Anda di halaman 1dari 24

Demensia pada Orang Lanjut Usia

 
Lisa Mery Nathania S
10 2012 024
Mind Mapping
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Fisik
Anamnesis Penunjang
Penunjang

Diagnosis
Diagnosis Banding
Banding

Pria
Pria 65
65 th
th mengalami
mengalami Diagnosis
Pencegahan
Pencegahan Diagnosis
pikun
pikun semakin
semakin parah
parah Kerja
Kerja

Manifestasi
Manifestasi
Prognosis
Prognosis Klinik
Klinik Epidemiology
Epidemiology

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Etiology
Etiology
Patofisiology
Patofisiology
Anamnesis
 Aloanamnesis dari keluarga pasien = anak pasien

Pada kasus:

 Sering salah melakukan pembayaran

 Lupa nama cucu

 tidak tahu alamat rumah

 jarang mau beraktivitas, banyak berdiam diri

 acuh tak acuh tidak peduli

 Lupa hari
Pemeriksaan Fisik

 TTV:

- Suhu tubuh normal

- TD 160/100 mm Hg

- Heart rate normal

- RR normal
Pemeriksaan penunjang

 CT scan dan MRI  melihat kuantifikasi perubahan volume


jaringan otak apakah terdapat atrofi frontal atau temporal

 EEG  identifikasi aktifitas bangkitan yang subklinis

 Laboratorium darah lengkap

 Pemeriksaan fungsi tiroid, elektrolit, vit. B12  rutin

 Pemeriksaan fungsi hati, ginjal, toksis di urin/darah  tambahan yg


perlu dipertimbangkan
Diagnosis Banding

Mild cognitive impairment:

Bentuk transisi antara keadaan normal  dementia Alzheimer

 Keluhan gangguan memori, lebih baik alloanamnesis

 Fungsi kognitif secara umum baik (ggn kognitif ringan)

 Bila memburuk mengarah ke demensia Alzheimer


Diagnosis Kerja = Demensia
Alzheimer
 Penegakan: MMSE + (mini-mental status examination)  30
point test uji kognitif, memori kerja, memori episodik, bahasa,
mengulang kata.

 Defisit ≥ 2 area kognitif  ggn memori / ggn kognitif (afasia,


apraksia, agnosia, fungsi eksekutif)

 Tidak ada gangguan kesadaran

 Usia 40-90th, umumnya usia 65th

 Tidak ada kelainan sistemik atau penyakit otak lain yang dapat
menyebabkan defisit progresif pd memori & kognitif
Demensia

 Penurunan kemampuan mental  perlahan 


gangguan fungsi intelektual & memori karena
penyakit otak  tidak berhubungan dgn ggn tingkat
kesadaran
 Suatu kondisi dimana sel-sel saraf
diotak mati  sinyal-sinyal otak
sulit ditransmisikan  salah satu
bentuk demensia

 Gejala berbeda tiap individu

 Paling banyak ditemukan 


orangtua > 65 tahun

 Penyebab utama demensia

 dr. Aloiz Alzheimer


Epidemiologi

 Alzheimer merupakan tipe dementia terbanyak

 Frekuensi Alzheimer meningkat seiring usia, dan mencapai 20-


40% populasi berusia 85 tahun atau lebih

 Wanita 3x > Pria (Wanita= harapan hidup lebih baik)

 2 kelompok penderita :

a.Early onset : < 58 tahun

b. Late onset : > 58 tahun


Patogenesis

 Plak neuritik, neurofibrillary tangles (protein tau yg


hiperfosforilasi), hilangnya neuron, degenerasi granulovakuolar

 Plak amyloid  meningkat seiring usia  juga muncul di


lansia yg tidak demensia  muncul di korteks serebrum & di
dinding pembuluh darah meningen & pembuluh darah otak 
pencetus berbagai proses sekunder patogenesis penyakit
Alzheimer (hipotesis kaskade amyloid)
Gejala ALZHEIMER

 Kemunduran memori jangka pendek

 Kemunduran dalam membuat alasan dan berpikir abstrak

 Keterampilan bahasa terganggu

 Perubahan kepribadian dan perilaku

 Berkurangnya inisiatif

 Aktivitas sosial terganggu


HIPERTENSI

 160/100 mmHg = Hipertensi Stage 2


Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik
Normal <130 <90
Normal Tinggi 130 – 139 85-89
Hypertensi
Stage 1 (ringan) 140-159 90-99
Stage 2 (sedang) 160-179 100-109
Stage 3 (berat) 180-209 110-119
Stage 4 (sangat berat) >210 >120
 Penyebab hipertensi pada orang lanjut usia :

1. Elastisitas dinding aorta

2. Katup jantung menebal & menjadi kaku

3. Kemampuan jantung memompa darah

4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah

5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer


HIPERTENSI = Salah satu faktor resiko (selain stroke, DM, riwayat
keluarga) yg berhbgn dgn percepatan penurunan/ perburukan fungsi
kognitif pd lansia

 Peningkatan TD (sistolik & diastolik)  menurunkan


vasoreaktif pembuluh darah otak (pemb darah kecil)  interna
vaskular remodelling  perburukan kemampuan autoregulasi
otak  ggn fungsi kognitif

 Tek. Sistolik > 180mmHg = resiko relatif demensia


Manifestasi Klinik

DEMENSIA ALZHEIMER

 Fase I  gangguan memori, konsentrasi buruk, & ggn visuo-


spatial (tata ruang)

 Fase II  kerusakan fokal-kortikal, delusi & halusinasi


mungkin dijumpai, pembicaraan mungkin masih kelihatan
normal, jarang ada gg. Motorik
Manifestasi Klinik

 Fase III  Pembicaraan terganggu berat, apatik, tidak


mengenali diri sendiri / org yg dikenalnya, aktivitas menurun,
inkontinensia urin, sering disertai kejang epileptik grandmal,
gejala gangguan berat dari gerak langkah, tonus otot, &
gambaran yg mengarah pd sindrom Kluver-Bucy (apatik,
gangguan pengenalan, gerak mulut tak terkontrol,
hiperseksualitas, amnesia, dan bulimia).
Penatalaksanaan
 Medika mentosa :

1. Inhibitor kolinesterase  tacrine, donepezil, rivastigmin, dan


galantimin  memperbaiki memori dan apraksia

2. Thiamin  perbaikan fungsi kognisi

3. Haloperiodol  memperbaiki gejala halusinasi, delusi, dan


tingkah laku

4. Acetyl L-Carnitine (ALC)  menghambat progresivitas


kerusakan fungsi kognitif

5. Antioksidan  memperlambat progresi Alzheimer jadi berat


(terapi tambahan)
TERAPI NON MEDICA
MENTOSA

 Mengoptimalkan kemampuan yang masih ada

 Berupaya mengatasi masalah perilaku

 Memberikan keluarga / orang yg merawat


informasi yg benar
 Memberikan dukungan melalui lingkungan
Prognosis

 Nilai prognostik Alzheimer bergantung pada 3 faktor, yaitu: (1)


derajat keparahan penyakit, (2) variasi gambaran klinik, dan (3)
perbedaan antarindividu, seperti faktor usia, keturunan, dan
jenis kelamin. Pasien memiliki angka harapan hidup rerata 4 –
10 tahun sesudah diagnosis & biasanya meninggal karena
infeksi sekunder

 Secara keseluruhan, hipertensi tidak dapat disembuhkan 


terapi & modifikasi gaya hidup
Kesimpulan

 Tuan B 65 th  demensia tipe Alzheimer fase awal  gejala


kehilangan memori, apatis, & perubahan kepribadian serta
hipertensi derajat II (TD = 160/100 mmHg).

 Pemeriksaan fisik & penunjang membantu dlm penegakkan


diagnosis & menyingkirkan DD dari penyakit ini yaitu mild
cognitive impairment  Diagnosis tepat  dilakukan
penatalaksaan tepat  kondisi pasien membaik.

 Penyakit Alzheimer  perlu peran besar dari keluarga 


ketidakpastian penatalaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai