PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai penyakit yang berkaitan dengan pernapasan pada akhirnya akan beru"ung
pada kondisi gagal napas. Hal ini membutuhkan penanganan khusus, dimana
oksigenisasi masih tetap terpenuhi meskipun pasien sudah tidak mampu lagi
bernapas.
Ventilator adalah suatu system alat bantuan hidup yang dirancang untuk
menggantikan atau menunjang fungsi pernapasan yang normal.Tujuan utama
pemberian dukungan ventilator mekanik adalah untuk mengembalikan fungsi normal
pertukaran udara dan memperbaiki fungsi pernapasan kembali ke keadaan normal.
Ventilator mekanik dibagi menjadi dua, yaitu ventilator mekanik invasive dan
ventilator mekanik non invasive.
Data yang diperoleh dari ruangan ICU Dewasa Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
darah "Harapan kita" dari periode januari 2010 sampai dengan Desember 2010 adalah
1020 orang pasien menggunakan ventilasi mekanik dengan berbagai macam kasus
bedah.
Perawat sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit khususnya perawat ICU
(Intensife Care Unit) perlu memiliki pemahaman dasar mengenai penggunaan
ventilator mekanik. Pemahaman yang tepat sangat membantu perawat dalam
memberikan pelayanan secara optimal.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa indikasi dari pemasangan ventilator pada pasien ?
2. Apa sajakah komplikasi apabila pasien terpasang ventilator?
3. Apas ajakah peran perawat terhadap pasien dengan terpasang ventilator?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
agar mahasiswa mampu mengetahui banyak hal tentang pemasangan dan
perawatan ventilator kepada pasien.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Ada beberapa hal yang menjadikan tujuan dan manfaat penggunaan ventilasi
mekanik ini dan juga beberapa kriteria pasien yang perlu untuk segera
dipasang ventilator.Tujuan Ventilator antara lain adalah sebagai berikut :
Pasien dengan distres pernafasan gagal nafas, henti nafas (apnu) maupun
hipoksemia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen merupakan indikasi
ventilasi mekanik. Idealnya pasien telah mendapat intubasi dan pemasangan
ventilasi mekanik sebelum terjadi gagal nafas yang sebenarnya.Distres
pernafasan disebabkan ketidakadekuatan ventilasi dan atau oksigenasi.
3
Prosesnya dapat berupa kerusakan paru (seperti pada pneumonia) maupun
karena kelemahan otot pernafasan dada(kegagalan memompa udara karena
distrofi otot).
2. Insufisiensi jantung.
3. Disfungsi neurologis.
Pasien dengan GCS 8 atau kurang yang beresiko mengalami apnoe berulang
juga mendapatkan ventilasi mekanik. Selain itu ventilasi mekanik juga
berfungsi untuk menjaga jalan nafas pasien serta memungkinkan pemberian
hiperventilasi pada klien dengan peningkatan tekanan intra cranial.
4. Tindakan operasi.
1)Aspirasi
4)Infeksi
4
b.Komplikasi paru
2. Keracunan oksigen
1. Distensi abdomen
2. Hipomutilitas usus
g.Gangguan psikososia
5
2)Monitoring respirasia
3Terapi oksigen
6
4)Manajemen asam basa
c. Monitor gas darah dan serum artery, dan kadar elektrolit urin
d. Monitor status hemodinamik, meliputi nilai CVP, MAP, PAP, dan PCWP
jika ada
g. Monitor gejala gagal nafas (missalI PaO2 rendah dan peningkatan PcO2,
serta kelelahan otot pernafasan
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ventilasi mekanik adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan
bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-
paru melalui jalan nafas buatanadalah suatu alat yang digunakan untuk
membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan
oksigenasi
b. Insufisiensi jantung.
c. Disfungsi neurologist
d. Tindakan operasi
8
5. Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB
3.2 Saran
Dan demi kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/31407011/Asuhan_Keperawatan_Pasien_dengan_Ventilasi
_Mekanik di akses pada tanggal (09 April 2019)
https://www.academia.edu/29967646/FUNGSI_and_PRINSIP_KERJA_VENTILAT
OR_ALAT_BANTU_PERNAPASAN di akses pada tanggal (09 April 2019)
10