Anda di halaman 1dari 23

Harrison’s Weeks

Sindrom Geriatri
Dewi Melati Shinta Riana
1915008

Pembimbing: dr Vera, Sp. PD-KGER


Siapa itu geriatri?

Permenkes RI Nomor 67 Tahun 2015


Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia dengan multi
penyakit dan/atau gangguan akibat penurunan fungsi
organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu de
ngan pendekatan multidisiplin yang bekerja secara int
erdisiplin
Karakteristik Pasien Geriatri:
• Lanjut usia: >60 tahun
• Multipatologi
• Tampilan klinis tidak khas
• Polifarmasi
• Fungsi organ menurun
• Gangguan status fungsional
• Gangguan nutrisi
• Bertambahnya usia harapan hidup akan ↓kualitas
hidup serta ↑angka mortalitas jika para usia lanjut
memiliki banyak malah kesehatan yang dikenal de
ngan istilah sindrom geriatri
Sindrom Geriatri
1. Immobility 8. Isolation (Depresi)
2. Instability (Jatuh) 9. Inanition (Malnutrisi)
3. Incontinence Urin 10. Impecunity
4. Intellectual Impairment (Kemiskinan)
(Demensia) 11. Iatrogenesis (terlalu
5. Infection banyak obat)
6. Impairment of vision & 12. Insomnia
hearing 13. Immuno-deficiency
7. Impaction (Konstipasi) 14. Impotence
1. Immobility
• Imobilisasi/berkurangnya kemampuan gerak dalam ≥3 h
ari, yang bisa diakibatkan oleh minimnya aktivitas fisik
karena fungsi fisik tubuh ↓ dan penyakit penyerta  ser
ingkali membuat para lansia mudah terjatuh
• Penanganan:
– Mencari masalah/penyakit
– Dengan alat, para lansia terbantu untuk belajar berdiri dan ber
jalan secara perlahan  dapat menompang tubuhnya dan berg
erak secara perlahan
2. Instability (Jatuh)
Perubahan proses menua:
- Panjang langkah (step)↓
- Lingkup sendi angkle ↓
- Keterbatasan muskuloskeletal
- Respon motorik melambat
- Gangguan penglihatan dan pendengaran Kardiovaskuler, artriti,
- Obat-obatan kondisi ortopedik lain
- Lingkungan yang tidak mendukung

Instabilitas

Fraktur

- Rasa nyeri
- Imobilisasi
- Gangguan asupan makanan dan cairan
• Penanganan:
– Mengobati kondisi yang mendasari instabilitas,
– Penyuluhan berupa sepatu atau sandal yang sesuai, s
erta mengubah lingkungan agar lebih aman: pencah
ayaan yang cukup, pegangan, lantai yang tidak licin
– Olahraga dan fisioterapi yang bermanfaat untuk me
ningkatkan keseimbangan, cara berjalan dan mence
gah terjatuh
– Dianjurkan rutin mengkonsumsi kalsium dan vit D
untuk menjaga kekuatan tulang
– Hindari merokok dan konsumsi alkohol yang dapat
↓massa tulang dan ↑risiko patah tulang pada lansia
3. Incontinence Urin & Alvi
• Ketidakmampuan menahan keluarnya urin pada saat yang
tidak tepat dan tidak diinginkan
Perubahan proses menua:
- Kapasitas kantung kemih ↓ - Delirium
- Otot dasar panggul ↓ - Restricted mobility, retension
- Kontraksi otot KK abnormal - Infection, Inflammation, impaction
- Residu urin KK banyak - Polyuria, farmasi
- Hipertrofi prostat
- Produksi urin malam ¥

Inkontinensia Urin:
- Tipe stres
- Tipe urgensi
- Tipe overflow
- Tipe campuran

Dehidrasi, jatuh, fraktur, depresi


• Inkontinensia Alvi: Sering tidak terdiagnosis dan tidak diobati
• Penanganan:
– Program rehabilitasi, antara lain:
• Melatih perilaku berkemih.
• Modifikasi tempat berkemih (komodo, urinal).
• Melatih respons kandung kemih.
• Latihan otot-otot dasar panggul.
– Katerisasi, baik secara berkala / menetap
– Obat-obatan, antara lain untuk relaksasi kandung kemih, estrogen.
– Pembedahan: untuk mengangkat penyebab sumbatan atau keadaan
patologik lain, pembuatan sfingter artefisiil dan lain-lain.
– Lain-lain:
• penyesuaian lingkungan yang mendukung untuk kemudahan be
rkemih,
• penggunaan pakaian dalam dan bahan-bahan penyerap khusus u
ntuk mengurangi dampak inkontinensia.
4. Intellectual Impairment (Demensia)
• Meliputi: ↓daya ingat, kemunduran fx kognitif, perubah
an perilaku dan fx otak lain  mengganggu aktivitas se
hari-hari
• Pada lansia karena penuaan alami, penyakit alzheimer, s
troke berulang, trauma kepala, gangguan hormon
• Tatalaksana
– Mempertahankan kualitas hidup dengan memanfaatkan kema
puan yang ada secara optimal
– Menghambat progresifitas penyakit
– Obati penyakit penyerta
– Berikan dukungan dan membantu keluarga dengan memberik
an informasi cara perawatan yang tepat
5. Infection
• Penyebab kesakitan dan kematian no. 2 setelah penyakit kardiovas
kular di dunia. karena:
– Penyakit komorbid kronik yang cukup banyak,
– Menurunnya daya tahan/imunitas terhadap infeksi,
– Menurunnya daya komunikasi usia sehingga sulit/jarang menge
luh,
– sulitnya mengenal tanda infeksi secara dini.
• Keluhan dan gejala infeksi semakin tidak khas: konfusi/delirium -
koma, adanya penurunan nafsu makan tiba-tiba, badan menjadi le
mas, dan adanya perubahan tingkah laku sering terjadi pada pasien
usia lanjut
6. Impairment of vision, hearing, taste, smell,
etc

Gangguan pendengaran (Presbikus)


• Etiologi: herediter, pola makanan, metabolisme, arterio
sklerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau multifaktor
• Penatalaksanaan :
– Pemasangan alat bantu dengar (hearing aid) dikombi
nasikan dengan latihan membaca (speech reading), d
an latihan mendengar (auditory training), prosedur p
elatihan tersebut dilakukan bersama ahli terapi wicar
a (speech therapist).
Gangguan Penglihatan
• Penatalaksanaan
– Alat bantu lihat: kacamata
– Penerangan harus cukup baik
– Bila membutuhkan alat bantu tulis, gunakan kertas den
gan dasar putih
– Operasi: katarak
Gangguan pengecapan, penciuman
• Usia lanjut mengalami ↓jumlah saraf sensoris
• ↓pengecapan dan enciuman  ↓nafsu makan 
malnutrisi
• ↓produksi kelenjar ludah  mulut kering
• ↓nafsu makan diatasi dengan membuat makanan
yang indah dan mengundang selera
7. Impaction (Konstipasi)
• Konstipasi fungsional pada lansia disebabkan oleh disf
ungsi kolon
• Penyebabnya tidak jelas, tetapi pada beberapa kasus dit
emukan:
– Gangguan pada otot polos usus besar,
– penyeab lain yang mungkin adalah gangguan syaraf
sensorik usus, gangguan sistem syaraf pusat, ganggu
an psikologis, stres, fermentasi gas yang dapat mera
ngsang syaraf, kolitis.
8. Isolation (Depresi)
• Penyebab:
– Kesehatan fisik dan mental buruk
– Kecenderungan menarik diri dari lingkungan  dirinya
terisolasi  depresi.
– Keluarga yang mulai mengacuhkan karena merasa direp
otkan  pasien akan merasa hidup sendiri  depresi.
– Biologik: penyakit degeneratif, sistemik
• Beberapa orang dapat melakukan usaha bunuh diri akibat d
epresi yang berkepajangan
9. Inanition (Malnutrisi)
• Perubahan lingkungan / kondisi kesehatan
• Faktor lingkungan: ketidaktahuan memilih maka
nan yang bergizi
• Isolasi sosial (terasing dair masyarakat)
• Gangguan pancaindera, kemiskinan, hidup seor
ang diri
10. Impecunity (Kemiskinan)

• Kemampuan fisik dan mental ↓se


cara perlahan  ketidakmampuan
tubuh dalam mengerjakan/meyele
saikan pekerjaan  tidak dapat pe
nghasilan
11. Iatrogenesis (terlalu banyak obat)
12. Insomnia
– Sulit masuk proses tidur
– Tidur mudah terbangun
– Jika terbangun  tidur lagi  terbangun dini hari 
lesu setelah bangun dipagi hari
13. Immuno-deficiency
– ↓imunitas yang dimediasi sel, rendahnya produksi A
B, ↑autoantibodi, ↓hipersensitivitas tipe lambat, ↓ pr
oduksi sel B oleh sumsum tulang; dan ↑IL-6 dalam s
irkulasi  lebih muda terjadinya penyakit infeksi
14. Impotence
• Ketidakmampuan melakukan aktivitas seksual p
ada usia lanjut, disebabkan:
– gangguan organik: gangguan hormon, syaraf, dan pe
mbuluh darah.
– gangguan vaskuler seperti sumbatan plak ateroskler
osis
– depresi.

Anda mungkin juga menyukai