Anda di halaman 1dari 2

7.

Sensorik dan kognisi


Bagian ini dalam pemeriksaan status mental untuk menilai fungsi organic otak,
intelegensi, kapasitas pemikiran abstrak dan tingkat wawasan dan penilaian. Pemeriksaan
ini dilakukan pada semua pasien, untuk pasien-pasien yang dicurigai memiliki kelainan
organic dapat diperiksa dengan pemeriksaan status mental yang lebih lanjut.
 Kesadaran: mendeskripsikan tingkat kesadaran pasien, apakah
sadar/somnolen/stupor atau penurunan kesadaran.
 Orientasi dan memori:
Dalam pemeriksaan orientasi pasien diperiksa melalui kemampuannya untuk
menentukan lokasi, waktu maupun orang.
Pemeriksaan memori dibagi menjadi 4 penilaian; immediate, recent, recent-past
dan remote.
o Immediate memory: di periksa dengan meminta pasien untuk mengulang
angka yang disebut oleh pemeriksan dari depan-belakang dan sebaliknya
o Recent memory: diperiksa dengan bertanya kepada pasien apa yang
dimakan pada pagi hari atau kemarin malam, dapat juga dengan bertanya
nama pemeriksa ditengah-tengah wawancara
o Recent past memory: diperiksa dengan menanyakan mengenai berita
beberapa bulan yang lalu
o Remote memory: ditanyakan dengan kejadian-kejadian pada saat penderita
masih muda
Harus diperhatikan bahwa semua informasi harus dikonfirmasi untuk memastikan
akurasi jawaban dari pasien.
 Konsentrasi dan atensi:
Konsentrasi: diperiksa dengan mengurangi kelipatan 7 dari angkat 100. pasien
yang tidak dapat melakukan ini karena latar belakang edukasi dapat mengurangi
dengan kelipatan 3 dari 100.
Atensi: diperiksa dengan meminta pasien untuk mengeja sebuah kata dari depan
kebelakang dan sebaliknya.
 Membaca dan menulis:
Membaca: pasien diminta untuk membaca sebuah kalimat yang memiliki sebuah
perintah. Misalnya: “balikkan kertas ini setelah anda selesai membaca”
Menulis: pasien diminta untuk menulis sebuah kalimat
Pemeriksa harus memerhatikan ketidakmampuan pasien untuk membaca dan
menulis akan memengaruhi hasil dari pemeriksaan ini.
 Kemampuan visuospasial: pasien diminta untuk meniru wajah dari sebuah jam,
termasuk angka dan lengan dari jam yang menunjukkan waktu yang betul. Selain
wajah dari jam dapat juga menggunakan bentuk yang saling mengunci.
 Pemikiran abstrak: menilai kemampuan pasien untuk menangani konsep.
Misalnya: apakah pasien dapat membedakan kedua benda atau objek.
 Intelegensi: menjawab pertanyaan yang termasuk pengetahuan umum. (presiden
Indonesia siapa?)
 Kemampuan menilai: pada pemeriksaan ini pemeriksa harus dapat menilai
bagaimana kemampuan pasien dalam menilai suatu keadaan dan mengetahui apa
yang akan dilakukan.
 Tilikan: pada pemeriksaan ini pemeriksa akan menanyakan pengetahuan pasien
mengenai penyakit yang sedang dialami pasien. Pasien dapat benar-benar
menyangkal atau dapat juga mengetahui bahwa ada yang salah dalam dirinya dan
butuh untuk diobati.

Anda mungkin juga menyukai