Disusun Oleh :
(C1714201061)
2020
A. Pengertian
Depresi merupakan suatu gangguan mood. Mood adalah suasana perasaan yang m
eresap dan menetap yang dialami secara internal dan yang mempengaruhi perilaku
seseorang dan persepsinya terhadap dunia(Sadock & Sadock, 2007).
Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen
psikologis seperti rasa sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal, putus asa dan
penyesalan atau berbentuk penarikan diri, kegelisahan atau agitasi (Wahyulingsih dan
Sukamto, 2004).
Depresi adalah suatu bentuk gangguan suasana hati yang mempengaruhi kepribadian
seseorang. Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan perasaan sedih, murung,
kesal, tidak bahagia dan menderita. Individu umumnya menggunakan istilah depresi untuk
merujuk pada keadaan atau suasana yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak
mempunyai harga diri, dan tidak bertenaga. (Suryantha Chandra, 2002:8)
3. Perubahan mental
a. Pengertian perubahan mental :
Perubahan mental yang sering ditemui pada lansia adalah gangguan depresi dan
kerusakan kognitif. Penelitian tentang kemampuan aspek kognitif dan
kemampuan memori pada lansia menunjukkan mereka mempunyai
kemampuan memori dan kecerdasan yang kurang, walaupun mengalami
kontroversi, tes intelegensi dengan jelas memperlihatkan adanya penurunan
kecerdasan pada lansia. Kemampuan individu khususnya lansia untuk
menampilkan fungsi kognitif tergantung
pada fungsi otak. Apabila otak pada lansia mengalami kerusakan akibat
digenerasi/penuaan maka akan terjadi penurunan fungsi kognitif,
intelektual, sosial dan pekerjaan. Maka dari itu upaya untuk meningkatkan
memori (daya ingat) dapat dilakukan dengan cara mencatat sesuatu pada
daftar, kalender atau buku catatan.
b. Tanda dan gejala perubahan mental :
1. Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan
berbulan-bulan
2. Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu.
3. Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah,
cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.
5. Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit
tidur, serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur
c. Faktor yang mempengaruhi perubahan mental
1. pertama-tama perubahan fisik , khususnya organ perasa
2. kesehatan umum
3. tingkat pendidikan
4. keturunan
5. lingkungan
6. gangguan syaraf panca indera timbul kebutaan dan ketulihan
7. gangguan konsep diri akubat kehilangan jabatan
8. rangkaian dari kehilangan , yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan
family
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK ( REVISI)
B. Riwayat Keluarga
1. Pasangan
Hidup/Mati : Mati
Jikahidup Jikamati
Nama (Inisial) : Yustina Parisa Sebabkematian : Hipertensi
Umur : 69 Tahun Tahunkematian : 2005
Pekerjaan : Karyawan Unhas
2. Anak
Jumlah anak :2
Jumlah anak hidup :2
Alamat : JL. Sunu Kompleks Unhas Blok R 5
Jumlah anak mati :-
Sebabkematian :-
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien
I. Sistem endokrin
1. Kelenjar getah bening leher, sub mandibula, dan sekitar telinga : Tidak ada
2. Kelenjar tyroid : Tidak ada
3. Kelenjar getah bening axial / mammae : Tidak ada
4. Keluhan : Tidak ada
5. Lain-lain :-
J. Sistem Genito reproduksi
1. Kelainan pada genitalia eksterna : Tampak tidak ada kelainan
2. Keluhan mengenai fungsi genitalia dan seksualitas : Tidak ada
3. Lain-lain :-
Tergan-
Mandiri
No Aktivitas tung
(1)
(2)
1. Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan dan
mengeringkan badan)
2. Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakannya
3. Memakan makanan yang telah disiapkan
4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir
rambut, mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)
5. Buang air besar di WC (membersihkan dan mengeringkan
daerah bokong)
6. Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja)
7. Buang air kecil di kamar mandi (membersihkan dan
mengeringkan daerah kemaluan)
8. Dapat mengontrol pengeluaran air kemih
9. Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan
tanpa alat bantu, seperti tongkat
10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang
dianut
11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti merapikan tempat tidur,
mencuci pakaian, memasak dan membersihkan ruangan
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga
13. Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang
sendiri)
14. Menggunakan sarana transportasi umum untuk berpergian
15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan
(takaran obat dan waktu minum obat tepat)
16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan
keluarga dalam hal penggunaan, uang, aktivitas sosial yang
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17. Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan,
sosial, rekreasi, olahraga dan menyalurkan hobi)
Jumlah 11 12
Analisis hasil : Ketergantungan
: normal nilai 0 : 11
Analisis hasil :
Alat Skrining Singkat Yang dapat digunakan untuk mengkaji Fungsi Sosial lansia : Adaption, Patnership,
Growth,Affection,Resolve ( AFGAR )
Skor : 6
Makassar,…………………………
Mahasiswa Yang Mengkaji
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan koping b/d stress
2. Resiko jatuh b/d gangguan fungsi visual
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapi modalitasi :
Terapi keluarga :
( terapi keluarga dihadirkan
bersama dengan dengan
selurh anggota seperti anak-
anak dari orang tua tersebut
dan jalinan kasih saying
anak kepada orang sangat
dibutuhkan. )
1. Selalu memberikan
kata-kata positif kepada
klien
2. Memberikan perhatian
walaupun dalam bentuk
hal kecil
3. Mengikat kembali
hubungan yang sudah
mulai nrengganmg dan
memupuk kasih sayang