Anda di halaman 1dari 26

Presentasi Kasus

POLINEUROPATI DIABETIKA

Oleh:
Reinanda Marizki Ramadhani, S.Ked
Endy Prima Syaputra, S.Ked
IDENTIFIKASI

Nama : Tn. Masri Abdul


Umur : 62 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln. Angkatan 66 No.8 Palembang
Tanggal Pemeriksaan : 5 Juli 2014
ANAMNESIS
Penderita datang ke Poliklinik RSMH karena
mengalami kesemutan yang dialami pada kedua
tangan dan kaki.
Sejak 1 tahun yang lalu penderita mengalami
kesemutan yang hilang timbul pada kedua tangan
dan kaki, durasi 3 menit. Kesemutan terutama
dirasakan pada malam hari, intensitas ringan, dan
kesemutan tidak menjalar ke atas. Penderita juga
mengeluh kedua tangan dan kakinya sering terasa
baal. Penderita tidak mengeluh nyeri pada kedua
tangan dan kaki.
Nyeri yang menjalar dari pinggang ke kaki (-).
Penderita masih dapat merasakan panas dan dingin.
Sejak 1 minggu yang lalu, penderita mulai mengeluh
kelemahan pada kedua tungkai terutama ketika
penderita hendak berdiri, tetapi penderita masih
dapat beraktivitas. Gangguan BAB dan BAK (-),
gangguan berkeringat (-), demam (-), penderita tidak
pernah mengalami luka yang tidak sembuh-sembuh.
Penderita mengaku 23 tahun yang lalu didiagnosa
dokter menderita penyakit kencing manis dan rutin
mengkonsumsi obat kencing manis berupa metformin
dan glukodex. Riwayat darah tinggi (-), riwayat stroke (-
), riwayat penyakit jantung (-), riwayat batuk lama (-),
riwayat konsumsi obat paru-paru dalam jangka waktu
lama (-), riwayat pekerjaan yang berhubungan dengan
zat kimia (-), riwayat trauma tulang belakang (-),
riwayat penyakit kulit (-).
Penyakit ini diderita untuk pertama kalinya
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik umum

Kesadaran : Compos mentis


GCS 15 (E:4, M:6, V:5)
Gizi : baik
Suhu Badan : 36,7
Nadi : 86 x/m
Pernapasan : 20 x/m
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Jantung : HR 86x/menit, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : Vesikuler (+)N, ronkhi (-), wheezing (-)
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Anggota gerak : Lihat status neurologikus
Genitalia : tidak diperiksa
Pemeriksaan Neurologis
N. Craniales
Nervus Kanan Kiri
N.Olfaktorius normal normal
N.Opticus normal normal
N.Occulomotorius normal normal
N.Trochlearis normal normal
N.Trigeminus normal normal
N.Abducens normal normal
N.Fascialis normal normal
N.Vestibularis normal normal
N.Glossopharyngeus normal normal
N.Vagus normal normal
N.Accesorius normal normal
N.Hypoglosus normal normal

Sensasi taktil
Sensasi nyeri
Sensasi suhu + +
Fungsi Lengan Tungkai
Motorik
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Cukup Cukup Cukup Cukup
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus

Klonus - -
R. Fisiologis

R. Patologis - - - -

Fungsi Lengan Tungkai


sensorik
Kanan Kiri Kanan Kiri

Protopatik hipestesi pola sarung kaki hipestesi pola sarung tangan

Propriosepti Normal normal


Fungsi Luhur : tidak ada kelainan
Fungsi Vegetatif : tidak ada kelainan
GRM : tidak ada
Gerakan abnormal : tidak ada
Gait dan Keseimbangan :tidak ada
PEMERIKSAAN. PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium

Darah rutin :
Hb : 13,2 g/dl
Eritrosit : 4.150.000/mm3
Ht : 25 vol%
Leukosit : 5500/mm3
LED : 25 mm/jam
Trombosit :422.000/mm3
Hitung jenis : 0/1/1/86/6/3

Elektrolit :

BSS :156 mg/dl


Tot. Kolesterol :168 mg/dl
HDL : 55 mg/dl
LDL : 98 mg/dl
Trigliserida :153 mg/dl
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Polineuropati
Diagnosis Topik : Saraf tepi
Diagnosis etiologi : Diabetes mellitus tipe 2
Penatalaksanaan

Mecobalamin 3 x 500 mg
Omeprazole 1x20 mg
Fisioterapi
Terapi panas :
- IRR (panas superfisial) 20-30 menit pada kedua kaki
- TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)
3 kali/minggu padadaerah kaki
Edukasi
Rencana Pemeriksaan :
- ENMG
.Konsul ke bagian Penyakit Dalam
PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam


Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
Tinjauan Pustaka
Neuropati suatu ganguan fungsi atau
perubahan patologis pada suatu saraf
Jenis neuropati :
Mononeuropati
Mononeuropati multipleks
Polineuropati
Neuritis
Definisi

Neuropati Diabetikum adalah suatu gangguan,


baik klinis maupun subklinis, yang terjadi pada
diabetes mellitus tanpa penyebab neuropati
perifer yang lain.
Penyebab neuropati
1. Penyebab neuropati perifer yang utama :
Autoimmunitas(poliradikuloneuropati demielinatif inflamatori)
Vaskulitis (kelainan jaringan ikat)
Kelainan sistemik (diabetes, uremia, sarkoidosis, myxedema, akromegali).
Keganasan (neuropati paraneoplastik)
Infeksi (leprosi, kelainan Lyme, AIDS, herpes zoster)
Disproteinemia (mieloma, krioglobulinemia)
Defisiensi nutrisional serta alkoholisme.
Kompresi dan trauma.
Bahan industri toksik serta obat-obatan.
Neuropati keturunan.

2. Penyebab neuropati sentral :


Mielopati kompresif dengan stenosis spinalis
Mielopati HIV
Multiple sclerosis
Penyakit Parkinson
Mielopati post iskemik
Mielopati post radiasi
Nyeri post stroke
Nyeri post trauma korda spinalis
Siringomielia
Patogenesis
hiperglikemia terjadinya peningkatan
berkepanjangan aktivitas jalur poliol,
sintesis advance Aktivasi
glycosilation end products berbagai jalur
(AGEs), pembentukan tersebut berujung
radikal bebas dan aktivasi pada kurang nya
protein kinase C (PKC) vasodilatasi

aliran darah ke saraf berkurang


dan bersama rendahnya
mioinositol dalam sel terjadilah
neuropati dibetikum
klasifikasi
Menurut perjalanan penyakitnya, ND dibagi
menjadi :
Neuropati fungsional
Neuropati struktural
Kematian neuron
berdasarkan anatomi serabut saraf perifer
system motorik, sensorik dan system autonom.
Manifestasi klinis ND bergantung dari
- jenis serabut saraf yang mengalami lesi.
- lesi yang kecil atau besar,
- lokasi proksimal atau distal, fokal atau difus ,motorik
atau sensorik atau autonom,
Gambaran klinis
a.Polineuropati sensorik-motorik
Keluhan dapat dimulai dari yang paling ringan
hingga paling berat.
Ada rasa tebal atau kesemutan, terutama pada
tungkai bawah dan menurunnya serta hilangnya
refleks tendon Achilles.
Kadang-kadang ada rasa nyeri ditungkai. Nyeri ini
dapatmengganggu penderita pada waktu malam
hari. parese jarang terlihat, tetapi bila ada akan
mengenai ujung-ujung kaki secara simetris.
Neuropati otonom
Gangguan pengosongan kandung kemih
yangdisebabkan oleh karena mukosanya kurang peka
Gangguan berkeringat dapat dalam bentuk
hiperhidrosis, berkeringat hanya keluar banyak
disekitar wajah, leher, dan dada bagian atas,terutama
sesudah makan.

Mononeuropati
Berbeda dengan polineuropati yang bersifat lambat,
maka mononeuropati terjadisecara cepat dan biasanya
lebih cepat pula untuk kembali membaik.
penatalaksanaan
Perawatan umum
Kendali glukosa
Terapi medikamentosa
fisioterapi
ANALISIS KASUS
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
didapatkan keluhan/gejala berupa kesemutan
telapak tangan dan kaki yang mulai dirasakan
sejak tahun yang lalu,

pemeriksaan fisik neurologi, motorik tonus dan


reflex fisiologis keempat extremitas menurun .
Pada pemeriksaan sensorik extremitas atas dan
bawah ditemukan penurunan sensibilitas

Berdasarkan anamnesis, pada pasien ini dicurigai


terdapat gangguan pada saraf tepi, karena
beberapa penyebab neuropati sentral seperti
trauma spinal,pasca stroke, parkinson, dll tidak
ditemukan.

beberapa kemungkinan gangguan saraf tepi


seperti polineuritis, polineuropati diabetik,
neuralgia pasca herpes, kompresi dan trauma,
toxic
onset 1 tahun yang lalu, dapat diklasifikasikan sebagai
neuropati kronik sehingga kemungkinannya bisa
neuropati diabetik, neuropati toxic, neuralgia pasca
herpes namun dapat disingkirkan dari riwayat.

Pada pasien ini, terdapat faktor resiko berupa DM


selama 23 tahun, sehingga kemungkinan besar
polineuropati pada pasien ini disebabkan oleh diabetes
melitus tipe 2 yang diderita pasien

Pada pasien ini sudah terdapat gangguan sensorik


berupa gangguan protopatik, motorik juga sudah
mulai terganggu dimana pasien mulai merasa kaki
terasa lemah saat akan berdiri serta ditemukan tonus
dan refleks fisiologis yang menurun, gangguan otonom
tidak ditemukan pada pasien ini.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai