Anda di halaman 1dari 27

Referat kecil

DEMENSIA

Oleh :
Ira Widya Jahri
NIM. 1608437744

Pembimbing :
dr. Enny Lestari, Sp.S, M.Biomed

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SYARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
PEKANBARU
2018
DEFINISI

Demensia  gangguan memori


 kognitif (penurunan daya ingat)

Diakibatkan  Gangguan organik


 penyakit kronis
 penyakit generatif

Sifat  progresif
 reversible
 irreversible
DEFINISI

ICD 10
Demensia merupakan suatu keadaan perburukan fungsi
intelektual meliputi memori dan proses berfikir, sehingga
mengganggu aktivitas sehari-sehari. Gangguan khas
mempengaruhi registrasi, penyimpanan, dan pengambilan
kembali informasi, dalam hal ini harus terdapat gangguan
berfiki disamping memori.
EPIDEMIOLOGI

5% sampai 8% > usia 65 tahun  demensia.

35,6 juta orang demensia di seluruh dunia tahun


2010

58% dari semua orang dengan demensia tinggal di


negara berpendapatan menengah ke bawah
ETIOLOGI
A. Demensia degeneratif :
 Penyakit Alzheimer
 Demensia frontotemporal (misalnya; Penyakit Pick)
 Penyakit Parkinson
 Demensia Jisim Lewy
 Ferokalsinosis serebral idiopatik (penyakit Fahr)
 Kelumpuhan supranuklear yang progresif
B. Trauma
 Dementia pugilistica, posttraumatic dementia
 Subdural hematoma
C. Infeksi
 Penyakit Prion ( misalnya penyakit Creutzfeldt-Jakob, bovine
spongiform encephalitis,(Sindrom Gerstmann-Straussler)
 Acquired immune deficiency syndrome (AIDS)
 Sifilis
D. Kelainan jantung, vaskuler
 Neuroakantosistosis
E.Kelainan psikiatrik
 Pseudodemensia pada depresi
 Penurunan fungsi kognitif pada skizofrenia lanjut
F. Fisiologis
 Hidrosefalus tekanan normal
G.Kelainan Metabolik
 Defisiensi vitamin (misalnya vitamin B12, folat)
 Endokrinopati (e.g., hipotiroidisme)
 Gangguan metabolisme kronik (contoh : uremia)
H.Tumor
 Tumor primer maupun metastase (misalnya meningioma atau tumor
metastasis dari tumor payudara atau tumor paru)
J Obat-obatan dan toksin
 Alkohol
 Logam berat
 Radiasi
 Pseudodemensia akibat pengobatan (misalnya penggunaan
antikolinergik)
 Karbon monoksida
 K. Lain-lain
 Penyakit Huntington
 Penyakit Wilson
 Leukodistrofi metakromati
KLASIFIKASI
DEMENSIA ALZHEIMER
 Demensia Alzheimer adalah kondisi dimana sel saraf
pada otak mati sehingga membuat signal dari otak
tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya.

 Penderita Alzheimer mengalami gangguan memori,


kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan
proses berpikir
Familial
multiple
system
thaupaty
Faktor Neurotran
genetik smiter

ETIOLOGI

Protein
prekursor Neuropa
amyloid tologi

Gen E4
multiple
Anamnesis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Neuropsikologi fisik

Diagnosis
pemeriksaan Pemeriksaan
radiologis neurologis

Evaluasi
laboratorium
Mini Mental State Examination (MMSE)

 Nilai 24-30 : Normal


 Nilai 17-23 : Gangguan kognitif Probable
 Nilai 0-16 : Gangguan kognitif definit
Montreal
kognitif
assessment
(MoCA)
Penatalaksanaan

FARMAKOLOGI

1. Simptomatik  Penyekat asetilkolinesterase

2. Gangguan prilaku  Depresi


 Delusi /halusinasi/ agitasi
NON FARMAKOLOGI

Program adaptif
dan restorative
yang dirancang
individual NON
FARMAK
OLOGI
Penanganan
Edukasi gangguan perilaku
pengasuh
Intervensi
lingkungan
DEMENSIA VASKULER

Merupakan semua kasus demensia yang disebabkan


oleh gangguan serebrovaskuler denga penurunan
kognisi mulai dari yang ringan sampai yang berat dan
meliputi semua domain tidak harus prominen gangguan
memori.
Klasifikasi demensia vaskuler

• Demensia infark strategic


VAD pasca • Multiple infark dementia
stroke • Perdarahan intra serbral

• Lesi iskemik substansia alba


VAD • Infark lakuner subkortikal
subkortikal • Infark non lakuner subkortikal

VAD tipe
campuran
DIAGNOSIS DEMENSIA VASKULER

Probable VAD pasca stroke


1. Adanya demensia secara klinis dan test neuropsikologis sesuai dengan
demensia Alzheimer.
2. Adanya penyakit serebrovaskuler yang ditandai dengan :
 Defisit neurologic fokal pada pemeriksaan fisik sesuai dengan
gejala stroke
CT Scan atau MRI adanya tanda-tanda gangguan cerebrovaskuler
3.Terdapat hubungan antara kedua gangguan diatas ( 1 atau lebih keadaan
dibawah ini :
Awitan demensia berada dalam kurun waktu 3 bulan pasca stroke
Defisit kognisi yang progresif dan bersifat stepwise
Probable VAD subkortikal
1. Sindroma kognisi meliputi:
Sindroma diseksekusi, gangguan formulasi tujuan,
inisiasi perencanaan, pengorganisasian, sekuensial,
eksekusi dan mempertahankan kegiatan dan abstraksi.
Deteriosasi fungsi memori sehingga terjadi gangguan
fungsi okupasi kompleks dan social yang bukan
disebabkan oleh gangguan fisik karena stroke.
Probable VAD subkortikal (cont…)
2. CVD yang meliputi :
 CVD yang dibuktikan dengan neuroimaging
 Riwayat defisit neurologi sebagai bagian dari CVD;
hemiparese otot wajah, tanda babinski, gangguan
sensorik, disartria, gangguan berjalan, gangguan
ekstrapiramidal yang berhubungan dengan lesi
subkortikal otak.
Gambaran klinis
Episode gangguan lesi UMN ringan seperti drifting, reflex
asimetri dan inkoordinasi
Gangguan berjalan pada tahap dini demensia
Riwayat gangguan keseimbangan, sering jatuh tanpa
sebab
Urgensi miksi yang dini yang tidak berhubungan dengan
kelainan urologis
Disartria,disfagia dan gejala ekstrapiramidal
Gangguan prilaku psikis depresi, perubahan kepribadiaan,
emosi labil dan retardasi psikomotor.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Radiologis
Computed
tomography
MRI VAD
Subkortikal
Penatalaksanaan
FARMAKOLOGI

1. Terapi medikamentosa terhadap faktor resiko vaskuler

2. Simptomatik  Penyekat asetilkolinesterase

3. Gangguan prilaku  Depresi


 Delusi /halusinasi/ agitasi
NON FARMAKOLOGI

Program adaptif
dan restorative
yang dirancang
individual NON
FARMAK
OLOGI
Edukasi Penanganan
pengasuh gangguan perilaku

Intervensi
lingkungan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai