Anda di halaman 1dari 3

GANGGUAN PENGHIDU

1 Definisi

Gangguan indra penghidu dimana terhalangnya partikel bau ke reseptor saraf atau ada
kelainan pada n. olfaktorius, mulai dari reseptor sampai pusat olfaktorius.

Indera penghidu yang merupakan fungsi nervus olfaktorius, sangat erat hubungannya
dengan indera pengecap yang dilakukan oleh nervus trigeminus, karena sering bekerja sama.
Resptor organ penghidu terdapat pada region olfaktorius berjalan melalui lubang lubang lamina
kribosa os etmoid menuju ke bulbus olfaktorius di dasar fossa kranii anterior

2 Etiologi
 Hiposmia
Disebabkan oleh adanya obstruksi hidung, seperti pada rhinitis alergi, rhinitis
vasomotor, rhinitis atrofi, hipertofi konka, deviasi septum, polip, tumor. Pengobatan
dekongestan, antihistamin, antibiotika, anti inflamasi, antimetabolit
 Anosmia
Dapat timbul akibat trauma di daerah frontal atau oksipital. Selain itu anosmia dapat
juga akibat infeksi virus, tumor seperti osteoma, atau meningioma, dan akibat
neurodegenerative
 Parosmia
Akibat adanya trauma kepala kerusakan pada oksipital atau kerusakan pada fossa
kranii bagian lamina cribosa dapat disebabkan edema, dan perdarahan
 Kakosmia
Timbul pada epilepsy dan kelainan neuropsikiatrik, schizophrenia dan depresi
merupakan penyebab tersering gangguan penghidu, akibat adanya pengaruh
amygdale dan kortek cerebrii
3 Faktor Risiko
 Usia
 Merokok menyebabkan ovefungsi dari n. olfaktorius
 Trauma kepala menyebabkan kerusakan pada reseptor n. olfaktorius
 Neurodegenerative penurunan fungsi dan tanda dari penyakit Parkinson,
Alzheimer, dan multiple sclerosis
 Allergi pencetus terjadinya rhinitis, rhinosinusitis alergika
 Toksin pengobatan akibat adanya obat antihipertensi, tetes hidung, angiotensin,
dll)
 Obstruksi yang terjadi karena adanya polyp atau tumor
4 Epidemiologi
 Pria dan Wanita memiliki risiko terkena 19% (13% hiposmia, 6% anosmia)

 Insidensi meningkat:

 Usia

 Post Virus

 Merokok

5 Klasifikasi

Konduktif Sensorik Neural

Nasal stenosis Neurodegenerative


Rhinitis allergi Trauma kepala
Kronik Rhinosinusitis Kongenital (kallman
Polyp Syndrome)
Tumor Toksin
Medikasi

Pencegahan
Pencegahan pada gangguan penghidu dilakukan sesuai etiologi yang terjadi. Pencegahan
bersifat pada penyakit akibat adanya hambatan ke reseptor, bukan kelainan pada reseptor.
Pencegahan ini meliputi hindari paparan allergen, berhenti merokok karena berhubungan
pada hiposmia dan anosmia yang sering terjadi

Komplikasi
Kerusakan pada nervus trigeminus dan kerusakan reseptor olfaktorius yang sering terjadi
akibat adanya gangguan penghidu yang dibiarkan

Prognosis
Pada umumnya bersifat baik tergantung dari jenis dan tipe penyakit yang menyertai serta
perlu di evaluasi ada tidaknya kelainan anatomi yang berubah akibat penyakit tersebut.

Pustaka:
Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Universitas Indonesia hal 136-137
Buku ajar Ilmu Kesehatan Boies hal 200
Hanyang medical Olfactory disorder

Anda mungkin juga menyukai