Anda di halaman 1dari 15

JADILAH KADER KESEHATAN YANG PEDULI TB

M
MOOD
DUUL
LPPE
ELLAAT
TIIH
HAAN
NKKA
ADDE
ERR
K
KEES
SEEH
HAAT
TAAN
N

KADER PEDULI TUBERKULOSIS


(TB)

Nama Kader : .........................................................


Rt/Rw : .........................................................

PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS


KERJASAMA PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
DENGAN UPTD PUSKESMAS DTP KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

SIAPA YANG BISA KENA TB???

SEMUA ORANG DAPAT TERKENA TB, TIDAK


MENGENAL UMUR, PEKERJAAN, STATUS SOSIAL,
RAS DAN SUKU

ANDA JUGA BISA TERKENA TB

AYO LAKUKAN
POLA HIDUP SEHAT!!!

SEHAT UNTUK MASA DEPAN


YANG BAHAGIA
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

SELAYANG PANDANG

Modul pelatihan kader kesehatan “Kader Peduli Tuberkulosis (TB)” adalah modul
yang berisi tentang edukasi penyakit tuberkulosis. Modul ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang penyakit TB.
Modul pelatihan kader kesehatan ini diberikan 1 (satu) buah kepada kader
kesehatan posyandu, tujuan pemberian pelatihan ini kepada kader posyandu,
karena keaktifan dan peran serta kader posyandu sebagai kelompok pendukung
kesehatan masyarakat.
Dengan adanya modul ini diharapkan kader kesehatan posyandu memiliki sumber
informasi yang lebih akurat, serta mampu melakukan deteksi aktif penyakit TB
disekitar wilayah. Sekaligus nantinya dapat berperan sebagai Pengawas Menelan
Obat (PMO) TB.
Semoga modul ini bermanfaat untuk Anda, keluarga, tetangga dan masyarakat luas

Kuningan, Juli 2015

Tim penyusun

PESAN:
SEBARKAN INFORMASI INI KEPADA SAUDARA,
TEMAN, TETANGGA DAN ORANG TERDEKAT ANDA

TB .... SEHAT

NO !!!! YES

1
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Daftar Isi

Selayang Pandang .................................................................................................. 1


Daftar Isi .................................................................................................................. 2
Pengenalan dan Gejala TB ..................................................................................... 3
Pemeriksaan Lab TB ............................................................................................... 5
Pengobatan TB ....................................................................................................... 5
Pengawas Menelan Obat (PMO) ............................................................................ 6
Cara Pencegahan TB ............................................................................................. 7
Diet ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi) ............................................................... 8
Etika Batuk dan Manajemen Dahak ...................................................................... 11
Pasien TB Anak ..................................................................................................... 11
Orang yang Beresiko Kena TB ............................................................................... 12
Cara Memutus Ranta Penularan TB ....................................................................... 12
Cara Penyembuhan TB .......................................................................................... 12
Tugas Kader posyandu sebagai Kader Peduli TB ................................................. 13
Daftar Pustaka

2
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Pengenalan Tuberkolusis (TB)


Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman yang
bernama Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini menyebar melalui udara pada
waktu seseorang pasien TB batuk, bersin, atau meludah, Ia akan menyebarkan
kuman TB ke udara. Apabila pasien tersebut tidak diobati, maka dia dapat menular
10 – 15 orang setiap tahunnya.
TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif (Usia 15 – 50 tahun), anak
– anak, dan lansia. Secara alamiah pasien TB yang tidak diobati setelah 5 tahun,
akan:
1. 50% meninggal
2. 25% akan sembuih sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi
3. 25% menjadi kasus kronis yang tetap menular

Gejala TB
Gejala utama penyakit TB adalah batuk berdakah selama 2 minggu atau lebuh.
Gejala lainnya:
1. Batuk bercampur darah atau batuk darah.
2. Sesak napas dan nyari dada.
3. Nafsu makan berkurang dan berat badan menurun
4. Lemas
5. Demam/ meriang selama sebulan atau lebih
6. Berkeringat dimalam hari meskipun tidak melakukan aktivitas.

3
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

4
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Pemeriksaan Lab TB
Bila ada gejala TB, segera kepusat pelayanan kesehatan sperti puskesmas, rumah
sakit, klinik. Penderita dengan gejala TB akan dilakukan pemeriksaan dahak untuk
menegakkan diagnosis TB. Pengumpulan dahak dilakukan sebanyak 3 kali yaitu,
ketika penderita gejala TB datang ke pelayanan kesehatan, besok pagi setelah
bangun tidur, dan saat datang membawa pot dahak ke pelayanan kesehatan. Waktu
hasil laboratorium pemeriksaan dahak berlangsung selama 2 – 3 hari.

Pengobatan TB
Setelah dinyatakan dahak mengandung kuman TB positif selanjutnya penderita TB
akan menjalani pengobatan selama 6 – 8 bulan. terbagi menjadi 2 tahap yaitu tahap
awal dan tahap lanjutan. Pada tahap awal berlangsung selama 2 – 3 bulan obat
wajib diminum setiap hari selama 2 minggu. Dan wajib kontrol setiap 2 minggu.
Pada tahap lanjutan obat diminum seminggu 3 kali selama 4 – 5 bulan dan wajib
kontrol setiap sebulan sekali.

OBAT TB TAHAP AWAL OBAT TB TAHAP AKHIR

5
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Cara Minum Obat TB


Cara minum obat TB sebaikknya sebelum makan pada waktu pagi hari. Apabila
muncul gejala mual dapat diberikan sesudah makan. Obat TB harus diminum dalam
satu dosis. Misalnya, 3 tablet dalam satu kali minum obat. Jika obat diminum
terpisah harus habis dalam waktu kurang dari 2 jam.

Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT)


Efek samping OAT dapat dipantau namun masih bisa diatasi. Perhatikan efek
samping yang timbul yaitu:
1. Warna kemerahan pada air seni (kencing). Jelaskan pada pasien TB untuk
tidak Khawatir, warna merah berasal dari salah satu obat yang diminum.
2. Mual, tidak nafsu makan, sakit perut. Jelaskan pada pasien aggar obat ditelan
pada malam hari sebelum tidur.
3. Nyeri sendi.
4. Kesemutan atau rasa terbakar dikaki.
5. Gatal dan kemerahan pada kulit.
6. Ganguan pendengaran.
7. Gangguan keseimbangan/ limbung.
8. Kuning pada mata atau kulit.
9. Gangguan penglihatan.

Pengawas Menelan Obat (PMO)


Pengobatan TB berlangsung selama 6 bulan membutuhkan dukungan semua pihak
terutama orang yang dekat dengan pasien. Untuk mensukseskan pengobatan TB
harus ada pengawasan menelan obat yang berasal dari orang yang dekat dengan
pasien TB yang berperan untuk mengawasi dan mendampingi pengobatan pasien
TB hingga dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan. Pengawasan menelan obat
sangat penting untuk kesembuhan pasien TB.
Pengawas menelan obat (PMO) adalah seseorang yang dekat dengan pasien TB
dan dengan suka rela mau terlibat dalam pengobatan pasien TB hingga dinyatakan
sembuh oleh tenaga kesehatan.
PMO yang baik memiliki kriteria antara lain:
1. Sehat jasmani dan rohani
2. Bisa baca tulis
3. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien.
4. Tinggal dekat dengan pasien TB
5. Dihormati dan disegani oleh pasien

6
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

6. Bersedia mendampingi pasien dalam pengobatan di Unit Pelayanan


Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit)
7. Bersedia dilatih dan atau menerima penyuluhan dari petugas bersama-sama
dengan pasien TB
Siapapun bisa menjadi PMO misalnya suami, istri, kakak, tetangga, tokoh
masyarakat, tokoh agama, atasan dikantor/ supervisor, kader kesehatan, kader
PKK, kelompok masyarakat peduli TB, tenaga kesehatan seperti dokter, perawat
dan lainnya yang secara suka rela mau mendukung pengobatan pasien TB.
PMO memiliki tugas 5M yang merupakan tugas rutin PMO:
1. Mendampingi
Orang yang memiliki gejala TB untuk memeriksakan diri ke Unit Pelayanan
Kesehatan
2. Memastikan
Pasien TB meminum obatnya secara teratur hingga dinyatakan sembuh
3. Memantau
Pengobatan pasien TB termasuk efek samping pengobatan
4. Mendorong
Pasien TB untuk melakukan pemeriksaan ulang dahak
5. Menyuluh
Memberikan penyuluhan pasien TB, keluarga dan masyarakat umum.

Tugas seorang PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien mengambil obat
dari Unit Pelayanan Kesehatan tetapi memberikan informasi penting yang perlu
dipahami PMO untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya:
1. TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan
2. TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
3. Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara
pencegahannya
4. Cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan lanjutan)
5. Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur
6. Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meinta
pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan

Cara Melakukan Pencegahan TB


1. Menutup mulut saat batuk dan bersin
Menutup mulut mencegah terperciknya dahak yang mengandung kuman TB
ke udara. Semua orang wajib menutup mulut saat batuk atau bersin terutama
pasien TB. Pasien TB wajib menggunakan masker dimanapun dan saat
kapanpun. Tujuannya untuk mengurangi resiko penularan TB.
2. Mengobati pasien TB hingga sembuh

7
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Mengobati pasien TB hingga


sembuh dapat mengubah pasien
TB tipe menular menjadi pasien
TB yang tidak menular sehingga
tidak menyebarkan penyakit TB
lebih luas ke lingkungannya.
3. Imunisasi BCG pada bayi
Imunisasi BCG dapat mencegah
penyakit TB berat sejak dini
4. Buanglah dahak ditempat yang
benar
Membuang dahak dengan benar
dapat mencegah penularan
dengan mencegah dahak dibuang
sembarangan. Dahak yang kering
mengandung kuman, masih bisa
beterbangan di udara dan
menyebabkan penularan TB.
5. Menjaga ventilasi udara
Ventilasi udara yang baik dapat
meminimalkan penularan karena
kuman yang ada di udara dapat
keluar dan terkena cahaya
matahari. Kuman TB dapat mati dengan cahaya matahari. Kegiatan membuka
jendela kamar dan ruang keluarga merupakan tindakan pencegahan
penularan TB yang efektif, sehingga sirkulasi udara di kamar dan di dalam
ruang keluarga menjadi lebih baik.

Diet ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi)


Diet yang disaran kan bagi penderita penyakit TB adalah diet energi tinggi protein
tinggi sebagai pendamping dalam pengobatan yang rutin selama 6-8 bulan.
Dengan didukung asupan makanan yang bergizi perkembangan dalam
peyembuhan akan lebih baik dan akan terlihat jelas. Karena tingkat keberhasilan
pengobatan TB bisa dilihat dari perkembangan Berat Badan penderita.

Berikut merupakan aturan dari diet ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi):

a. Tujuan diet
Tujan diet energi tinggi protein tinggi adalah untuk:
1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan.
2. Menambah berat badan hingga mencapai berat normal.

8
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

b. Syarat diet
Syarat-syarat diet energi tinggi protein tinggi adalah:
1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
2. Protein tinggi yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan enegi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
6. Makan diberikan dalam bentuk mudah dicerna.

Menurut keadaan pasien dapat diberikan salah satu dari dua macam diet
energi tinggi protei tinggi (ETPT) seperti dibawah ini:

1. Diet energi tinggi protein tinggi I (ETPT I)


Energi: 2600 kkal, Protein: 100 g (2 g/kg BB)
2. Diet energi tinggi protein tinggi II (ETPT II)
Energi: 3000 kkal, Protein: 125 g (2,5 g/kg BB)

Tabel Bahan makanan yang ditambahkan pada makanan biasa

ETPT I ETPT II
Bahan makanan
Berat (g) Urt Berat (g) Urt
Susu 200 1 gls 400 2 gls
Telur ayam 50 1 btr 100 2 btr
Daging 50 1 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Formula komersial 200 1 gls 200 1 gls
Gula pasir 30 5 sdm 30 3 sdm

Tabel Nilai Gizi

ETPT I ETPT II
Energi (kkal) 2690 3040
Protein (g) 103 120
Lemak (g) 73 98
Karbohidrat (g) 420 420
Kalsium (mg) 700 1400
Besi (mg) 30,2 36
Vitamin A (RE) 2746 2965
Tiamin (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 114 116

9
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Tabel Pembagian bahan makanan (sebagai makanan tambahan pada makanan


biasa)
Waktu pemberian ETPT I ETPT II
Pagi 1 btr telur ayam 1 btr telur ayam
Pukul 10.00 - 1 gls susu
Siang 1 ptg daging 1 ptg daging
Pukul 16.00 1 gls susu 1 gls susu
Malam - 1 ptg daging
Pukul 21.00 1 gls formula komersial 1 btr telur ayam
1 gls formula komersial

Tabel Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan

Bahan makanan Dianjurkan Tidak di anjurkan


Sumber karbohidrat Nasi, roti, mie, makaroni
dan hasil olahan tepung-
tepungan lain, dan
karbohidrat sederhana
Sumber protein Daging sapi, ayam, ikan, Dimasak dengan
telur, susu, dan hasil banyak minyak atau
olahan seperti keju dan kelapa/santan kental
youghurt custard dan es
krim
Sumber protein Semua jenis kacang- Dimasak dengan
nabati kacangan dan hasil banyak minyak atau
olahnya, seperti tempe kelapa/santan kental
dan tahu
Sayuran Semua jenis sayuran, Dimasak dengan
terutama jenis B, seperti banyak minyak atau
bayam, buncis, daun kelapa/santan kental
singkong, kacang
panjang, labu siam dan
wortel direbus, dikukus
dan direbus.
Buah-buahan Semua jenis buah segar,
buah kaleng, buah
kering dan jus buah.
Lemak dan minyak Minyak goreng dan Santan kental
mentega, margarin,
santan encer, salad
dressing.
Minuman Soft drink, madu, sirup, Minuman rendah
teh dan kopi encer energi
Bumbu Bumbu tidak tajam, Bumbu yang tajam,
seperti bawang merah, seperti cabe dan
bawang putih, laos, merica
salam dan kecap

10
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Etika Batuk dan Bersin


1. Menutup mulut dan hidung dengan tangan dan segera mencuci tangan
dengan sabun.
2. Menutup mulut dan hidung dengan menggunakan tisu dan segera buang tisu
ke tempat sampah
3. Menutup mulut dan hidung dengan menggunakan lengan baju
4. Menggunakan masker

Manajemen Dahak dan Meludah


1. Membuang dahak dan ludah tidak sembarang tempat dan ludah
2. Membuang dahak dan ludah di wadah/ kaleng tertutup
3. Membuang dahak di WC/ kloset kamar mandi dan segera menyiramnya
hingga bersih.

Pasien TB Anak
TB dapat juga menyerang anak-anak. Biasanya batuk bukan sebagai gejala utama.
Gejala TB anak:
1. Adanya kontak erat dengan pasien TB
2. Batuk lama selama 3
minggua atau lebih
3. Tidak nafsu makan
4. Berat badan anak tidak
naik atau malah turun
5. Terdapat pembesaran
getah bening di ketiak,
leher dan pangkal
paha.
6. Demam lama berulang
tanpa sebab yang jelas
selama 2 minggu atau
lebih.

11
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Pemantauan Kemajuan Pengobatan Anak


1. Berat badan bertambah
2. Nafsu makan bertambah
3. Anak menjadi riang dan tidak sakit-sakitan lagi

Siapa Saja yang Beresiko Terkena TB?


1. Orang yang kontak erat dengan pasien TB yang tidak di obati
2. Orang yang status gizinya rendah
3. Orang dengan daya tahan tubuh rendah
4. Bayi, anak-anak dan lansia yang kontak erat dengan pasien TB positif
Oleh kaerna itu, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien TB wajib
melakukan pemeriksaan dahak karena memiliki resiko tinggi terkena TB.

Cara Memutuskan Rantai Penularan TB Paru


Bagi yang sehat dengan mempertahankan pola hidup sehat, seperti:
1. Berikan bayi eksklusif sampai 6 bulan
2. Jauhkan balita dari penderita yang batuk
3. Makan dengan gizi seimbang
4. Istirahat yang cukup dan berolahraga (senam pernafasan)
5. Jangan tidur larut malam
6. Jangan merokok
7. Menjemur kasur atau tikar dan megepel secara teratur seminggu sekali
8. Membuka jendela pada pagi hari agar cahaya matahari dapat masuk dan
mendapat udara yang cukup
Bagi penderita TB Paru:
1. Menutup mulut ketika batuk atau bersin
2. Pisahkan alat makan dan minum penderita
3. Berobat sampai tuntas
4. Melakukan olah raga misalnya senam pernafasan

Cara Penyembuhan TB
1. Pengobatan TB harus tuntas minimal 6 bulan
2. Pengobatan TB tidak boleh putus
3. Tunjuklah PMO (Pengawas Menelan Obat); keluarga, kader, petugas
kesehatan.
4. Hubungi puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan gratis

12
KADER PEDULI TUBERCULOSIS (TB)

Akibat Tidak Minum Obat Teratur


1. Pasien dapat menularkan TB ke banyak orang lainnya terutama keluarga
yang tinggal serumah
2. Penyakit TB akan sulit diobati karena kuman TB kebal terhadap obat
3. Pengobatan menjadi lebih mahal dan lama
4. Pasien akan mengulangi mengobatan TB

MARI KITA BERSAMA-SAMA MEMBERANTAS TB DARI


LINGKUNGAN KITA!!!

LAKUKAN PEMERIKSAAN DINI SEJAK AWAL AGAR


SEMUA WARGA SEHAT, TERBEBAS DARI TB

Tugas Kader Kesehatan Posyandu sebagai Kader Peduli TB


1. Mendeteksi secara aktif warga yang memiliki gejala TB
2. Menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dahak ke pelayanan kesehatan
3. Mengantarkan pasien dengan gejala TB ke puskesmas
4. Memonitor proses pengobatan pada pasien TB
5. Medorong pasien TB untuk melakukan kontrol dan pemeriksaan dahak
secara teratur
6. Mendorong anggota keluarga/ yang kontak langsung dengan pasien TB untuk
melakukan pemeriksaan dahak
7. Memonitor kemajuan kesehatan pasien TB
8. Memonitor efek samping pengobatan TB
9. Mendorong terbentuknya kelompok swabantu TB
10. Sebagai fasilitator pada kelompok swabantu TB

Daftar Pustaka
Depkes RI.2008.Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis Edisi
2.Jakarta:Depkes RI
Depkes RI.2004.Petunjk Penanggulangan Obat Anti Tuberculosis Fixed Dose
Combination (OAT-FDC) untuk Pengobatan Tuberculosis di Unit Pelayanan
Kesehatan.Jakarta:Depkes RI
Dirjen P2PL Depkes RI.2009.Buku Saku Kader Program Penanggulangan
TB.Jakarta:Depkes RI
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka:

13

Anda mungkin juga menyukai