PALPITATION
Ferina Yuliarta 1915021
Stable Angina
Angina Pectoris STEMI
Unstable Angina
Non-STEMI
OTHER CARDIOPULMONARY CAUSES
Penyakit Perikardial dan Miokardial Lainnya
1. Perikarditis
Peradangan pada perikardium karena infeksi atau non infeksi dapat menyebabkan nyeri
dada yang akut ataupun kronis.
Nyeri pada pericarditis diperkirakan timbul terutama dari peradangan pleura.
Tipe nyeri pada pericarditis adalah nyeri pleuritik yang dapat diperburuk oleh
pernapasan, batuk, atau perubahan posisi.
Nyeri pada pleural pericarditis dapat menjalar ke bahu dan leher.
Keterlibatan permukaan pleura diafragma lateral dapat menyebabkan nyeri perut
bagian atas.
Penyakit Perikardial dan Miokardial Lainnya
2. Takotsubo Cardiomyopathy
Gejalanya sering dimulai secara tiba-tiba dengan nyeri dada dan sesak nafas.
Merupakan jenis kardiomiopati yang paling mudah dikenali → dipicu oleh faktor
emosi atau stres fisik.
Dapat menyerupai MI akut → elevasi ST dan peningkatan biomarker kerusakan
jantung.
Chest discomfort bisa berasal dari cedera inflamasi pada miokardium atau akibat
peningkatan stres dinding yang parah terkait dengan kinerja ventrikel yang buruk.
3. Miokarditis
Gejalanya sangat bervariasi.
Nyeri dada berasal dari peradangan miokardium atau karena peningkatan stressor
pada dinding terkait dengan kinerja ventrikel yang buruk.
Diseases Of The Aorta
● Diseksi Aorta : melibatkan robekan pada tunika intima aorta, yang
menyebabkan terpisahnya tunika media dan terbentuk lumen ”palsu”.
● Penetrating ulcer : ulserasi plak ateromatosa aorta yang meluas melalui
intima dan ke dalam media aorta potensi terjadinya diseksi intramedial
atau pecah ke dalam adventitia.
● Hematoma intramural : hematoma dinding aorta tanpa flap intimal yang
dapat dibuktikan, tidak tampak robekan intimal tampak jelas secara
radiologis, dan tidak ada lumen palsu.
Manifestasi Klinis
Proximal nyeri dada anterior tengah
Distal nyeri di punggung
Ditemukan 3 kasus per 100.000 populasi pertahun.
Komplikasi
(1) gangguan ostia aorta dari arteri koroner, yang mengakibatkan infark
miokard.
(2) gangguan katup aorta, menyebabkan insufisiensi aorta akut.
(3) pecahnya hematoma ke dalam ruang perikardial, menyebabkan
tamponade perikardial.
Aneurisma aorta, Aortitis Jarang bergejala
Pulmonary Conditions
1. Emboli Paru
2. Pneumothorax
• Pneumotoraks spontan primer
pecahnya bleb spontan menyebabkan dispnea ringan (FR: pria, merokok,
riwayat keluarga, dan sindrom Marfan)
Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba
• Pneumotoraks spontan sekunder
terdapat kelainan paru yang mendasarinya (PPOK, asma, atau cystic fibrosis)
menyebabkan gejala yang lebih parah
• Tension pneumothorax
keadaan emergency akibat terjebaknya udara intratoraks, dapat menyebabkan
gangguan hemodinamik
Other Pulmonary Parenchymal, Pleural, or
Vascular Disease
Gastrointestinal
GERD → refluks asam lambung menyebabkan burning discomfort.
Nyeri pada spasme esofagus
o Intense, squeezing, retrosternal
o Seperti angina, dapat dikurangi dengan nitrogliserin atau dihidropiridin calcium
channel antagonist.
Mallory-Weiss Tear dan ruptur esofagus
Ulkus peptikum → nyeri di epigastrium tapi bisa menjalar ke dada
Kelainan hepatobilier (cholecystitis dan kolik bilier) → nyeri RUQ tapi dapat dirasakan
pada epigastrium dan menjalar ke pungung dan dada bawah
Pankreatitis → menjalar ke punggung
NON-CARDIOPULMONARY CAUSES
Perikarditis
CHEST RADIOGRAPHY
● Dilakukan secara rutin bila pasien datang dengan chest discomfort akut dan
secara selektif ketika pasien rawat jalan mengalami nyeri subakut atau kronis.
● Berguna untuk mengidentifikasi proses paru, seperti pneumonia atau
pneumotoraks.
● Temuan spesifik lainnya :
○ Pelebaran mediastinum pada beberapa pasien dengan aorta diseksi.
○ Hampton’s hump atau Westermark’s sign pada pasien dengan emboli paru.
○ Kalsifikasi perikardial pada perikarditis kronis.
o Hampton’s hump or Westermark’s sign o Diseksi Aorta
emboli paru
Emboli Paru Pneumonia
Pneumothoraks
CARDIAC BIOMARKERS
a) CK-MB (creatine kinase MB)
Acute coronary syndrome
b) Troponin
Acute coronary syndrome (diulang 3-6 jam, (+) >99th percentile)
c) D-dimer test
Mencari penyebab emboli paru (DVT, deep vein thrombosis)
d) BNP (B-type natriuretic peptide)
pasien Riwayat HF / prognosis ACS dengan emboli paru
Alat bantu evaluasi yang
digunakan bersamaan
dengan pengukuran serial
troponin jantung untuk
evaluasi nyeri dada akut.
PROVOCATIVE TESTING FOR
ISCHEMIA
Exercixe electrocardiography (“stress testing”) digunakan untuk
penyelesaian stratifikasi risiko pasien yang telah menjalani evaluasi awal yang
belum terungkap penyebab spesifik dari chest discomfort dan telah
mengidentifikasinya sebagai risiko ACS rendah atau menengah selektif
Pengujian latihan dini aman pada pasien tanpa temuan berisiko tinggi setelah 8-
12 jam observasi dan dapat membantu menyempurnakan penilaian prognostik.
Exercise electrocardiography Myocardial perfusion imaging
(“stress testing”)
pemeriksaan pada organ jantung yang berfungsi
untuk mendeteksi aliran darah pada otot – otot jantung.
ECHOCARDIOGRAPHY
Onset Pola
• premature regular
atrial supraventricular atrial fibrillation
• ventricular and ventricular
contractions tachycardias
Etiologi
Kardiovaskula
Obat-Obatan Psikiatri Lain-lain
r
Tembakau
premature kontraksi,
atrium dan ventrikel Serangan panik Tirotoksikosis
Kafein
Aminofilin Pheochromocytom
Somatisasi
Gangguan
supraventrikular
kecemasan a
Atropin
Aritmia
Mastocytosis
Tiroksin sistemik
Aorta insufisiensi Somatisasi
Kokakin
Myxoma atrium Kontraksi otot
Amfetamin rangka spontan
Miokarditis dari dinding dada
Emboli paru
Approach To The Patient
● Singkirkan kecurigaan Aritmia yang mengancam
● Mendeteksi aritmia :
resting electrocardiogram
Exercise
electrocardiography
Terapi
● Benign atrial / ventricular premature contractions → beta-blocker
therapy.
● Alkohol, tembakau, atau obat-obat terlarang → perlu diterapi untuk
menghentikan penggunaannya.
● Farmakologi → cari obat alternatif pengganti.
● Palpitasi akibat Psikiatrik → terapi kognitif atau farmakoterapi.