danminumobatteratur
• Padafunduskopi:
– Makulaberwarnahijau kekuningandikelilingi
denganlapisan abu-abu
– Drusen(+)
• Diagnosis?
Gejala:
– Pandangan buram,dapat progresif menjadi buta
– Skotoma
– Funduskopi:drusen,neovaskularisasi,kelainan di sekitar
makula
Age-relAted mAculAr degenerAtion
• usia 37 tahun G2P1 hamil 39 minggu
• Inpartu, pemeriksaan dalam batas normal.
Tanda
Tanda distosia bahu yang harus diamati penolong persalinan adalah:
• Kesulitan melahirkan wajah dan dagu
• Kepala bayi tetap melekat erat di vulva atau bahkan tertarik kembali
(turtle sign)
• Kegagalan paksi luar kepala bayi
• Kegagalan turunnya bahu
MaNUVER MCROBERT
Lahirkan bahu posterior
MaNUVER wOOD PUTaR BaHU POSTERiOR
A. Manuver Mcroberts tungkai ibu flexi maksimal, tekan
suprapubic lahirkan bahu anterior
B. Posterior Arm Maneuver lahirkan bahu posterior dulu baru
lahirkan bahu anterior
C. Manuver Lovsets untuk presentasi bokong
D. Manuver Wood putar bahu posterior
E. Episiotomi
• Wanita26tahun
– Kecelakaan lalu lintas 2 jam lalu
– Mengendarai sepeda motor tanpa helm
– Kepala belakang terbentur
– Sempat hilang kesadaran 5 menit, kemudian sadar lagi.
• Muntah(-)
• PF→ tekanan darah110/ 70 mmHg, nadi 110 kali/menit, napas
22kali/menit, GCS 13, teraba hematom di regio oksipital
dekstra,tidak ada kelainan neurologis
• Diagnosis?
22.D BUFTalMOS
HERPES SiMPlEKS
Gejala klinis
Ø Infeksi primer
• Gejala sistemik: demam, malaise, anoreksia
• 3 minggu
• Vesikel berisi cairan jernih dangkal seropurulenà krusta ulkus
Ø Fase laten
• Tidak ditemukan gejala klinis
Ø Infeksi rekuren
• Infeksi VHS II tidak aktif dan aktif jika dipicu trauma emosional
atau fisik
Tatalaksana
24.E OTOSKlEROSiS
OTOSKlEROSiS
• Tulang stapes yang normal menjadis klerotik sehingga lebih
sulit menghantarkan getaran
• Biasanya menjadi tuli konduktif bilateral
Etiologi
– Masih belum jelas,mungkin virus campak
Tanda dan Gejala
26.C PONS
• Laki-laki, 32 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 2 jam lalu
• Riwayat demam dan sakit kepala 1 minggu lalu dan penggunan
narkoba suntik 2 tahun lalu, serta BB menurun 3 bulan lalu
• Keluar cairan dari telinga (+), GCS 253, kaku kuduk (+)
• Analisis cairan serebrospinal didapatkan warna jernih, jumlah sel
150/uL dominan limfosit, glukosa 40 mg/dL, protein meningkat,
India ink (+).
D. Meningoensefalitis viral
• Laki-laki, 63 tahun
• Gangguan bicara
• Dapat memahami, mengikuti, dan menjalankan instruksi
• Tidak bisa mengekspresikan dalam bentuk kalimat
32.a PROyEKSi
Mekanisme Pertahanan Jiwa (Narsisistik)
• Denial
Menghindari secara sadar suatu realitas yang menyakitkan atau
tidak mengenakkan (tidak menerima keadaan yang ada)
• Proyeksi
• Menerima dan bereaksi untuk menolak impuls dari diri sendiri
seolah-olah impuls dari luar diri
• Distorsi
• Membuat realita yang ada menjadi sesuai dengan keinginan yang
ada di dalam diri → berhubungan dengan waham
Pilihan Jawaban Lain
A. Introyeksi Internalisasi kualitas dari suatu
objek diluar dirinya
B. Reaksi formasi Merubah suatu impuls yang
tidak dapat diterima menjadi
keadaan yang dapat diterima
C. Regresi Berusaha kembali ke libidinal
(perkembangan) sebelumnya
untuk menghindari suatu
konflik yang timbul pada
tingkat perkembangan saat ini
D. Distorsi merubah realitas eksternal
untuk memberikan
kenyamanan diri sendiri
• Kehilangan konsentrasi dan ragu akan masa depannya
• Riwayat bercerai dengan istrinya 3 bulan yang lalu
• Keluhan nafas cepat, denyut jantung berdegup kencang,
• Gelisah 2 bulan
33.D KaTaTONia
KaTaTONia
Suatu keadaan di mana membentuk posisi yang aneh atau tidak
bertujuan dalam jangka waktu yang lama secara volunter.
34.C BlOCKINg
Gangguan Progresi/Arus Pikiran
Gangguan Progresi Pikiran Penjelasan
penyimpangan dari satu pokok pikiran ke pokok
pikiran lain, saling susul menyusul dengan cepat
a) Flight of Ideas tidak menuju ke tujuan akhir tertentu. Tetapi
tetap terdapat hubungan logis antar 1 pokok
pikiran
b) Retardasi Arus pikiran lambat
Perseverasi : kalimat yang diulangi- ulangi
c) Verbigerasi Verbigerasi : Kata-kata yang diulang-
ulangi
→ pikiran yang berputar-putar
Sirkumstansialitas : tetapi masih bisa
d) Sirkumtansialitas
mengutarakan pokok pikiran Tangensialitas :
& tangensialitas
tidak bisa mengutarakan pokok pikiran
Gangguan Progresi/Arus Pikiran
Gangguan Progresi Pikiran Penjelasan
e) Inkoherensi Progresi pikian yang kacau,
1 kalimat terdiri dari beberapa
pokok pikiran
f) Blocking arus pikiran terhenti tiba-tiba, dan
dapat kembali seperti semula
g) Neologisme Membentuk kata-kata yang baru dan
tidak ada arti nya, dan hanya yang
mengucapkan yang paham
Pilihan Jawaban Lain
A. Sirkumstansialitas pikiran yang berputar-putar tetapi masih
bisa mengutarakan pokok pikiran
39. E SERTRaliNE
Gangguan Obsesif Kompulsif
• Harus ada gejala obsesif / kompulsif / keduanya
• Setiap hari selama 2 minggu
• Menyebabkan distress yang bemakna
Gejala Obsesif
• Disadari dari pikiran atau impuls diri sendiri
• Ada 1 pikiran atau tindakan yang tidak dapat dilawan
• Memeberikan perasaan lega atau ketenangan
• Pengulangan yang tidak menyenangkan
Gangguan Obsesif Kompulsif
Pola
• Kontaminasi (berhubungan dengan kotoran)
• Keraguan yang berlebihan (patologis)
• Pikiran Intrusif
• Simetris atau detail
Tatalaksana
• dengan psikoterapi serta pemberian farmakoterapi
(SSRI → Fluoxetin)
Tipe Gangguan Obsesif kompulsif
• tidak nyaman dengan orang yang memiliki jenis kelamin yang sama
• Kelainan ini membuat distress kehidupannya
gaNggUaN IDENTiTaS gENDER
• Beberapa pasien meyakinkan bahwa ia mencari kebenaran jenis
kelaminnya sejak kecil
• Sering hidup sebagai lawan jenisnya
41.a HONOURy
HONOURy
45a. i
TEKNiK PENgiRiSaN I
Keuntungan teknik insisi I adalah mudah dikerjakan dan daerah leher dapat
diperiksa lapis demi lapis sehingga semua kelainan yang ada dapat dilihat,
tetapi keburukannya ialah dari segi estetika karena ada irisan pada daerah
leher
• Ditemukan tewas dalam keadaan tergantung dalam kamarnya.
Dilakukan otopsi pada mayat ditemukan adanya asfiksia.
• Temuan intravital
intra vital
• melekuk ke dalam,
• warna merah coklat
• perabaan keras
• resapan darah di bawah kulit
post mortem
• melekuk ke dalam
• warna pucat
• perabaan lunak
• resapan darah negatif
Pilihan Jawaban Lain
A. Temperatur mayat merupakan tanda kematian pasti
>32ºc
B. Adanya lebam mayat lebam mayat muncul pada bagian
kebiruan diujung terendah tubuh pada setiap kematian
ekstrimitas
C. Adanya lidah menjulur terjadi pada kasus penjeratan
47.B KONTUSiO
CONTUSiO/lUKa MEMaR
• Kadang lokasi tidak sesuai trauma
• Perubahan warna
• Kadang mencerminkan penyebab
• Dampak patofisiologi tergantung:
• Lokasi
• Ukuran
• Umur
Wanita 35 tahun ditemukan tewas tergantung edema dan jejas
warna kecoklatan.
Air laut masuk alveoli → kadar NaCl air di alveoli > di darah → osmosis air
dari darah ke alveoli → darah hemokonsentrasi →Tidak ada gangguan
elektrolit, retensi cairan di organ→ Kadar NaCl Jantung kiri > kanan
Pilihan Jawaban Lain
A. Berat jenis darah di tenggelam di air laut
jantung kiri lebih besar:
B. Kadar kalium darah tenggelam di air laut
menurun:
C. Sel darah merah tenggelam di air laut
mengalami
hemokonsentrasi:
D. Paru-paru relativ basah: tenggelam di air laut
• Periksa ke Lab
Rujukan kesehatan
Rujukan Medis
RUJUKAN KESEHATAN
• Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab untuk masalah kesehatan.
• Terkait dengan penyelenggaraan pelayanan (upaya) kesehatan
perorangan.
• Tujuan : pemeliharaan dan pencegahan
• Jalur: dinas kesehatan secara bertingkat
Rujukan Teknologi
Rujukan Operasional
Rujukan sarana
• Melengkapi imunisasi anak usia 1-3 tahun
• Sasaran Desa yang tidak mencapai UCI selama 2 tahun berturut-turut
Kriteria
• Pemilihan lokasi crash program didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu:
• Angka kematian bayi tinggi dan angka PD3I (penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi) tinggi
• Infrastruktur (tenaga, sarana, dana kurang)
• Desa selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai target UCI
(Universal Child Imunization).
Pilihan Jawaban Lain
53. E N/S
INDIKATOR PELAYANAN POSYANDU/ INDIKATOR SKDN
• S : Seluruh. (Jumlah total balita di wilayah posyandu)
• K : KMS. ( Yang punya KMS)
• D : Ditimbang. (Yang ditimbang posyandu)
• N : Naik. (Yang naik BBnya)
54 a.
PROMKES, KONSElINg, PENCEgaHaN PEMBERaNTaSaN
PENyaKIT,KIa-KB, gizi, PENgOBaTaN
6 PROGRAM ESENSIAL PUSKESMAS
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pemberantasan penyakit
• Berobat ke dokter praktek swasta
• Pasien belum terdaftar BPJS → Membayar sendiri → Fee for Service
5. KAPITASI
• Pembayaran dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan jumlah orang
yang menjadi tanggung jawab dokter (biasanya setiap tahun). Pasien
dengan kategori yang berbeda, misalnya berumur lebih dari 75 tahun,
mungkin dikenai angka kapitasi yang berbeda pula.
6. GAJI (SALARY)
• Pendapatan per tahun yang tidak berdasarkan beban kerja atau biaya
pelayanan yang diberikan.
7. ANGGARAN GLOBAL
• Seluruh anggaran pelaksanaan ditetapkan di muka yang dirancang
untuk menyediakan pengeluaran tertinggi, tetapi memungkinkan
pemanfaatan dana secara fleksibel dalam batas waktu tertentu
Secara umum besarnya potensi pendapatan dokter setahun
merupakan perkalian antara produktivitas dokter dengan jasa medik.
Jasa medik adalah imbalan yang diberikan kepada dokter untuk
suatu jenis layanan medik (dalam metode pembayaran FFS). Besarnya
jasa medik semestinya mempertimbangkan kemampuan dan
kemauan masyarakat membayar (ability and willingness to pay)
• Yang tidak termasuk fungsi keluarga menurut Peraturan
Pemerintah No.21 tahun 1994
57.a gENOgRaM
gENOgRaM
Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga yang menggambarkan
siklus hidup keluarga, penyakit dalam keluarga dan hubungan antar
anggota keluarga.
Kegunaan
Kemitraan (Partnership)
Saling berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan komunikasi yang
baik.
Pertumbuhan (Growth)
Kebersamaan (Resolve)
• Needle pericardiocentesis
Seringkali merupakan pilihan terbaik
saat terdapat kecurigaan adanya
tamponade jantung atau terdapat
penyebab yang tidak diketahui
untuk timbulnya tamponade jantung
PERICaRDIOCENTESIS
PERICaRDIOCENTESIS
• Pasien laki-laki, 30 tahun
• Tidak bisa buang air kecil, 12 jam
• Sebelumnya masih bisa buang air kecil tetapi berwarna kemerahan
setelah konsumsi jengkol dan sambal terasi
64.B SEPSIS
SEPSIS GUIDELINES 2016
SEPSIS GUIDELINES 2016
KRITERIA SEPSIS LAMA VS BARU (2016)
• Pasien laki-laki, 37 tahun
• Post KLL 2 jam SMRS, perut dan selangkangan tertabrak
stang motor
• Nyeri di selangkangan dan tidak bisa BAK
• PF: butterfly hematome, darah di meatus urethra, dan kandung
kemih teraba undulasi
Organ Gejala
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke selangkangan, jarang
terjadi, hematuria
Vesika urinaria Nyeri di suprapubik, hematuria
Urethra anterior Nyeri di selangkangan, paling sering terjadi, paling
sering karena straddle injury, butterfly hematome
Urethra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya disebabkan oleh
fraktur pelvis, floating prostate
KLASIFIKASI GOLDMAN UNTUK RUPTUR URETHRA
• Pasien laki-laki, 44 tahun, korban kebakaran
• Pasien sempat tidak sadar kemudian saat sadar pasien
mengeluhkan dada terasa sangat berdebar-debar dan
merasakan nyeri pada tangan dan kakinya
• PF: tampak sakit sedang, kompos mentis, GCS E4V5M6, TD
140/100 mmHg, nadi 102 kali/menit, RR 20 kali/menit, dan suhu
36,8C.
• Pada telapak tangan kanan ditemukan lecet dan disekitarnya
terdapat kehilangan kulit hampir seluruhnya.
• Pada kaki kanan dan kiri dari telapak kaki hingga lutut tampak
luka lecet dan kemerahan. Di beberapa bagian terutama telapak
kaki kanan sampai lutut hangus dan kehilangan hampir seluruh
ketebalan kulit
cardiac monitoring:
• Pasien laki-laki, 17 tahun, post KLL 1 jam SMRS
• Dada terbentur kemudi motor
• Disertai sesak napas dan nyeri dada kiri
• PF: kesadaran somnolen, tampak lemah, TD 80/50 mmHg, nadi 108
kali/menit, RR 30 kali/menit, terlihat distensi vena jugularis, dan
jejas di dada sebelah kiri
• PF thoraks: perkusi sonor, suara napas vesikuler, dan bunyi jantung
kesan menjauh
• Diagnosis: Tamponade Jantung
67. A PERICARDIOTOMY
TaMPONaDE JaNTUNg
• Salah satu kegawatdaruratan medik
• Cairan mengisi ruang perikardium → jantung sulit mengembang →
diastolic failure
• Needle pericardiocentesis
Seringkali merupakan pilihan terbaik
saat terdapat kecurigaan adanya
tamponade jantung atau terdapat
penyebab yang tidak diketahui
untuk timbulnya tamponade jantung
PERICaRDIOCENTESIS
PERICaRDIOCENTESIS
• Laki-laki, 57 tahun
• Tiba-tiba henti napas di RS
• PF: penurunan kesadaran, nadi tidak teraba, pengembangan dinding
dada tidak ada
• Dokter memutuskan melakukan defibrilasi
• Pada AED tampak instruksi “shock”
70. E KRIKOTIROTOMI
INITIAL ASSESSMENT Penilaian awal meliputi:
1. Persiapan
• Penderita trauma/multitrauma
2. Triase
memerlukan penilaian dan
pengelolaan yang cepat dan tepat 3. Primary survey (ABCDE) →
sesuai indikasi (keadaan pasien)
untuk menyelamatkan jiwa
penderita. 4. Resusitasi
• Waktu berperan sangat penting. 5. Tambahan terhadap primary
survey dan resusitasi
Oleh karena itu, diperlukan cara
yang mudah, cepat, dan tepat. 6. Secondary survey
• Proses awal ini dikenal dengan 7. Tambahan terhadap secondary
istilah Initial Assessment (penilaian survey
awal) 8. Pemantauan dan re-evaluasi
berkesinambungan
9. Transfer ke pusat rujukan yang
lebih baik
PRIMARY SURVEY – A
AIRWAY dengan kontrol servikal
Penilaian
a) Mengenal patensi airway (inspeksi, palpasi, auskultasi)
b) Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi
Pengelolaan airway
a) Lakukan chin lift dan/atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line-
immobilization
b) Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning dengan alat yang rigid
c) Pasang pipa nasofaringeal atau orofaringeal
d) Pasang airway definitif sesuai indikasi
Fiksasi leher
• Anggaplah bahwa terdapat kemungkinan fraktur servikal pada
setiap penderita multitrauma, terlebih bila ada gangguan
kesadaran atau perlukaan diatas klavikula
Evaluasi
AIRWAY MANAGEMENT
• Simple management maneuver
a) Suction
b) Chin lift
c) Jaw thrust
• “Definitive airway” → cuffed tube in trachea
→ endotracheal tube
• Pasien tidak sadar:
• GCS < 9
• Obstruksi karena: lidah,
aspirasi, benda asing,
trauma maksilofasial, trauma
leher
Management:
• Careful endoscopic exam
• Careful and gentle intubation, or
• Surgical airway (?)
SUMBATAN JALAN NAPAS
• Mengorok
Obstruksi jalan napas atas karena lidah
• Gargling
Obstruksi jalan napas atas karena cairan (darah, muntahan) → suction
• Wheezing
Due to narrowing of the lower airways
Oropharyngeal Airway:
• Semicircular, disposable, and made
of hard plastic. Guedel and Berman
are the frequent types.
• Guedel: tubular and has hole in
the middle
• Berman: solid and has
channeled sides
Tujuan
• menarik lidah menjauh dari dinding
faring posterior (agar lidah tidak
jatuh ke hipofaring dan menutup
jalan napas)
Indikasi Airway Definitive
Kebutuhan untuk perlindungan Kebutuhan untuk ventilasi
airway
Tidak sadar Apnea
• Paralisis neuromuskular
• Tidak sadar
Fraktur maksilofasial Usaha napas yang tidak adekuat
• Takipnea
• Hipoksia
• Hiperkarbia
• Sianosis
Bahaya aspirasi Cedera kepala tertutup berat yang membutuhkan
• Perdarahan hiperventilasi singkat, bila terjadi penurunan keadaan
• Muntah neurologis
Bahaya sumbatan
• Hematoma leher
• Cedera laring, trakea
• Stridor
PRIMARY SURVEY – B
BREATHING dan Ventilasi-Oksigenasi
Penilaian
1. Buka leher dan dada pasien, dengan tetap memperhatikan kontro
servikal in-line-immobilization
2. Tentukan laju dan dalam pernapasan
3. Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali
kemungkinan deviasi trakea, ekspansi thoraks simetris atau tidak,
pemakaian otot- otot tambahan, dan tanda-tanda cedera lainnya
4. Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
5. Auskultasi thoraks bilateral
Pengelolaan airway
Evaluasi
PRIMARY SURVEY – B
CIRCULATION dengan kontrol perdarahan
Penilaian
1. Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
2. Mengetahui sumber perdarahan internal
3. Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus
4. Tidak diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan tanda diperlukannya
resusitasi masif segera
5. Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis
6. Periksa tekanan darah
Pengelolaan
1. Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
2. Kenali perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi bedah serta
konsultasi pada ahli bedah
3. Pasang infus IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel
darah untuk pemeriksaan rutin, kimia darah, tes kehamilan (pada
wanita usia subur), golongan darah dan cross- match serta analisis
gas darah (BGA)
4. Beri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat
5. Pasang PSAG/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan pada pasien
fraktur pelvis yang mengancam jiwa
6. Cegah hipotermia
Evaluasi
PERKIRAAN KEHILANGAN CAIRAN DAN DARAH
PRIMARY SURVEY – D
DISABILITY
• Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS
• Nilai pupil: besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi
tanda-tanda lateralisasi
• Evaluasi dan re-evaluasi airway, oksigenasi-ventilasi, dan circulation
PRIMARY SURVEY – E
EXPOSURE/ENVIRONMENT
• Buka pakaian pasien, periksa jejas
• Cegah hipotermia: beri selimut hangat dan tempatkan pasien pada
ruangan yang cukup hangat
KRIKOTIROTOMI
Suatu insisi untuk mengamankan
jalan napas pasien selama situasi
keadaan darurat tertentu,
misalnya adanya benda asing di
saluran napas, edema saluran
napas, pasien yang tidak mampu
bernapas dengan sendiri secara
adekuat (spontan), atau pada
kasus trauma berat fasial yang
menghalangi masuknya
endotrakeal tube melalui mulut
Teknik
• Pasien tidur terlentang, kepala
ekstensi
• Cari daerah antara puncak
tulang rawan tiroid dan
kartilago krikoid
• Infiltrasi dengan anestetikum
• Buat sayatan
• Tusukkan pisau dengan arah
ke bawah
• Masukkan kanul atau bila
tidak tersedia bisa pipa
plastik untuk sementara
KRIKOTIROTOMI
• Laki-laki, 24 tahun
• Nyeri dan bengkak pada lengan bawah kanan
• PF : deformitas antebrachia dextra, ROM limited.
• X-ray : fraktur pada sepertiga proksimal ulna dekstra dengan
dislokasi ulna ke arah anterior kaput radialis
A.
73. C TB MILIER
TB PARU
Tuberculosis disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri berbentuk batang dan bersifat tahan asam (BTA)
Pemeriksaan penunjang :
• Bakteriologik
• Sputum BTA SPS
• Kultur : darah cairan pleura,
cairan csf, bilasan lambung,
cairan biopsy
• X-ray thorax : Bercak halus
milier pada seluruh lapangan
paru
Pilihan Jawaban Lain
Pemeriksaan penunjang?
• Biasanya gejala dan tanda muncul >=10 hari setelah gejala saluran
pernapasan atas.
Gejala :
• Nyeri pipi dan menjalar ke frontal
atau gigi, diperparah dengan
mengejan atau membungkuk.
• Merah pada hidung, pipi atau
kelopak mata
• Postnasal drip
• Hidung tersumbat
• Batuk persisten
• Nyeri di bag wajah
• Hiposmia
PROyEKSi waTERS
Untuk mengidentifikasi
- Fraktur Fasial
- Sinusitis Akut
Pilihan Jawaban Lain
Diagnosis Akalasia