Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KELOMPOK KHUSUS LANSIA

Desa Salakbrojo RW IV RT I dan II

Disusun Oleh :
1. Nur Asiyah
2. Rachmah Syarifah
3. Saifurohman

PROGRAM DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2020

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke
atas. Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya secara perlahan-lahan. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahap akhir dari fase kehidupannya.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Kelompok lansia mampu meningkatkan kesehatnnya secara mandiri
Tujuan Khusus
1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang berbagai penyakit yang
dialami oleh kelompok lansia
2. Mengajarkan tindakan keperawatan yang dapat diterapkan sehari-hari
untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya
3. Menjalin hubungan saling percaya antara mahasiswa dan kelompok lansia
sehingga kelompok lansia merasa dekat dan mau mengutarakan masalah
kesehatan yang dialami .

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh
pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatanya, oleh karena itu
kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan
ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan
kemampuanya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan
(Mubarak, 2006). Aging process atau proses menua merupakan suatu proses
biologis yang tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang.
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil)
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injuri
termasuk adanya infeksi (Paris Contantinides, 1994).
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai
dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan
saraf dan jaringan lain sehingga tubuh “mati” sedikit demi sedikit. Sebenarnya
tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seorang mulai
menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda,
baik dalam hal pencapaian puncak maupun aat menurunya. Namun umumnya
fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30 tahun. Setelah
mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh
beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai bertambahnya
umur.
B. Batas-batasan Lansia
Departemen Kesehatan RI membagi lansia sebagiai berikut:
1) Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 th) sebagai masa vibrilitas

2) Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai presenium

3) Kelompok usia lanjut (65 th >) sebagai senium

Menurut organisasi kesehatan Dunia lanjut usia dikelompokkan menjadi

1) Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.

2) Lanjut usia (elderly) : antara 60 sampai 74 tahun.

3) Lanjut usia tua (old) : antara 75 sampai 90 tahun.

4) Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun.

C. Masalah Kesehatan Pada Lansia


Perubahan system tubuh lansia menurut Nugroho (2000) adalah :
1. Sel
a. Pada lansia jumlah sel akan lebih sedikit dan ukuranya lebih besar.
b. Cairan tubuh dan cairan intraselular akan berkurang.
c. Proporsi protein di otak, otot, ginjal, dan hati juga ikut berkurang.
d. Jumlah sel otak akan menurun.
e. Mekanisme perbaikan sel akan terganggu dan otak menjadi atropi.
2. System persyarafan
a. Rata – rata berkurangnya saraf neocortical sebesar 1 detik (
pakkenberg dkk.2003)

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 3


b. Hubungan persyarafan cepat menurun.
c. Lambat dalam merespon, baik dari gerakan maupun jarak waktu,
khususnya stress.
d. Mengecilnya saraf pancaindra, serta menjadi kurang sensitive terhadap
sentuhan.
3. System pendengaran
a. Gangguan pada pendengaran ( presbiakusis)
b. Membrane timpani antropi.
c. Terjadi pengumpalan dan pengerasan serumen Karena peningkatan
keratin.
d. Pendengaran menurun pada usia lanjut yang mengalami ketegangan
jiwa atau stress.
4. System penglihatan
a. Timbul sklerisis pada sfinter pupil dan hilangnya respon terhadap
sinar.
b. Kornea lebih berbentuk seperti bola ( sferis)
c. Lensa lebih suram ( keruh) dapat menyebabkan katarak.
d. Meningkatnya ambang.
e. Pengamatan sinar dan daya adaptasi terhadap kegelapan menjadi lebih
lambat dan sulit untuk melihat dalam keadaan gelap.
f. Hilangnya daya akomodasi.
g. Menurunya lapang pandang dan menurunya daya untuk membedakan
antara warna biru dengan warna hijau pada skala pemeriksaan.
5. System kardiovaskuler.
a. Elastisitas dinding aorta menurun.
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap jantung
sesudah berumur 20 tahun. Hal ini memyebabkan menurunya
kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, sering terjadi postural
hipotensi.
e. Tekanan darah meningkat diakibatkan oleh meningkatnya resistensi
dari pembuluh darah perifer.
6. System pengaturan suhu tubuh
a. Suhu tubuh menurun ( hipotermia) secara fisiologis. Hal ini
diakibatkan oleh metabolisme yang menurun.
b. Keterbatasan reflek mengigil, dan tidak dapat memproduksi panas
yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas ototo.
7. Sistem pernapasan
a. Otot – otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
b. Menurunya aktivitas dari silia.
c. Paru – paru kehilangan elastisitas sehingga kapasitas residu
meningkat.
d. Menarik napas lebih berat, kapasitas maksimum menurun, dan
kedalaman bernapas menurun.
e. Ukuran alveoli melebar dari normal dan jumlahnya berkurang, oksigen
pada arteri menurun menjadi 75mmhg. Kemampuan untuk batuk
berkurang dan penurunan kekuatan otot pernapasan.
8. System gastrointestinal
a. Kehilangan gigi, indera pengecapan mengalami penurunan.
b. Esophagus melebar.
c. Sensitivitas akan rasa lapar menurun.
d. Produksi asam lambung dan waktu pengosongan lambung menurun.
e. Peristaltic lemah dan biasanya timbul konstipasi.

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 4


f. Fungsi absorsi menurun.
g. Hati semakin mengecil dan menurunya tempat menyimpan.
h. Berkurangnya suplai aliran darah.
9. System genetalia
a. Ginjal mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah keginjal
menurun hingga 50%, fungsi tubulus berkurang ( berakibat pada
penurunan kemmapuan ginjal untuk mengonsentrasi urine, berat jenis
urine menurun, protein urine menurun, BUN meningkat, nilai ambang
ginjalterhadap glukosa meningkat.
b. Otot- otot kandung kemih (vesika urinaria) melemah kapasitasnya
menurun hingga hingga 200ml dan menyebabkan frekuansi BAK
meningkat, kandung kemih dikosongkan sehingga meningkatkan
retensi urine.
c. Pria dengan usia 65th keatas sebagian besar mengalami pembesaran
prostat hingga 75% dari besar normalnya.
10. System endokrin.
Menurunya produksi ACTH,TSH,FSH,dan LH, aktivitas tiroid, basal
metabolic rate (BMR), daya pertukaran gas, produksi aldosterone, serta
sekresi hormone kelamin seperti progesterone, estrogen dan tetstoteron.
11. Sitem integument.
a. Kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
b. Permukaan kulit kasar dan bersisik.
c. Menurunya respon terhadap trauma, mekanisme proteksi kulit
menurun.
d. Kulit kepala dan rambut menipis serta berwarna kelabu.
e. Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
f. Berkurangnya elastisitas akibat menurunya cairan dan vaskularisasi.
g. Pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi mengeras dan
rapuh, kuku jari tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.
h. Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.
i. Kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya.
12. System musculoskeletal
a. Tulang kehilangan kepadatan ( density) dan semkain rapuh.
b. Kifosis.
c. Persendian membesar dan menjadi kaku.
d. Tendon mengkerut dan mengalami sclerosis.
e. Atropi serabut otot sehingga gerak seseorang menjadi lambat, otot-otot
kram dan mejadi tremor.
D. Fokus Asuhan Lansia
1. Peningkatan kesehatan (health promotion)
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental.
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 5


Community As Prtner

Model community as partner (Anderson & McFarlane, 2011) didasarkan


pada model yang dikembangkan oleh Neuman dengan menggunakan pendekatan
manusia secara utuh dalam melihat masalah pasien. Model community of client
dikembangkan oleh Anderson dan McFlarlane untuk menggambarkan definisi
keperawatan kesehatan masyarakat sebagai perpaduan antara kesehatan
masyarakat dan keperawatan. Model tersebut dinamakan model “community as
partner” untuk menekankan filosofi dasar dari perawatan kesehatan masyarakat.
Empat konseptual yang merupakan pusat keperawatan dapat memberikan
sebuah kerangka kerja bagi model community as partner yang didefinisikan
sebagai berikut:
1. Individu
Individu dalam model community as partner adalah sebuah populasi atau
sebuah agregat. Setiap orang dalam sebuah komunitas yang didefinisikan
(populasi total) atau agregat (lansia, dewasa, remaja, anak, perawat)
mencerminkan individu.
2. Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan sebagai komunitas seperti jaringan masyarakat
dan sekelilingnya. Hubungan antara masyarakat dalam komunitas dapat
terjadi dimana masyarakat tinggal, pekerjaan, suku bangsa dan ras, cara
hidup, serta faktor lain yang umumnya dimiliki masyarakat.
3. Kesehatan
Kesehatan dalam model ini dilihat sebagai sumber bagi kehidupan sehari-
hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan merupakan sebuah konsep positif yang
menekankan pada sumber sosial dan personal sebagai kemampuan fisik.
4. Keperawatan
Keperawatan, berdasarkan definisi tiga konsep yang lain, merupakan upaya
pencegahan (prevention). Keperawatan terdiri dari pencegahan primer yang
bertujuan pada menurunkan kemungkinan yang berhadapan dengan stressor
atau memperkuat bentuk pertahanan, pencegahan sekunder yang dilakukan
setelah sebuah stressor memasuki garis pertahanan dan menyebabkan
sebuah reaksi serta tujuannya adalah pada deteksi dini dalam mencegah
kerusakan lebih lanjut, dan pencegahan tersier yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mengembalikan status kesehatan.
Model community as partner memiliki dua faktor sentral yaitu berfokus
pada komunitas sebagai partner (mitra) yang digambarkan dalam roda
assessment. Fokus sentral tersebut berhubungan dengan masyarakat pada

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 6


komunitas sebagai intinya dan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Model tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1. Model Community as Partner (Anderson & McFarlane, 2011).


Model community as partner digambarkan dalam gambaran yang jelas
untuk membantu pengguna model dalam memahami bagian-bagiannya yang
akan menjadi pedoman dalam praktik di komunitas. Anderson dan McFarlane
(2011) mengatakan bahwa dengan menggunakan model community as partner
terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses
keperawatan.
Roda pengkajian komunitas dalam community as partner (Anderson &
McFarlane, 2011) terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem
yang mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan,
sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Inti roda pengkajian adalah
individu yang membentuk suatu komunitas. Inti meliputi demografi, nilai,
keyakinan, dan sejarah penduduk setempat. Sebagai anggota masyarakat,

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 7


penduduk setempat dipengaruhi oleh delapan subsistem komunitas, dan
sebaliknya. Delapan subsistem ini terdiri atas lingkungan, pendidikan, keamanan
dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.
Garis tebal yang mengelilingi komunitas menggambarkan garis
pertahanan yang normal atau tingkat kesehatan komunitas yang telah dicapai
selama ini. Garis normal pertahanan dapat berupa karakteristik seperti nilai
imunitas yang tinggi, angka mortalitas infant yang rendah, atau tingkat
penghasilan yang sedang. Garis pertahann normal juga meliputi pola koping yang
digunakan, kemampuan memecahkan masalah yang mencerminkan kesehatan
komunitas. Fleksibilitas garis pertahanan digambarkan sebagai sebuah garis
putus-putus di sekitar komunitas dan garis pertahanan normal, merupakan daerah
(zona) penyangga (buffer) yang menggambarkan sebuah tingkat kesehatan yang
dinamis yang dihasilkan dari respon sementara terhadap stressor. Respon
sementara tersebut mungkin menjadi gerakan lingkungan melawan sebuah
stressor lingkungan atau sebuah stressor sosial. Kedelapan subsistem tersebut
dibagi dalam garis terputus untuk mengingatkan bahwa subsistem tersebut saling
mempengaruhi (Anderson & McFarlane, 2011).

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 8


BAB III
PELAKSANAAN ASKEP KELOMPOK KHUSUS LANSIA DI DESA
SALAKBROJO
A. Karakteristik Wilayah
Desa Salakbrojo merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan
kedungwuni dimana di desa ini terdapat bermacam dukuh. Salah satu dukuh
yang ada di desa Salakbrojo adalah dukuh Praan. Kelompok khusus lansia
yang kami kelola selama 14 hari yaitu dukuh Praab RW IV RT 1 dan 2 yang
meliputi 9 lansia.
B. Peta Wilayah

E. Hasil Pengkajian
Pada hari senin 10 Februari 2020 kami meminta data kepada kader terkait
jumlah lansia yang ada di dukuh praan, di dapatkan hasil :

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 9


Format Pengkajian Keperawatan Kelompok Khusus Lansia

Fasilitas Yankes Puskesmas No. Registrasi -


Nama Perawat yang - Nur Asiyah Tanggal Pengkajian 11 Februari 2020
Mengkaji - Rachmah Syarifah
- Saifurohman
Nama kelompok Kelompok Khusus Lansia Alamat Desa Salakbrojo, dukuh Praan
RW IV RT 1 dan 2

1. Data Dasar Anggota Kelompok 2. Status Kesehatan Anggota Kelompok


Analisis
Tanda Asam Kadar gula
Status Gizi Pola Masalah
Tanda Vital Urat darah
Kesehatan
N
U O
a Aga
No JK m Pendd Pekj KU la
m ma
ur hr Tidu Mak
a TD N P S TB BB
a r an
g
a
1. N Pr 65 Tidak Peda Isla Bai 13 80 18x 37° 149 cm 42Kg 6,3 262 mg/dl Set 6-7 3x - Anggota kelompok
y. ta tamat gang m k 0/8 x/ /m C mg/dl iap jam seha mengatkan kalau
M hu SD 0 mn nt pag per ri kelelahan sering sesak
a n t i hari nafas

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 10


h - Nyeri lutut
Memiliki pantangan
makan yaitu :
kangkung, kacang, dan
bayam karena asam urat
- Anggota kelompok
mengatakan sering
kesemutan
- Anggota kelompok
mengatakan tidak
paham mengenai
penyakit asam urat dan
hipertensi
2. N Pr 67 Tidak Buru Isla Bai 14 85 20x 36,5 147 cm 52Kg 5,6 173 mg/dl Jar 7-8 3x - Anggota kelompok
y. tah tamat h m k 0/8 x/ /m °C mg/dl ah jam seha mengatakan
S un SD 0 mn nt Ola per ri kepalanya pusing
m t hra hari - anggota kelompok
m ga mengatakan dadanya
Hg nyeri ketika dingin
- Keluar keringat
dingin
- Kaki dingin
- Anggota kelompok
mengatakan tidak
paham mengenai

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 11


penyakit asam urat dan
hipertensi.
3. N Pr 68 Tidak Petan Isla Bai 13 78 24x 37° 148 cm 44Kg 4,9 mg/ 123 mg/dl Set 6-7 3x - Anggota kelompok
y. tah tamat i m k 0/8 x/ /m C dl iap jam seha mengatkan sering
R un SD 0 mn nt pag per ri kesemutan pada kaki
m t i hari - Anggota kelompok
m mengatakan
Hg tenggorakan sakit
- Anggota kelompok
mengatakan batuk
- Anggota kelompok
mengatakan tidak
paham mengenai
penyakit asam urat dan
hipertensi

4. . N Pr 70 Tidak Buru Isla Bai 20 80 20x 36° 139 cm 45Kg 5,6 114 mg/dl Jar 7-8 3x - Anggota kelompok
y. tah tamat h m k 0/1 x/ /m C mg/dl ang jam seha mengatakan nyeri
K un SD 00 mn nt ola per ri pada area lutut
m t hra hari - Anggota kelompok
m ga mengatakan tidak
Hg paham mengenai
penyakit asam urat dan
hipertensi
5. N Pr 63 Tidak Petan Isla Bai 15 78 24x 37° 150 cm 50Kg 6,5 81 mg/dl Set 7-8 3x -Anggota kelompok

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 12


y. tah tamat i m k 0/9 x/ /m C mg/dl iap jam seha mengatakan pinggang
F un SD 0 mn nt pag per ri pegal-pegal
t i hari - Anggota kelompok
mengatakan kaki
sering kesemutan
- Anggota kelompok
mengatakan kepala
kunang-kunang kalau
terlalu lama menunduk
- Anggota kelompok
mengatakan tidak
paham mengenai
penyakit asam urat dan
hipertensi
6. T Lk 67 Tidak Petan Isla Bai 13 78 22x 37° 160 cm 65Kg 5,6 96 mg/dl Set 6-7 3x - Anggota kelompok
n. tah tamat i m k 0/9 x/ /m C mg/dl iap jam seha mengatakan nyeri lutut
T un SD 0 mn nt pag per ri - Anggota kelompok
m t i hari mengatakan kaki
m sering kesemutan
Hg - Anggota kelompok
mengatakan tidak
paham mengenai
penyakit asam urat dan
hipertensi
7. N Pr 60 Tidak Petan Isla Bai 18 80 18x 36,5 150 cm 60 Kg 5,6 164 mg/dl Set 6-7 3x - Anggota kelompok

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 13


y. tah tamat i m k 0/1 x/ /m °C mg/dl iap jam seha mengatakan kaki
P un SD 00 mn nt pag per ri sering kesemutan
t i hari - Anggota kelompok
mengatakan kepalanya
pusing
- Anggota kelompok
mengatakan tidak
paham mengenai
penyakit asam urat dan
hipertensi

8. T Lk 90 Tidak Tidak Isla Bai 13 80 18x 37° 149 cm 37Kg 4,9 129 mg/dl Set 6-7 3x - Anggota kelompok
n. tah tamat beker m k 0/9 x/ /m C mg/dl iap jam seha mengatakan batuk
A un SD ja 0 mn nt pag per ri - Anggota kelompok
t i hari mengatakan
tenggorokannya sakit
-Anggota kelompok
mengatakan nyeri
pinggang
- Anggota kelompok
mengatakan tidak
paham mengenai
penyakit asam urat dan
hipertensi

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 14


9. N Pr 67 Tidak Petan Isla Bai 15 80 18x 37° 140 cm 40Kg 7,1 103 mg/dl Set 7 3x - Anggota kelompok
y. tah tamat i m k 0/8 x/ /m C mg/dl iap jam seha mengatakan mata
M un SD 0 mn nt pag per ri sebelah kanan katarak,
ar t i hari takut operasi
- Anggota kelompok
mengatakan kaki
kesemutan
- Anggota kelompok
mengatakan tidak
paham mengenai
penyakit asam urat dan
hipertensi

10. N Pr 6,5 154 mg/dl Set 7 3x - Anggota kelompok


y. mg/dl iap jam seha mengatakan kaki
T pag per ri sering kesemutan
i hari - Anggota kelompok
mengatakan lutut linu

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 15


3. Upaya Peningkatan Kesehatan

No Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi No Uraian Pengkajian Gambaran Kondisi


Penilaian
Ada Tidak Ada Tidak
A Fasilitas pelayanan kesehatan E Status Ekonomi
yang tersedia untuk kelompok
1. Posyandu V Biasanya setiap satu 1.Sumbangan (asal v Masing-masing ibu untuk kebutuhan
bulan sekali pada sore sumber rumah tangga mendapatkan sumber enomi
hari di tempat rumah pendanaan) dari mata pencaharian sehari-hari
perangkat desa bu
Fatma dan Pak
Warsito
2. Tenaga kesehatan yang V Tenaga kesehatan 2.Jenis pekerjaan v Sebagian besar dari lansia bekerja sebagai
berpraktik yang berpraktik yaitu buruh dan petani
bidan desa
3. Puskesmas dan Jaringannya V Puskesmas 3.Rata-rata v Pendapatan selama sebulan kurang lebih
Kedungwuni, dimana pendapatan 1500.000
jarak dari rumah Perbulan
warga tidak terlalu 4.Tabungan keluarga v
jauh, mudah
dijangkau, dan
fasilitas yang ada
memadai
4. Klinik V Bidan Praktik, akses 5.Lainnya

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 16


mudah dijangkau, dan
pelayanan yang
diberikan baik

5. Rumah Sakit v

6. Balai Pengobatan v
7. Dll
B Pelayanan Kesehatan yang F Status sosial
dimanfaatkan oleh budaya spriritual
kelompoknya
1. Imunisasi dasar lengkap v 1.Sarana ibadah v Mushola
Masjid
2.Imunisasi ibu hamil v 2.Kegiatan v Dalam seminggu ada kegiatan pengajian
keagamaan yaitu pada hari kamis siang untuk
pengajian perempuan dan kamis sore untuk
laki-laki
3.Makanan tambahan v 3.Kepercayaan yang v
bertentangan
dengan
penanggulangan
masalah
kesehatan

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 17


4.Vitamin tambahan : (termasuk v 4.Kegiatan sosial v Arisan warga yang dilaksanakan setiap
Fe/zat besi) (kerja bakti, minggu sekali yaitu pada hari kamis sore
arisan dll)
5.Pelayanan kesehatan V Pelayanan Puskesmas
dan bidan desa
6.Lainnya
C Fasilitas pendidikan G Komunikasi
1.Fasilitas pendidikan yang 1. Alat komunikasi Alat yang digunakan untukkomunikasi
tersedia untuk kelompok yang handphone
a.Playgroup digunakan
b.TK v Fasilitas pendidikan a.Telepon v
c.SD v yang tersedia mulai b.Handphone
d.SMP v dari TK, SD, SMP c.Faximile
e.SMA d. Lainnya
f.Perguruan Tinggi
g.Lainnya
2.Fasilitas Pendidikan yang V Untuk kegiatan 2.Efektifitas proses v Efektif karena masing-masing ibu selalu
dimanfaatkan untuk kelompok penyuluhan kesehatan komunikasi antar berinteraksi satu sama lain dengan baik
untuk kegiatan penyuluhan warga memanfaatkan anggota tetapi belum ada perkumpulan khusus
kesehatan, pembelajaran di balai desa dan dalam kelompok lansia
kelompok dll terkhusus di RW IV
Rt 1 untuk kegaiatan
bertempat di rumah
ketua Rt

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 18


D Lingkungan tempat tinggal H Fasilitas rekreasi v
anggota kelompok yang tersedia untuk
kelompok

1.Sumber air bersih V Untuk keperluan 1.Taman


mandi, minum, dll
semua dari sumber air
bersih
2.Dapur umum v 2.Pantai
3. Tempat pembuangan sampah V Warga membuang 3.Sarana olah raga
sampah di tempat
sampah yang tersedia
di setiap rumah dan
untuk pengolahan
terakhir sampah
tersebut yaitu dibakar,
biasanya dibakar
dibelakang rumah
4.Sarana MCK V Sudah ada program 4.Lainnya
MCK dari beberapa
tahun yang lalu, dan
pemanfaatannya
cukup baik
5.Saluran pembuangan limbah V Untuk saluran

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 19


pembuangan limbah
di andongan
6.Lainnya
I Kebiasaan/Perilaku
dalam kelompok
1.Pemeliharaan V Mandi 3 kali sehari, ganti pakaian 2 kali
kebersihan sehari
diri
2.Pengelolaan V Pengelolaan sampai penyajian masing-
makanan masing ibu sudah memeperhatikan dari
bersih dan sehat tingkat kebersihannya , pengelolaan
makanan tidak terlalu asin dan tidak terlalu
manis

J Status kesehatan K Keluhan yag V Keluhan yang dirasakan anggota kelompok


dirasakan karena faktor usia seperti kaki sering
kesemutan, kepala pusing
Sehat V Status kesehatan sehat
Sakit
L Upaya yang dilakukan untuk V Untuk mengatasi M Dampak dari v Anggota kelompok mengatakan tidak
mengatasi keluhan keluhan penyakit yang memiliki riwayat penyakit tertentu
Anggota kelompok dirasakan
memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan
baik puskesmas

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 20


ataupun bidan praktek
N Transportasi V Alat transportasi yang
digunakan yaitu
kendaraan pribadi
seperti motor
Mengetahui :

Nama Koordinator Nur Asiyah Tanggal/Tanda tangan

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 21


Analisa Data

Data Masalah
- Anggota kelompok mengatakan Kurang pengetahuan tentang penyakit
tidak paham mengenai penyakit
asam urat dan hipertensi
- Dari hasil pemeriksaan asam
urat yang dilakukan 4 dari 10
anggota kelompok lansia
didapatkan hasil :
Ny. Mar 7,1 mg/dl
Ny. F 6,5 mg/dl
Ny. T 6,5 mg/dl
Ny. Mah 6,3 mg/dl
- Dari pemeriksaan tekanan darah
yang
dilakukan 2 dari 10 anggota
kelompok lansia didapatkan hasil:
Ny. K 200/100 mmhg
Ny. P 180/100 mmhg

- 7 dari 10 anggota kelompok Kesiapakan meningkatkan manajemen


lansia mengatakan kaki nya sering kesehatan diri
kesemutan
- 2 dari 10 anggota kelompok
lansia mengatakan sering
merasakan pusing
- 4 dari 10 anggota kelompok
lansia mengatakan nyeri pada
lutut
- 2 dari 10 anggota kelompok
lansia mengatakan nyeri pada
pinggang
-Hasil pemeriksaan asam urat
yang dilakukan didapatkan data 6
dari 10 anggota kelompok lansia
kadar asam urat dalam batas
normal.
-Hasil pemeriksaan tekanan darah
yang dilakukan didapatkan data 8

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 22


dari 10 kelompok lansia tekanan
darah dalam batas normal.

Format Rumusan Diagnosa Keperawatan Komunitas

Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan Diagnosa


Kelompok Manajemen 2 Kurang pengetahuan
perawatan 10029286 tentang penyakit
jangka
panjang
Kelompok Promosi 2 00078 Kesiapakan
kesehatan meningkatkan
manajemen
kesehatan diri

Format Skor Diagnosa Keperawatan Kelompok/ Komunitas

Diagnosa SKOR
N Tota Priorita
Keperawata
o A B C D E F G H I J K l s
n
Kurang
pengetahuan
tentang
1.penyakit 5 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 40 1

Kesiapakan
meningkatka
n manajemen
2. kesehatan 5 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 37 2
diri

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 23


Keterangan :

Bobot

1 = Sangat rendah

2 = Rendah

3 = Cukup

4 = Tinggi

5 = Sangat tinggi

Huruf

A : Risiko terjadi G : Tempat

B : Risiko keparahan H : Waktu

C : Potensial untuk pendkes I : Dana

D : Minat masyarakat / anggota kelompok


J : Fasilitas kesehatan

E : Kemungkinan Diatasi K : Sumber daya

F : Sesuai dengan program pemerintah

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 24


Perencanaan Keperawatan Kelompok Khusus Lansia

N Dx/ Tujua Tujuan khusus Strategi Rencana kegiatan Evaluasi Sumber Tempat Penanggu
o Kep n interve Kriteria Hasil ng jawab
umum nsi
1 Kurang Agar -Mengerti Promke Memberikan Kelompok Kelompok Rp. Rumah Nur
pengeta penge tentang s pendidikan khusus khusus 155.00 ibu Asiyah
huan tahua pengertian dari kesehatan tentang lansia lansia 0 Mahmu
tentang n penyakit hipertensi mengikuti mengikuti Iuran dah
penyak tentan -mengetahui kegiatan kegiatan mahasis
it g tujuan dari dari awal dengan wa
penya promkes sampai antusias dan
kit -mengetahui Memberikan akhir. aktif Rumah Saifurohm
pada manfaat dari pendidikan bertanya. ibu an
kelom promkeks kesehatan tentang Fatima
pok penyakit asam urat h
lansia -mengetahui
menin tentang makan
gkat yang harus Memberikan Rumah Rachmah
dikonsumsi pendidikan ibu Syarifah
dan dihindari kesehatan tentang Kasni
dari penyakit senam kaki DM
yang diderita

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 25


-Memberikan Rumah Saifurohm
pendidikan ibu an
kesehatan tentang Pariyah
Diet DM

2 Kesiap Kelo -Menengetahui Pember Mengajarkan Kelompok Kelompok Rp. Rumah Rachmah
an mpok pengertian dari dayaan relaksasi otot khusus khusus 130.00 ibu Syarifah
mening khusu tindakan yang progresif lansia lansia 0 iuran Sa’oda
katkan s diajarkan mengikuti mampu mahasis h
manaje lansia -Mengetahui kegiatan mengulang wa
men mamp manfaat dari dari awal kembali
kesehat u tindakan yang Mengajarkan sampai tindakan Rumah Nur
an diri memp diajarkan senam sendi akhir. yang sudah ibu Asiyah
ertaha -Mengetahui diajarkan. Rondiy
nkan manfaat dari ah
keseh tindakan yang
atann diajarkan
ya -Mampu Mengajarkan Rumah Rachmah
mempraktikka senam kaki DM ibu Syarifah
n secara Pariyah
mandiri
tindakan yang Mengajarkan Nur
diajarkan kompres jahe untuk Asiyah

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 26


mengatasi nyeri
pada penderita
asam urat

Implementasi Keperawatan Kelompok Khusus Lansia

No Dx/ Kep Hari/tgl Jam Jenis Kegiatan Pelaksana Tempat Hasil Ttd Petugas
1. Kurang Rabu, 16.00 Memberikan Nur Asiyah Rumah ibu Kelompok
pengetahuan 12/2/2020 pendidikan kesehatan Mahmudah khusus
tentang tentang hipertensi lansia
penyakit mengikuti
Sabtu, kegiatan
15/2/2020 -Memberikan dengan
pendidikan kesehatan Saifurohman Rumah ibu antusias dan
tentang asam urat Fatimah aktif
Rabu, bertanya

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 27


18/2/2020
-Memberikan Rachmah Rumah ibu
Jumat pendidikan kesehatan Syarifah Kasni
20/2/2020 tentang
senam kaki DM Rumah ibu
Pariyah
-Memberikan Saifurohman
pendidikan kesehatan
tentang Diet DM

2. Kesiapan Kamis, 16.00 Mengajarkan Rachmah Rumah ibu Kelompok


meningkatkan 13/2/2020 relaksasi otot Syarifah Sa’odah khusus
manajemen progresif lansia
kesehatan diri Senin, mampu
17/2/2020 mengulang
Jumat Mengajarkan senam Nur Asiyah Rumah ibu kembali
20/2/2020 sendi Rondiyah tindakan
yang sudah
Mengajarkan senam Rachmah diajarkan
kaki DM Syarifah Rumah ibu
Pariyah

Mengajarkan kompres Nur Asiyah


jahe untuk mengatasi

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 28


nyeri pada penderita
asam urat

Evaluasi Keperawatan Kelompok Khusus Lansia

No Dx/Kep Tujuan Hari/Tgl Kegiatan Pelaksana Tempa Krite Hasil RTL Reko
. t ria menda
si
1. Kurang Agar pengetahuan Rabu, Memberikan Nur Asiyah Rumah Kelo Kelo Berikan Kelom
pengetahu tentang penyakit 12/2/2020 pendidikan ibu mpok mpok pendidi pok
an tentang pada kelompok kesehatan Mahmu khusu khusu kan khusus
penyakit lansia meningkat tentang dah s s kesehat lansia
hipertensi lansia lansia an dihara
mengi mengi tentang pkan
Sabtu, -Memberikan Saifurohman Rumah kuti kuti asam ketika
15/2/2020 pendidikan ibu kegiat kegiat urat, sakit
kesehatan Fatima an an senam untuk

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 29


tentang asam h dari denga kaki memer
urat awal n DM, iksaka
sampa antusi Diet n diri
Rabu, -Memberikan Rachmah Rumah i akhir as dan DM ke
18/2/2020 pendidikan Syarifah ibu aktif pelaya
kesehatan Kasni bertan nan
tentang ya keseha
senam kaki tan
DM

Jumat -Memberikan Saifurohman Rumah


20/2/2020 pendidikan ibu
kesehatan Pariyah
tentang Diet
DM
2. Kesiapan Kelompok khusus Kamis, Mengajarkan Rachmah Rumah Kelo Kelo Ajarkan Kelom
meningkat lansia mampu 13/2/2020 relaksasi otot Syarifah ibu mpok mpok senam pok
kan mempertahankan progresif Sa’oda khusu khusu sendi, khusus
manajeme kesehatannya h s s senam lansia
n lansia lansia kaki dihara
kesehatan Senin, Mengajarkan Nur Asiyah Rumah mengi mamp DM, pkan
diri 17/2/2020 senam sendi ibu kuti u kompre mengi
Rondiy kegiat meng s jahe kuti
ah an ulang ketika

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 30


dari kemb ada
Jumat Mengajarkan Rachmah Rumah awal ali kegiata
20/2/2020 senam kaki Syarifah ibu sampa tindak n
DM Pariyah i akhir an penyul
yang uhan
Mengajarkan Nur Asiyah sudah
kompres jahe diajar
untuk kan
mengatasi
nyeri pada
penderita
asam urat

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 31


BAB IV
Pembahasan
Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus lansia yang dilakukan yaitu di Desa
Salakbrojo Dukuh Praan RW IV RT I dan II sejumlah 10 anggota kelompok
khusus lansia dikumpulkan meliputi, Ny. Mah, Ny. R, Ny. T, Ny. P, Ny. F,
Ny. K, Ny. S, Tn. A, Tn. T, Ny. Mar. Hasil pengkajian yang kami dapatkan :
- Semua anggota kelompok mengatakan tidak paham mengenai penyakit
asam urat dan hipertensi
- Dari hasil pemeriksaan asam urat yang dilakukan 4 dari 10 anggota
kelompok lansia didapatkan hasil :
Ny. Mar 7,1 mg/dl
Ny. F 6,5 mg/dl
Ny. T 6,5 mg/dl
Ny. Mah 6,3 mg/dl
- Dari pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan 2 dari 10 anggota
kelompok lansia didapatkan hasil:
Ny. K 200/100 mmHg
Ny. P 180/100 mmHg
-7 dari 10 anggota kelompok lansia mengatakan kaki nya sering kesemutan
- 2 dari 10 anggota kelompok lansia mengatakan sering merasakan pusing
- 4 dari 10 anggota kelompok lansia mengatakan nyeri pada lutut
- 2 dari 10 anggota kelompok lansia mengatakan nyeri pada pinggang
-Hasil pemeriksaan asam urat yang dilakukan didapatkan data 6 dari 10
anggota kelompok lansia kadar asam urat dalam batas normal.
-Hasil pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan didapatkan data 8 dari 10
kelompok lansia tekanan darah dalam batas normal.
Dari data yang kami dapatkan kami merumuskan 2 diagnosa yaitu kurang
pengetahuan tentang penyakit dan kesiapan meningkatkan manajemen
kesehatan diri. Adapun intervensi sebagai berikut :
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang asam urat
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang senam kaki DM

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 32


- Memberikan pendidikan kesehatan tentang Diet DM
- Mengajarkan relaksasi otot progresif
- Mengajarkan senam sendi
- Mengajarkan senam kaki DM
- Mengajarkan kompres jahe untuk mengatasi nyeri pada penderita asam
urat

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 33


BAB V
Kesimpulan
Asuhan keperawatan kelompok khusus lansia yang dilakukan selama
2minggu di Desa Salakbrojo Dukuh Praan RW IV RT I Dan II dapat berjalan
dengan lancar. Kegiatan yang kami berikan selama 2 minggu diikuti dengan
antusias oleh kelompok khusus lansia. Selama proses kegiatan berlangsung
kami memberikan pengetahuan kepada kelompok lansia terkait penyakit dan
juga tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dialami. Adapun hasil yang kami dapatkan dari kelompok lansia yang belum
mengetahui tentang penyakit menjadi meningkat pengetahuannya tentang
penyakit dan secara mandiri kelompok khusus lansia dapat mempraktekan
tindakan yang telah kami ajarkan. Selama proses pengelolaan kelompok
khusus lansia kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari
penyampaian materi maupun tindakan yang kami ajarkan.

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 34


DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T., McFarlane, J. (2011). Community as partner: theory and practice


in nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Carpenito, L. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Edisi
ke-6. Jakarta : EGC

Leeckenotte, Annete Glesler. 1997. Pengkajian Gerontologi, Edisi ke-2. Jakarta :


EGC

Muhith, Abdul , 2016. Pendidikan keperawatan gerontic, edisi 1, Yokyakarta :


ANDI OFFFSET

Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik, Edisi ke-2. Jakarta : EGC

Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 35


Panduan Praktik Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga 36

Anda mungkin juga menyukai