Anda di halaman 1dari 23

HIPERTENSI

Definisi

Menurut WHO ( 1978 ) Hipertensi adalah jika tekanan


darah : > 140 / 90 mmHg
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
meningkat melebihi batas normal.
Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia.
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi,
walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak
diketahui (hipertensi essential).
Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan
kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan)
dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume aliran
darah (Kurniawan, 2002).
KLASIFIKASI
1. Hipertensi Primer / Essensial
Belum diketahui penyebabnya dengan
jelas -> 90% dari seluruh hipertensi
Faktor yg berperan : umur, stress
psikologis, hereditas / keturunan,
perubahan jantung & pembuluh darah
2. Hipertensi Sekunder
Penyebabnya sudah diketahui pasti.
Misal :ginjal tidak berfungsi, pemakaian
kontrasepsi oral, gangguan keseimbangan
hormon (penyakit endokrin), penyakit
jantung, gangguan anak ginjal, stress yg
parah, kehamilan, pemakaian narkoba
(heroin, kokain, dll), cedera si kepala /
perdarahan di otak yg berat, tumor di otak
atau reaksi dari pembedahan.
JENIS HIPERTENSI LAIN
1.Hipertensi Sistolik terisolasi
Tekanan Sistolik > 140 mmHg,
diasto-lik < 90 mmHg (normal).
Tekanan sistolik akan naik terus sampai
usia 80 tahun, diastolik 55-60 tahun.
Lalu perlahan turun / drastis
2. Hipertensi maligna
Hipertensi sangat parah -> jarang
terjadi. Jika tidak diobati, 3-6 bulan
dapat menimbulkan kematian.
KATEGORI TEKANAN DARAH

Kategori Sistolik Diastolik


(mmHg) (mmHg)
•Normal < 120 < 80
•Normal Tinggi 120-139 80-89
•Stad.1 (H. Ringan) 140-159 90-99
•Stad.2 (H. Sedang) 160-179 100-109
•Stad.3 (H. Berat) 180-209 110-119
•Stad.4 (H. Maligna) > 210 >120
Patogenesis
Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perife
Pada tahap awal hipertensi primer, curah jantung meningkat, tahanan perifer
normal, disebabkan peningkatan aktifitas simpatik
Tahap selanjutnya, curah jantung kembali normal sedangkan tahanan perifer
meningkat. ( ini disebabkan refleks autoregulasi, yaitu :mekanisme tubuh
mempertahankan keadaan hemodinamik yang normal)
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang
sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. (arteriosklerosis )
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Gejala Klinis

Tekanan darah meningkat


Kadang tanpa gejala
Berdasarkan survey hipertensi ditemukan gejala :
Sakit kepala, Pusing, Migren, Epistaksis ( jarang ), cepat
marah, telinga berdenging, susah tidur, Sesak nafas, rasa
berat ditengkuk, mata berkunang-kunang
Gejala lain yang disebabkan oleh komplikasi hipertensi :
 Gangguan penglihatan
 Gangguan Neurologi

 Gagal jantung
 Gangguan fungsi ginjal
Menegakkan Diagnosis

Hipertensi ditegakkan dengan dua kali atau lebih


pengukuran pada kunjungan yang berbeda, kecuali terdapat
kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis
Pengukuran tekanan darah darah dilakukan dalam keadaan
pasien duduk bersandar, setelah beristirahat selama 5 menit
Anamnesis : Lama menderitanya, riwayat dan gejala
penyakit-penyakit yang berkaitan seperti penyakit jantung
koroner, gagal jantung, riwayat penyakit dalam keluarga,
kebiasaan seperti merokok, makanan, pemakaian obat
bebas, hasil antihipertensi sebelumnya bila ada, dan faktor
psikososial lingkungan ( keluarga, pekerjaan, dll )
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan
sebelum memulai terapi bertujuan menentukan
adanya kerusakan organ dan faktor risiko lain atau
mencari penyebab hipertensi
Pemeriksaan : urinalisa, darah perifer lengkap,
kimia darah ( kalium, natrium, kreatinin, gula darah
puasa, kolesterol total, kolesterol HDL, dan EKG
Pemeriksaan tambahan : Protein urin 24 jam, asam
urat, kolesterol LDL
Penatalaksanaan
Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan risiko
penyakit kardiovaskular dan mortalitas serta morbiditas yang berkaitan

Tujuan terapi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan sistolik


di
bawah 140 mmHg dan tekanan diastolik di bawah 90 mmHg dan mengontrol
faktor risiko

Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja, atau dengan obat anti
hipertensi.

Faktor risiko : usia lebih dari 60 tahun, merokok, dislipidemia, diabetes melitus,
jenis kelamin ( pria dan wanita menopause), riwayat penyakit kardiovaskular
dalam keluarga.

Modifikasi gaya hidup cukup efektif, dapat menurunkan kardiovaskular dengan


biaya sedikit, dan risiko minimal. Tata laksana ini tetap dianjurkan meski harus
disertai obat anti hipertensi karena dapat menurunkan jumlah dan dosis obat
Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi risiko :

Tekanan Kel. Risiko A Kel. Risiko B Kel. Risiko C


Darah
Derajat Tak ada faktor Minimal 1 Kerusakan
hipertensi (mm resiko, tak ada faktor resiko, organ target dan
Hg ) kerusakan organ tak termasuk DM, dgn atau
target DM, tak ada tanpa faktor
kerusakan organ resiko lain
target
130-139 / 85-89 Modifikasi Modifikasi Dengan obat
gaya hidup gaya hidup
140-159 / 90-99 Modifikasi Modifikasi Dengan obat
gaya hidup gaya hidup
≥ 160 / 100 Dengan obat Dengan obat Dengan obat
PENANGANAN HIPERTENSI
PRIMER
Menurunkan berat badan
Mengatur diet / pola makan (rendah
garam, lemak jenuh, kolesterol;
meningkatkan konsumsi sayur & buah;
tidak mengkonsumsi alkohol)
Berhenti merokok
Meningkatkan aktivitas fisik / olah raga
teratur
Mengkonsumsi obat sesuai petunjuk
dokter
Pemeriksaan laboratorium dengan panel
evaluasi awal hipertensi atau panel hidup
sehat dengan hipertensi
PENGOBATAN
1.Non Farmakologis :
-Mengatasi obesitas/menurunkan berat
badan
-Mengurangi konsumsi garam, lemak
-Ciptakan keadaan rileks dengan latihan
relaksasi atau meditasi -> mengurangi
stress / ketegangan jiwa, dengan
membayangkan sesuatu yg indah, damai,
menyenangkan
-Olahraga teratur -> menghilangkan
endapan kolesterol pada pembuluh nadi
-Banyak makan buah & sayur ->
banyak mengandung vitamin & mineral
kalium
-Berhenti merokok
-Mengurangi konsumsi alkohol
-Berusaha hidup positif
Mengeluarkan isi hati & memecahkan
masalah ; Membuat jadwal kerja &
menyediakan waktu istirahat ; Mem-
biarkan orang lain menyelesaikan ba-
giannya ; Sekali-kali mengalah, bela-jar
berdamai ; Menghilangkan perasa-an iri &
dengki ; Mencoba menolong orang lain
2. Farmakologis (Dengan obat-obatan)
-Pengobatan hipertensi sekunder ->
berdasarkan penyebabnya
Pengobatan hipertensi esensial ->
menurunkan tekanan darah ->
memperpanjang umur
-Menurunkan tekanan darah dengan obat
antihipertensi
PENGATURAN MENU
1. Diet DASH (The Dietary Approaches to
Stop Hypertension)
Diet DASH

 Metode Diet DASH menyarankan peningkatan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan


masing-masing empat sampai lima porsi per hari, serat (tujuh atau delapan porsi per
hari), produk susu rendah lemak (dua atau tiga porsi per hari).
 Selain itu juga perlu ditingkatkan konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, produk unggas
dan telur.
 Diet DASH menganjurkan pengurangan konsumsi makanan yang mengandung lemak
jenuh, kolesterol, daging merah, minuman yang manis dan mengandung gula, dan garam.
Diet DASH menganjurkan konsumsi makanan yang kaya akan kalium, magnesium,
kalsium dan serat serta menganjurkan pengurangan konsumsi makanan yang
mengandung lemak total, lemak jenuh dan kolesterol.
 Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari) dapat memberikan
efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium juga membantu
untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah natrium.
 Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk
(250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium) kentang panggang (503
mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium). Kecukupan kalsium penting untuk
mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju
rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan
kalsium perhari rata-rata 808 mg.
2.Diet rendah garam. Konsumsi garam (Gram / hari)
:
 Diet ringan : 3,75-7,5/ ½ sdt per hari
 Diet menengah : 1,25-3,75 / ¼ sdt per hari
 Diet berat : < 1,25 atau tanpa garam
3. Diet rendah kolesterol & lemak terbatas

4. Diet tinggi serat

5. Diet rendah energi (bagi yg kegemukan)


PENCEGAHAN

1. Pertahankan berat badan ideal. Atur pola makan, antara lain
tidak mengonsumsi makanan tinggi garam dan tinggi lemak,
serta perbanyak konsumsi buah dan sayur
2. Olahraga teratur. Sedapat mungkin atasi stres dan emosi
3. Hentikan kebiasaan merokok
4. Hindari minuman beralkohol
5. Periksa tekanan darah secara berkala. Dan lakukan
pengecekan ulang minimal setiap 2 tahun untuk kelompok
nomotensi dan setiap tahun untuk kelompok pre hipertensi,
yaitu tekanan darah sistolik 120-139 mmHg atau diastolik 80-
90mmHg dan
6. Bila diperlukan konsumsi obat-obatan penurunan tekanan
darah serta makan secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai