Anda di halaman 1dari 50

Osteosarkoma

Laporan Kasus

Dr. Nurhabib Juli 2020


BAB SATU
status pasien
Identifikasi
• Nama : Nn. S
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 14,9 tahun
• Pekerjaan : Siswi
• Alamat : Desa Kundi
• Agama : Islam
• Bangsa : Indonesia
• MRS : 04 Juni 2020
Keluhan Utama

Benjolan pada paha kiri


Riwayat Perjalanan Penyakit

•Sejak 3 bulan yang lalu, pasien mengeluh timbul benjolan pada paha kiri setelah pasien
terjatu dari motor, tidak dapat digerakan disertai nyeri terus menerus dan demam hilang
timbul.
•Sejak 2 bulan yang lalu, pasien mengeluh benjolan pada paha kiri semakin bertambah
besar, disertai penurunan berat badan dan terasa panas pada benjolan.
•Sejak 3 hari yang lalu SMRS, pasien berobat ke rumah sakit di Mentok, kemudian
pasien dirujuk ke IGD RSUD {Hc} Ir. Soekarno.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Terdahulu


•Riwayat penyakit yang sama disangkal.
•Pasien pernah terjatuh dari got 3 tahun lalu

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


•Riwayat penyakit yang sama disangkal
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis • Pupil : Isokor, Refleks cahaya (+/+)


•Kesadaran : Compos mentis • Kepala: Konjungtiva palbebra pucat (+/+),
•Tekanan Darah : 111/68 mmHg sklera ikterik (-/-)
•Pernafasan : 20 x/menit • Kulit : tidak ada kelainan
•Nadi : 135 x/menit • Thorax: Jantung: HR 135x/menit, murmur (-),
•Suhu gallop (-),
: 36,8 ºC
• Paru: vesikuler (+/+), ronki (-), wheezing (-)
• Abdomen: Datar, lemas, BU (+) / N
• Genitalia Eksterna: tidak ada kelainan
• Ekstremitas Superior: tidak ada kelainan
• Ekstremitas Inferior: lihat status lokali
Pemeriksaan Fisik

• Look : Tampak benjolan sebesar buah


apel, venektasi (+)
• Feel : Teraba massa soliter ukuran 20
cm x 8 cm x 8 cm konsistensi keras,
terfiksir, batas tegas, hangat, nyeri
tekan (+).
• Move: ROM aktif pasif terbatas.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik


(04 Juni 2020) GDS : 98 mg/dl
Natrium : 139 mmol/l
Darah Rutin Kalium : 3,7 vol/l
Hemoglobin : 8.5 g/dl Clorida : 101 mmol/l
Hematokrit : 25 vol% Kalsium : 7.46 mg/dl
Leukosit : 7.220 mm³ Ureum : 16 mg/dl
Trombosit : 391.000 mm³ Creatinin : 0,5 mg/dl
Hitung jenis : 0/1/69/20/10 Alkali fosfatase : 361 U/L
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik


(06 Juni 2020) Kalsium : 8.1 mg/dl

Hemoglobin : 10.2 g/dl


Hematokrit : 30 vol%
Leukosit : 5.950 mm³
Trombosit : 306.000 mm³
Hitung jenis : 0/1/58/30/11
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Radiologis
(02 Juni 2020)

Rongten Thorax
Kesan : Cor dan pulmo dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Radiologis
(02 Juni 2020)

Perubahan periosteal berupa Codman triangles


dan sunburst appearance yang meluas

Rongten Femur dan Genu Sinistra AP-L


Kesan : Primary malignant bone tumor distal
femur kiri dd/ Osteosarcoma
Diagnosis Banding

– Osteomyelitis
– Ewing’s sarcoma
– Giant cell tumor
Pemeriksaan Tambahan

MRI
Patologi Anatomi
Diagnosis Kerja

Primary Malignancy Bone Tumor Sinistra Distal Femur ec


Susp Osteosarkoma + anemia sedang + gizi kurang
Penatalaksanaan

• Perbaikan KU
• IVFD Ringer Lactat dengan tetesan 30 x/menit
• Transfusi PRC 2 Kolf
• Inj. Omeprazol 40 mg iv /12 jam
• Kalk 2 x 500mg
• Parasetamol k/p
• Rencana rujuk ke RSCM
PROGNOSIS
• Ad vitam (hidup) : Dubia
• Ad functionan (Fungsi) : Dubia ad malam
• Ad sanationam (sembuh) : Dubia.ad malam.
Follow up
BAB DUA
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan fisiologi
tulang
Osteosarkoma

Adalah Keganasan yang


berasal dari sel primitif pada
bagian metafise dari tulang
panjang pada orang muda.
Pembentukannya dari seri
osteoblast dari sel
mesenkim primitif
definisi

Pada Osteosarkoma tidak dijumpai faktor


risiko dan penyebab yang jelas. Kanker
umumnya akan tumbuh pada saat seorang
Anak sedang mengalami proses tumbuh
yang cepat. Berikut Faktor yang diduga
dapat meningkatkan risiko terkena
Osteosarkoma
Faktor resiko
1. Umur
2. Tinggi badan
3. Jenis kelamin
4. Radiasi
5. Predisposisi genetik : dysplasia tulang, termasuk
penyakit Paget, fibrous dysplasia, echondromatosis,
dan hereditary multiple exostoses.
Tanda dan Gejala
• 1. Nyeri Tulang, lebih terasa malam hari atau
setelah beraktivitas
• 2. Bengkak, kemerahan, dan teraba hangat pada
daerah dimana terasa nyeri
• 3. Fraktur tulang yang terjadi setelah aktivitas rutin
bahkan kadang dapat terjadi tanpa trauma
• 4. Gerakan terbatas pada bagian yang terkena
kanker
• 5. Nyeri bagian punggung yang persisten
• 6. Gejala lainnya adalah demam, cepat lelah, berat
badan turun, dan pucat
Lokasi tumor :
terutama pada femur (42% dan 75%
nya pada distal femur), tibia ( 19%,
80% pada proksimal tibia) dan
humerus (10%, 90% pada humerus
proximal). Penyakit ini biasanya
menyebar dari metafisis ke diafisis
atau epifisis. Osteosarkoma juga
dapat terjadi pada tulang tengkorak,
mandibula, maksila dan pelvis (8%).
Sistem Klasifikasi Stadium Musculoskeletal Tumor Society MSTS (Enneking)
•IA : derajat keganasan rendah, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis
•IB : derajat keganasan rendah, lokasi ekstrakompartemen, tanpa metastasis
•IIA : derajat keganasan tinggi, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis: derajat
keganasan tinggi, lokasi ekstrakompartemen,
•IIB : tanpa metastasis
•III : ditemukan adanya metastasis
Sistem Klasifikasi American Joint Committee on Cancer (AJCC) edisi ke 7
IA derajat keganasan rendah, ukuran ≤ 8
IB derajat keganasan rendah, ukuran > 8 atau adanya diskontinuitas
IIA derajat keganasan tinggi, ukuran ≤ 8
IIB derajat keganasan tinggi, ukuran > 8
III derajat keganasan tinggi, adanya diskontinuitas
IVA metastasis paru
IVB metastasis lain
Pemeriksaan Lab penunjang
• Laboratorium
– LDH (lactic dehydrogenase)
– ALP (alkaline phosphatase)
– Hitung darah lengkap
– Hitung trombosit
– Tes fungsi hati
– Elektrolit
– Tes fungsi ginjal
– Urinalisis
Pemeriksaan penunjang
1. X-ray  lokasi tumor tulang dan lokasi
destruksinya

Cadman triangles dan masa


Sunburst appearance
jaringan lunak yang luas
2.Ct Scan  melihat gambaran kerusakan kortex dan
trabekula tulang
3. MRI  melihat expansi tumor ke jaringan
4. Skintigrafi (radionuclide bone scan) melihat siklus pergantian
tulang yang mencerminkan aktifitas osteoblast
5. PET (positron emission tomography)  mendeteksi tumor primer atau
metastasi pada tulang
6. Patologi anatomi  didapatkan stroma sarkoma dengan pembentukan
osteoid neoplastik dari tulang disertai gambaran anaplasia yang
mencolok (gold standar diagnostic, 70% bisa dtegakkan).
DIAGNOSIS BANDING
1. Ewing sarcoma (ES) yang khas diagnosis tumor ganas tulang primer
biasanya ditegakkan dengan melihat adanya osteolisis dan reaksi
periosteal. ES biasanya menunjukan gambaran onion skin pada diafisis
dari tulang panjang.
2. Osteomielitis : adanya destruksi tulang, reaksi periosteum,
pembengkakan jaringan lunak, dan pembentukan sequester. Pada kasus
subakut bisa didapatkan adanya lesi berbatas tegas, bulat, bersifat
radiolusen berupa kavitas dengan diameter berukuran 1 – 2 cm. Kavitas
dapat dikelilingi oleh sclerosis.
DIAGNOSIS BANDING
3. Sedangkan Tumor giant cell (TGC) merupakan sebuah lesi yang bersifat
jinak tetapi secara local dapat bersifat agresif dan destruktif yang ditandai
dengan adanya vaskularisasi yang banyak pada jaringan penyambung
termasuk proliferasi sel-sel mononuklear pada stroma dan banyaknya sel
datia yang tersebar serupa osteoklas.
PENATALAKS
ANAAN
1. Operasi
Intracapsular  tumor
jinak + resiko kambuh
rendah,
menghilangkan tumor
yang tdk dapat
disembuhkan sehingga
menghilangkan gejala
lokal
Marginal  tumor jinak
Wide  grade 1A,
kekambuhan 10%
Radical  grade 11A/11B
LIMB SPARING (LIMB SALVAGE)
PROSEDUR
-Kriteria :
1.tidak boleh ada skip lesion
2.Neoplasma di tulang dan jaringan lunak di
angkat tanpa membahayakan fungsi aggota
lengan
3.Rekonstruksi terhadap residual defect
mudah ditangani
RADICAL RESECTION -Tindakan:
1.wide excision
2.Short diaphyseal segment  vascularised
or non vascularized bone graft
3.Longer gaps  custom made implant
4.Osteo-articular segment  large
allograft/allograft-prothetic/endoprothesis

AMPUTASI / DISARTICULATION
2. Kemoterapi
- Mengurangi ukuran tumor
- Mencegah metastasis
- Meningkatkan harapan hidup

Jika bersama dengan operasi, angka


harapan hidup sekitar 60%

Obat yang digunakan:


Methotrexate
Doxorubicin
cyclofosfamid
3. Radioteraphy
-Menghancurkan radiosensitive tumor
-Terapi aduvan sebelum operasi

Radioterapy + kemoterapi
-Tumor sensitive radiasi
-Tumor yang tidak dapat dicapai, dioperasi
-Tumor yang dekat dengan pembulu darah besar
PROGNOSIS

angka survival pasien osteosarkoma meningkat sampai 60-70%. Pasien


dengan tumor yang terlokalisasi mempunyai prognosis yang lebih baik
daripada yang mempunyai metastase. Sekitar 20% pasien akan mempunyai
metastasis pada saat di diagnosis, dengan paru-paru merupakan tempat
tersering lokasi metastase. Prognosis pasien dengan metastase 5 years survival
rate nya adalah 15-30%.
BAB TIGA
Analisis Kasus
ANAMNESIS
• Pada anamnesis didapatkan data bahwa penderita
ini berusia 14 tahun. Perjalanan penyakit yang
relatif cepat ( kurang dari 3 bulan), pertumbuhan
benjolan dari mulai membesar lalu menjadi lebih
membesar disertai demam dan penurunan napsu
makan dan berat badan ini menunjukan suatu
keganasan.
• Dari anamnesis lebih lanjut diketahui bahwa
penderita merasakan nyeri terus menerus terutama
pada malam hari pada benjolan di tungkai sebelah
kiri. Penderita mengaku pernah terjatuh. Lalu,
benjolan menjadi membesar hingga pasien tidak
dapat berjalan
PEMERIKSAAN FISIK

Pada pemeriksaan fisik, status generalis


didapatkan pernafasan, nadi, tekanan darah,
dan suhu berada dalam batas normal. Dari
hasil pemeriksaan fisik status lokalis regio
pelvis sinistra didapatkan benjolan padat,
venektasi (+), ukuran 20 cm x 8 cm x 8 cm,
konsistensi keras, terfiksir, batas tegas,
hangat disertai nyeri, mudah berdarah dan
ROM yang terbatas. Dari pemeriksaan fisik
dapat disimpulkan bahwa terdapat
neoplasma pada tulang
Pemeriksaan Penunjang
• Pada pemeriksaan penunjang berupa • Pemeriksaan radiologis didapatkan
pemeriksaan laboratorium didapatkan femur dan genu sinistra tampak soft
HB, hematokrit dalam batas bawah, tissue massa yang besar pada tungkai
alkali fosfatase meningkat kiri disertai dekstrusi tulang tungkai
menunjukan suatu proses kiri yang menunjukan suatu
keganasan sarcoma
Diagnosis Kerja

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang


yang telah dilakukan disimpulkan diagnosis kerja bahwa pasien ini
menderita Primary malignancy bone tumor sinistra distal femur ec
susp osteosarcoma + Anemia sedang + Gizi Kurang.
tatalaksana
Perbaikan KU
IVFD Ringer Lactat dengan tetesan 30
x/menit
Transfusi PRC 2 Kolf
Inj. Omeprazol 40 mg iv /12 jam
Kalk 2 x 500mg
Parasetamol k/p
Rencana rujuk ke RSCM
Diet pada kanker
• tinggi protein : 1,5 - 2,0 g /kg BB • lemak : 30-50 % dari kebutuhan kalori
untuk mengganti kehilangan berat total.
badan, tinggi kalori : 25 - 35 kcal/ kg
• vitamin B kompleks (vitamin 86,
BB,dan 40 - 50 kcal/ kg BB
Asam pantotenik 1 asam folat, dll)
vitamin A, dan vitamin C,
Tatalaksana dan Prognosis
Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien Prognosis survival rate penderita
ini adalah kemoterapi dan operatif limb osteosarkoma mencapai 60-70% dengan
salvage. terapi ajuvan pra bedah dan pasca bedah.
prosedur pembedahan yang dilakukan
untuk menghilangkan tumor, pada Amputasi terpaksa dikerjakan apabila
ekstremitas dengan tujuan untuk prosedur limb-salvage tidak dapat atau
menyelamatkan ekstremitas. tidak memungkinkan lagi dikerjakan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai