Bagian ini dalam pemeriksaan status mental untuk menilai fungsi organic otak, intelegensi, kapasitas pemikiran abstrak dan tingkat wawasan dan penilaian. Pemeriksaan ini dilakukan pada semua pasien, untuk pasien-pasien yang dicurigai memiliki kelainan organic dapat diperiksa dengan pemeriksaan status mental yang lebih lanjut. Kesadaran: mendeskripsikan tingkat kesadaran pasien, apakah sadar/somnolen/stupor atau penurunan kesadaran. Orientasi dan memori: Dalam pemeriksaan orientasi pasien diperiksa melalui kemampuannya untuk menentukan lokasi, waktu maupun orang. Pemeriksaan memori dibagi menjadi 4 penilaian; immediate, recent, recent-past dan remote. o Immediate memory: di periksa dengan meminta pasien untuk mengulang angka yang disebut oleh pemeriksan dari depan-belakang dan sebaliknya o Recent memory: diperiksa dengan bertanya kepada pasien apa yang dimakan pada pagi hari atau kemarin malam, dapat juga dengan bertanya nama pemeriksa ditengah-tengah wawancara o Recent past memory: diperiksa dengan menanyakan mengenai berita beberapa bulan yang lalu o Remote memory: ditanyakan dengan kejadian-kejadian pada saat penderita masih muda Harus diperhatikan bahwa semua informasi harus dikonfirmasi untuk memastikan akurasi jawaban dari pasien. Konsentrasi dan atensi: Konsentrasi: diperiksa dengan mengurangi kelipatan 7 dari angkat 100. pasien yang tidak dapat melakukan ini karena latar belakang edukasi dapat mengurangi dengan kelipatan 3 dari 100. Atensi: diperiksa dengan meminta pasien untuk mengeja sebuah kata dari depan kebelakang dan sebaliknya. Membaca dan menulis: Membaca: pasien diminta untuk membaca sebuah kalimat yang memiliki sebuah perintah. Misalnya: “balikkan kertas ini setelah anda selesai membaca” Menulis: pasien diminta untuk menulis sebuah kalimat Pemeriksa harus memerhatikan ketidakmampuan pasien untuk membaca dan menulis akan memengaruhi hasil dari pemeriksaan ini. Kemampuan visuospasial: pasien diminta untuk meniru wajah dari sebuah jam, termasuk angka dan lengan dari jam yang menunjukkan waktu yang betul. Selain wajah dari jam dapat juga menggunakan bentuk yang saling mengunci. Pemikiran abstrak: menilai kemampuan pasien untuk menangani konsep. Misalnya: apakah pasien dapat membedakan kedua benda atau objek. Intelegensi: menjawab pertanyaan yang termasuk pengetahuan umum. (presiden Indonesia siapa?) Kemampuan menilai: pada pemeriksaan ini pemeriksa harus dapat menilai bagaimana kemampuan pasien dalam menilai suatu keadaan dan mengetahui apa yang akan dilakukan. Tilikan: pada pemeriksaan ini pemeriksa akan menanyakan pengetahuan pasien mengenai penyakit yang sedang dialami pasien. Pasien dapat benar-benar menyangkal atau dapat juga mengetahui bahwa ada yang salah dalam dirinya dan butuh untuk diobati.