Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETUS MILITUS

SAIFUROHMAN

17.2028.P

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2020
Asuhan Keperawatan pada Ny.S Dengan DM
Di Ruang Buketan RSUD Bendan Pekalongan

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Tanggal masuk :
Diagnosa medis :
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : islam
Alamat : Desa Bandar
Pendidikan : SD
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Status perkawinan : Menikah
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. B
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Desa Bandar
Hub dengan pasien : Anak

B. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dibawa ke RS karena mengeluh gula darah nya tidak mau turun dan
mengeluh kakinya selalu kesemutan

b. Keluhan utama
Mengeluh kaki selalu kesemutan

c. Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakan pernah dibawa keRS 3 bulan yang lalu dengan keluhan
yang sama

d. Riwayat penyakit keluarga


Keterangan
Laki laki

perempuan

meninggal

pasien
Pasien mengatakan dalam keluarga memiliki riwayat penyakit DM yang dimiliki oleh
kakeknya

C. Pola kesehatan fungsional Gordon


a. Pola penatalaksanaan kesehatan/persepsi sehat
Pasien mengatakan saat didiagnosa memiliki penyakit DM pasien mulai
merubah pola hidupnya, dan jika sakit pasien membawa dirinya ke
pukesmas/RS

b. Pola Nutrisi-Metabolik
Pasien mengatakan setelah ditetapkan sakit DM pasien mulai mengurangi
makan nasinya dan mengurangi makanan yang manis

c. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit dan sesudah sakit tidak ada perubahan dalam
berkemih. defekasi

d. Pola Aktivitas dan Latihan


Pasien mengatakan saat dirumah pada pagi hari pasien sering berolahraga di
belakang rumah

e. Pola tidur dan istirahat


Pasien mengatakan dalam istirahatnya pasien tidak mengalami perubahan
yanitu dengan tidur malam selama 8 jam dan tidur siang selama 1jam
f. Pola kognitif-perseptual-keadekuatan alat sensori
Pasien mengatakan dalam sistim perasa, pembau kemampuan berbahasa,
ingatan tidak mengalami penurunan tapi dalam pengelihatan mengalami
penurunan

g. Pola persepsi-konsep diri


pasien mengatakan sudah memahami dirinya

h. Pola peran dan tanggung jawab


Pasien mengatakan dirinya sudah tidak memiliki tanggung jawab lebih karena
anak anaknya yang sudah mapan dan sekarang sudah ikut anaknya

i. Pola seksual-reproduksi
Pasien mengatakan memiliki 2 orang anak

j. Pola koping dan toleransi stress


pasien mengatakan pasien selalu berdoa kepada Allah swt untuk kekuatan
menghadapi ujian hidupnya dan keluarganya selalu mendukungnya untuk tetap
semangat dalam menjalani hidup

k. Pola nilai dan keyakinan


Pasien mengatakan selalu yakin bahwa Allah swt akan selalu membantunya
dalam menghadapi ujian

D. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan Umum : composmetis

2. Vital Sign
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 23 x/menit
- N : 80 x/menit
- S : 36 C
3. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala dan leher
Inspeksi: kepala bulat, tidak ada luka
Palpasi: tidak ada nyeri tekan

2) Mata
Mata simetris,tidak edema

3) Leher
Inspeksi: simetris, warna sama rata
Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar

4) Telinga
Tidak ada nyeri tekan, bentuk simetris, warna merata
5) Hidung
Inspeksi: hidung bersih bentuk simetris

6) Mulut
Tidak ada lesi, warna bibir merah muda,

7) Kulit
Inspeksi: tidak ada lesi, warna merata
Palpasi: tekstur halus, turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan

8) Paru
Inspeksi: bentuk torak normal, bentuk dada simetris
Palpasi: getaran kanan kiri teraba sama

9) Jantung
Palpasi: pulsasi pada dinding thorak teraba
Auskultasi: terdengar

10) Perut
Inspeksi: bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran

11) Genetalia
Tidak terkaji

12) ekstremitas
inspeksi: tidak fraktur, bersih, tidak ada luka
palpasi : tidak ada edema

E. Prosedur diagnostik dan laboratorium


Prosedur Tanggal Indikas Hasi Nilai Analisa
Diagnostik/laboratoriu Pemeriksaa i& l Norma
m n Tujuan l
Pengelompokan data

DS :
-pasien mengatakan kakinya terkadang kesemutan
-Pasien mengatakan gula darahnya tinggi
- klien mengatakan cemas tentang penyakit yang di deritanya

DO :
-TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 80 X/menit
RR : 23 x/menit
S : 36 C
GDS : 210

Analisa Data
Data Masalah Etiologi
DS : Ketidakefektifan Perfusi Kadar glukosa darah
-pasien mengatakan Jaringan Perifer
meningkat
kakinya terkadang
kesemutan
Pasien mengatakan gula
darahnya tinggi
Defisiensi insulin
DO :
-Nadi kaki teraba lemah
-TTV:
TD : 110/80 mmHg
Aliran darah ke perifer
N : 80 X/menit
RR : 23 x/menit terganggu
S : 36 C
GDS : 210

Ketidakefektifan Perfusi
Jaringan Perifer

DS :
Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan
berhubungan dengan
klien malas untuk gaya hidup kurang gerak
beraktivitas karena dan kelelahan
merasa cepat lelah.
- Klien mengatakan jika
berjalan kaki terasa
berat dan kesemutan.
- Klien mengatakan
lebih suka istirahat.
DO Punggung kaki kanan
kiri bengkak
-Nadi kaki teraba lemah
-TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 80 X/menit
RR : 23 x/menit
S : 36 C
GDS : 210

Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan penurunan
sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit (DM).
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak dan
kelelahan.
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx. Kep Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi adanya pembatasan klien dalam
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam maka melakukan aktivitas.
gaya hidup kurang gerak klien dapat bertoleransi terhadap 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan
dan kelelahan. aktivitas dengan kriteria hasil : kelelahan.
1. Berpartisipasi dalam aktivitas 3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang
fisik tanpa disertai peningkatan adekuat.
tekanan darah, nadi dan RR. 4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
2. Mampu melakukan aktivitas emosi secara berlebihan.
sehari hari (ADLs) secara 5. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
mandiri. (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis,
3. Keseimbangan aktivitas dan pucat, perubahan hemodinamik).
istirahat. 6. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien.
7. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam merencanakan progran terapi yang
tepat.
8. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan.
9. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
sosial.
10. Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan.
11. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek.
12. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang
disukai.
13. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang.
14. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas.
15. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas.
16. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi
diri dan penguatan.
17. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual.
2 Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV
jaringan perifer keperawatan selama 3 x 24 jam maka 2. Kompres dengan air hangat bagian yang
berhubungan dengan ketidakefektifan perfusi jaringan bengkak.
diabetes mellitus. teratasi dengan kriteria hasil: 3. Ajarkan senam kaki dm
1. Tekanan systole dan diastole 4. Kolaborasikan dengan dokter pemberian
dalam batas normal. analgetik
2. Tidak ada gangguan mental,
orientasi kognitif dan kekuatan
otot.
3. Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat
dan Biknat dalam batas normal.
4. Tidak ada distensi vena leher.
5. Intake output seimbang.
6. Tidak ada oedem perifer dan
asites.
A. IMPLEMENTASI

Dx. Tanggal Implementasi Respon TTD


Kep Waktu

1 30/3/2020 - Memberikan injeksi cefotaxim dan ranitidin S : klien menanyakan fungsi obat
08.00 WIB cefotaxim dan ranitidin
O : Klien kooperatif.

08.05 WIB - Merapikan tempat tidur dan menciptakan S : klien mengatakan “terimakasih”
O : klien kooperatif, tempat tidur bersih.
lingkungan yang terapeutik
08.00 WIB - Mengkaji faktor penyebab kelelahan S : klien mengatakan cepat lelah jika
beraktivitas dan pusing.
O : klien kooperatif, ada bengkak di
punggung kaki kanan dan kiri

08.10 WIB - Mengkaji pola tidur klien S : Klien mengatakan tidur kurang
lebih 8 jam per hari, saat di rumah
sakit frekuensi tidur bertambah
menjadi 10 jam per hari.
O : palpebral tidak kehitaman,
konjungtiva tidak anemis, kantung
mata tidak membengkak.

10.00 WIB - Membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas S : klien mengatakan bisa melakukan
ringan yang bisa dikerjakan pekerjaan rumah yang ringan seperti
- Membantu klien untuk menentukan jadwal
aktivitas sehari-hari. menyapu, mencuci piring.
O : klien kooperatif.

12.00 WIB - Mengukur tanda-tanda vital S : klien mengatakan pusing


O : TD 120/90 mmHg, nadi 96 kali per
menit, suhu 37,5° C, pernafasan 20 kali
per menit.

12.10 WIB - Mengkaji kekuatan otot S:-


O : ekstremitas atas kanan dan kiri 5,
ekstremitas bawah kanan dan kiri 4.

12.15 WIB - Mengajarkan teknik ROM S : klien mengatakan akan melakukan


ROM
O : klien kooperatif.

31/3/2020 - Memberikan injeksi ranitidine dan cefotaxim S:-


08.00 WIB O : klien kooperatif

09.00 WIB - Mengajarkan teknik ROM pada keluarga S : -


klien. O : Klien kooperatif.

09.30 WIB - Mengklarifikasi jadwal yang sudah S : klien mengatakan kemarin jalan-
ditentukan pada tanggal 19 Juni 2012. jalan sampai depan ruangan ditemani
keluarga.
O : klien kooperatif.
12.00 WIB - Mengukur TTV S : klien mengatakan pusing sudah
berkurang.
O : Klien kooperatif, TD 110/80
mmHg, nadi 86 kali per menit, suhu 37°
C, pernafasan 19 kali per menit.

08.00 WIB - Memberikan penguatan positif untuk S : klien mengatakan akan melakukan
melakukan aktivitas ringan. aktivitas ringan, jika sudah terasa lelah
akan beristirahat
O : klien kooperatif

2 1/4/2020 - Mengobservasi tanda-tanda cairan berlebih/ S : -


08.30 WIB retensi (CVP meningkat, oedem, distensi O : bengkak di punggung kaki kanan
vena leher dan asites) dan kiri

10.00 WIB - Mengompres bagian bengkak dengan air S : klien mengucapkan terimakasih
hangat. O : Klien kooperatif.

12.00 WIB - Mengukur tanda-tanda vital. S : klien mengatakan pusing


O : TD 120/90 mmHg, nadi 96 kali per
menit, suhu 37,5° C, pernafasan 20 kali
per menit.

12.10 WIB - Mengkaji tingkat mobilitas fisik. S : klien mengatakan malas untuk
melakukan aktivitas karena terasa
berat dan cepat lelah.
O : kekuatan otot ekstremitas atas 5,
kekuatan otot ekstremitas bawah 4.

2/4/2020 - Mengajarkan pada keluarga untuk S : -


08.30 WIB mengompres hangat. O : bengkak berkurang.
- Melakukan kompres hangat pada daerah
bengkak.
09.00 WIB - Monitor tanda-tanda infeksi S:-
O : Klien kooperatif, warna kulit yang
bengkak adalah kemerahan.

12.00 WIB - Mengukur TTV S : klien mengatakan pusing sudah


berkurang.
O : Klien kooperatif, TD 110/80
mmHg, nadi 86 kali per menit, suhu 37°
C, pernafasan 19 kali per menit.

B. EVALUASI

Tanggal No. Diagnosa Evaluasi TTD


Waktu Dx. Keperawatan

2/4/2020 1 Intoleransi aktivitas berhubungan S:


08.00 WIB dengan gaya hidup kurang gerak dan - klien mengatakan akan mencoba untuk
kelelahan.
melakukan aktivitas yang ringan terlebih
dahulu, jika merasa lelah klien akan beristirahat,
klien mengatakan akan menggunakan jadwal
harian sebagai acuan untuk latihan beraktivitas.
- Klien mengatakan sudah mencoba melakukan
aktivitas ringan seperti jalan-jalan sampai depan
ruang Alamanda.
O:
- Klien tampak bersemangat.
- Klien membuat jadwal untuk beraktivitas.
- Klien mengalami kemajuan dalam beraktivitas
(belajar untuk tidak bedrest)
A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

- Lanjutkan jadwal aktivitas.


- Berikan penguatan positif terhadap klien.
2 Ketidakefektifan perfusi jaringan S : klien mengatakan kesemtan dan nyeri di bagian
perifer berhubungan dengan diabetes yang bengkak sudah sedikit berkurang.
mellitus. O:
- Kekuatan otot klien untuk ekstremitas atas 5,
ekstremitas bawah 5.
- Bengkak sudah tidak ada.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
- Kompres air hangat jika terjadi bengkak
kembali.

Anda mungkin juga menyukai