Anda di halaman 1dari 82

Geriatric Syndrome

Batasan Umur
pada Lanjut
Usia

DEPKES RI membagi
Lansia sebagai berikut:
Sedangkan WHO membagi lansia menjadi
1. Kelompok menjelang
3 kategori, yaitu:
usia lanjut (45 - 54 tahun)
1. Usia lanjut : 60 - 74
2. Kelompok usia lanjut tahun
(55 - 64 tahun)
2. Usia Tua : 75 - 89
3. Kelompok usia lanjut tahun
(65 tahun lebih )
3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun

2
The Guinness Book of World Records  the fastest 100-year-old to run
100 meters.
SINDROM GERIATRI

Kumpulan gejala dan atau tanda klinis, dari satu atau lebih penyakit,
yang sering dijumpai pada pasien geriatri.

- Perlu penatalaksanaan segera


- Identifikasi penyebab
- Comprehensive geriatric assessment
Geriatric Giant
• Immobility
• Instability
• Incontinence (urinary & alvi)
• Intellectual impairment (MCI, Dementia)
• Infection (Pneumonia, etc)
• Impairment of hearing & vision
• Impaction (constipation)
• Isolation (depression)
• Inanition (malnutrition)
• Impecunity (poverty)
• Iatrogenesis
Kane, Ouslander Abrass. (from
• Insomnia Solomon 1988), Essentials of
• Immune deficiency Clinical Geriatrics.2004 . p.13-14.
• Impotence
Intellectual
Impairment Impairment Impairment
of Hearing of Visual

Inanition
Isolation

Instability Impaction
and Falls
Geriatric
Syndromes
Impotence Incontinence

Immuno
Iatrogenesis
deficiency

Immobilization Infection
Insomnia
Immobilization
Keadaan tidak bergerak atau tirah baring selama 3 hari atau
lebih dengan gerak anatomik yang hilang akibat perubahan
fungsi.
Pasien Imobilisasi
Penyebab umum imobilisasi pada usia
lanjut

• Gangg muskuloskeletalOsteoporosis
• Gangg neurologisStroke
• Penyakit kardiovaskulerPJK
• Penyakit paruPPOK
• Faktor sensorikgg. penglihatan
• Penyebab lingkungan
• Nyeri akut atau kronik
Komplikasi akibat imobilisasi
• MuskuloskeletalOsteoporosis,
• Kardiopulmonal & pembuluh darahPenurunan perfusi
miokard
• IntegumenPeningkatan resiko ulkus dekubitus & maserasi
kulit
• Metabolik dan endokrinResistensi insulin
• Neurologi dan psikiatriDepresi
• Traktus gastrointestinal & urinariusIU
Penatalaksanaan imobilisasi

• Tatalaksana umumKerja samaedukasipengkajian


geriatrikenali dan tatalaksana infeksiEvaluasinutrisi
adekuatremobilisasi
• Tatalaksana khususTatalaksana faktor resiko
imobilisasiTatalaksana komplikasi akibat
imobilisasiremobilisasidukungan
Instability (falls)
suatu kejadian yang di laporkan penderita atau saksi mata,
dimana seseorang mendadak terbaring/terduduk di
lantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka.

- 30-50% lansia berumur >65 thn mengalami jatuh


- 50% dari angka tsb, mengalami jatuh berulang
- 80% dari angka diatas terjadi pada wanita
- 20 % terjadi pada laki-laki
- Usia 70-79 thn sebesar 52%, 80-89 thn 44%, 90-99 thn 4%.
Penatalaksanaan

• Untuk mencegah terjadinya jatuh berulang


• mengobati komplikasi yang terjadi
• mengembalikan kepercayaan diri penderita yang biasanya
mengalami trauma, takut jatuh lagi
Incontinence (urinary & alvi)
Inkontinensia urin

• Inkontinensia urin akut


• Inkontinensia urin menetap
Inkontinensia alvi

• sering tidak terdiagnosis dan tidak diobatistigma sosialpasien


enggan untuk mengakuinya.
• Prevalensi inkontinensia alvi/fekal pada lanjut usia lebih tinggi dari
pada penduduk dewasa dan umumnya sama antara pria dan wanita.
• Diagnosapemeriksaan endoskopi, manometry anal,
magnetic resonance imaging panggul,
• Pengobatanpendekatan diet dan farmakologis, latihan otot
dasar panggul dan terapi biofeedback sampai dengan
pembedahan
Intelectual impairment
(demensia)
Demensia (Pikun)

Penurunan fungsi daya ingat dan berfikir


secara progresif sehingga menyebabkan
gangguan fungsi aktivitas sehari-hari.

Biasany disertai kemunduran


pengendalian emosi dan perilaku
sosial
Demensia

sindrom klinis dimana terjadi pengurangan dari fungsi intelektual


dan memori yang menetap dalam tahap tertentu sehingga
menyebabkan disfungsi pada kehidupan harian.
Tanda dan Gejala Demensia
Demensia dalam populasi geriatri dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori:
- Demensia reversibel dan demensia
parsial reversibel.
- Demensia non reversibel.
Demensia reversibel
Demensia nonreversibel
Alzheimer Disease (AD)
Cara Pencegahan

• Konsumsi makanan sehat


• Berhenti merokok dan batasi konsumsi minuman keras
• Untuk penderita stroke, penyakit degeneratif kontrol teratur
• Untuk kelebihan berat badan atau obesitas, berusahalah untuk
menurunkan berat badan secara aman.
• Pastikan Anda selalu rutin memeriksakan tekanan darah, serta kadar
kolesterol dan gula secara teratur agar Anda selalu waspada.
• Berolahraga secara rutin sedikitnya dua setengah jam tiap minggu,
seperti bersepeda atau berjalan kaki.
Menurut Hope dan Pitt, 4 pilar penatalaksanaan
demensia

• D : Demensia, obati penyebab yang dapat diobati.


• I : Illness, obati penyakit-penyakit penyerta.
• P : Problem list, atasi semua problem yang menonjol.
• S : Support the supporters; berikan dukungan pada yang
merumat.
Pendekatan farmakologis dan non
farmakologis
a. Mempertahankan kualitas hidup dengan memanfaatkan
kemampuan yang ada secara optimal.
b. Menghambat progresifitas penyakit.
c. Mengobati gangguan lain yang menyertai demensia.
d. Membantu keluarga dengan memberikan informasi cara
perawatan yang tepat dan menghadapi keadaan penderita secara
realistis.
Acute confusional stage
Delirium in Older People
• Suatu sindroma yang terdiri dari :
• Gangguan kesadaran dan kognitif awitan akut dan fruktuatif
• Terdapat gangguan kemampuan memusatkan
mempertahankan dan mengalihkan perhatian atau konsentrasi
• Gangguan berbahasa, disorientasi, halusinasi
• Terjadi dalam durasi singkatjam-hari-minggu
Kategori

• Delirium akibat kondisi medis umum


• Delirium terinduksi zat
• Delirium etiologi ganda
• Delirium tak tergolongkan
Etiologi

• Intracranialepilepsi, trauma infeksi, tumor, gg pembekuan darah


otak
• Extracranialintoxikasi/sindrom putus obat, gg iskemik(gg
metabolisme, gg fungsi ginjal, paru jantung, hormonal, sepsis, dll)
Kriteria diagnostik (DSM IV TR)

• Gg kesadaran & perhatinkesadaran “berkabut”, fruktuasi


kesadaran (pagi/siang tenang, malam gelisah)
• Gg fungsi kognitifdisorientasi, gg daya ingat, gg berbahasa,
halusinasi
• Gg konsentrasi
• Gg pola tidur bangun
• Gg psikomotorgelisah,gg koordinasi
• Gg perasaan
Tatalaksana

• Atasi kausa dan simtomatis : antibiotik, neurotropika, dll


• Perbaiki dan monitor vital sign
• Ruangan harus tenang, cahaya cukup, letakkan benda kesayangan
pasien
• Psikoterapi : bantu orientasi pasien
Farmakoterapi

• Drug of choice injeksi haloperidol 2-6mg IM


• bila perlu (masih gelisah) ulangi inj.haloperidol 2-6 mg im selang
30-45menit, max 3 inj/24jam
• Lanjutkan dgn haloperidol tab 2-3x5-40mg/hari
• Bila perlu ditambah tab benzodiazepin yaitu tab lorazepam 1-
3x0,5mg/hari
lanjutan

• Pilihan terapi lain : salah satu dari :


• Risperidone 2x1-3mg, clozapine 2-3x35-300mg, olanzapine 1x5-
10mg, quetiapine 2x25-300mg, aripriprazole 1-3x5-30mg
• Setelah pasien sembuh sempurna pasien tidak dapat mengingat saat
ia mengalami delirium
Infection
• Morbiditas dan mortalitas no.2 setelah penyakit CV:
- Komorbiditas penyakit kronis
- Penurunan imunitas
- kesulitan komunikasi
- lingkungan
• Predisposisi: intrinsik, virulensi, lingkungan
Gambaran klinis infeksi pada lansia

• Demam
• Gejala tidak spesifik:
- Anoreksia
- Kelelahan
- Berat badan
- Inkontinensia (akut)
- Jatuh
- Kebingungan mental
• Gejala akibat penyakit penyerta
Berbagai infeksi pada usia lanjut

jenis infeksi Catatan

Pneumonia Infeksi lansia dengan angka mortalitas tertinggi(the old men;s friend)

Infeksi saluran kemih Penyebab sepsis terbesar pada lansia

Infeksi intra abdominal Gangren apendiks dan vesika felea terbanyak pada lansia,
divertikulitis terutama pada lansia
Infeksi jaringan lunak Dekubitus dan luka pasca operasi tersering terjadi pada lansia

Sepsis/bakteremia Mengakibatkan 60% kematian

Endokarditis infektif Prevalensi meningkat pada lansia

Tuberkulosis Meningkat mencolok pada lansia, termasuk yang berada di panti


werdha
Artritis septika Adanya penyakit sendi yang mendahului menyebabkan peningkatan
resiko pada lansia
Tetanus 60% kasus tetanus tetanus terjadi pada lansia

Herpes zoster Post herpetic neuralgia sering timbul pertama pada usia lanjut
Diagnosis infeksi

• Penilaian dimulai dari anamnesis lengkap baik auto maupun allo-


anamnesa
• riwayat penggunaan prothesekatub jantung, prothese
sendi/kapsul sendi, lensa tanam, pacu jantung, graft pembuluh
darah,dll
• EKG dan lab
Impaction (Konstipasi)
• masalah yang umum terjadi dengan prevalensi 24-40% pada usia
lanjut di populasi
• Konstipasi fungsional bisa disebabkan oleh disfungsi kolon yang
berkaitan dengan proses menua
• Anamnesis riwayat penyakit dengan baik sangat penting dalam
mengevaluasi penyebab konstipasi pada usia lanjut, terutama frail
elderly.
• Pemeriksaan labfoto polos abdomen, barium enema, kolonoskopi
dan tes fungsi anorektal.
• Komplikasi konstipasinkontnesia fekal, impaksi fekal, stercoral ulcer
dengan perforasi, tretensio urin, volvulus sigmoid, dan prolaps rektal.
• Farmakoterapibulk laksatif, senna, hiperosmoler laksatif seperti
sorbitol, laktulosa mungkin diperlukan.
Depression
karakteristik:
• Kesehatan mental dan fisik yang buruk
• Status sosial ekonomi rendah
• terutama perempuan
• Kondisi hidup terisolasi
• Lebih lama tinggal di rumah sakit
• Mengeluarkan uang lebih untuk perawatan kesehatan dan obat-
obatan
skrining biasanya dipakai Geriatric
Depression Scale (GDS)
• mendeteksi atau membuka percakapan ke arah depresi:
1. Anda puas dengan kehidupan anda?
2. Anda merasakan hidup ini kosong?
3. Anda takut sesuatu yang buruk akan menimpa diri anda?
4. Anda merasa bahagia untuk sebagian besar waktu anda?
Sindrom klinis yang dapat muncul pada usia
lanjut
• Depresi agitatif
• Depresi dan ansietas
• Depresi terselubung
• Somatisasi
• Pseudodemensia
• Depresi sekunder
Inanition (kurang gizi)
• Perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan.
• Faktor lingkungan dapat berupa ketidaktahuan untuk memilih
makanan yang bergizi
• isolasi sosial (terasing dari masyarakat)
• gangguan pancaindera, kemiskinan, hidup seorang diri yang
terutama terjadi pada pria yang sangat tua dan baru kehilangan
pasangan hidup, sedangkan faktor kondisi kesehatan berupa
penyakit fisik, mental, gangguan tidur, alkoholisme, obat-obatan dan
lain-lain
Impecunity (Tidak punya uang)
• kemampuan fisik dan mental akan berkurang secara perlahan-
lahanketidakmampuan tubuh dalam mengerjakan atau
menyelesaikan pekerjaannyatidak dapat memberikan penghasilan
Untuk dapat menikmati masa tua yang bahagia kelak diperlukan
paling sedikit tiga syarat :
• memiliki uang yang diperlukan yang paling sedikit dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari
• memiliki tempat tinggal yang layak
• mempunyai peranan di dalam menjalani masa tuanya
Iatrogenesis (Penyakit akibat obat-
obatan)
• Pada lansia sering didapati menderita penyakit lebih dari satu jenis
sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak, apalagi sebagian
lansia sering menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama
tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan timbulnya penyakit
akibat pemakaian obat-obat yang digunakan.
Insomnia (Gangguan tidur)
• Sulit untuk masuk dalam proses tidur.
• tidurnya tidak dalam dan mudah terbangun, tidurnya banyak
mimpi, jika terbangun sukar tidur kembali, terbangun dinihari, lesu
setelah bangun dipagi hari.
Immune deficiency
• terjadi penurunan kapabilitas produksi limfosit yang berfungsi
sebagai Immune Surveilance
• penurunan pula reaksi terhadap antigen baik yang berada dalam
tubuh atau yang masuk ke dalam tubuh manusia termasuk kuman-
kuman yang masuk ke dalam tubuh yang lebih mudah
menyebabkan terjadinya penyakit infeksi.
Impotence (Impotensi)
ketidakmampuan untuk mencapai dan atau
mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan
sanggama yang memuaskan yang terjadi paling sedikit 3
bulan.
• Menurut Massachusetts Male Aging Study
(MMAS)penelitianpria usia 40-70 tahunternyata 52 %
menderita disfungsi ereksiyang terdiri dari disfungsi ereksi total
10 %, disfungsi ereksi sedang 25 % dan minimal 17 %.
Kesimpulan
Problem kesehatan pada usia lanjut
Pemahaman simptomatologi yang merujuk gangguan
organ dan sistem (organ and system based), penyakit
(disease based) dan sindroma geriatrik.
Pendekatan sindroma geriatrik berbeda dengan
sindroma penyakit pada umumnya.
Sindroma geriatrik muncul sebagai satu fenomena
yang latar belakangnya kompleks sedangkan pada
sindroma penyakit merupakan kumpulan gejala dan
tanda yang merujuk pada satu penyakit.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai