Ijan Aprijana
PEMBAHASAN
• Kebanyakan pada even olahraga tidak akan terlepas dari cedera Olahraga, bisa
terjadi pada saat latihan olahraga maupun saat bertanding
• Cedera olahraga adalah segala bentuk ruda paksa akibat berolahraga baik
sebelum selama maupun sesudah berolah raga (Ikhwan, 2016).
• cedera terjadi pada sistem muskuloskeletal atau sistem lain sehingga
mempengaruhi sistem muskuloskeletal, yang terjadi pada saat latihan,
pertandingan, maupun setelah pertandingan (Junaidi, 2013)
Macam-macam Olahraga
• Cabang Olahraga permainan
• Olahraga beladiri / Combat sports
• Olahraga ketahanan / Endurance
• Cabang Olahraga perlombaan
• Olahraga rekreasi/ komunitas
Klasifikasi Cedera Olahraga
• Berdasarkan waktu terjadi
• Berdasarkan berat ringan cedera
• Cedera ringan
• Cedera berat
• Berdasarkan jaringan yang terkena:
• Jaringan lunak
• Jaringan lunak
• Berdasarkan lokasi
• Karena faktor lingkungan
Kronis dan akut
• Cedera kronis disebabkan stress/ trauma berkelanjutan dengan waktu
yang lama, seperti Golfers elbow, tennis elbow, shin splint
Jaringan Lunak
• Kulit
• Jaringan Ikat
Mayoritas cedera akut
• Tendon
• Ligamen muskuloskeletal (90%) :
• Fasia 1. Robekan otot dan
• Membran tendon (strain)
Sinovial 2. Robekan ligamen
• Jaringan non ikat (sprain)
Mu I • Otot 3. Kram otot
:
• Syaraf 4. Dislokasi sendi
• Pembuluh darah
5. Fraktur/retak
6. Robek bantal sendi
Jaringan Keras
• Tulang
Ligament Tendo
�
3
Sprain
• Kerusakan pada ligamen
Strain
• Kerusakan pada otot
Heat exhaustion
• Cedera akibat serangan panas
Faktor–faktor yang mempengaruhi
cedera Olahraga
• Internal
• Umur; kemampuan fungsi tubuh
• Jenis Kelamin: Perempuan lebih rentan terhadap cedera
• Karakter: Temperamental lebih mudah cedera
• Pengalaman: Pemula lebih rentan terkena cedera
• Postur: Kelainan postur lebih udah cedera
• Esternal
• Sarana
• Perlengkapan
• Karakteristik olahraga
• Lingkungan fisik
ISTILAH-ISTILAH YANG SERING DIGUNAKAN
DALAM PERTANDINGAN OLAHRAGA
• FIELD OF PLAY (FOP) = Lapangan pertandingan
• FIELD SIDE (FS) = Sisi lapangan pertandingan
• RUANG MEDIS
• REFERAL HOSPITAL = Rumah sakit rujukan
1. FIELD OF PLAY (FOP)
• Persiapan dan Observasi:
• Observasi : Mekanisme cedera, Biomekanika
• Kebutuhan alat: Splint, Spinal Board, Collar Dll
• Tim medis dilengkapi proteksi diri (Handschoen, Sepatu yang tidak licin).
• Pemeriksaan yang dilakukan harus cepat, Menangani Keluhan dan
menstabilkan Kondisi Vital
FIELD OF PLAY (FOP)
• Primary Survey di FOP
• Prinsip ABCDE
• penilaian AVPU (Alertness, Voice,Pain, Unresponsive)
• Alertness : Sadar, Mata Terbuka, kooperatif
• Voice : Merespons dengan suara
• Pain : Merespons dengan stimulus nyeri
• Unresponsive : Tidak sadar dan Tidak merespons dengan suara dan nyeri
• Skrining Cedera muskuloskeletal
• LOOK : Perhatikan luka, Perdarahan, Pembengkakan, Hematom, deformitas
• FEEL : Lakukan perabaan temperatur kulit , rangsang sentuhan di atas atau di bagian yang
cedera, cek denyut nadi dan Capillary Refill Time (CRT)
• MOVE : Penialian fungsi motoric dapat dilakukan dengan meminta atlet menggerakkan jari atau
ekstrimitas yang cedera.
SCREENING CEDERA
MUSKULOSKELETAL
PENILAIAN DI FOP
• Diizinkan kembali bermain, bila:
• ABC dan tanda vital baik, Fungsi motorik normal, Bebas nyeri
• Dilakukan penanganan lanjutan Ke Field Side (FS), Bila :
• Motorik Atlet Belum Normal, Nyeri, Butuh Durasi Yang lebih lama dalam
penanganan
• Rujuk ke UGD/RS, Bila :
• Terdapat perdarahan hebat. Fraktur (OPEN/CLOSED), Penurunan kesadaran
/ABC & tanda vital buruk
TRANSFER ATLET DARI LAPANGAN PERTANDINGAN KE SISILAPANGAN (FOP KE
FS)
FGP 19
Penanganan cedera Olahraga
)
compressi
• ICE on and
R elevation
• COMPRESSION
M C )
I
M • ELEVATION )
M
E � AD.AM,
Inc.
21
REST
• Mengistirahatkan bagian yang cedera
• Bertujuan:
• Mencegah agar cedera tidak bertambah parah
• Membantu proses penyembuhan agar lebih cepat
• Segera setelah cedera sebaiknya tubuh beristirahat, sedangkan bagian
yang tidak cedera boleh beraktivitas
ICE
• Diberikan SEGERA setelah timbul cedera pada bagian cedera
• Tujuannya untuk mengurangi perdarahan, nyeri
• Ulangi pengompresan 4-6 kali per ahri masing-masing selama 20
menit
• Kompres bisa dilakukan selama 3 hari
COMPRESSION
• Pada awal cedera, digunakan untuk membantu aplikasi es
• Mengurangi pembengkakan
• Tidak boleh terlalu ketat atau longgar
Elevation
• Meninggikan bagian yang cedera yang akan membantu menurunkan
tekanan hidrostatik kapiler sehingga mengurangi pembengkakan
• Membantu aliran darah vena kembali ke jantung
CEDERA JARINGAN KERAS
• GEJALA
1. Nyeri yang hebat
2. Tidak dapat menggerakkan bagian tubuh yang cedera
3. Terlihat perubahan bentuk bagian tubuh yang cedera
4. Bengkak (+)
Rujuk ke RS
KRAM OTOT
• Kontraksi terus-menerus dari otot
• Ketidakseimbangan elektrolit
• Kurang pemanasan atau pendinginan
• Gangguan sirkulasi
• Abnormalitas kontraksi-relaksasi pada serabut otot
• Hindari Kompres Es!!
• Sebaiknya tidak menyemprotkan chlor ethyl
• Regangkan otot sampai kejangnya hilang
• Rehidrasi cairan
CEDERA AKIBAT LINGKUNGAN
PANAS
FAKTOR RISIKO
Pengobatan
Dura si &
Suplemen
intensitas latihan KELELAHAN
Tidur
Kondisi
Faktor individual Masalah
lingkunga
kesehatan
n terakhir
Kebugaran
Aklimatisasi Status hidrasi
jantung-paru
2
FAKTOR RISIKO (2)
3
CABANG OR BERISIKO TINGGI
CEDERA PANAS
Balap
Atletik Kano/ Laya
Seped
a Kayak r
5
SPEKTRUM CEDERA PANAS
Rehidrasi oral porsi terbagi (misalnya 500 mL Pindahkan pasien ke lokasi yang lebih sejuk
tiap 20-30 menit) Baringkan pasien dengan posisi kaki yang
lebih tinggi daripada kepala
Makanan yang asin atau minuman mengandung
natrium Rehidrasi oral
Evaluasi : tanda vital
10
DEHIDRASI PADA CABOR
WEIGHT SENSITIVE
• Cabor Weight-Sensitive:
1. CabOr berdasarkan BB: Angkat besi, olahraga bela diri, dayung, balap kuda (jockey)
2. Gravitational Sports : lari, lompat, sepeda, ski, skating
3. CabOr terkait estetika: gymnastic, loncat indah, renang indah
• Praktek “Rapid Weight Loss (RWL)” atau penurunan berat badan dengan cepat
(5% BB kurang dari 1 minggu)
• Prevalensi RWL*:
– Bela diri (Brazilian judo, jujitsu, karate, taekwondo) : 56.8%-70.8%
– Brazilian Olympic boxing team : 100%
*Franchini et al. Journal of the International Society of Sports
Nutrition. 2012
15
CABANG OLAHRAGA
BELADIRI/COMBAT SPORT
Tinju Pencak Sambo
Silat Kurash
Tae Kwon Do Grapling
Karate Yong Mo Do
Muaythai Silat Bebas
Kick Boxing Pencak dor
Mix Martial Art Tarung Drajat
Judo Kempo
Gulat
Wushu
Ju Jit Su FGP 35
COMBAT SPORTS
• Dokter Pertandingan
• Penanggung jawab medis
• Menguasai peraturan medis pertandingan, Memiliki sertifikat dokter pertandingan. ACLS, ATLS.
• Melakukan pemeriksaan Atlet yang akan bertanding, menentukan fit atau tidak
• Melakukan pengecekan kesiapan tim medis, ambulan dan sopirnya, tandu, tabung oksigen, collar
neck, alat-alat medis dan obat-obatan
• Mengawasi secara medis saat pertandingan dan sesudah pertandingan
• Tim Kesehatan
• Menyiapkan alkes dan obat2an (Cairan Infus, Antiseptik, Adrenalin, alat jahit luka, Glove, Defibrilator, Oksigen, Kanul,
Strecherscoope, Collar Neck, ambu bag, AED, Antibiotik, Analgesik, peralatan P3K dll)
• Ambulan (2 unit) dan petugasnya harus berada dekat dengan tim medis dan arena pertandingan.
• Sopir ambulans harus standby dan alat komunikasi aktif
• Mempersiapkan RS Rujukan (jaraknya 10-15 menit dari tempat pertandingan)
FGP 36
CEDERA YANG BISA TERJADI
PADA COMBAT SPORT
• Epistaxis
• Patah gigi
• Cedera daerah mata
• Cedera daerah telinga
• Fraktur
• Cedera leher
• Cedera kepala
EPISTAXSIS
• Pemeriksaan diatas ring
• apakah ada deformitas
• Perdarahan profus apakah tidak
• Bila perdarahan tidak berhenti pertandingan dihentikan
• Transfer ke ruang medical room
• Tekan selama 10 menit
• vasoconstrictor
PERDARAHAN DI ATAS MATA
• Pemeriksaan diatas ring
• Perdarahan profus apakah tidak
• Perdarahan dicek apakah bisa dihentikan atau tidak
• Bila perdarahan tidak berhenti pertandingan dihentikan
• Transfer ke ruang medical room
• Tekan selama 10 menit
• Hechting
• vasoconstrictor
CEDERA LEHER
• Harus diasumsikan bila terjadi penurunan kesadaran
• Immobilisasi yang benar
• transfer
KESIMPULAN
• Penanganan cedera Olahraga di lapangan harus dilakukan dengan
benar agar tidak terjadi kecacatan atau kematian
• Komunikasi sangat penting
• Persiapan dan kesiapan petugas sangan diperlukan
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT