(RENPRA, IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI)
Disampaikan oleh:
Ns. Fahrur Rozi
MK Keperawatan komunitas Semester V
1
KEBIJAKAN
2
MENGAPA LANSIA?
• Berusia 60 tahun ke atas dengan beberapa masalah
kesehatan (multipatologi) akibat gangguan fungsi jasmani
dan rohani, dan atau kondisi sosial yang bermasalah
• Memiliki beberapa penyakit kronis
• Gejala penyakit tidak khas
• Fungsi organ menurun
• Tingkat kemandirian berkurang
• Sering disertai masalah nutrisi
3
Geriatric Giant (Problem-problem
Raksasa/ Luar biasa pada Lansia) >> 14 I
4
Mengapa askep LANSIA
PENTING dalam konteks keluarga di rumah ??
5
TUJUAN PEMBERIAN ASKEP
6
KEMANDIRIAN KELUARGA
9
PENGKAJIAN STATUS MENTAL,
FUNGSI PSIKOSOSIAL, KOGNITIF
10
PENGKAJIAN SPIRITUAL
11
MASALAH KEPERAWATAN
• Gangguan pola komunikasi
• Risiko cidera/ jatuh
• Risiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Risiko kurang dari atau lebih dari kebutuhan
• Gangguan pola eliminasi urin
• Risiko hambatan dalam interaksi sosial
• Gangguan pola eliminasi fekal
• Gangguan perfusi jaringan cerebral
• Gangguan rasa nyaman; nyeri kepala
12
MASALAH KEPERAWATAN
14
KELUARGA/ PERAWAT DIHARAPKAN DAPAT:
15
RENCANA TINDAKAN
• Menentukan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan masalah/ diagnosa
keperawatan yang ditetapkan .
• Menyeleksi sumber-sumber yang tersedia di keluarga dan masyarakat sesuai
kebutuhan lansia.
• Menentukan rencana kunjungan (jadwal kunjungan) yang berisi : waktu,
frekuensi dan petugas yang akan melakukan kunjungan rumah.
• Koordinasi dengan Tim untuk menyelenggarakan tindakan yang telah
direncanakan.
- Memberikan informasi kepada lansia dan keluarga tentang : tindakan atau
pelayanan keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhannya
- Membuat perjanjian (kesepakatan) dengan pasien dan keluarga tentang
tenaga kesehatan yang akan memberikan pelayanan dan jenis pelayanannya.
- Mengkoordinasikan rencana tindakan/ intervensi keperawatan kepada tim
yang bersangkutan sesuai jadwal kunjungan
- Melakukan rujukan sesuai kondisi lansia, keterjangkauan pelayanan dan
sumber-sumber yang tersedia.
16
IMPLEMENTASI
Pencegahan Primer:
17
IMPLEMENTASI
Pencegahan Sekunder:
18
IMPLEMENTASI
Pencegahan Sekunder:
• Bantu lansia mendapatkan alat bantu sesuai kebutuhan
misal : kursi roda untuk mobilisasi, gigi palsu untuk
mengunyah, kaca mata untuk penglihatan dll.
• Kolaborasi dengan keluarga untuk menghilangkan faktor
yang membahayakan di lingkungan dan penggunaan
pengaman
• Persiapan bantuan dari care giver sesuai kebutuhan dan
sumber yang tersedia
• Menata pola hidup dan persiapan menghadapi kematian
19
IMPLEMENTASI
Pencegahan Tersier:
• Hindarkan tekanan pada kulit untuk waktu yang lama, dan
hindarkan tidur dengan kaki menyilang, penggunaan warna yang
menyilaukan.
• Anjurkan penggunaan baju longgar dan sepatu yang sesuai
dengan ukuran.
• Mengenali waktu untuk eliminasi dan biasakan defekasi dan
miksi teratur.
• Olah raga ringan secara teratur.
• Ajarkan Kegel Exercise dan bantu melakukan bladder training.
20
IMPLEMENTASI
Pencegahan Tersier:
• Gunakan multi sensori saat berkomunikasi atau memberikan
edukasi bagi lansia.
• Lakukan prinsip-prinsip orientasi realita, anjurkan klien
untuk mengekpresikan perasaannya, bantu lansia
membangun jaringan dukungan sosial.
• Rujuk ke tempat-tempat ibadah atau kelompok pembinaan
lansia.
• Bantu keluarga mengembangkan strategi koping yang positif.
• Hilangkan faktor yang membahayakan di lingkungan
keluarga.
21
EVALUASI
22
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan
asuhan keperawatan lansia
25
Bahan bacaan
• Riskesdas 2007-2013
• Praptiwi, A. (2007). Pemberdayaan Keluarga Dalam
Penatalaksanaan Lansia Pasca Stroke Di Rumah.
• Ernawati. (2002). Motivasi keluarga untuk terlibat dalam
perawatan kebersihan diri klien stroke. FIK. UI.
• Kemenkes RI. (2011). Draft Pedoman Pelayanan Keperawatan
Keluarga dengan Masalah Kesehatan Usia Lanjut. Direktorat
Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik.
• Kemenkes RI. (2011). Pedoman Penerapan Model Pelayanan
Keperawatan Keluarga di Rumah . Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan dan Keteknisian Medik.
26