INAKAKA AMBON
Di susun oleh:
Nama : Vensca L. Seipattiseun
Nim : P07120119044
Tingkat: 3-A
NIP NIP
MAHASISWA
VENSCA L. SEIPATTISEUN
NIM : P07120119044
Laporan pendahuluan pada pasien resiko jatuh
A.Pengertian
Jatuh merupakan suatu kejadian yang menyebabkan subyek yang sadar menjadi
berada di permukaan tanah tanpa disengaja dan tidak termasuk jatuh akibat pukulan keras,
kehilangan kesadaran, atau kejang. Kejadian jatuh tersebut adalah dari penyebab yang
spesifik yang jenis dan konsekuensinya berbeda dari mereka yang dalam keadaan sadar
mengalami jatuh
Jatuh adalah kejadian tiba-tiba dan tidak sengaja yang mengakibatkan seseorang
terbaring atau terduduk dilantai yang lebih rendah tanpa kehilangan kesadaran
B.Etiologi
Lansia dapat dengan mudah terjatuh di tangga, kamar mandi, ruangan yang remang,
karpet yang tidak digelar dengan rapi di atas lantai, hingga saat mencoba untuk meraih
Risiko jatuh pada lansia akan meningkat akibat adanya gangguan keseimbangan
tubuh. Hal ini biasanya dialami oleh lansia yang menderita penyakit seperti parkinson dan
yang menyebabkan kepala pusing juga bisa berimbas pada terganggunya keseimbangan
Penyebab lansia jatuh selanjutnya adalah otot tubuh yang melemah. Ya, tidak bisa
Padahal, otot memiliki peran penting dalam menopang dan menunjang pergerakan
tubuh.Tak ayal, melemahnya otot tersebut membuat lansia kesulitan untuk bergerak,
seperti saat berjalan, hingga akhirnya membuatnya sering terjatuh. Oleh sebab itu,
3. Gangguan penglihatan
meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Penglihatan yang buruk akan membuat lansia
4. Hilang kesadaran
Lansia jatuh bisa karena ia tiba-tiba saja kehilangan kesadaran alias pingsan.
Umumnya, kasus ini dialami oleh lansia yang mengalami masalah pada jantung, seperti:
Intrinsik:
- perubahan terkait usia pada postur tubuh, fungsi saraf otot, cara Berjalan
Ekstrinsik:
berserakan, lantai licin, undakan, penerangan yang kurang, tidak ada pegangan,
D.Patofisiologi
Jatuh dapat mengakibatkan berbagai jenis cedera, kerusakan fisik dan psikologis.
Kerusakan fisik yang paling ditakuti dari kejadian jatuh adalah patah tulang panggul.
Jenis fraktur lain yang sering terjadi akibat jatuh adalah fraktur pergelangan tangan,
lengan atas dan pelvis serta kerusakan jaringan lunak. Dampak psikologis adalah
walaupun cedera fisik tidak terjadi, syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi
dapat memiliki banyak konsekuensi termasuk ansietas, hilangnya rasa percaya diri,
penbatasan dalam aktivitas sehari-hari, falafobia atau fobia jatuh (Stanley, 2006).
E .Pemeriksaan Diagnostik
Terapi untuk penderita dengan penurunan gait dan keseimbangan difokuskan untuk
dalam program gait training, latihan strengthening dan pemberian alat bantu jalan.
Biasanya program rehabilitasi ini dipimpin oleh fisioterapis. Program ini sangatmembantu
Penderita dengan dissines sindrom, terapi ditujukan pada penyakit kardiovaskuler yang
mendasari, menghentikan obat – obat yang menyebabkan hipotensi postural seperti beta
Terapi yang tidak boleh dilupakan adalah memperbaiki lingkungan rumah / tempat
F. Penatalaksanaan Medis
penyebab jatuh dan menangani komplikasinya. Penatalaksanaan ini harus terpadu dan
membutuhkan kerja tim yang terdiri dari dokter (geriatrik, neurologik, bedah ortopedi,
perbedaan factor – factor yang bekerjasama mengakibatkan jatuh. Bila penyebab merupakan
penyakit akut penanganannya menjadi lebih mudah, sederhanma, dan langsung bisa
menghilangkan penyebab jatuh serta efektif. Tetapi lebih banyak pasien jatuh karena kondisi
fungsional terapi difokuskan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot sehingga
diberikan sesaat sewaktu penderita mengalami jatuh, padahal terapi ini diperlukan terus –
menerus sampai terjadi peningkatan kekuatan otot dan status fumgsional. Penelitian yang
dilakukan dalam waktu satu tahun di Amerika Serikat terhadap pasien jatuh umur lebih dari
75 tahun, didapatkanpeningkatan kekuatan otot dan ketahanannya baru terlihat nyata setelah
menjalani terapi rehabilitasi 3 bulan, semakin lama lansia melakukan latihan semakin baik
kekuatannya.
G. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, status
2. Riwayat Penyakit
a. Keluahan Utama
Pasien mengatakan sering merasakan sakit pada ekstremitas kanan bawah dan
Kaji dan tanyakan pada klien apakah sebelumnya klien pernah mengalami penyakit
a. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama dengan
klien ?
b. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serius yang lain seperti
Deritanya?
a. Pola Nutrisi
Makan : Pada umumnya pasien gout artritis diberikan diit rendah putin pantangan
b. Pola Eliminasi
d. Istirahat tidur
Kaji pola kebiasaan pasien pada saat istirahta tidur dirumah maupun di rumah
panti
e. Personal Hygiene
Kaji kebiasaan pasien dalam kebiasaan diri. (Mandi, gosok gigi, cuci tangan,
7. Pemeriksaan Fisik
c. Kesadaran : baik
d. Pernapasan : teratur
e. Nadi : 110 x/ m
f. BB/TB : 27 kg , 140 cm
8. Pemeriksaan Persistem
4. Kulit tampak merah, keunguan, kencang, licin, teraba t pada waktu pingul teraa
nyeri
b. Pulmonaile
c. Cardiovaskuler
2. Palpasi : Takhikardi
H.Diagnosa Keperawatan
1. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh atau proses menuai
I.Intervensi Keperawatan
Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia melakukan aktivitas biasa seperti berjalan,
naik atau turun tangga, mengganti posisi. Hanya sedikit sekali ( 5% ), jatuh terjadi pada saat
lansia melakukan aktivitas berbahaya seperti mendaki gunung atau olahraga berat. Jatuh
juga sering terjadi pada lansia dengan banyak kegiatan dan olahraga, mungkin disebabkan
oleh kelelahan atau terpapar bahaya yang lebih banyak. Jatuh juga sering terjadi pada lansia
yang imobil ( jarang bergerak ) ketika tiba – tiba dia ingin pindah tempat atau mengambil
Intervensi:
Tindakan
1. Adopsi (adoption)
Mempraktikan atau melaksanakan suatu tindakan dan sudah berkembang dengan baik, artinya
tindakan sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Tingkatan ini
perawat melakukan praktik pencegahan risiko jatuh diulang beberapa kali, padahal seharusnya
cukup melakukan sesuai standar prosedur yang ada. Tindakan mengulang memang tidak
mempengaruhi dari segi tujuan dan fungsi justru bisa meningkatkan kualitas dalam praktik
Rasional
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R.S. 2010. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Maryam, R., Mia, F., & Rosdawati. 2008. Mengenal Lanjut Usia dan
Stanley, M., & Beare, P. G. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.
artikel/kecelakaan-karena-jatuh-pada-lansia