Oleh:
(C1714201111)
Kelompok VI
Ny A berusia 36 tahun. Klien masuk pada tanggal 27 September 2019 di Ruangan melur.
Klien dibawa kerumah sakit dengan alasan, klien merasa tidak berguna, klien suka melamun, pergi
tanpa tujuan, sedih dan suka menangis, bicara ngawur. Klien pernah berobat di RSJ, pulang dalam
keadaan tenang. Pada saat di rumah klien tidak mau minum obat dan tidak kontrol ke RSJ dan
dibawa kembali ke RSJ. Klien merupakan anak ke- 1 dari 3 bersaudara. Klien selama sakit tinggal
bersama orangtuanya. Keluarga tidak pernah memperhatikan dan memperdulikan klien sehingga
klien sering menyendiri, melamun, malas berhubungan dengan orang lain, merasa tidak berguna dan
bersalah, keluarga tidak ada yang memperhatikan klien selama berada dirumah, klien mengatakan
selama di rumah sakit keluarganya tidak pernah menjenguknya. Klien mengatakan tidak ada
keluarganya yang gangguan jiwa. Orang yang paling berarti bagi klien adalah anak, suami dan
keluarganya. Klien mengetahui agama yang dianutnya, dan selama dirumah sakit klien tidak pernah
beribadah. Klien mengalami gangguan jiwa 5 bulan yang lalu dan pernah berobat ke psikiater. Klien
mengalami penolakan dari masyarakat di daerah tempat tinggalnya dan juga karena klien sudah
dirawat di RSJ. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pasien mengalami kecelakaan
sehingga harus di operasi untuk ampotasi kaki sebelah kanan pasien. Pasien tidak bisa menjalankan
perannya sebagai ibu rumah tangga yang baik untuk melayani anak dan suaminya. Pasien merasa
tidak pede dengan salah satu tubuhnya karna perna diampotasi. Pasien sempat melakukan
Pada saat pengkajian didapatkan tanda- tanda vital : TD : 110/8097 mmHg N : 80x/i S :
37 0C P : 20 x/I, TB : 165 cm dan BB : 63 kg. Pasien menyatakan tidak memiliki keluhan fisik dan
merasa sehat. Klien merasa tidak senang dengan anggota tubuhnya karna gendut. klien ingin cepat
sembuh dan ingin cepat pulang. Klien merasa tidak berarti lagi dikeluarganya gagal dalam hidup.
Klien tidak pernah ikut dalam kegiatan kelompok. Klien sulit untuk berhubungan dengan orang lain.
klien mengatakan percaya adanya Tuhan namun selama di RSJ klien tidak pernah beribadah.
Dari observasi yang didapat, ditemukan data; penampilan rapi dan sesuai dengan cara
penggunaan nya. Saat diajak berkomunikasi atau wawancara, klien kooperatif akan tetapi kontak
mata kurang, klien tampak malu-malu. Klien mengatakan sedih, kecewa karena klien merasa terlalu
lama dan keluarga jarang menjenguk klien ke RSJ. Selama interaksi klien sangat kooperatif , kontak
mata kurang, akan tetapi klien sering tidak nyambung antara pertanyaan dengan jawaban. Tingkat
kesadaran klien baik karena klien masih dapat membedakan disorientasi waktu, tempat dan orang.
Klien masih dapat mengingat kejadian yang lalu dan kejadian yang sekarang dan dapat
menceritakannya dengan perawat. Klien masih dapat berhitung dengan hitungan sederhana tanpa
bantuan orang lain. Klien juga mampu membandingkannya dan klien mampu menetukan pilihan
ketika diberi pilihan, seperti duluan mana mandi atau makan, klien menjawab mandi dulu karena
kalau mandi badan terasa segar setelah itu baru makan. Klien mendapatkan terapi obat seperti
Resperidon 2mg 2x1, Thp 2 mg 2x1 dan Cpz 100 mg 1x1.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Umur : 36 Tahun
No RM : -
Keluarga klien mengtakan klien merasa tidak berguna, klien suka melamun, pergi
□ Ya □ Tidak
B. Pengobatan sebelumnya
C. Pernah melakukan/mengalami/menyaksikan:
Klien memiliki riwayat gangguan jiwa 5 bulan yang lalu dan klien perna
berhasil sehingga menyebabkan tanda dan gejala klien muncul kembali. klien
pernah melakukan tindakan percobaan bunuh diri karena klien merasa dirinya
sudah tidak berguna lagi untuk melayani suami dan anaknya karena salah satu
kakinya telah di ampotasi. Keluarga klien juga tidak pernah memperhatikan dan
□ Ya □ Tidak
kanannya diapotasi, klien juga pernah melakukan tindakan percobaan bunuh diri
karena klien merasa tidak pedeh dengan salah satu tubuhnya dan klien merasa
sudah tidak berguna lagi. Klien mengalami penolakan dari masyarakat ditempat
tinggalnya.
A. Tanda-tanda vital :
Suhu : 37 ◦ C
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
B. Badan : 23,1
Tinggi : 165 Cm
Berat : 63 Kg
C. Keluhan fisik :
Klien mengatakan dia merasa tidak pede dengan bagian tubuhnya yang diaputasi
V. STATUS PSIKOSOSIAL
Keterangan :
meninggal : ×
perempuan :
laki-laki :
pasien :
Jelaskan :
Klien anak 1 dari 3 bersaudara, kedua orang tua klien masih hidup,
komunikasi dalam keluarga kurang baik keluarga tidak pernah memperhatikan dan
1. Gambaran diri :
Klien merasa tidak pede dan tidak percaya diri dengan anggota tubuhnya
karena gendut, dan kaki kanan klien yang di amputasi akibat kecelakaan.
2. Identitas diri :
Pasien mampu dan mengenali dirinya sebagai seorang ibu/istri dari anak
dan suaminya.
3. Peran diri :
Klien tidak puas dan merasa sudah tidak berguna lagi sebagai seorang
ibu/istri bagi anak dan suaminya karena dia merasa tubuhnya sudah tidak
sempurna lagi dan tidak bisa melayani anak dan suaminya dengan baik. klien
4. Ideal diri :
Peran klien sebagai ibu/istri bagi anak dan suaminya tidak terpenuhi
5. Harga diri :
Klien tidak suka dengan tubuhnya karena dia merasa gendut, dan klien
juga tidak pede dan percaya diri dengan anggota tubuhnya karena kaki
C. Hubungan sosial :
Orang yang berarti bagi klien adalah anak, suami, dan keluarganya.
Klien memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena klien
D. Spritual
2. Kegiatan ibadah :
Masalah keperawatan : -
A. Penampilan
seperti biasanya
Jelaskan :
Dari hasil observasi ditemukan bahwa penampilan klien rapih dan sesuai
B. Pembicaraan
□ Logorheus □ Perseverasi
Jelaskan :
Selama interaksi dengan klien, klien sangat kooperatif akan tetapi klien sering
Jelaskan :
Aktivitas keseharian klien lesu, klien sering menyendiri, dan melamun sendiri.
D. Alam Perasaan
Jelaskan :
Klien merasa sedih dan putus asah dengan keadaanya sekarang pasien
merasa sudah tidak berguna lagi sebagai seorang ibu/istri bagi anak dan
E. Afek
Jelaskan :
Efek klien datar, klien lebih sering diam, klien berbicara hanya pada saat
Jelaskan :
Pada saat berinteraksi dengan pasien kurangnya kontak mata karena pasien
G. Persepsi : Halusinasi
□ Pengecapan □ Penghiduan
Jelaskan : -
H. Proses Pikir
Jelaskan :
Pada saat interaksi klien sering tidak nyambung antara pertanyaan dengan
jawaban.
I. Isi Pikir
Waham :
Jelaskan :
Klien selalu memiliki perasaan putus asah dan tidak pede. Klien juga selalu
menunjukkan tandan dan gejala HDR dan karena klien pernah dirawat sebelumnya
di RSJ sehingga orang sekitar takut dan menolak pasien untuk tinggal di
J. Tingkat Kesadaran
Disorientasi :
Jelaskan :
K. Memori
□ Konfabulasi
Jelaskan :
Klien masih dapat mengingat kejadian yang lalu dan kejadian yang sekarang
□ Mudah beralih
Jelaskan :
orang lain.
M. Kemampuan Penilaian
Jelaskan :
Klien mampu nilai mana yang lebih diutamakan antara mandi dan makan.
Jelaskan : -
Adaptif Maladaptif
□ Lain-lain
Jelaskan :
Maladaptife : reaksi lambat, menghindar, menyendiri dari orang, kurang rasa percaya
diri.
A. Makan □ □
C. Mandi □ □
E. Penggunaan Obat □ □
□ Tidur
siang : ........................................................................................................................
............
□ Tidur
malam : ......................................................................................................................
..............
□ Kegiatan sebelum/setelah
tidur : ..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
G. Pemeliharaan Kesehatan
2. Transportasi □ Ya □ Tidak
Jelaskan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Jelaskan :
X. DATA MEDIK
2. Therapi Medik :
Unit/Ruang : Melur
No DATA MASALAH
.
1. DS : Isolasi Sosial
tempat tinggalnya.
sekarang.
DO :
percaya diri.
2. DS : Harga Diri Rendah
orang lain.
amputasi.
DO :
diri.
DO :
melamun, sedih
4. DS : Gangguan Citra Tubuh
gendut.
- Klien mengatakan dia merasa tidak
DO :
malu-malu.
POHON MASALAH
No DIANGNOSA KEPERAWATAN
.
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Resiko Bunuh Diri
4. Gangguan Citra Tubuh
RENCANA KEPERAWATAN
4. – pujian.
pertanyaan. besuk.
SP V : dalam merawat/melatih
mandiri. rujukan.
pujian.
SP V :
dalam merawat/melatih
pasien berkenalan,
kegiatan harian/RT,
merawat pasien.
melakukan control ke
RSJ/PKM.
4. -
Harga Diri Rendah SP I : SP I :
SP II : pujian.
dilatih. SP IV :
SP V : pasien melakukan
pasien meningkat. SP V :
1. Evaluasi kegiatan
keluarga dalam
membimbing pasien
2. Nilai kemampuan
keluarga.
3. Nilai kemampuan
keluarga membimbing
RDJ/PKM.
Resiko Bunuh Diri SP I : SP I :
demi setahap). 4. –
dipilih. penghargaan,
SP IV : menciptakan suasana
SP V : memberi pujian.
melakukan control ke
RJM/PKM.
4. –
5. -
Gangguan Citra Tubuh - Deskripsikan bagian - Monitor pernyataan
yang tepat.
individu yang
mengalami perubahan
citra tubuh.