Anda di halaman 1dari 28

PAPER KEPERAWATAN JIWA

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA

DIRI RENDAH (HDR)

Dosen Pembimbing : Kristia Novia, Ns.,

Oleh:

YANTI AVRILIA FATUBUN

(C1714201111)

Kelompok VI

(S1 Reguler Kelas B)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


Kasus Harga Diri Rendah (HDR)

Ny A berusia 36 tahun. Klien masuk pada tanggal 27 September 2019 di Ruangan melur.

Klien dibawa kerumah sakit  dengan alasan, klien merasa tidak berguna, klien suka melamun, pergi

tanpa tujuan, sedih dan suka menangis, bicara ngawur. Klien pernah berobat di RSJ, pulang dalam

keadaan tenang. Pada saat di rumah klien tidak mau minum obat dan tidak kontrol ke RSJ dan

dibawa kembali ke RSJ. Klien merupakan anak ke- 1 dari 3 bersaudara. Klien selama sakit tinggal

bersama orangtuanya. Keluarga tidak pernah memperhatikan dan memperdulikan klien sehingga

klien sering menyendiri, melamun, malas berhubungan dengan orang lain, merasa tidak berguna dan

bersalah, keluarga tidak ada yang memperhatikan klien selama berada dirumah, klien mengatakan

selama di rumah sakit keluarganya tidak pernah menjenguknya. Klien mengatakan tidak ada

keluarganya yang gangguan jiwa. Orang yang paling berarti bagi klien adalah anak, suami dan

keluarganya. Klien mengetahui agama yang dianutnya, dan selama dirumah sakit klien tidak pernah

beribadah. Klien mengalami gangguan jiwa 5 bulan yang lalu dan pernah berobat ke psikiater. Klien

mengalami penolakan dari masyarakat di daerah tempat tinggalnya dan juga karena klien sudah

dirawat di RSJ. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pasien mengalami kecelakaan

sehingga harus di operasi untuk ampotasi kaki sebelah kanan pasien. Pasien tidak bisa menjalankan

perannya sebagai ibu rumah tangga yang baik untuk melayani anak dan suaminya. Pasien merasa

tidak pede dengan salah satu tubuhnya karna perna diampotasi. Pasien sempat melakukan

percobaan bunuh diri karena diamerasa dirinya tidak berguna lagi.

Pada saat pengkajian didapatkan tanda- tanda vital : TD  : 110/8097 mmHg    N : 80x/i    S :

37 0C   P : 20 x/I, TB : 165 cm dan BB : 63 kg. Pasien menyatakan tidak memiliki keluhan fisik dan

merasa sehat. Klien merasa tidak senang dengan anggota tubuhnya karna gendut. klien ingin cepat

sembuh dan ingin cepat pulang. Klien merasa tidak berarti lagi dikeluarganya gagal dalam hidup.

Klien tidak pernah ikut dalam kegiatan kelompok.  Klien sulit untuk berhubungan dengan orang lain.

klien mengatakan percaya adanya Tuhan namun selama di RSJ klien tidak pernah beribadah.
Dari observasi yang didapat, ditemukan data; penampilan rapi dan sesuai dengan cara

penggunaan nya. Saat diajak berkomunikasi atau wawancara, klien kooperatif akan tetapi kontak

mata kurang, klien tampak malu-malu. Klien mengatakan sedih, kecewa karena klien merasa terlalu

lama dan keluarga jarang menjenguk klien ke RSJ. Selama interaksi klien sangat kooperatif , kontak

mata kurang, akan tetapi klien sering tidak nyambung antara pertanyaan dengan jawaban. Tingkat

kesadaran klien baik karena klien masih dapat membedakan disorientasi waktu, tempat dan orang.

Klien masih dapat mengingat kejadian yang lalu dan kejadian yang sekarang dan dapat

menceritakannya dengan perawat. Klien masih dapat berhitung dengan hitungan sederhana tanpa

bantuan orang lain. Klien juga mampu membandingkannya dan klien mampu menetukan pilihan

ketika diberi pilihan, seperti duluan mana mandi atau makan, klien menjawab mandi dulu karena

kalau mandi badan terasa segar setelah itu baru makan. Klien mendapatkan terapi obat seperti

Resperidon 2mg    2x1, Thp 2 mg  2x1 dan Cpz 100 mg 1x1.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Nama Mahasiswa yang Mengkaji : Yanti A. Fatubun NIM : C1714201111

RUANG PERAWATAN : Melur

TANGGAL DIRAWAT : 27 September 2019

TANGGAL PENGKAJIAN : 30 Juni 2020

I. IDENTITAS KLIEN

Nama Inisial : Ny. A

Umur : 36 Tahun

No RM : -

II. ALASAN MASUK

Keluarga klien mengtakan klien merasa tidak berguna, klien suka melamun, pergi

tanpa tujuan, sedih, suka menangis, dan bicara ngawur.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

A. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

□ Ya □ Tidak

B. Pengobatan sebelumnya

□ Berhasil □ Kurang berhasil □ Tidak berhasil

C. Pernah melakukan/mengalami/menyaksikan:

Korban/usia Pelaku/usia Saksi/usia

1. Aniaya fisik □ ............... □ /36 thn □ .............

2. Aniaya seksual □ ............... □ .............. □ .............

3. Penolakan □ /36 thn □ .............. □ ..............

4. Kekerasan □ ............... □ .............. □ ..............


5. Tindakan kriminal □ ............... □ .............. □ ..............

Jelaskan Point A, B dan C :

Klien memiliki riwayat gangguan jiwa 5 bulan yang lalu dan klien perna

berobat ke psikiater, namun pengobatan yang pernah dilakukan klien kurang

berhasil sehingga menyebabkan tanda dan gejala klien muncul kembali. klien

pernah melakukan tindakan percobaan bunuh diri karena klien merasa dirinya

sudah tidak berguna lagi untuk melayani suami dan anaknya karena salah satu

kakinya telah di ampotasi. Keluarga klien juga tidak pernah memperhatikan dan

memperdulikan klien sehingga klien sering menyendiri, melamun, malas

berhubungan dengan orang lain, Klien juga mengalami penolakan dari

masyarakat di daerah tempat tinggalnya

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial, Resiko Bunuh Diri

D. Adakah anggota keluarga yang pernah menderita gangguan jiwa

□ Ya □ Tidak

E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien pernah mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan salah satu kaki

kanannya diapotasi, klien juga pernah melakukan tindakan percobaan bunuh diri

karena klien merasa tidak pedeh dengan salah satu tubuhnya dan klien merasa

sudah tidak berguna lagi. Klien mengalami penolakan dari masyarakat ditempat

tinggalnya.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Suhu : 37 ◦ C

Nadi : 80 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit
B. Badan : 23,1

Tinggi : 165 Cm

Berat : 63 Kg

IMT : 23,16 Kesimpulan : Kegemukan

C. Keluhan fisik :

Klien mengatakan dia merasa tidak pede dengan bagian tubuhnya yang diaputasi

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

V. STATUS PSIKOSOSIAL

A. Genogram (gambar dan jelaskan isi genogram)

Keterangan :

meninggal : ×

perempuan :

laki-laki :

pasien :

Jelaskan :

Klien anak 1 dari 3 bersaudara, kedua orang tua klien masih hidup,

komunikasi dalam keluarga kurang baik keluarga tidak pernah memperhatikan dan

memperdulikan klien sehingga klien sering menyendiri, melamun, dan malas

berhubungan dengan orang lain.


B. Konsep diri

1. Gambaran diri :

Klien merasa tidak pede dan tidak percaya diri dengan anggota tubuhnya

karena gendut, dan kaki kanan klien yang di amputasi akibat kecelakaan.

Sehingga membuta klien merasah tidak berguna lagi.

2. Identitas diri :

Pasien mampu dan mengenali dirinya sebagai seorang ibu/istri dari anak

dan suaminya.

3. Peran diri :

Klien tidak puas dan merasa sudah tidak berguna lagi sebagai seorang

ibu/istri bagi anak dan suaminya karena dia merasa tubuhnya sudah tidak

sempurna lagi dan tidak bisa melayani anak dan suaminya dengan baik. klien

juga merasa dirinya sudah tidak berarti lagi dikeluarganya.

4. Ideal diri :

Peran klien sebagai ibu/istri bagi anak dan suaminya tidak terpenuhi

dengan baik karean keterbatasan fisik yang dimiliki klien.

5. Harga diri :

Klien tidak suka dengan tubuhnya karena dia merasa gendut, dan klien

juga tidak pede dan percaya diri dengan anggota tubuhnya karena kaki

kanannya yang sudah di ambputasi.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

C. Hubungan sosial :

1. Orang yang berarti :

Orang yang berarti bagi klien adalah anak, suami, dan keluarganya.

2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :

Peran klien pasif dalam kegiatan kelompok/masyarakat.


3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Klien memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena klien

mengalami penolakan dari masyarakat di daerah tempat tinggalnya

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

D. Spritual

1. Nilai dan keyakinan :

Klien mengetahui agama yang dianutnya dan percaya adanya Tuhan.

2. Kegiatan ibadah :

Klien mengatakan selama dirumah sakit klien tidak pernah beribadah

Masalah keperawatan : -

VI. STATUS MENTAL

A. Penampilan

□ Tidak rapih □ Pakaian tidak sesuai □ Cara berpakaian tidak

seperti biasanya

Jelaskan :

Dari hasil observasi ditemukan bahwa penampilan klien rapih dan sesuai

dengan cara penggunaannya.

B. Pembicaraan

□ Cepat □ Keras □ Gagap □ Apatis

□ Lambat □ Inkoheren □ Membisu □ Tidak mampu memulai

□ Logorheus □ Perseverasi

Jelaskan :

Selama interaksi dengan klien, klien sangat kooperatif akan tetapi klien sering

tidak nyambung antara pertanyaan dengan jawaban.


C. Aktivitas Motorik

□ Lesu □ Tegang □ Gelisah □ Agitasi

□ TIK □ Grimace □ Tremor □ Kompulsif

Jelaskan :

Aktivitas keseharian klien lesu, klien sering menyendiri, dan melamun sendiri.

D. Alam Perasaan

□ Sedih □ Ketakutan □ Putus asa

□ Khawatir □ Gembira berlebihan/euforia

Jelaskan :

Klien merasa sedih dan putus asah dengan keadaanya sekarang pasien

merasa sudah tidak berguna lagi sebagai seorang ibu/istri bagi anak dan

suaminya. Karena keterbatasan fisik, sebab kaki kanannya telah diamputasi.

E. Afek

□ Datar □ Tumpul □ Labil □ Tidak sesuai

Jelaskan :

Efek klien datar, klien lebih sering diam, klien berbicara hanya pada saat

menjawab pertanyaan dari perawat.

F. Interaksi Selama Wawancara

□ Bermusuhan □ Tidak kooperatif □ Mudah tersinggung

□ Kontak mata kurang □ Defensif □ Curiga

Jelaskan :

Pada saat berinteraksi dengan pasien kurangnya kontak mata karena pasien

lebih sering menunduk, dan malu-malu.

G. Persepsi : Halusinasi

□ Pendengaran □ Penglihatan □ Perabaan

□ Pengecapan □ Penghiduan

Jelaskan : -
H. Proses Pikir

□ Sirkumtansial □ Tangensial □ Kehilangan asosiasi

□ Flight of ideas □ Blocking

Jelaskan :

Pada saat interaksi klien sering tidak nyambung antara pertanyaan dengan

jawaban.

I. Isi Pikir

□ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria

□ Depersonalisasi □ Pikir Magis □ Ide terkait

Waham :

□ Agama □ Somatik □ Kebesaran

□ Curiga □ Nihilistik □ Sisip pikir

□ Siar pikir □ Kontrol pikir

Jelaskan :

Klien selalu memiliki perasaan putus asah dan tidak pede. Klien juga selalu

menunjukkan tandan dan gejala HDR dan karena klien pernah dirawat sebelumnya

di RSJ sehingga orang sekitar takut dan menolak pasien untuk tinggal di

lingkungan sekitar mereka.

J. Tingkat Kesadaran

□ Bingung □ Sedasi □ Stupor

Disorientasi :

□ Waktu □ Tempat □ Orang

Jelaskan :

Klien sadar bahwa dia sekarang berada di RSJ di ruangan melur

K. Memori

□ Gangguan daya ingat jangka panjang

□ Perubahan proses pikir pendek


□ Gangguan daya ingat saat ini

□ Konfabulasi

Jelaskan :

Klien masih dapat mengingat kejadian yang lalu dan kejadian yang sekarang

dan dapat menceritakannya dengan perawat.

L. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

□ Mudah beralih

□ Tidak mampu berkonsentrasi

□ Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :

Klien masih dapat berhitung dengan hitungan sederhana tanpa bantuan

orang lain.

M. Kemampuan Penilaian

□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna

Jelaskan :

Klien mampu nilai mana yang lebih diutamakan antara mandi dan makan.

N. Daya Tilik Diri (Insight)

□ Mengingkari penyakit yang diderita

□ Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan : -

Masalah keperawatan : Gangguan Citra Tubuh

VII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

□ Bicara dengan orang lain □ Minum alkohol

□ Mampu menyelesaikan masalah □ Reaksi lambat/berlebihan

□ Tenik relaksasi □ Bekerja berlebihan

□ Aktivitas konstruktif □ Menghindar


□ Olahraga □ Menciderai diri

□ Lain-lain

Jelaskan :

Maladaptife : reaksi lambat, menghindar, menyendiri dari orang, kurang rasa percaya

diri.

Masalah keperawatan : Resiko Bunuh Diri.

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

Bantuan minimal Bantuan total

A. Makan □ □

B. BAB dan BAK □ □

C. Mandi □ □

D. Berpakaian dan berhias □ □

E. Penggunaan Obat □ □

F. Istirahat dan Tidur

□ Tidur

siang : ........................................................................................................................

............

□ Tidur

malam : ......................................................................................................................

..............

□ Kegiatan sebelum/setelah

tidur : ..........................................................................................................................

....................................................................................................................................

..........

G. Pemeliharaan Kesehatan

1. Perlu perawatan lanjutan □ Ya □ Tidak

2. Sistem pendukung □ Ya □ Tidak


H. Kegiatan di dalam rumah

1. Mempersiapkan makanan □ Ya □ Tidak

2. Menjaga kebersihan rumah □ Ya □ Tidak

3. Mencuci pakaian □ Ya □ Tidak

4. Pengaturan keuangan □ Ya □ Tidak

I. Kegiatan di luar rumah

1. Belanja keperluan sehari-hari □ Ya □ Tidak

2. Transportasi □ Ya □ Tidak

Jelaskan :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Masalah keperawatan : ..................................................................................................

IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

□ Penyakit jiwa □ Obat-obatan

□ Cara penanggulangan masalah □ Lain-lain

Jelaskan :

Klien mengatakan putus asah dengan keadaanya saat ini

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

X. DATA MEDIK

1. Diagnosa Medik : Zkizofrenia

2. Therapi Medik :

a) Resperidon 2mg 2×1

b) Thp 2mg 2×1

c) Cpz 100mg 1×1


ANALISA DATA

Nama /Umur : Ny. A /36 tahun

Unit/Ruang : Melur

No DATA MASALAH

.
1. DS : Isolasi Sosial

- Klien mengatakan klien mengalami

penolakan dari masyarakat di daerah

tempat tinggalnya.

- Klien mengatakan dia merasa sudah

tidak berarti di keluarganya.

- Klien mengatakan klien tidak pede

dengan keadaan fisiknya yang

sekarang.

DO :

- Tampak pasien cemas, dan tidak

percaya diri.
2. DS : Harga Diri Rendah

- Klien mengatakan klien merasa dirinya

sudah tidak berarti lagi dikeluarganya

sehingga ia lebih sering menyendiri

dan tidak suka berinteraksi dengan

orang lain.

- Klien mengatakan tidak percaya diri,


tidak pede dengan badanya yang

gendut, dan kaki kanan yang sudah di

amputasi.

- Klien mengatakan ia merasa tidak

berguna lagi dan tidak bisa

menjalankan perannya sebagai ibu

yang baik bagi anak/suaminya.

DO :

- Tampak klien suka melamun, sedih,

kurang percaya diri, malu-malu.


3. DS : Resiko Bunuh Diri

- Klien mengatakan klien pernah

melakukan tindakan percobaan bunuh

diri.

- Klien mengatakan keluarganya tidak

pernah memperhatikan, dan

memperdulikan klien sehingga klien

sering menyendiri, melamun, dan

malas berhubungan dengan orang lain.

- Klien mengatakan dirinya sudah tidak

berguna lagi untu anak/suaminya

DO :

- Tampak klien tidak percaya diri,

melamun, sedih
4. DS : Gangguan Citra Tubuh

- Klien mengatakan dia merasa tidak

percaya diri dengan tubuhnya yang

gendut.
- Klien mengatakan dia merasa tidak

pede dengan keadaan kaki kanannya

yang telah di amputasi.

DO :

- tampak klien tidak percaya diri dan

malu-malu.

POHON MASALAH

EFEK Resiko Bunuh Diri

CORE PROBLEM Gangguan Konsep Diri :

Harga Diri Rendah (HDR)

CAUSA Isolasi Sosial


DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama/ Umur : Ny. A /36 tahun

Ruang/ Kamar: Melur

No DIANGNOSA KEPERAWATAN

.
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Resiko Bunuh Diri
4. Gangguan Citra Tubuh
RENCANA KEPERAWATAN

Nama/ umur : Ny. A/36 tahun

Ruang/ kamar : Melur

Diangnosa keperawatan NOC/ SP Pasien NIC/ SP Keluarga


Isolasi Sosial SP I : SP I :

1. Identifikasi penyebab isolasi 1. Diskusikan masalah yang

sosial: siapa yang serumah, dirasakan dalam merawat

siapa yang dekat, yang tidak pasien.

dekat, dan apa sebabnya. 2. Jelaskan pengertian, tanda

2. Keuntungan punya teman dan gejala, dan proses

dan bercakap-cakap. terjadinya isolasi sosial

3. Kerugian tidak punya teman (gunakan booklet).

dan tidak bercakap-cakap. 3. Jelaskan cara merawat

4. Latih cara berkenalan isolasi sosial.

dengan pasien dan perawat 4. Latih dua cara merawat

atau tamu. berkenalan, berbicara saat

5. Masukan pada jadual melakukan kegiatan harian.

kegiatan untuk latihan 5. Anjurkan membantu pasien

berkenalan. sesuai jadwal dan

SP II : memberikan pujian saat

1. Evaluasi kegiatan berkenalan besuk.

(berapa orang). Beri pujian. SP II :

2. Latih cara berbicara saat 1. Evaluasi kegiatan keluarga

melakukan kegiatan harian dalam merawat/melatih

(latih 2 kegiatan). pasien berkenalan dan

3. Masukan pada jadwal berbicara saat melakukan

kegiatan untuk latihan kegatan harian, beri

berkenalan 2-3 orang pasien, pujian.


perawat dan tamu, berbicara 2. Jelaskan kegiatan rumah

saat melakukan kegiatan tangga yang dapat

harian. melibatkan pasien

4. – berbicara (makan, sholat

SP III : bersama dirumah).

1. Evaluasi kegiatan berkenalan 3. Lath cara membimbing

(berapa orang) & bicara saat pasien berbicara dan

melakukan dua kegiatan memberi pujian.

harian, beri pujian. 4. Anjurkan membantu

2. Latih cara berbicara saat pasien sesuai jadwal saat

melakukan kegiatan harian (2 besuk.

kegiatan baru). SP III :

3. Masukan pada jadwal 1. Evaluasi kegiatan keluarga

kegiatan untuk latihan dalam merawat/melatih

berkenalan 4-5 orang, pasien berkenalan,

berbicara saat melakukan 4 berbicara saat melakukan

kegiatan harian. kegiatan harian, beri

4. – pujian.

SP IV : 2. Jelaskan cara melatih

1. Evaluasi kegiatan latihan pasien melakukan

berkenalan, bicara saat kegiatan sosial seperti

melakukan empat kegiatan berbelanja, meminta

harian. Beri pujian. sesuatu dll.

2. Latih cara bicara sosial: 3. Latih keluarga mengajak

meminta sesuatu, menjawab pasien berbelanja saat

pertanyaan. besuk.

3. Masukan pada jadwal 4. Anjurkan membantu

kegiatan untuk latihan pasien sesuai jadwal dan


berkenalan >5 orang, bicara berikan pujian saat besuk.

saat melakukan kegiatan SP IV :

harian dan sosialisai. 1. Evaluasi kegiatan keluarga

SP V : dalam merawat/melatih

1. Evalusai kegiatan latihan pasien berkenalan,

berkenalan, berbicara saat berbicara saat melakukan

melakukan kegiatan harian kegiatan harian/RT,

dan sosialisasi, beri pujian. berbelanja, beri pujian.

2. Latih kegiatan harian. 2. Jelaskan follow up ke

3. Nilai kemampuan yang telah RSJ/PKM, tanda kambuh,

mandiri. rujukan.

4. Nilai apakah isolasi sosial 3. Anjurkan membantu

telah teratasi. pasien sesuai jadwal

kegiatan dan memberikan

pujian.

SP V :

1. Evaluasi kegiatan keluarga

dalam merawat/melatih

pasien berkenalan,

berbicara saat melakukan

kegiatan harian/RT,

berbelanja, & kegiatan lain

dari follow up. Beri pujian.

2. Nilai kemampuan keluarga

merawat pasien.

3. Nilai kemampuan keluarga

melakukan control ke

RSJ/PKM.
4. -
Harga Diri Rendah SP I : SP I :

1. Identifikasi kemampuan 1. Diskusikan masalah yang

melakukan kegiatan dan dirasakan dalam merawat

aspek positif pasien (buat pasien.

daftar kegiatan). 2. Jelaskan pengertian, tanda

2. Bantu pasien menilai & gejala, dan proses

kegiatan yang dapat terjadinya harga diri rendaj

dilakukan saat ini (pilih dari (gunakan booklet).

daftar kegiatan): buat daftar 3. Diskusikan kemampuan

kegiatan yang dapat atau aspek positif pasien

dilakukan saat ini. yang pernah dimiliki

3. Bantu pasien memilih salah sebelum dan setelah sakit.

satu kegiatan yang dapat 4. Jelaskan cara merawat

dilakukan saat ini untuk harga diri rendah terutama

dilatih. memberikan pujian semua

4. Latih kegiatan yang dipilh hal yang positif pada

(alat dan cara pasien.

melakukannya). 5. Latih keluarga memberi

5. Masukan pada jadwal tanggung jawab kegiatan

kegiatan utnuk latihan dua pertama yang dipilih

kali per hari. pasien: bombing dan beri

SP II : pujian.

1. Evaluasi kegiatan pertama 6. Anjurkan membantu pasien

yang telah dilatih dan berikan sesuai jadwal dan

pujian. memberikan pujian.

2. Bantu pasien memilih SP II :

kegiatan kedua yang akan 1. Evaluasi kegiatan keluarga


dilatih. dalam membimbing pasien

3. Latih kegiatan kedua (alat melaksanakan kegiatan

dan cara). pertama yang dipilih dan

4. Masukan pada jadwal dilatih pasien. Beri pujian.

kegiatan untuk latihan: dua 2. Bersama keluarag melatih

kegiatan masing-masing dua pasien dalam melakukan

kali per hari. kegiatan kedua yang

SP III : dipilih pasien.

1. Evaluasi kegiatan pertama 3. Anjurkan membantu

dan kedua yang telah dilatih pasien sesuai jadwal dan

dan berikan pujian. memberikan pujian.

2. Bantu pasien memilih 4. –

kegiatan ketiga yang akan SP III :

dilatih. 1. Evaluasi kegiatan keluarga

3. Latih kegiatan ketiga (alat dalam membimbing pasien

dan cara). melakukan kegiatan

4. Masukan pada jadwal pertama dan kedua yang

kegiatan untuk latihan: tiga telah dilatih. Beri pujian.

kegiatan, masing-masing dua 2. Bersama keluarga melatih

kali per hari. pasien melakukan

SP IV : kegiatan ketiga yang

1. Evaluasi kegiatan pertama, dipilih.

kedua, dan ketiga yang telah 3. Anjurkan membantu

dilatih dan berikan pujian. pasien sesuai jadwal dan

2. Bantu pasien memilih berikan pujian.

kegiatan keempat yang akan 4. –

dilatih. SP IV :

3. Latih kegiatan keempat ( alat 1. Evaluasi kegiatan keluarga


dan cara). dalam membimbing pasien

4. Masukan pada jadwal menjalankan kegiatan

kegiatan untuk latihan: empat pertama, kedua dan

kegiatan masing-masing dua ketiga. Beri pujian.

kali per hari. 2. Bersama keluarga melatih

SP V : pasien melakukan

1. Evaluasi kegiatan latihan dan kegiatan keempat yang

berikan pujian. dipilih rujukan.

2. Latih kegiatan dilanjutkan 3. Jelaskan follow up ke

sampai tak terhingga. RSJ/PKM, tanda kambuh.

3. Nilai kemampuan yang telah 4. Anjurkan membantu

mandiri. pasien sesuai jadwal dan

4. Nilai apakah harga diri memberiaka pujian.

pasien meningkat. SP V :

1. Evaluasi kegiatan

keluarga dalam

membimbing pasien

melakukan kegiatan dipilih

oleh pasien, beri pujian.

2. Nilai kemampuan

keluarga.

3. Nilai kemampuan

keluarga membimbing

pasien melakukan control

RDJ/PKM.
Resiko Bunuh Diri SP I : SP I :

1. Identifikasi beratnya 1. Diskusikan masalah yang

masalah resiko bunuh dri: dirasakan dalam merawat


isarat, ancaman, percobaan pasien.

(jika percobaan segera 2. Jelaskan pengertian, tanda

rujuk). & gejala, dan proses

2. Identifikasi benda-benda terjadinya resiko bunuh diri

berbahaya dan (gunakan booklet).

mengankannya (lingkungan 3. Jelaskan cara merawat

aman untuk pasien). resiko bunuh diri.

3. Latihan cara mengendalikan 4. Latih cara memberikan

diri dari dorongan bunuh diri: pujian hal positif pasien

buat daftar aspek positif diri memberi dukungan

sendiri, latihan afirmasi/ pencapaian masa depan.

berpikir aspek positif yang 5. Anjurkan membantu pasien

dimiliki. sesuai jadwal dan

4. Masukan pada jadwal memberikan pujian.

latihan berpikir positif 5 kali SP II :

per hari. 1. Evaluasi kegiatan keluarga

5. – dalam memberikan pujian

SP II : dan penghargaan atas

1. Evaluasi kegiatan klien keberhasilan dan aspek

berpikir positif tentang diri positif pasien. Beri pujian.

sendiri, beri pujian, kaji ulang 2. Latih cara memberi

resiko bunuh diri. penghargaan pada pasien

2. Latih cara mengendalikan diri dan menciptakan suasana

dari dorongan bunuh diri: positif dalam keluarga:

buat daftar aspek positif tidak membicarakan

keluarga dan lingkungan, keburukan anggota

latih afirmasi/berpikir aspek keluarga.

positif keluarga dan 3. Anjurkan membantu


lingkungan. pasien sesuai jadwal dan

3. Masukan pada jadwallatihan memberi pujian.

berpikir positif tentang diri, SP III :

keluarga dan lingkungan. 1. Evaluasi kegiatan keluarga

SP III : dalam memberikan pujian

1. Evaluasi kegiatan berpikir serta menciptakan

positif tentang diri, keluarga, suasana positif dalam

dan lingkungan. Beri pujian, keluarga. Beri pujian.

kaji resiko bunuh diri. 2. Bersama keluarga

2. Diskusikan harapan dan diskusikan dengan pasien

masa depan. tentang harapan masa

3. Diskusikan cara mencapai depan serta langkah-

harapan dan masa depan. langkah mencapainya.

4. Lati cara-cara mencapai 3. Anjurkan membantu

harapan dan masa depan pasien sesuai jadwal dan

secara bertahap (setahap memberikan pujian.

demi setahap). 4. –

5. Masukan pada jadwal latihan 5. –

berpikir positif tentang diri, SP IV :

keluarga, lingkungan dan 1. Evaluasi kegiatan dalam

tahapan kegiatan yang memberikan pujian,

dipilih. penghargaan,

SP IV : menciptakan suasana

1. Evaluasi kegiatan berpikir keluarga yang positif dan

positif tentang diri, keluarga kegiatan awal dalam

dan lingkungan serta mencapai harapan masa

kegiatan yang dipilih. Beru depan. Beri pujian.

pujian. 2. Bersama keluarga


2. Latih tahap kedua kegiatan berdiskusi tentang langkah

mencapai masa depan. dan kegiatan untuk

3. Masukan pada jadwal latihan mencapai harapan masa

berpikir positif tentang diri, depan.

keluarga dan lingkungan, 3. Jelaskan follow up ke

serta kegiatan yang dipilih RSJ/PKM, tanda kambuh,

untuk persiapkan masa rujukan.

depan. 4. Anjurkan membantu

4. – pasien sesuai jadwal dan

SP V : memberi pujian.

1. Evaluasi kegiatan latihan SP V :

peningkatan positif diri, 1. Evaluasi kegiatan keluarga

keluarga dan lingkungan. dalam memberikan pujian

Beri pujian. penghargaan,

2. Evaluasi tahapan kegiatan menciptakan suasana

mencapai harapan masa yang positif dan

depan. membimbing langkah-

3. Latih kegiatan harian. langkah mencapai

4. Nilai kemampuan yang telah harapan masa depan.

mandiri. 2. Nilai dan kemampuan

5. Nilai apakah resiko bunuh diri keluarga merawat pasien.

teratasi. 3. Nilai kemampuan keluarga

melakukan control ke

RJM/PKM.

4. –

5. -
Gangguan Citra Tubuh - Deskripsikan bagian - Monitor pernyataan

tubuh yang terkena yang mengidentifikasi


(dampak). citra tubuh mengenai

- Sikap terhadap ukuran dan berat

penggunaan strategi badan.

untuk meningkatkan - Tentukan presepsi

fungsi (tubuh) pasien dan keluarga

- Penyesuaian terhadap terkait dengan

perubahan tampilan fisik. perubahan citra diri dan

- Penyesuaian terhadap realistis.

perubahantubuh akibat - Identifikasi cara untuk

cedera. menurunkan dampak

dari adanya perubahan

bentuk melalui pakaian,

rambut palsu, atau

kosmetik, dengan cara

yang tepat.

- Fasilitas kontak dengan

individu yang

mengalami perubahan

yang sama dalam hal

citra tubuh.

Anda mungkin juga menyukai