Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Keperawatan

Penyakit Paru
Obstruktif Kronik
(PPOK)
Anggota Kelompok 2
1. Muhammad Dimas W. P (19216107)
2. Nayla Yusrotul Zahra (19216114)
3. Novitasari (19216120)
4. Nuraeni Putri (19216123)
5. Nur Nazla Muffidah (19216133)
6. Nurul Rezaini (19216125)
7. Pifi Muftika (19216130)
8. Ria Amelia (19216148)
9. Safrani (19216156)
10. Yogi Prayoga (19216209)

2
Definisi
01 PPOK

3
Definisi
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
PPOK adalah penyakit paru
(PPOK) merupakan satu kelompok
kronik dengan karakteristik
penyakit paru yang
adanya hambatan aliran udara mengakibatkan obstruksi yang
di saluran napas yang bersifat menahun dan persisten dari jalan
progresif nonreversibel atau napas di dalam paru, yang
reversibel parsial, serta termasuk dalam kelompok ini
adanya respons inflamasi paru adalah : bronchitis, emfisema
terhadap partikel atau gas paru, asma terutama yang
yang berbahaya. menahun, bronkiektasis

—Gold, 2009 —Arita, 2011


Etiologi
02 PPOK

5
Etiologi
Merokok merupakan > 90% resiko untuk
Infeksi saluran nafas berulang pada masa
PPOK dan sekitar 15% perokok menderita kanak – kanak berhubungan dengan
PPOK. Beberapa perokok dianggap peka rendahnya tingkat fungsi paru maksimal
dan mengalami penurunan fungsi paru yang bisa dicapai dan peningkatan resiko
secara cepat. Pajanan asap rokok dari
terkena PPOK saat dewasa. Infeksi saluran
lingkungan telah dikaitkan dengan
nafas kronis seperti adenovirus dan klamidia
penurunan fungsi paru dan peningkatan
mungkin berperan dalam terjadinya PPOK
resiko penyakit paru obstruksi pada anak

Terdapat peningkatan resiko


PPOK bagi saudara tingkat Polusi udara dan
pertama perokok. Pada kurang kehidupan perkotaan
dari 1% penderita PPOK,
terdapat defek gen alfa satu berhubungan dengan
antitripsin yang diturunkan yang peningkatan resiko
menyebabkan awitan awal morbiditas PPOK
emfisema

6
Manifestasi
03 Klinis PPOK

7
Manifestasi Klinis
Batuk-batuk dan Nafas Infeksi
Produksi Dahak Pendek Pernafasan

Kehilangan Merasa Kehilangan


Berat Badan Lelah Selera Makan
8
04 Penatalaksanaan
PPOK

9
Penatalaksanaan
Edukasi Berhenti Merokok Obat-Obatan
Merupakan hal Merupakan satu-satunya Pemilihan bentuk obat
penting dalam intervensi yang paling efektif diutamakan inhalasi,
dalam mengurangi risiko
pengelolaan jangka nebuliser tidak dianjurkan
berkembangnya PPOK dan
panjang pada pada penggunaan jangka
memperlambat progresivitas
PPOK stabil penyakit panjang

10
Asuhan
Keperawatan
PPOK 05
11
Identitas Pasien & Keluarga
Pasien
1. Nama Pasien : Tn T Penanggung Jawab/Keluarga
2. Tempat Tgl Lahir : Yogja 10-mei-1950 1) Nama : Ny E
3. Jenis Kelamin : Laki
2) Umur : 63 tahun
4. Agama : Islam

5. Pendidikan : SD
3) Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Wiraswasta (Tambal ban) 4) Pekerjaan : IRT
7. Status Perkawinan : Menikah
5) Alamat : Saragan, mertoyu dan,
8. Suku / Bangsa : Jawa magelang
9. Alamat : Saragan, mertoyu dan, magelang
6) Hubungan dgn pasien : Istri
10. Diagnosa Medis : PPOK

11. No. RM : 170509


7) Status perkawinan : kawin
12. Tanggal Masuk RS : 02-07-2018
Riwayat
Kesehatan
Pasien 06
13
Riwayat Kesehatan
1. Kesehatan Pasien
• Keluhan Utama saat Pengkajian Tn T mengeluh batuk berdahak, dan sesak napas sejak 2 hari
yang lalu di sertai sakit perut dan kembung
• Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Alasan masuk RS : Tn T sudah 2 hari batuk berdahak dan sesak disertai perut sakit
dan kembung sudah berobat ke puskesma,tidak ada perubahan,
b. Riwayat Kesehatan Pasien : Tn T, mengeluh batuk dahak susah keluar,di sertai sesak
napas,dan perut terasa sakit dan kembung
• Riwayat Kesehatan Dahulu

Tn T sebelumnya sering mengalami sakit perut , di sertai kembung, dan sering sesak bila
kecapekan
Analisa Data
Pasien 07
15
Analisa Data
No. DATA PENYEBAB MASALAH
DS : Tn T mengeluh batuk dahak susah Produksi sputum Bersihan jalan napas
keluar,sesak napas. yang produktif tidak efektif
1. DO : TD : 130/100, SUHU : 36, NADI :
88X/MNT, RR : 25X/MNT, Terpasang infus
asering 12 Tpm
DS : Tn T mengeluhkan perutnya sakit dan Penumpukan gas Gangguan rasa nyaman
terasa kembung. di lambung “nyeri”

P : di perut, Q : terasa di remas, R : Nyeri


2. terlokalisir, S : Skala 2, T : hilang timbul

DO : Perut tampak kembung, klien tampak


gelisah
DS : Tn T tidak mengerti tentang penyakit Kurangnya Kurang pengetahuan
yang di alaminya sekarang ini. informasi tentang tentang penyakitnya
3. penyakitnya
DO : Klien sering bertanya tentang
penyakitnya, Klien tampak kebingunan
Diagnosa
Keperawatan
PPOK 08
17
Diagnosa Keperawatan

01
Bersihan jalan nafas
tidak efektif b.d produksi
sputum yang masih
produktif
02
Gangguan rasa
nyaman “nyeri” b.d
penumpukan gas di 03
Kurang pengetahuan
lambung
tentang penyakitnya b.d
kurangnya infomasi
tentang penyakitnya

18
Intervensi
Keperawatan 09
19
Hari/tgl/ PERENCANAAN
DIAGNOSA RASIONAL
jam Intervensi Tujuan
Senin 02- Bersihan jalan nafas Setelah di lakukan tindakan 1. kaji ulang fungsi 1. mengetahui keadaan umum
07- 2018 tidak efektif b.d produksi keperawatan 2x24 jam di pernapasan,iram dan mengetahui adanya
sputum yang masih harapkan bersihan jalan nafas a, kecepatan, abnormal pada pernapasan
produktif sebagian teratasi dengan kriteria bunyi napas.
hasil : - klien mengatakan sudah 2. mengoptimalkan
sudah dapat mengeluarkan 2. catat keseimbangan cairan untuk
dahak. - klien mengatakan batuk kemampuan membantu mengencerkan
berkurang - batuk efektif dan mengeluarkan dahak.
mengeluarkan secret -TTV : TD secret dan batuk
:120/80-140/100 NADI :60- efektif. 3. fisioteraphi dada dapat
100x/mnt SUHU : 36,5-37,5 RR : memaksimalkan
18-22 x/mnt 3. lakukan teraphi menjatuhkan secret yang
dada ada di jalan napas.

4. ajarkan batuk
efektif
Senin 02- Gangguan rasa nyaman Setelah di lakukan tindakan 1. lakukan 1. Respon klien dan keluarga
07- 2018 “nyeri” b.d penumpukan keperawatan 2x24 jam pendekatan pada lebih terbuka dan menerima
gas di lambung gangguan rasa nyaman “nyeri’ klien dan baik penjelasan dari
berkurang dengan kriteria hasil : keluarga perawat.
Klien mengatakan nyeri jelaskan tentang
berkurang. penyebab sakit 2. mengurangi rasa nyeri yang
yang di alami. di rasakan klien.
- Skala nyeri 2
2. ajarkan pada 3. mengetahui perkembangan
- klien tidak meringis TTV keluarga klien setiap harinya.
agar , memberi
TD 120/80-140/100 kompres hangat
pada daerah
NADI 60-100X/MNT perut yang sakit

SUHU: 36,5-37,5 3. berikan posisi


senyaman
mungkin.
Implementasi
dan Evaluasi
Keperawatan 10
21
Implementasi & Evaluasi
Hari/tgl PELAKSANAAN EVALUASI
Senin 02-07- 1. Melakukan terapi dada S : Tn T mengatakan batuk sudah berkurang dan dahaknya sudah
2018 pada klien dapat keluar,dan sesak napas sudah berkurang.
2. Mengajarkan batuk O : TD 30/100, SUHU 36,5, Nadi 88x/mnt, RR 20x/mnt
efektif - Terpasang infus asering 16 Tpm.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Kolaburasi dengan pemberian nebul combuvent 2.1/2 ml/ 8 jam
dan pemberian vextrim syrup 3x300 ml
Selasa 03-07- 1. Melakukan terapi dada S : Tn T mengatakan batuk sudah berkurang dahak nya sudah
2018 pada klien berkurang dan sesak mulai membaik
2. Mengajarkan batuk O : pasien tampak rileks. TD 120/70 mmhg, SUHU 36,5 x/menit,
efektif NADI 88x/mnt, RR 20x/mnt, Terpasang infus asering 16 Tpm.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Kolaburasi dengan pemberian nebul combuvent 2.1/2 ml/ 8 jam
dan pemberian vextrim syrup 3x300 ml

Rabu 04-07- 1. Melakukan terapi dada S : Tn T mengatakan tidak batuk dan sesak lagi
18 pada klien O : pasien tampak rileks. TD 120/70 mmhg, SUHU 36,5 x/menit,
2. Mengajarkan batuk NADI 88x/mnt, RR 20x/mnt, Terpasang infus asering 16 Tpm.
efektif A : Masalah teratasi
P : Observasi TTV, Kolaborasi dengan dokter
Implementasi & Evaluasi
Hari/tgl PELAKSANAAN EVALUASI
Senin 02- 1. Mengajarkan keluarga klien , memberi S : Tn T Mengatakan nyeri di daerah perut
07- 2018 kompres hangat di daerah perut yang sudah berkurang ,dan tidak merasa
sakit. kembung lagi.
2. Mengajarkan tehnik napas dalam , O : Exspresi wajah rileks,tidak meringis
untuk mengurangi nyeri perut A : Masalah teratasi sebagian
P : Kolaborasi dengan pemberian obat deuretik
Selasa 03- 1. Mengajarkan keluarga klien , memberi S : Tn T Mengatakan nyeri di daerah perut
07- 2018 kompres hangat di daerah perut yang sudah berkurang , dan tidak merasa
sakit. kembung lagi.
2. Mengajarkan tehnik napas dalam, O : Exspresi wajah rileks, tidak meringis
untuk mengurangi nyeri perut A : Masalah teratasi sebagian
P : Kolaborasi dengan pemberian obat deuretik
Rabu 04- 1. Mengajarkan keluarga klien , memberi S : Tn T Mengatakan tidak nyeri di daerah
07- 18 kompres hangat di daerah perut yang perut dan tidak merasa kembung lagi.
sakit. O : Exspresi wajah rileks, tidak meringis
2. Mengajarkan tehnik napas dalam, A : Masalah teratasi
untuk mengurangi nyeri perut P : Kolaborasi dengan dokter.
Implementasi & Evaluasi
Hari/tgl PELAKSANAAN EVALUASI
Senin 02- Menjelaskan kepada klien dan S : Tn t dan keluarga mengatakan sudah lebih mengerti tentang
07- 2018 keluarga tentang penyakit yang di penyakit yang di deritanya sekarang.
deritanya sekarang, serta O : klien dan keluarga merasa berterima kasih dengan info yang di
menjelaskan akibat dari merokok berikan.
dengan penyakitnya saat ini A : masalah teratasi sebagian
P : berikan pamplet lembar balik pada klien dan keluarga agar di
baca.
Selasa Menjelaskan kepada klien dan S : Tn t dan keluarga mengatakan sudah lebih mengerti tentang
03-07- 18 keluarga tentang penyakit yang di Penyakit yang di deritanya sekarang dan merasa paham.
deritanya sekarang, serta O : klien dan keluarga merasa berterima kasih dengan info yang di
menjelaskan akibat dari merokok berikan.
dengan penyakitnya saat ini A : masalah teratasi sebagian
P : berikan pamplet lembar balik pada klien dan keluarga agar di
baca.
Rabu 04- Menjelaskan kepada klien dan S : Tn t dan keluarga mengatakan sudah lebih mengerti tentang
07- 18 keluarga tentang penyakit yang di penyakit yang di deritanya sekarang dan paham akan penyakitnya.
deritanya sekarang, serta O : klien dan keluarga merasa berterima kasih dengan info yang di
menjelaskan akibat dari merokok berikan.
dengan penyakitnya saat ini. A : masalah teratasi
P: berikan pamflet lembar balik pada klien dan keluarga agar di baca.
Resources
Cornelis Yohni M. (2018). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (Ppok ) Pada Pasien Tn. “T” Di

Ruang Bougenvil Rumah Sakit Dr. Soedjono Magelang. Prodi D-III

Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Yogyakarta

dr. Mohammad Afien Mukti. (2017). Tinjauan Kepustakaan Radiologi

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok). PPDS Pulmonologi Dan

Kedokteran Respirasi FK UNS / Rsud Dr. Moewardi Surakarta

25
Thanks
Do you have any
questions?
26

Anda mungkin juga menyukai