RHEUMATOID ARTRITIS
Oleh :
Pingky anggraeny
17301083
Referensi: TIM POKJA SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI). Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia
PROGRAM STUDI NERS FORMAT PENGKAJIAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU KEPERAWATAN GERONTIK
TA. 2020/2021
NIM : 17301083
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
b. Alamat : Rumbai Jaya, Indragiri Hilir
c. Telpon : 082170043599
d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan : SMP
f. Komposisi : Suami, Istri, Anak
Hub. Dng Pekerjaan
Nama JK Umur Pendidikan Ket
KK
Genogram:
Tn. S
Keterangan:
: Laki-laki: : Keluarga Binaan Laki-laki
: laki-laki meninggal
: Perempuan Meninggal
Ke terangan Genogram:
Tn. S adalah anak ke 6 dari 6 bersaudara, Ny. S anak ke 5 dari 7 bersaudara. Keluarga Tn. S
dikarunia 3 anak perempuan. Orang tua dari Tn. S meninggal dan Orang tua Ny. S
meninggal.
1. Tipe Keluarga
Nuclear Family (keluarga inti)
2. Suku Bangsa
Jawa
3. Agama
Islam
4. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Anggota yang mencari nafkah Tn. S dan dibantu Istrinya Ny. S, penghasilan
Rp5.000.000/bulan, dan kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan Rp3.000.000 dan
sisanya disimpan untuk keperluan yang tidak terduga.
5. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga pergi reakreasi setahun dua kali bersama anggota keluarga lainnya.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Tipe rumah beton, terdiri dari 3 kamar, ruang tamu, ruang keluarga, 2 kamar mandi,
dapur dan ruang makan, garasi teras, lantai keramik, ventilasi ada di setiap ruangan.
Denah Rumah:
Pintu dapur
Kamar mandi
Kamar 2 kamar 3
Kamar 1
Ruang Tamu
Pintu Depan
Garasi
Teras
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi keluarga
Keluarga yang harmonis, dalam menghadapi suatu masalah biasanya dilakukan
musyawarah keluarga sebelum mengambil keputusan.
2. Struktur kekuatan keluarga
Merupakan keluarga yang terdiri suami, istri, dan 3 orang anak yang saling
memperhatikan.
3. Struktur peran
Tn. S sebagai orang yang dihormati dan sebagai pengambil keputusan, menjadi kepala
keluarga, suami, ayah. Dan Ny. S di hormati sebagai istri dan ibu serta nenek oleh anak
dan cucunya.
Anak sebagai anak yang harus bertanggung jawab menjaga adiknya.
4. Nilai dan Norma keluarga
Menjalankan solat 5 waktu, mengikuti acara keagamaan dan keluarga menerapkan
kepada anaknya untuk bersikap sopan dan santun kepada orang yang lebih tua maupun
orang lain.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.
2. Fungsi sosialisasi
Kerukunan terjaga dengan baik, interaksi dalam keluarga sangat baik dengan
komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Dan interaksi kepada masyarakat sangat
baik.
3. Fungsi reproduksi
Ny. S sudah menopose
4. Fungsi ekonomi
Tn. S berkerja sebagai petani (sawit) dan dibantu oleh Ny. S dalam mengatasi keuangan
dengan berjualan kue online dibantu oleh anak-anaknya
5. Fungsi perawatan kesehatan
Ketidakmampuan dalam merawat anggota keluarga yang sakit, Tn. S dan anak-anaknya
bingung bagaimana merawat Ny. S, karena ketidaktahuan keluarga akan Riwayat
penyakit yang dideritanya. Jika Ny. S mengeluh nyeri pada persendian lututnya keluarga
memanggil tukang pijat dan jika nyeri tidak mereda Tn. S membawa Ny. S ke pelayanan
praktek Kesehatan seperti bidan. Keluarga kebingungan jika Ny. S mengeluh nyeri jika
Ny. S mengalami nyeri dipersendian lutut kiri dan kanan dan juga mengalami nyeri pada
telapak kaki kiri dan kanan, nyeri yang dialami seperti tertimpa benda berat. Nyeri
terasa pada saat sujud, nyeri Ketika ingin berdiri, lama nyeri sekitar 5-10 menit. Ny. S
mengeluh nyeri pada persendian sudah 6 bulan yang lalu. Ny. S tidak rutin mengikuti
posbindu, alasannya dikarenakan tidak kuat berjalan dan berdiri telalu lama. Kemudian
Ny. S mengatakan tidak ada yang mengantarnya untuk ke posbindu dan juga
memeriksakan kesehatannya dikarenakan pandemic Ny. S dan keluarganya mengaku
khwatir jika melakukan pemeriksaan pada saat kondisi seperti ini. Ny. S juga
mengatakan takut tidak bisa berjalan lagi. Ny. S tampak kesakitan (meringis) jika ingin
berdiri setelah duduk, pasien tampak berhati-hati jika ingin berjalan.
KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Biologis
Untuk pola makan Ny. S makan 2X1 hari dengan porsi sedang
b. Pola minum
Ny. S pola minum 8 gelas/hari
c. Pola tidur
Ny. S mengalami sulit tidur dikarenakan nyeri pada persendian lutut kiri dan kanannya.
d. Pola eliminasi (BAB/BAK)
Pola eliminasi pada Ny. S normal
Mandi 5
Berjalan di permukaan datar 5
Naik turun tangga 5
Berpakaian 10
Mengontrol defekasi 10
Mengontrol berkemih 10
Total 70
Penlilaian:
0-20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Dari hasil barthel index didapatkan bahwa Ny. S dalam skor 70 yaitu dalam
kategori ketergantungan berat.
2. Rekreasi
Keluarga Ny.S memilih untuk berkumpul bersama dengan anak dan cucunya,
untuk rekrasi keluar daerah biasanya menunggu waktu luang anak dan cucunya.
3. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
Berdasarkan penilain Indeks KATZ didapatkan Ny. S masuk ke dalam kategori B
yaitu mampu melakukan semua aktivitas secara mandiri kecuali salah satu fungsi
diatas yaitu berpindah.
a. Psikologis
1. Mental (SPMSQ)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
Penilaian SPMSQ :
5
5
9
9 30
p0
Depresi (Beek/ Yesavage)
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
darinya
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu tidak
dapat membaik
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan 0
C.Rasa kegagalan
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
D. Ketidakpuasan
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak sedikit
perasaan pada mereka
I. Keragu-raguan
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya 0
K. Kesulitan Kerja
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan 2
sesuatu
L. Keletihan
M. Anoreksia
Interpretasi:
Skor 0-4 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 5-9 : mild depression (depresi ringan)
Skor 10-15 : severe depression (depresi sedang/berat)
Untuk penilaian GDS (Geriatric Depression Scale) didapatkan skor 8, yang
artinya Ny. S mild depression (depresi ringan)
2. Keadaan emosi
Keadaan emosi Ny. S untuk sekarang sangat stabil. Jika ada maslah Tn. S
membantu Ny. S untuk mengontrol emosiya dengan baik.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Ny. S kini merasa senang akan identitasnya sebagai seorang istri dan juga
nenek dari ke empat cucunya.
Gambaran diri :
Ny. S mengatakan bahwa ia menyadari kalau ia sudah lanjut usia dan
kesehatannya mulai menurun karena proses penuaan
Ideal diri :
Ny. S berharap ia dan suaminya sehat selalu, mampu mengerjakan aktivitas
sehari-hari seperti biasa, dan bisa menikmati masa tua dengan tenang bersama
anak-anak dan cucunya.
Peran diri :
Ny. S menjalankan perannya sebagai seorang istri dan nenek-nenek
Harga diri :
Ny. S selalu dihormati dan di hargai dalam anggota keluarganya.
4. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga
Keterangan :
Penilaian APGAR Ny. S masih dalam kategori fungsi sosial cukup dengan skor 6
b. Sosial
1. Dukungan keluarga
Ny. S memiliki seorang suami dan anak yang memberikan dukungan baik
dalam setiap pemilihan keputusan yang akan di ambil dari salah satu
anggota keluarganya.
2. Hubungan dengan keluarga
Ny. S memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.
3. Hubungan dengan orang lain
Ny. S memiliki hubungan yang baik dengan berkomunikasi dan berinteraksi
sosial kepada tetangga maupun masyarakat dimana Ny. S tinggal.
c. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Ny. S melakukan ibadah sesuai dengan agama yang di anut yaitu seorang
muslimah dengan beribadah sholat, dan mengikuti acara wirit yang
diadakan seminggu sekali.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Ny. S mengatakan apabila dalam anggota keluarganya ada yang sakit
langsung di bawa kepelayanan kesehatan terdekat.
d. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Kekuatan otot menurun, melakukan pemeriksaan dengan
memberikan tahanan ringan sampai berat pada persendian lutut Ny. S
dengan nilai 2 yaitu, didapatkan Gerakan tetapi Gerakan ini tidak mampu
melawan berat.
2. GCS : V5M6E4
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis / Apatis / Somnolen / Supor /
Coma
4. Suhu : 36,8oC Nadi : 70 x/menit
Tekanan Darah : 120/90mmHg Pernafasan : 20 x/menit
Tinggi Badan : 163 cm Berat Badan : 65 Kg
Ya Tidak
Umum
Kelelahan (√ ) ( )
Demam ( ) (√ )
Keringat malam ( ) (√ )
Kesulitan tidur (√ ) ( )
Kemampuan untuk melakukan AKS ( Aktivitas Kehidupan Sehari hari) : Ny. S dalam melakukan
aktivitas sehari-hari memegangi kursi, meja, tembok kadang dipapah suaminya
Integumen ya tidak
Pruritus ( ) (√ )
Perubahan tekstur () (√ )
Hemoopoetik ya tidak
Perdarahan/memar abnormal ( ) (√ )
Anemia ( ) (√ )
Kepala ya tidak
Pusing ( ) (√ )
Mata ya tidak
Pruritus ( ) (√ )
Diplopia ( ) (√ )
Kabur (√ ) ( )
Fotofobia (√ ) ( )
Riwayat infeksi ( ) (√ )
Telinga ya tidak
Perubahan pendengaran ( ) (√ )
Rabas ( ) (√ )
Tinitus ( ) (√ )
Vertigo ( ) (√ )
Sensivitas pendengaran ( ) (√ )
Riwayat infeksi ( ) (√ )
Rabas ( ) (√ )
Epistaksis ( ) (√ )
Obstruksi ( ) (√ )
Mendengkur ( ) (√ )
Alergi ( ) (√ )
Riwayat infeksi ( ) (√ )
Sakit tenggorok ( ) (√ )
Lesi /ulkus ( ) (√ )
Serak ( ) (√ )
Perubahan suara ( ) (√ )
Kesulitan menelan ( ) (√ )
Perdarahan gusi ( ) (√ )
Karies (√ ) ( )
Kesulitan menelan ( ) (√ )
Alat-alat prostesa ( ) (√ )
Riwayat infeksi ( ) (√ )
Pola menggosok gigi: Ny. S menggosok gigi 2x sehari pada saat mandi
Leher ya tidak
Kekakuan ( ) (√ )
Nyeri/ tekan ( ) (√ )
Benjolan/massa ( ) (√ )
Keterbatasan gerak ( ) (√ )
Payudara ya tidak
Bengkak ( ) (√)
Pernafasan ya tidak
Batuk ( ) (√ )
Sesak nafas ( ) (√ )
Hemoptisis ( ) (√ )
Sputum ( ) (√ )
Mengi ( ) (√ )
Asma/ alergi pernafasan ( ) (√ )
Kardoivaskular ya tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada ( ) (√ )
Palpitasi ( ) (√ )
Sesak nafas ( ) (√ )
Ortopnea ( ) (√ )
Murmur ( ) (√ )
Edema ( ) (√ )
Varises ( ) (√ )
Kaki timpang ( ) (√ )
Parestesia () (√)
Gastrointestinal ya tidak
Disfagia ( ) (√ )
Mual/ muntah ( ) (√ )
Hematemesis ( ) (√ )
Intoleran makanan ( ) (√ )
Ulkus ( ) (√ )
Nyeri ( ) (√ )
Ikterik ( ) (√ )
Benjolan/ massa ( ) (√ )
Kejang ( ) (√)
Paralisis ( ) (√)
Paresis (√ ) ( )
Tic/tremor/spasme ( ) (√)
Paretesia (√ ) ( )
Intoleran panas ( ) (√ )
Intoleran dingin ( ) (√ )
Goiter ( ) (√ )
Pigmentasi kulit ( ) (√ )
Perubahan rambut ( √) ( )
Polifagia () (√)
Polidipsi () (√)
Poliuria () (√)
MCP KASUS REUMATOID ARTRITIS
a. Identifikasi factor risiko jatuh (mis. a. Orientasi ruangan pada pasien dan
Usia >65 tahun, penurunan tingkat keluarga
kesadaran, defisit kognitif, hipotensi b. Gunakan alat bantu berjalan (mis.
ortostatik, gangguan keseimbangan, Kursi roda, walker)
gangguan penglihatan, neuropati) c. Dekatkan bel pemanggil dalam
b. Identifikasi faktor lingkungan yang jangkauan pasien
meningkatkan risiko jatuh (mis.
Lantai licin, penerangan kurang)
c. Monitor kemampuan berpindah dari
tempat tidur ke kursi roda dan
sebaliknya
EDUKASI KOLABORASI
Referensi: TIM POKJA SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI). Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S
No. RM :
Diagnosa Medis : Reumatoid Artritis
Tanggal Pelaksanaan: 02 Januari 2021
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Melakukan tindakan kompres jahe menggunakan air hangat
3. Diagnosa Keperawatan
Nyeri kronis b.d Kondisi muskuloskletal kronis (nyeri pada persendian sudah 6 bulan)
4. Tujuan dilakukan tindakan
a. Mengurangi sensasi nyeri pada persendian lutut
b. Meningkatkan rasa nyaman klien, khususnya pada area sendi yang diakibatkan oleh
sensi nyeri
6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional (sebutkan 3 yang utama)
a. Mengatur posisi klien dengan nyaman
Rasional: membuat pasien rileks
b. Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dilakukan
Rasional: agar tidak basah pada tempat tidur dan pakaian klien
c. Ukur skala nyeri dengan NRS dan catat pada skala berapa nyeri klien tersebut
Rasional: untuk mengetahui skala nyeri sebelum dilakukan Tindakan dan setelah
dilakukan tindakan
7. Langkah – langkah Tindakan
Persiapkan alat-alat
a. Baskom berisi air hangat (1 L) dengan suhu 40-500 C
b. Jahe segar 100 gr (1 ons)
c. Penumbuk jahe
d. Waslap/handuk 2 buah
e. NRS (Numeric Rating Scale) Instrumen untuk mengukur skala nyeri
Metode dan prosedur kompres jahe hangat
f. Jelaskan prosedur dan Tindakan kepada klien serta manfaat Tindakan
g. Atur posisi dengan nyaman
h. Pasang pengalas sebagai penadah tetesan air
i. Ukur skala nyeri klien dengan NRS dan catat pada skala berapa nyeri klien tersebut
j. Campurkan tumbukan jahe dengan air hangat
k. Celupkan handuk/waslap bersih kedalam baskom yang berisi campuran air hangat
dan jahe
l. Peras sampai lembab (jangan sampai kering)
m. Kompres (tempelkan handuk secara memutar pada sendi yang nyeri dan biarkan
sampai 20 menit)
n. Ambil handuk dan bersihkan
o. Ukur Kembali skala nyeri klien menggunakan NRS
Evaluasi
p. Respon klien
q. Skala nyeri
Dokumentasi
r. Waktu pelaksanaan
s. Nama perawat yang melaksanakan
t. Catat hasil dokumentasikan setiap Tindakan yang dilakukan dan dievaluasi
8. Hasil yang didapat dan makna (Apakah tujuan pelaksanaan tindakan tercapai)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, diharapkan:
a. Pasien merasa nyaman
b. Nyeri berkurang
9. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut (hanya yang Mandiri)
a. Mengajarkan pasien dan keluarga sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
10. Evaluasi diri tentang pelaksanaan tindakan tersebut (kesiapan, keterampilan,dll)
Saya siap melakukan tindakan kompres jahe mengggunakan air hangat kepada pasien
dan saya sudah memahami prosedur tindakan tersebut.
Referensi (minimal 5 buku Referensi)
Fitriyah. Nurul. 2011. Efek Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc. Var. Rubrum)
terhadap Peningkatan Kepadatan Tulang Tikus Putih Betina RA (Rheumatoid Arthritis)
yang Diinduksi oleh Complete Frund’s Adjuvant. Universitas Indonesia.
Hernani Winarti. 2010. Kandungan Bahan Aktif Jahe dan Pemanfaatannya Dalam Bidang
Kesehatan, Status Teknologi Hasil Penelitian Jahe. Bogor.
Mantiri dkk, (2013). Perbandingan Efek Analgesik Perasaan Rimpang Jahe Merah (Zingiber
Officinale var. rubrum Thelaide) Dengan Aspirin Dosis Terapi Pada Mencit (Mus
Musculus).
Nainggolan. Olwin, 2009. Prevalensi dan Determinan Penyakit Rematik di Indonesia. Maj
kedokt, volum: 59.
Notoatmodjo. Soekidjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
DOKUMENTASI
1. Melakukan pengkajian 30 Desember 2020