Faisol Roni, S540809107. 2010. Berjudul Analisa Pembelajaran Laboratorium
Keperawatan Medikal Bedah Semester III AKPER Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pembimbing I: Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd., Pembimbing II: dr. Putu Suriyasa, M. S., PKK. Tenaga kesehatan harus terjamin kualitasnya dan terstandar secara nasional agar dapat memberikan pelayanan yang baik. Namun masih ada keluhan dan konsumen yang dirasakan oleh pengguna jasa tentang sikap maupun ketrampilan tenaga kesehatan. Salah satu penyebab adalah kegiatan pembelajaran praktek ketrampilan di laboratorium belum diaksanakan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelola skill lab dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran ketrampilan injeksi mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan metode kualitatif dimaksudkan untuk lebih menggali data dan informasi sehingga dapat diketahui pendapat dan pandangan pengelola skill lab AKPER Bahrul Ulum Jombang, pembimbing maupun mahasiswa terhadap proses pembelajaran skills lab di AKPER Bahrul Ulum Jombang. Pengambilan data dengan cara diskusi kelompok terfokus, wawancara mendalam, observasi lapangan, analisis dokumen. Agar diperoleh data yang valid dan reliable, dilakukan triangulasi yaitu dngan cara membandingkan data dan satu nrasumber dengan narasumber yang lain. Data yang diperoleh dari narasumber juga dibandingkan dengan data yang diperoleh dari observasi dan studi dokumen. Analisa data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pencatatan hasil wawancara menggunakan software AZ- Text. Hasil penelitian didapatkan (1) Pengelola skill lab telah menyiapkan jadwal pembelajaran, buku pedoman praktik, instruktur yang kompeten di bidangnya, manekin IC sudah berkurang fungsinya, jarum suntik dan obat bentuk ampul jumlahnya kurang memadai. (2) Pelaksanaan pembelajaran skill lab dibagi dalam tiga sesi yaitu terbimbing, mandiri dan responsi. Di awal sesi terbimbing, instruktur mengecek kesiapan mahasiswa, meneliti buku rencana kerja, menjelaskan materi dan mendemonstrasikan pada manekin. Pada sesi mandiri mahasiswa berlatih sendiri tanpa didampingi instruktur. Sebagian mahasiswa kurang motivasi. Saat responsi mahasiswa mempraktekkan ketrampilan di hadapan instruktur kemudian diberi feedback. (3) Evaluasi ketrampilan dengan sistem OSCE, pengetahuan dengan uji tulis. Hasil evaluasi menunjukkan mahasiswa telah kompeten. (4) Hambatan dalam pelaksanaan skill lab bahwa ada pembimbing tidak mengecek BRK mahasiswa, dalam pembuatan buku panduan lab perawat spesialis kurang berperan, dalam kegiatan mandiri mahasiswa kurang termotivasi, petugas piket kurang berfungsi untuk mvngontrol mahasiswa saat praktek mandiri.