Anda di halaman 1dari 67

ENTERAL AND

PARENTERAL
NUTRITION
EVAN SOETRISNO 1815105
PRECEPTOR: Dr. Rokihyati, Sp.PD
TIGA JENIS SPECIALIZED NUTRITIONAL
SUPPORT (SNS)

1. Optimized voluntary nutritional support


2. Enteral Nutrition (EN)
3. Parenteral Nutrition (PN)
SNS Enteral SNS Parenteral
Cara pemberian pemberian nutrisi/makanan Pemberian nutrisi secara infus langsung
formula cair melalui tube/selang campuran asam amino kristal, dekstrosa,
ditempatkan ke dalam usus. emulsi trigliserida, dan mikronutrien ke
dalam aliran darah melalui vena sentral
kateter atau (jarang pada orang dewasa)
melalui vena perifer.

(+) simple, lebih mudah, relative menyediakan substrat yang lengkap


lebih aman, biaya lebih rendah, dengan mudah dan segera
memelihara saluran pencernaan,
kecepatan konstan
(-) membutuhkan waktu yang cukup kebutuhan untuk memasukkan volume
lama untuk memenuhi kebutuhan cairan yang relatif besar 🡪 risiko
nutrisi overfeeding toksik
Penatalaksanaan gangguan nutrisi di rumah sakit mengikuti 3 langkah-
langkah:

Pemilihian
Skrining
Keparahan SNS,
dan
malnutrisi komponen,
diagnosis
detil
FISIOLOGI GIZI

❖ Energi
Total pengeluaran energi (TEE) terdiri dari
- Energi istirahat (REE, ~24 kcal/kg normal adult body weight/day)
- Energi aktivitas (~12 kcal/kg in healthy sedentary individuals)
- Thermic effect of food (10% of TEE).
TEE orang dewasa yang sehat adalah ~30-35 kcal/kg.
TEE dapat mengidentifikasi jumlah energi yang harus dikonsumsi dan
metabolisme untuk menjaga penyimpanan lemak tubuh (dan
protein).
Total energy expenditure (TEE)

(Rest energi expenditure (REE)


Protein dan asam amino
• Dosis harian intake protein orang dewasa (RDA) = 0,8 g/kg BB normal.
• Penyakit (atau penanganannya) akan meningkatkan kebutuhan protein
Interaksi protein energi
■ Defisiensi energi → meningkatkan kehilangan as.amino dari otot →
kebutuhan diet protein meningkat
Lemak dan karbohidrat
■ Karbohidrat 55% dari total kalori. Otak memerlukan glukosa 100g/hari,
organ lain 50g/hari
■ Lemak 34% dari total kalori
Micronutrients
❖Vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan vitamin C) dan vitamin
yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K)
❖8 mineral (kalsium, fosfat, kalium, natrium, klorida, magnesium,
zinc, dan zat besi)
Kebutuhan Cairan
• Orang dewasa normal -> ~ 30 mL cairan / kg berat
badan
• Cairan keluar lewat:
• Feses: 100ml/hari
• 500-1000ml/hari lewat evaporasi / ekshalasi
• >= 1000ml/hari lewat urin
• Bila demam cairan akan hilang kurang lebih 200ml/hari per
kenaikan C
Malnutrisi Energi-
Protein dan
Variasinya
Terminologi
Protein-energi malnutrition/Kekurangan Energi Protein
(PEM/KEP) → Penyakit yang disebabkan oleh konsumsi energi
dan protein yang inadekuat (starvation) dan berkepanjangan
sehingga terjadi penurunan BCM (body cell mass) dan body fat.

Kelaparan → adaptasi → regulasi hormon dan sistem syaraf →


pengeluaran energi dan katabolisme protein dikurangi pada
metabolisme seluler → letargi, hipotermi, atrofi otot (termasuk otot
jantung dan otot-otot pernapasan), penipisan kulit, dan gangguan
fungsional lainnya.

Ciri diagnostik kardinal PEM :


- Atrofi otot generalisata dan penipisan jaringan adiposa
subkutan
Starvation-Related Chronic Disease- Related Acute Disease-
Malnutrition Malnutrition Cachexia Related
(Uncomplicated PEM) Malnutrition
Inflammation No inflammation Mild & Moderate Significant
Present inflammation inflammation
Sign & Generalized muscle Muscle atrophy >>, Extremely rapid
Symptoms atrophy, diminished sc weakness, fatigue, ↓ and severe muscle
tissue, weight loss, unwell, voluntary activity atrophy, increase
lack of energy, frail, REE
hypothermia
Example Pure chronic starvation: Chronic disease: cancer, Sepsis, trauma,
anorexia nervosa, depresi, liver failure, AIDS, major surgery
nausea, pain, dysphagia, autoimmune disease, renal
badly unappealing food, failure, pulmonary disease
thrush → defisit in > out
Diagnosis Nutrisi
P. Fisik Antopometrik
Riwayat nutrisi
Tidak spesifik pada Untuk lihat cadangan lemak
Dapat melihat dasar penyebab
semua orang. dan otot. Yang digunakan:
penyakit. Misalnya: intake
inadekuat, absorbs jelek, Rambut mudah BB, TB, lipat kulit tricep
penurunan utilisasi, rontok, luka <3mm menandakan
peningkatkan kehilangan operasi yang sulit penurunan lemak, lingkar
nutrisi
sembuh otot lengan tengah (MAMC)
BMI

● PEM → BMI <16/17


namun BMI >17 tidak
menyingkirkan PEM

Visual BMI
● Periksa arsitektur muskular →
untuk ukur & komunikasikan
tingkat keparahan PEM, ukur
dry body weight (tinggi2 x
BMI)
DUKUNGAN
NUTRISI
KHUSUS
DUKUNGAN NUTRISI KHUSUS

Optimized Voluntary Nutritional Support


Keuntungan: Melibatkan pasien, mendorong mobilisasi dan rekondisi, konsisten dengan
tujuan pengobatan yang berpusat pada pasien, dan bebas risiko.
Kerugian: Memakan waktu dan tenaga kerja yang intensif, menuntut minat dan
perhatian pada kebutuhan spesifik pasien secara individu.

Enteral Nutrition (EN)


Pemberian nutrisi melalui selang makanan.
Digunakan jika Optimized Voluntary Nutritional Support tidak memungkinkan/gagal.
Keuntungan: Sederhana, aman, murah, dan dapat mempertahankan fungsi digestive,
absorptive, dan immunologic barrier pada saluran pencernaan.
Syarat: GIT harus cukup fungsional dan dapat diakses.
DUKUNGAN NUTRISI KHUSUS

PARENTERAL NUTRITION
Digunakan bila ada gangguan GIT
Kelemahan: Kompleks, butuh
keahlian yg cukup baik, mahal
https://www.bapen.org.uk/pdfs/enteral-nutrition/access-routes-tube-types.pdf
APPROACH TO THE PATIENT

Indikasi, Seleksi, dan Penyediaan Dukungan Nutrisi Khusus


Keputusan untuk menyediakan atau menahan EN atau PN
berdasarkan:
(1) Konsumsi nutrisi kemungkinan akan terus tidak memadai
selama beberapa hari.
(2) Adanya atrofi otot yang penting (karena sebab apa pun) atau
penipisan lemak.
(3) Kebutuhan nutrisi pasien ↑.
(4) Dapat ↑ kualitas hidup pasien.
TERAPI EN

Indikasi
● Tidak dapat makan makanan yang cukup dalam waktu yang
lama.
● Saluran pencernaannya fungsional dan dapat diakses.
● Optimized voluntary nutrition support tidak mungkin/tidak
adekuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
● Untuk pengaturan gangguan kesadaran, disfagia parah,
disfungsi/obstruksi saluran pencernaan bagian atas yang
parah, persyaratan untuk ventilasi mekanik, dan penyakit
kritis pada umumnya.
Kontraindikasi
• Iskemia usus
• obstruksi mekanik
• Peritonitis
• perdarahan gastrointestinal

Bukan merupakan kontraindikasi absolut:


• Koagulopati berat
• Varises esofagus
• Tidak ada refleks muntah
• Hipotensi
• Ileus
• Pankreatitis
• Diare
• Mual
• Muntah
INISIASI, KEMAJUAN, DAN PEMANTAUAN

• Feeding tube insertion dan pemberian EN perlu voluntary informed consent.


• Fungsi gastrointestinal adekuat.

Kepala tempat tidur dinaikkan 30 °

Tempatkan selang makanan yang sesuai.

Informed consent
Komplikasi

● Aspirasi
● Diare
● Gastrointestinal Intolerance
● Kelainan Volume Cairan, Elektrolit, dan Glukosa Darah.
● Kegagalan untuk Mencapai Tujuan Gizi
EN di Unit Perawatan Intensif
● Sebagian besar pasien sakit kritis tidak dapat makan apa pun.
● 2 tujuan EN di unit perawatan intensif :
- Memenuhi kebutuhan makronutrien pasien (terutama kebutuhan
protein)
- Memasukkan nutrisi ke dalam usus.

EN dimulai sesegera mungkin setelah pasien yang sakit kritis telah


diresusitasi cairan dan distabilkan.
DUKUNGAN NUTRISI KHUSUS

HOME ENTERAL NUTRITION


Indikasi Home EN (ESPEN): Pasien dengan risiko malnutrisi karena tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi dari intake diet normal dengan fungsi GIT yang normal
dan dapat menerima terapi diluar.
Nutrisi inadekuat: Tidak makan selama 1 minggu / intake <60% dari rekomendasi
nutrisi
Siapa saja yang butuh HEN ? Pasien gangguan neuro, cedera kepala, kanker, sindrom
malabsorbsi) yang sudah pulang dari RS
KI ? Gangguan fungsi usus, obstruksi GI, perdarahan GI, kanker stadium akhir
Metode: Tube feeding (4-6 minggu), PEJ/PLAG ( jangka panjang)
Tube harus selalu dibersihkan dan evaluasi bila ada komplikasi
DUKUNGAN NUTRISI KHUSUS

HOME ENTERAL NUTRITION


Kapan HEN dihentikan?
– Intake oral dapat dilakukan
– Komplikasi berat (diareberat, pneumonia aspirasi)
– Pemindahan pasien ke ruang inap jangka panjang
– Short bowel syndrome
Parenteral Nutrition (PN)

⮚ Dilakukan bila pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan


nutrisinya lewat oral ataupun enteral.
⮚ Cara-Cara: CVC, PICC, TCC, Femoral, Trans-hepatic, Cephalic
venous access
⮚ Masalah yang sering timbul: infeksi, tersumbat, dan pecah
⮚ Teknik: Infusion
⮚ Limitasi: Osmolalitas rendah dan volume ( cairan dengan asam
amino > 3% ->290 Osm ) Dapat diberi heparin 1000 U/L dan
lemak untuk meningkatkan osmolalitasnya
PN Terapi

● SNS invasif diindikasikan dan EN tidak memungkinkan atau


tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
● Risiko PN:
• Cedera traumatis
• Alergi terhadap beberapa komponen
• Infeksi
• Kelainan keseimbangan asam-basa efek samping dari volume
cairan intravena yang besar.
Inısıası, Progresı, Pemantauan, Dan Penghentıan
GLUKOS ASAM AMINO LEMA
A g/hari untuk
Dosis awal < 200
K
Dosis penuh
menghindari hiperglikemia/ sindrom Emulsi lemak
kebutuhan dapat
refeed. Dapat ditambahkan insulin. ditambahkan setelah
Ukur GDS taip 6 jam diberikan sejak hari
minggu pertama.
pertama.
konsentrasi glukosa serum harus
dipertahankan rata-rata <140 mg / dL
dan> 80 mg / dL TRIGLISERID
A
Laju infus lipid biasanya <50 g (500 kkal)/hari pada
penyakit kritis.
Penghentian

● PN dapat dihentikan apabila pasien dapat mentolerir 1/2 hingga


2/3 dari kebutuhan makanan dengan rute enteral dan tidak ada
penghalang mekanis atau lainnya untuk peningkatan asupan lebih
lanjut.
● Transisi ke nutrisi oral lambat bagi banyak pasien dengan CDM.
Penghentian PN yang terlalu dini dapat menunda perkembangan
pasien menjadi full voluntary food consumption dengan memicu
kecemasan dan menciptakan kembali kondisi kelaparan.
PN Dalam Unıt Perawatan Intensıf

● Jika tujuan gizi pasien menggunakan EN belum tercapai setelah


7-10 hari, PN yang kaya asam amino direkomendasikan, terutama
ketika pasien tetap katabolik protein.
● PN yang banyak mengandung asam amino (substrat protein 85-
140 g / hari untuk 70 kg pasien) dan hipokalori (1200-1.400
kkal / hari) membatasi risiko dan tingkat keparahan hiperglikemia
dan volume berlebih.
Kelemahan, Efek Samping, dan Komplikasi

• Infeksi
• Tube rusak
• Tube tersumbat
Home Parenteral Nutrtition (HPN)
• Kriteria: Pilihan utama pada pasien dengan CIF ( penurunan fungsi GIT yang
kronis )
– Penyebab CIF: Penyakit benign ( crohn’s disease, iskmeia mesenterika, komplikasi
operasi, pseudo-obstruksi kronis dari usus, enteritis radiasi)
• Diberikan juga untuk mencegah kematian pada malnutrisi di kanker stadium
akhir.
• Dilakukan juga pada orang-orang yang tidak mampu/ tidak mau memenuhi
kebutuhan nutrisi lewat oral/EN : Disfagia, kanker, memiliki CVAD
• HPN yang aman : Inform consent, fungsi metabolic stabil, mengerti prosedur,
• CVAD yang dipilih: Vena jugularis/subsclavian, PICC boleh bila < 6 bulan
• CVAD dilengkapi dengan infusion pump
• CVAD harus selalu dibersihkan
• Tube perlju diganti setiap 24 jam
• Monitoring: BB, hidrasi, keseimbangan cairan dan elektrolit, energy, biokimia,
fungsi ginjal, hepar
CONTOH KASUS
OPTIMIZED
VOLUNTARY
NUTRITIONAL
SUPPORT
1. DBD
Ny. B, 25 tahun, karyawan
KU : Demam sejak 4 hari yang lalu, langsung mendadak tinggi, dan terus-menerus OPTIMIZED VOLUNTARY NS
sepanjang hari, hari ini demam dirasakan turun oleh pasien ● Mual (-), Muntah (-), Sulit makan
KP : Nyeri kepala → di semua bagian kepala ; Nyeri belakang bola mata; pegal-pegal; (-), Diare (-)
dirasakan gusi berdarah saat bangun pagi hari, lemah badan (+) ● BB tidak ada perubahan
Mimisan (-), bercak-bercak merah di kulit (-), BAB berdarah (-), Muntah darah (-) ● BMI normal
Mual (-) muntah (-), sulit makan (-), diare (-), Aktivitas terganggu (tidak masuk kerja) ● Asupan cukup, tidak ada
RPD : DM (-), HT (-), Penyakit jantung (-) perubahan
RPK : Keluhan tidak ada keluhan serupa
RPL : Tetangga di rawat di RS baru-baru ini karena DBD - OVNS masih memungkinkan
- Fungsi GIT adekuat dan dapat
BB awal : 70 kg, BB sekarang : 70 kg dinilai
TB : 178 BMI : 22,1
Masih makan, konsistensi biasa saja → Asupan cukup, tidak ada perubahan
2. HEPATITIS A
Remaja laki2 M, 19 tahun, Pelajar OPTIMIZED VOLUNTARY NS
● Mual (+), Muntah (+), Sulit
KU : demam sejak 5 hari SMRS, naik turun, diukur terakhir 38 C.
makan (+), Diare (+)
KP : Badan terasa lesu, nafsu makan turun, mual (+), muntah (+) hari ini ● Terjadi perubahan BB
baru 1x, bisa makan, nyeri ulu hati (+), diare (+) 4x hari ini, , kembung (+), ● BMI normal
BAK warna seperti teh ● Asupan menurun
RO : panadol → tidak ada perubahan daripada saat sehat
namun tetap bisa makan
RPD :gastritis (-) ● Makan sukanya lembut
RPK :- dan tawar
RPL : teman 1 kos, ada 8 orang yang menderita sakit kuning → makan di - OVNS masih
warteg “X”, sebelah kampus memungkinkan
- Fungsi GIT adekuat dan
R Kebiasaan : rokok (+), alkohol (-)
dapat dinilai

BB biasanya : 58 kg, BB sekarang : 56 kg TB: 165 BMI : 20,5


Makan, konsistensi lembut dan tawar kalau tidak mual bertambah
3. DM + HT OPTIMIZED VOLUNTARY NS
● Mual (-), Muntah (-), Sulit
makan (-), Diare (-)
Ny B, 54 tahun, Menikah, Menopause, IRT ● Terjadi perubahan BB
KU : Kebas sejak 2 bulan lalu yang menetap di kaki kanan dan tangan kanan ● BMI normal
Keluhan muncul tiba-tiba saat bangun tidur 2 bulan lalu, membaik bila ● Asupan meningkat

diurut
- OVNS masih memungkinkan
KP : badan lemas, sering haus, sering BAK (>10x/hari), sering ngemil namun - Fungsi GIT adekuat dan
malah turun BB (celana longgar), pandangan kabur dapat dinilai
BB awal : 75 kg, BB skrg :62 kg TB: 168 cm BMI = 21,9
RAlergi : (-)
RO : pernah minum captopril, lupa dosis, konsumsi selama 2 tahun lalu stop
RKeb: rokok (+), alkohol (+)
RK : ayah kencing manis, ibu darah tinggi
Makan, nasi 2 centong, suka yang asin dan manis
4. Gagal jantung OPTIMIZED VOLUNTARY NS
● Mual (-), Muntah (-), Sulit
makan (+), Diare (-)
Tn. B, 64 tahun, Menikah, Buruh ● Terjadi perubahan BB
KU : sesak yang semakin memberat sejak 2 hari SMRS. Sesak yang mulai ● BMI normal
dirasakan pasien sejak 8 bulan sebelum masuk RS. Sesak semakin
- OVNS masih memungkinkan
memberat terutama setelah beraktivitas seperti naik tangga dan berjalan
- Fungsi GIT adekuat dan
jauh. Sesak dirasakan sangat berat 2 hari terakhir. Sesak memberat dengan dapat dinilai
aktivitas ringan seperti ke kamar mandi dan seringkali terbangun malam
hari karena sesak, sesak tidak membaik dengan istirahat. Kaki pasoen juga
bengkak sejak 1 minggu ini.Selama sakit jadi malas makan karena sesak
RPD: Hipertensi sejak 5 tahun , tidak rutin minum obat
BB awal : 70 kg, BB skrg :65 kg TB: 170 cm BMI = 21,9
RAlergi : (-)
RO : pernah minum captopril, lupa dosis, konsumsi selama 3 tahun lalu stop
RKeb: rokok (+), alkohol (+)
RK : ayah kencing manis, ibu darah tinggi

Makan, nasi 2 centong, suka yang asin dan manis, suka minum kopi
ENTERAL
NUTRITION
5. DEMENSIA ALZHEIMER
ENTERAL NUTRITION (NGT)
Seorang pria, 66 tahun, tidak bekerja, datang dengan ● Mual (-), Muntah (-), Sulit makan
anaknya (+), Diare (-)
● Terjadi perubahan BB
KU: sering lupa sejak 6 bulan lalu, awalnya lupa nama
● BMI UW
kemudian lupa dengan orang-orang yang dikenalnya. Pasien ● Tidak mau makan
sering berjalan kaki keluar rumah, namun lupa jalan pulang ● Lupa makan
sehingga diantar pulang ke rumah. Tidak ingat waktu dan
- OVNS tidak memungkinkan
tidak ingat tempat. (pasien tidak mau makan)
KP : Mudah tersinggung dan sering marah - Fungsi GIT adekuat dan dapat
RPD RPK RPL :- dinilai

BB : 44 kg TB:160 cm BMI:17.18
Mual (-) muntah (-), sulit makan (+), diare (-)
Asupan sangat tidak cukup → tidak mau makan
6. STROKE
Tn. G, 54 tahun, pekerja warung, dibawa istri ENTERAL NUTRITION (NGT)
KU : pasien tidak sadar, lemah setengah badan bag. kanan - OVNS tidak memungkinkan
- Fungsi GIT adekuat dan dapat
secara mendadak sejak 4 jam yang lalu SMRS. Keluhan disertai
dinilai
sakit kepala sejak sebelum terjadi kelemahan ; muntah (+) - Altered mental status
RPS : Nyeri kepala terjadi seperti ditusuk, berdenyut sebelum - Critically ill patient
lemah badan. Pasien ditemukan dalam keadaan terduduk di
lantai.
RPD : HT → obat dari puskesmas jarang di minum, DM (-)
RKel: Ayah Ibu HT (+)
R kebiasaan : rokok (+), alkohol (-), olahraga tidak pernah, pola
makan tidak teratur
BB: 58 kg TB: 165 kg → BMI : 21,32

S
7. COVID 19
Ny. W, 35 tahun, karyawan, dibawa oleh keluarganya ENTERAL NUTRITION
(NGT)
KU : Hilang kesadaran sejak 1 jam yang lalu, Kemarin sesak napas
- OVNS tidak
Sesak dirasakan saat istirahat maupun beraktivitas (terus-menerus), Tidak memungkinkan
ada posisi yang memperingan sesak. - Fungsi GIT adekuat
KP : Batuk (+) dari 3 hari yang lalu dahak (-) ; Demam (+) → 38,5C dan dapat dinilai
- Altered mental
RO : Paracetamol → tidak membaik
status
RPD : DM (+) obat teratur - Perlu ventilator
R Kebiasaan : Rokok (+) , Alkohol (-), Higiene baik mekanik
R. Lingkungan : - - Critically ill patient
R. Keluarga :
Habis mengunjungi keluarga karena Hari Raya. Dirumah keluarga ke 1 : pakai
masker, keluarga ke 2: pakai masker, keluarga ke 3: lepas masker ; Kemarin
sore dikabarkan anggota keluarga ke 3 punya gejala serupa & dikabarkan
kena COVID-19
8. KANKER ESOFAGUS
Tn. C, 55 tahun, karyawati ENTERAL NUTRITION (Gastrostomy)
- OVNS tidak memungkinkan
KU : sulit menelan sejak 1 bulan SMRS → makin lama makin - Fungsi GIT adekuat dan dapat
berat (awalnya bisa telan nasi yang lunak → bubur → bubur dinilai
cair & air) ; keluhan bertambah bila makan makanan padat - Dysphagia
- Obstruksi upper GIT
sehingga keluar lagi (muntah (+))
KP : rasa tidak enak pada dada tengah, sulit makan (+), BB
turun, Sering demam hilang timbul, muntah darah (-), BAB
berdarah (-)

BB: 42 kg TB : 162 cm BMI : 16 (underweight)


Asupan rendah
● Tn A usia 65 tahun
● Keluhan utama mual dan muntah
9. GAGAL GINJAL
● RPS: Mual muntah dialami sejak 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Mual dan muntah dialami
setiap makan tanpa adanya darah pada muntah, muntah kira” 10x/hari.  Nyeri pinggang kanan juga
dialami pasien sejak satu tahun terakhir. Keluhan ini lebih memberat dalam kurun waku satu minggu
terakhir. Nyeri bersifat hilang timbul, dan kelu- han nyeri makin lama makin sering dirasakan.Pasien
juga mengeluhkan sering lemas sejak 1 tahun ini. Pasien juga mengeluhkan buang air kecil sedikit-
sedikit dialami sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Frekuensi buang air kecil (BAK) 3-4
kali sehari dengan volume 100-200 cc setiap kali BAK
● RPD: Darah tinggi sejak 5 tahun lalu, jarang minum obat. DM sejak 5 tahun yang lalu
● PF: TD: 150/90 , suhu 36,8; Nadi 90x/,mt; pernafasan 20x/mnt ENTERAL NUTRITION (Gastrostomy)
Status gizi: BMI 30,11 - OVNS tidak memungkinkan
- Fungsi GIT adekuat dan dapat
Kongjungtiva anemis +/+ dinilai
Pitting Edem pretibial +/+ - Vomitus berat
Pemeriksaan lab: Hb: 7,9 ht: 32% ureum 103mg/dl kreatinin 9,7 mg/dl Na 130mmol; Kalium 3,4; klorida
96; AGD (pH 7,3; PCO2 19; HCO3 11; PO2 193; base excess -14,5); LFG 50 ml/min/1.73m2
USG: Terdapat bendungan di pelvocalyces kanan dan batu sebesar 2cm x 1,5cm
PARENTERAL
NUTRITION
10. ILEUS OBSTRUKTIF EC CA COLON
Ny. W, 55 tahun, Ibu rumah tangga
KU : Tidak bisa BAB sejak 7 hari yang lalu PARENTERAL NUTRITION
- OVNS dan EN tidak
KP : Tidak bisa kentut, dan sejak 4 hari yang lalu perut terasa
memungkinkan
sangat kembung dan makin membesar, mual (+), muntah - Fungsi GIT inadekuat
(+), sebah (+), BAB (-), BAK normal, flatus (-), penurunan BB - Obstruksi mekanik
(Kontraindikasi EN)
(+)
RPD : Operasi (-), HT (-), DM (-), Demam (+), BAB kecil-kecil
seperti kotoran kambing (+) disertai darah tanpa lendir sejak
3 tahun yang lalu
RPK : Ibu pasien Ca rectum
R. kebiasaan : Rokok (+) kadang-kadang, Alkohol (-), Jarang
makan sayur dan buah, suka makan nasi padang
RO : minum herbal dan jamu
BB : 50 kg TB: 160 cm BMI: 18 BB sekarang 40 kg
11. PERITONITIS EC APPENDICITIS PERFORASI
Seorang ibu datang membawa anaknya yang sakit
An. A, 16 tahun
KU : Nyeri seluruh perut sejak 1 minggu SMRS, nyeri dirasakan terus
menerus, diseluruh baigan perut, nyeri semakin memberat dan terus-
menerus. Nyeri memberat saat perut ditekan dan bergerak. Awalnya nyeri
tidak seberat ini.
KP : Demam terus menerus sepanjang hari sejak 1 minggu SMRS, kembung
PARENTERAL
(+), nafsu makan (-), mual (+), muntah (+) NUTRITION
Rkebiasaan : pola makan tidak teratur, tidak mau makan sayur, sering makan - OVNS tidak
seblak di sekolahannya memungkinkan
- Fungsi GIT
RPD :- inadekuat
RPK : - - Peritonitisi
RO : ibu memberi paracetamol saja → tidak ada perbaikan (Kontraindikasi
EN)
Makan tapi selalu keluar lagi
PF: Nyeri tekan seluruh abdomen +; defans muskular +
12. HERNIA INGUINALIS INKARSERATA DEXTRA
PARENTERAL
Tn. S, 20 tahun, pelajar
NUTRITION
KU : Nyeri perut - OVNS tidak
RPS : Pasien mengeluh nyeri perut sejak 1 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus memungkinkan
menerus dengan skala nyeri 8/10. Nyeri dirasakan timbul tiba-tiba saat tidur - Fungsi GIT
inadekuat
sehingga terbangun. Nyeri dirasakan menjalar ke tungkai atas dan kaki kanan
- Bowel obstruction
disertai dengan mual dan muntah. Pasien sudah memiliki hernia sejak 1 tahun & Iskemia
yang lalu namun tidak maju dioperasi karena takut. intestinal
Pasien tidak kentut dan pasien merasa kembung. Pasien mempunyai riwayat (Kontraindikasi
mengangkat beban berat sebelumnya. EN)

Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada penyakit paru (Asma, TBC, PPOK)
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Kebiasaan : Merokok & BAB 1x/3hari

Anda mungkin juga menyukai