Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA

DISUSUN
OLEH:

Nama : Medelin Sumari


Nim : C1714201090
Kelas : III B/S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KASUS PEMICU 5
Ny. R, 60 tahun, janda, tinggal bersama anak laki-lakinya no. 2, 2orang cucu dan menantunya.
Ny. R sering merasa tersinggung bila diingatkatkan oleh menantunya tentang penglihatan dan
pendengarannya yang sudah mulai berkurang. Ny. R seringkali menangis dan mengadu pada
anaknya mengenai hal itu

KONSEP DASAR MEDIS

A. Pengertian Lansia:
Proses menuan (penuaan) merupakan suatu proses biologis yang tidak bisa dihindarkan ,yang akan dialami
oleh setiap orang. Proses menua sudah mulai berlangsung sejak sekarang mencapai dewasa , misalnya
dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot , susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati
sedikit demi sediikit .
Sebenarnya tidak ada batas yang tegas , pada usia berapa penampilan tubuhnya sangat berbeda , pada
setiap orang , fungsi fisiologi alat tubuhnya sangat berbeda , baik dalam hal pendapatan saat
menurunnya . namun pada umumnya fungsi fisiologi tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30 tahun
setelah mencapai puncak , fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat ,
kemudia menurun sedikit demi sedikit sesudah bertambahnya umur .

Pengertian depresi :
Depresi merupakan suatu gangguan mood. Moodadalah suasana perasaan yang meresap dan
menetapyang dialami secara internal dan yang mempengaruhiperilaku seseorang dan persepsinya
terhadap dunia(Sadock & Sadock, 2007).
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang
mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas (Reality Testing Ability, masih baik), kepribadian tetap utuh atau tidak mengalami keretakan
kepribadian (Splitting of personality), prilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal (Hawari
Dadang, 2001).

Etiologi
Etiologi diajukan para ahli mengenai depresipada usia lanjut (Damping, 2003) adalah:
a. Polifarmasi
Terdapat beberapa golongan obat yang dapatmenimbulkan depresi, antara lain: an algetika, obatanti
inflamasi nonsteroid, antihipertensi,antipsikotik, antikanker, ansiolitika,danlain-lain.
b. Kondisi medis umum
Beberapa kondisi medis umum yang berhubungandengan
depresi adalah gangguan endokrin,neoplasma, gangguan neurologis, dan lain- lain.
c. Teori neurobiology
Para ahli sepakat bahwa faktor genetik berperanpada depresi lansia.Pada beberapa penelitian juga
ditemukan adanya perubahan neurotransmiter pada depresi lansia, seperti menurunnya konsentrasi
serotonin, norepinefrin, dopamin, asetilkolin, serta meningkatnya konsentrasi monoamin oksidase otak
akibat proses penuaan. Atrofi otak juga diperkirakan berperan pada depresi lansia.
d. Teori psikodinamik
Kemarahan terhadap objek yang hilang tersebut ditujukan kepada diri sendiri.Akibatnya terjadi
perasaan bersalah ataumenyalahkan diri sendiri, merasa diri tidak berguna,dan sebagainya.
e. Teori kognitif dan perilaku
Konsep Seligman tentang learned helplessnessmenyatakan bahwa terdapat hubungan antarakehilangan
yang tidak dapat dihindari akibat prosespenuaan seperti keadaan tu buh, fungsi seksual, dansebagainya
dengan sensasi passive helplessness padapasien u sia lanjut. Salah satu teori psikologis tentang terjadinya
gangguan depresif adalah terjadinya distorsi kognitif. Dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana interpretasi
seseorang terhadap peristiwa-peristiwa kehidupan yang dialaminya.

f. Teori psikoedukatif
Hal-hal yang dipelajari atau diamati individu padaorang tua usia lanjut
misalnya ketidakberdayaanmereka, pengisolasian oleh keluarga, tiadanya sanaksauda ra ataupun
perubahan-perubahan fisik yangdiakibatkan oleh proses penuaan dapat memicu terjadinya depresi pada
usia lanjut

Gambaran Klinik
Individu dengan depresi juga harus mengalami paling sedikit empat gejala tambahan yang ditarik darisuatu
daftar yang meliputi perubahan-perubahan dalamnafsu makan atau berat badan, tidur, dan
aktivitaspsikomotorik; energi yang berkurang; perasaan tidakberharga atau bersalah; kesulitan dalam
berpikir,berkonsentrasi, atau membuat keputusan; ataupemikiran-pemikiran berulang tentang kematian
ataupemikiran, rencana-rencana, atau usaha untuk bunuhdiri (American Psychiatric Association).
Dalam Gallo & Gonzales (2001) disebutkan gejala-gejala depresi lain pada lanjut usia:
a. Kecemasan dan kekhawatiran
b. Keputusasan dan keadaan tidak berdaya
c. Masalah-masalah somatik yang tidak dapatdijelaskan
d. Iritabilitas
e. Kepatuhan yang rendah terhadap terapi medis ataudiet
f. Psikosis

B. batasan umur lanjut usia .


Menurut organisasi kesehatan dunia (who)
1. Usia pertengahan (middle age ) adalah kelompok usia 45 sampe 59 tahun .
2. Lanjut usia (aderly) antara 60-74 tahun
3. Selanjutnya usia tua antara 75-89 tahun
4. Usia sangat tua (sangat tua ) diatas 90 tahun

Depkes membagi lansia sebagai berikut :


1. Kelompok me usia lanjut ( 45-54 tahun ) sebagai presenium
2. Kelompok usia lanjut ( 55-64 tahun) sebagai presenium
3. Kelompok usia lanjut ( > 65tahun ) sebagai

C. perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia


1. perubahan fisik
a.) sistem indra
sistem pendengaran probiaknsis (gangguan pada pendengaran) oleh karena hilangnya kemampuan (daya)
pendengaran pada telinga dalam , terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi , suara yang
tidak jelas , sulit dimengerti kata-kata 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun.
b.) sitem integument
pada lansia kulit mengalami atropi , kendur , tidak elastis , kering dan berkerut , kulit akan kekurangan
cairan sehingga menjadi tipis dan bercorak .
c.) sistem muskuloskletal
perubahan sistem muskuloskletal pada lansia antara lain sebagai berikut : jaringan penghubung ( kolagen
dan elastin) kolagen sebagai pendukung utama kulit yg tidak teratur.
d.) sistem kardiovaskular
masa jantung bertambah , ventrikel kiri mengalami dan kemampuan jantung berkembang karena
perubahan pada jaringan dan penumpukan lipofusin dan jaringan ikot
e.) sistem respirasi
pada penuaan tejadi perubahan jaringan ikat paru , kapasitas paru tetap , tetapi volume cadangan paru
bertambah untuk mengompensasi kenaikan ruang rugi paru, udara yang mengalir mengakibatkan gerakan
pernapasan terganggu dan kemampuan perangangan toraks berkurang .

f.)pencernaan dan metabolisme


perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan , seperti penurunan produksi sebagai kemunduran fungsi
yang nyata :
1. Kehilangan gigi
2. Indra pengecap
3. Rasa lapar menurun
4. Liver (hati) makin mengecil dan menuurun tempatnya penyimpanan , berkurangnya aliran darah .
g.) sistem perkemihan
pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan banyak fungsi yang mengalami kemunduran ,
contohnya laju filtrasi , ekskresi, dan reabsorpsi oleh ginjal.
h.) sistem saraf
sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan yang progresif pada lansia . lansia mengalami
penurunan koordinasi dan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
h.) sistem saraf
sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi yang progresif pada lansia. Lansia mengalami
penurunan yang koordinasi dan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
1. Sistem reproduksi
Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya ovary dan uterus . terjadi atropi
pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa , meskipun adanya penurunan secara
berangsur-angsur .
2. Perubahan kognitif
a. Memory ( daya ingat , ingatan )
b. IQ ( intelligent quocient)
c. Kemapuan belajar (learning)
d. Kemampuan pemahaman
e. Pemecahan masalah ( problem , solving)
f. Pengambilan keputusan
g. Kebijaksanaan
h. Kinerja
i. Motivasi
3. Perubahan mental
a. Pengertian pperubahan mental :
peubahan mental yang sering ditemui pada lansia adalah gangguan depresi dan kerusakan
kognitif. Penelitian tentang kemampuan aspek kognitif dan kemampuan memori pada
lansia menunjukkan mereka mempunyai kemampuan memori dan kecerdasan yang kurang,
walaupun mengalami kontroversi, tes intelegensi dengan jelas memperlihatkan adanya
penurunan kecerdasan pada lansia. Kemampuan individu khususnya lansia untuk
menampilkan fungsi kognitif tergantung
pada fungsi otak. Apabila otak pada lansia mengalami kerusakan akibat
digenerasi/penuaan maka akan terjadi penurunan fungsi kognitif, intelektual, sosial dan
pekerjaan. Maka dari itu upaya untuk meningkatkan memori (daya ingat) dapat dilakukan
dengan cara mencatat sesuatu pada daftar, kalender atau buku catatan.
b. Tanda dan gejala perubahan mental :
 Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan
 Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu.
 Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu
aktivitas sehari-hari.
 Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung
memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.
 Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta
gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur

c. faktor yang mempengaruhi perubahan mental


a. pertama-tama perubahan fisik , khususnya organ perasa
b. kesehatan umum
c. tingkat pendidikan
d. keturunan
e. lingkungan
f. gangguan syaraf panca indera timbul kebutaan dan ketulihan
g. gangguan konsep diri akubat kehilangan jabatan
h. rangkaian dari kehilangan , yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan family

D. Gejala-gejala depresi pada lansia


Gejala fisik yangdapat menyertai depresi dapat bermacam-macam seperti sakit kepala, berdebar-debar,
sakit pinggang,gangguan gastrointestinal dan sebagainya.
Sedangkan menurut Greg Wilkinson, tanda dan gejala depresi terbagi atas:
1) Suasana Hati
a) Sedih
b) Kecewa
c) Murung
d) Putus Asa
e) Rasa cemas dan tegang
f) Menangis
g) Perubahan suasana hati
h) Mudah tersinggung
2.) Fisik
a) Merasa kondisi menurun, lelah
b) Pegal-pegal
c) Sakit
d) Kehilangan nafsu makan
e) Kehilangan berat badan
f) Gangguan tidur
g) Tidak bisa bersantai
h) Berdebar-debar dan berkeringat
i) Agitasi
j) Konstipasi.
- Dampak Depresi Pada Lansia
Pada usia lanjut depresi yang berdiri sendirimaupun yang bersamaan dengan penyakit lainhendaknya
ditangani dengan sungguh-sungguh karenabila tidak diobati dapat memperburuk perjalanan penyakit dan
memperburuk prognosis.
Pada depresi dapat dijumpai hal-hal sepertidibawah ini (Mudjaddid, 2003):
a. Depresi dapat meningkatkan angka kematian pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler.
b. Pada depresi timbul ketidakseimbangan hormonal yang dapat memperburuk penyakit kardiovaskular
(Misal: peningkatan hormone adrenokortikotropin akan meningkatkan kadarkortisol).
c. Metabolisme serotonin yang terganggu padadepresi akan menimbulkan efek trombogenesis.
d. Perubahan suasana hati (mood) berhubungandengan gangguan respons imunitas termasukperubahan
fungsi limfosit dan penurunan jumlah limfosit.
e. Pada depresi berat terdapat penurunan aktivitas selnatural killer.
f. Pasien depresi menunjukkan kepatuhan yang burukpada program pengobatan maupun rehabilitasi

E. lingkup peran dan tanggung jawab


keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya KDM lanjut usia sebagai proses penuaan lingkup
asuhan keperawatan gerontik :
1. pencegahan dalm proses ketidak mampuan dalam proses penuaan
2. perawatan yang diantisipasi untuk upaya mengatasi batasan oleh proses penuaan
3. pemulihan diantisipasi untuk upaya mengatasi batasan oleh proses penuaan.
Peran dan fungsi perawat gerontik :
1. peduli pemberi / pemberi asuhan keperawatan langsung
2. pendidik klien lansia
3. motivator
4. advokasi klien
5. konselor
tanggung jawab perawat gerontik
1. membantu klien lansia terima kesehatan secara optimal
2. membantu klien lansia sisa kesehatannya
3. membantu klien lansia menerima kondisinya
4. membantu klien lansia
F.. Penatalaksanaan Depresi Pada lansia
a. Terapi fisik
1) Obat
Secara umum, semua obat antidepresan sama efektivitasnya. Pemilihan jenis antidepresan
ditentukan oleh pengalaman klinikus dan pengenalan terhadap berbagai jenis antidepresan.
Biasanya pengobatan dimulai dengan dosis separuh dosis dewasa, lalu dinaikkan perlahan-
lahan sampai ada perbaikan gejala.
2) Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Untuk pasien depresi yang tidak bisa makan dan minum, berniat bunuh diri atau retardasi
hebat maka ECT merupakan pilihan terapi yang efektif dan aman. ECT diberikan 1- 2 kali
seminggu pada pasien rawat nginap, unilateral untuk mengurangi confusion/memory
problem.Terapi ECT diberikan sampai ada perbaikan mood(sekitar 5 - 10 kali), dilanjutkan
dengan anti depresan untuk mencegah kekambuhan.
b. Terapi Psikologik
1) Psikoterapi
Psikoterapi individual maupun kelompok paling efektif jika dilakukan bersama-sama dengan
pemberian antidepresan. Baik pendekatan psikodinamik maupun kognitif behavior sama
keberhasilannya. Meskipun mekanisme psikoterapi tidak sepenuhnya dimengerti, namun
kecocokan antara pasien dan terapis dalam proses terapeutik akan meredakan gejala dan
membuat pasien lebih nyaman, lebih mampu mengatasi persoalannya serta lebih percaya
diri.
2) Terapi kognitif
Terapi kognitif - perilaku bertujuan mengubah pola pikir pasien yang selalu negatif (persepsi
diri, masa depan, dunia, diri tak berguna, tak mampu dan sebagainya) ke arah pola pikir
yang netral atau positif. Ternyata pasien usia lanjut dengan depresi dapat menerima metode
ini meskipun penjelasan harus diberikan secara singkat dan terfokus. Melalui latihan-latihan,
tugas-tugas dan aktivitas tertentu terapi kognitif bertujuan merubah perilaku dan pola pikir.
3) Terapi keluarga
Problem keluarga dapat berperan dalam perkembangan penyakit depresi, sehingga
dukungan terhadap keluarga pasien sangat penting. Proses penuaan mengubah dinamika
keluarga, ada perubahan posisi dari dominan menjadi dependen pada orang usia lanjut.
Tujuan terapi terhadap keluarga pasien yang depresi adalah untuk meredakan perasaan
frustasi dan putus asa, mengubah dan memperbaiki sikap/struktur dalam keluarga yang
menghambat proses penyembuhan pasien.
4) Penanganan Ansietas (Relaksasi)
Teknik yang umum dipergunakan adalah program relaksasi progresif baik secara langsung
dengan instruktur (psikolog atau terapis okupasional) atau melalui tape recorder. Teknik ini
dapat dilakukan dalam praktek umum sehari-hari. Untuk menguasai teknik ini diperlukan
kursus singkat terapi relaksasi.
Penanganan depresi dapat dilakukan pada lansia itu sendiri, keluarga lansia dan
masyarakat, yaitu:
a. Diri Sendiri (Lansia)
1) Berfikir positif
2) Terbuka bila ada masalah
3) Menerima kondiri apa adanya
4) Ikut Kegiatan pengajian
5) Tidur yang cukup
6) Olahraga teratur
7) Optimis
8) Rajin beribadah
9) Latihan relaksasi
10) Ikut beraktivitas dan bekerja sesuai kemampuan
b. Keluarga
1) Dukung lansia tetap berkomunikasi
2) Ajak lansia berdiskuasi setiap minggu sekali
3) Mendengarkan keluahan lansia
4) Berikan bantuan ekonomi
5) Dukung kegiatan lansia
6) Ikut serta anak dan cucu merawat lansia
7) Memberikan kesempatan lansia beraktivitas sesuai dengan kemampuan
c. Masyarakat
1) Sediakan sarana posbindu untuk pelayanan kesehatan lansia
2) Siapkan tempat dan waktu latihan aktivitas lansia
3) Support group

DAFTAR
PUSTAKA

Elvy Hadaming. Askep Lansia Dengan Masalah Psikologis. Rabu, 23 April 2014
http://evyhadaming..com
Desi Artika. Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Gangguan Psikologi Dan Psikososial. Selasa, 29 Juli 2015
http://desiartikaratnasary.blogspot.com
Nuzulul Wahyudi. Askep Kritikal Pada Lansia Pada Kasus Depresi. Sabtu, 02 November 2013
http://nuzulwahyudi10.blogspot.com
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK ( REVISI)

Tgl Pengkajian : 29 juni 2020……… Autoanamnese : ………………...


Alloanamnese : …………………

I. DATA BIOGRAFI KLIEN


A. IdentitasKlien
Nama lengkap : ..Ny.R.................................. Agama :
....................................
Tempat/tgl. Lahir :Makassar 2 mei 1960
.................................... Jenis kelamin :
......perempuan..............................
Status perkawinan : ......menikah.............................. Diagnosa medis :
....................................
Pendidikan terakhir : ..................SMA.................. Suku bangsa :
....................................
Alamat Rumah : .........jl. cendrawasi
......................................................................................................
:
B. Riwayat Keluarga
1. Pasangan
Hidup/Mati : mati
Jikahidup Jikamati
Nama (Inisial) :…………………………….. Sebabkematian : jantung
Umur : ……………………………. Tahunkematian : 2018
Pekerjaan :
2. Anak
Jumlah anak : 2 orang
Jumlah anak hidup : 2 orang
Alamat : jl. cendrawasi
Jumlah anak mati :
Sebabkematian :
Keluarga yang dapat dihubungi
Nama (Inisial) : Tn.C
Umur : 26 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Hubungan dengan klien : anak kandung
Alamat rumah/tlp : jl. cendrawasi
C. RiwayatPekerjaan
1. Pekerjaan sebelumnya : IRT
2. Pekerjaan saatini/sumber pendapatan : IRT
D. Riwayat Keluarga (Genogram) dan Kesehatan Keluarga

E. Riwayat Lingkungan Hidup Sekarang


Tipe tempat rumah : Permanen
Jumlah kamar : 3 kamar
Jumlah tingkat :-
Jumlah penghuni rumah : 5 orang
Kondisi rumah : Rumah tampak berantakan dan kotor

II. PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Penyakit serius/kronik :
Perawatan di RS (alasan, bulan,tahun dan lamanya) : pasien mengatakan tidak pernah dirawat
dirs.
Operasi (alasan, jenis operasi, bulan, tahun, tempat, hasil) : Pasien mengatakan tidak pernah
dioperasi

B. Riwayat Kesehatan Sekarang


Alergi
Obat-obatan :-
Makanan :-
Lingkungan :-
Penyakit yang sedang diderita :-
Obat-obatan yang sedang dikonsumsi :
Nutrisi (diet 24 jam) :-
Masalah dalam pemenuhan nutrisi :-
BB dan TB
*( TL ) Jika lansia bungkuk :-
IMT : 18,75
Kesimpulan : berat badan normal

III. PEMERIKSAAN FISIK melalui TINJAUAN SISTEM


A. KeadaanUm
1. Inspeksi :..Tampak keadaan klien kurang baik
2. KeluhanUtama (saatini) : saat pengkajian klien mengatakan penglihatan mulai
kabur , dan klien mengatakan pendengaran mulai menurun , dan keluarga pasien
mengatakan klien mudah tersinggung dan sering merasa sedih, dan sering kali klien
menangis ,.
B. Sistem Integument
1. Keadaan kulit secara umum : Tampak kulit bersih tidak ada lesi
2. Keadaan rambut : Tampak rambut sudah beruban
3. Kuku : Tampak kuku panjang dan kotor
4. Keluhan/Gangguan kulit : Tampak tidak ada
5. Lain-lain :
C. Sistem Respirasi
1. Frekuensi pernafasan : 22x / menit
2. Suaranafas : vesikuler
3. Suara tambahan : Tidak ada
4. Alat bantu pernafasan : Tidak ada
5. Keluhan pada fungsi pernafasan : Tidak ada
6. Lain-lain : Tidak ada
D. SistemMuskuloskeletal
1. Bentuk tulang belakang : Tampak normal
2. Tingkat mobilisasi : klien bergerak bebas
3. Pergerakan sendi : bebas
4. Kontraktur sendi : tidak ada
5. Uji kekuatan otot : kekuatan otot penuh
6. Refleks biseps : positif
7. Refleks triseps : positif
8. Reflex kuadriseps : positif
9. Keluhan pada otot dan sendi : tidak ada nyeri (-)
10. Lain-lain :-
E. SistemKardiovaskuler
1. Frekuensi nadi : 89x/ menit
2. Frekuensi denyut jantung :-
3. Tekanan darah perifer :-
4. MAP :96 ( sistol ditambah 2 diastol : 3)
Kesimpulan : perfusi ginjal memadai

5. Kelainan bunyi jantung : tidak terdengar kelainan bunyi jantung


6. Kelainan pembesaran jantung : tidak tampak kelainan dan pembesaran jantung
7. Tanda-tanda edema : tidak tampak edema
8. Tekanan vena jugularis : 5-2 mmh2O
9. Acral (warna, kehangatan) :-
10. Keluhan pada fungsi kardiovaskuler : Tidak ada
11. Lain-lain :-
F. Sistem Gastrointestinal
1. Status gizisecaraumum : tampak nutrisi dan gizi pasien terpenuhi secara
umum
2. Keadaan gigi : tampak gigi uth tidak ada terpasang gigi palsu
3. Peristaltic dan bising usus : 8x / menit ( normal 5- 3x /menit)
4. Distensi abdomen : tidak ada
5. Konstipasi/obstipasi : tidak ada
6. Diare : tidak ada
7. Inkontinensia alvi : tidak ada
8. Keluhan mual/muntah : tidak ada
9. Kemampuan mengunyah makanan : mampu mengunyah dengan baik
10. Asupan diit (jenis dan frekuensi) :
11. Lain-lain :
G. SistemPerkemihan
1. Jumlah intake cairan / 24 jam : klien mengatakan minum air 6-7 gelas selama
sehari
2. Frekuensi berkemih dan jumlah output urine / 24 jam : klien mengatakan dalam
sehari 4-5 kali berkemih
3. Warna urine : tamapak warna urine jernih
4. Bau urine : tidak ada
5. Distensi kandung kemih :
6. Tanda-tanda disuria : tidak ada
7. Poliuri : tidak ada
8. Anuri : tidak ada
9. Lain-lain :-
H. SistemPersyarafan
1. Paralisis : tidak ada ( kelumpuhan )
2. Parese/hemiplegic : tidak ada ( lemah tpi bisa digerakkan )
3. Reflex babinski : negative ( reflex patologis , diperiksa dikaki )
4. Keluhan : tidak ada
5. Lain-lain :-
Penglihatan
1. Jelas atau kabur : pasien mengeluh penglihatannya mulai
kabur
2. Pandangan ganda :tidak ada
3. Jarak pandang untuk menulis dan membaca :>30 cm
4. Lain-lain :
Pendengaran : klien mengeluh mengalami penurunan pendengaran
Pengecapan : baik
Penghiduan : baik
Lain-lain :-

I. Sistem endokrin
1. Kelenjar getah bening leher, sub mandibula, dan sekitar telinga : tidak ada
2. Kelenjar tyroid : tidak ada
3. Kelenjar getah bening axial / mammae : tidak ada
4. Keluhan : tidak ada
5. Lain-lain :-
J. Sistem Genito reproduksi
1. Kelainan pada genitalia eksterna : tampak tidak ada kelainan
2. Keluhan mengenai fungsi genitalia dan seksualitas : ttidak ada
3. Lain-lain :-

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji : Medelin Sumari


NIM : C1714201090

IV. PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL


Modifikasi Indeks Kemandirian Katz
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan orang lain. Pengkajian ini
didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untuk
melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun sebenarnya ia mampu.

Tergan-
Mandiri
No Aktivitas tung
(1)
(2)

1. Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan dan 


mengeringkan badan)

2. Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakannya 

3. Memakan makanan yang telah disiapkan 

4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir 


rambut, mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)

5. Buang air besar di WC (membersihkan dan mengeringkan 


daerah bokong)

6. Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) 

7. Buang air kecil di kamar mandi (membersihkan dan 


mengeringkan daerah kemaluan)

8. Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 

9. Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan 


tanpa alat bantu, seperti tongkat

10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang 


dianut

11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti merapikan tempat tidur, 


mencuci pakaian, memasak dan membersihkan ruangan

12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga 

13. Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang 


sendiri)

14. Menggunakan sarana transportasi umum untuk berpergian 

15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan 


(takaran obat dan waktu minum obat tepat)

16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan 


keluarga dalam hal penggunaan, uang, aktivitas sosial yang
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan

17. Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan, 


sosial, rekreasi, olahraga dan menyalurkan hobi)

Jumlah 11 12

Analisis hasil :

 Skor 13-17 : mandiri


 Skor 0-12 : ketergantungan

V. PENGKAJIAN STATUS KOGNITIF


Mendeteksi adanya kerusakan Intelektual dengan menggunakan : Short Portable Mental Status
Questionnaire (SPMSQ)
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien berdasarkan daya
orientasi terhadap waktu, orang, tempat serta daya ingat.

Petunjuk : Isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan respon klien

No Item pertanyaan Benar Salah

1. Jam berapa sekarang? 

Jawab : . Jam
4.51................................................................................

2. Tahun berapa sekarang? 

Jawab : ....2020.............................................................................

3. Kapan bapak/ibu lahir? 

Jawab : .................................................................................

4. Berapa umur bapak/ibu sekarang? 

Jawab : .........60 tahun........................................................................

5. Dimana alamat bapak/ibu sekarang? 

Jawab : ........
.jl.cendrawasi........................................................................

6. Berapa jumlah anggota keluarga yg tinggal bersama bapak/ibu? 

Jawab : ...4
( empat)..............................................................................

7. Siapa nama anggota keluarga yg tinggal bersama bapak/ibu? 

Jawab : .................................................................................

8. Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia? 

Jawab : .......tahun
1945..........................................................................

9. Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang? 

Jawab : .........
.jokowidodo.......................................................................

10. Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 

Jawab : .................................................................................

Jumlah benar 10

Analisis hasil : tidak ada gannguan

 Skor benar 8-10 : tidak ada gangguan


 Skor benar 0-7 : ada gangguan

VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL


Pengukuran status afektif adanya depresi pada lansia menggunakan Skala Depresi Geriatric Yesavage.
(GDS) Long Version atau Geriatric Depresion scale
Keterangan :untuk setiap respon klien yang cocok dengan jawaban setelah pertanyaan (Ya/Tidak)
mendapatkan nilai 1.
Jika tidak cocok mendapatkan nilai 0.
Status Psikologis (modifikasi Skala Depresi Geriatrik Yesavage, 1986)

No Apakah bapak/ibu dalam satu minggu terakhir : Ya Tidak

1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? Ya


(1)

2. Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan aktivitas anda? Tidak


(1)

3. Merasa bahwa kehidupan anda hampa? Tidak


(1)

4. Sering merasa bosan? 0 Tidak

5. Penuh pengharapan akan masa depan? Ya

(1)

6. Mempunyai semangat yang baik setiap waktu Ya (0)

7. Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat diungkapkan? (0) Tidak

8. Merasa bahagia di sebagian besar waktu? (1)Y


a

9. Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? Tidak


(1)

10. Sering kali merasa tidak berdaya? (0) Tidak

11. Sering merasa gelisah dan gugup? 0 Tidak

12. Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu yang Tidak
bermanfaat?
(1)

13. Sering kali merasa khawatir akan masa depan? Tidak


(1)

14. Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat 0 Tidak
dibandingkan dengan orang lain?

15. Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang? Ya 0

16. Sering kali merasa merana? Tidak


(1)

17. Merasa kurang bahagia? Tidak


1

18. Sangat kuatir terhadap masa lalu? Tidak


1

19. Merasakan bahwa hidup ini sangat menggairahkan? Ya 0


(1)

20. Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang baru? Tidak
1

21. Merasa dalam keadaan penuh semangat? Ya(1 0


)

22. Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Tidak


1

23. Berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda? 0 Tidak

24. Sering kali menjadi kesal oleh hal yang sepele? 0 Tidak

25. Sering kali merasa ingin menangis? 0 Tidak

26. Merasa sulit untuk berkonsentrasi? 0 Tidak

27. Menikmati tidur? Ya 0


(1)

28. Memilih menghindar dari perkumpulan sosial? Tidak


1

29. Mudah mengambil keputusan? Ya 1

30. Mempunyai pikiran yang jernih? Ya 1

Jumlah 14

Keterangan :

: terganggu  nilai 1 Analisis hasil :

: normal  nilai 0

Analisis hasil :

 Nilai 16-30 : depresi berat


 Nilai 6-15 : depresi ringan sampai sedang
 Nilai 0-5 : normal
VII : PENGKAJIAN FUNGSI SOSIAL LANSIA
Alat Skrining Singkat Yang dapat digunakan untuk mengkaji Fungsi Sosial lansia : Adaption, Patnership,
Growth,Affection,Resolve ( AFGAR )

No PERNYATAAN Selalu KK HTP

1. Saya puas bisa kembali pada keluarga saya yang ada untuk membantu 
pasa waktu sesuatu yang menyusahkan saya (Adaptasi )

2. Saya puas dengan keluarga saya membicara sesuatu dan 


mengungkapkan masalah saya ( Hubungan)

3. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan 


saya untuk melakukan aktivitas ( Pertumbuhan )

4. Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresiakn afek dan 0


berespon terhadap emosi saya seperti marah, sedih, atau mencintai
( Afek )

5. Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan waktu 
bersama-sama

Jumlah 2 3 0

Keterangan :
Selalu : Nilai 2
Kadang-kadang : Nilai 1
Hampir tidak pernah : Nilai 0
Kesimpulan :

Skor : 5

0-3 : Disfungsi Keluarga sangat tinggi

4-6 : Disfungsi keluarga sedang

7-10 : Tidak ada disfungsi keluarga

Makassar 29 juni 2020


Mahasiswa Yang Mengkaji
(Medelin sumari)

Data Etiologi Masalah


Ds: Depresi Ketidakefektifan koping
- keluarga
pasien
mengatakan
pasien mudah
tersinggung
- Mudah cemas
Do :
- saat pengkajian
pasien tampak
sedih dan
murung

Ds : Gangguan fungsi visual Resiko jatuh


- klien
mengatakan
penglihatannya
sudah mulai
kabur
Do :
- tampak cahaya
kurang
- Tampak lantai
licin

Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidak efektifan koping b/d stress
2. Gangguan citra tubuh b/d koping

Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA Hasil yang diharapkan NOC Rencana Keperawatan
Ketidak efektifan koping b/d stress Setelah dilakukan tindakan Peningkatan coping :
keperawatans selama 3x24 jam 1. Gunakan pendekatan yang t
diharapkan masalah keperawatan dan memberikan jaminan .
dapat teratasi dengan kriteria 2. Berikan penilaian mengenai
hasil : pemahaman pasien terhada
- Pengurangan kecemasan proses penyakit .
pada lansia dan lansia 3. Bantu pasien dalam
dapat merasa nyaman mengidentifikasi respon pos
dari orang lain.
4. Evaluasi kemampuan pasien
dalam membuat keputusan
5. Dukung pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan d
kemampuan diri.
6. Berikan aktivitas pengganti y
brtujuan mengurangi tekana
7. Bantu klien mengidentifikas
situasi yang memicu kecema
8. Pertimbangkan kemampuan
dalam mengambil keputusan
9.
Terapi modalitasi :
Terapi keluarga :
( terapi keluarga dihadirkan
bersama dengan dengan sel
anggota seperti anak-anak d
orang tua tersebut dan jalin
kasih saying anak kepada or
sangat dibutuhkan. )
- selalu memberikan kata-kat
positif kepada klien
- Memnberikan perhatian wa
dalam bentuk hal kecil
- Mengikat kembali hubungan
sudah mulai nrengganmg da
memupuk kasih sayang

Resiko jatuh b/d gangguan visual Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh :
keperawatans selama 3x24 jam 1. Identifikasi keadaan kongniti
diharapkan masalah keperawatan fisik klien seperti apakah klie
dapat teratasi dengan kriteria 2. Sediakan pencahayaan yang
dalam rangka meningkatkan
hasil :
pandangan
3. Sediakan alas kaki yang tidak
- Pengetahuan : untuk memfasilitasi kemuda
pencegahan jatuh menjangkau
- Memakai alas kaki yang 4. Bantu keluarga mengidentifi
tepat bahaya dirumah dan memod
- Penggindaan pecahayaan
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai