Anda di halaman 1dari 26

GERIATRICS SYNDROMES

By: KUN IKA NUR R


PSIK-FIK
UNIK
GERIATRICS SYNDROMES

Masalah umum yang terjadi pada pasien lansia,


terkadang juga membutuhkan terapi
Contoh: inkontinensia, konstipasi, confusion,
depression.
INKONTINENSIA URIN

Definisi : involunter, tidak teratur dalam


pengosongan urin.
Klasifikasi IU : Ada 4 tipe utama: urge IU,
stres IU, overflow IU, fungsional IU.
Lebih dari satu: “mixed” .
URGE IU

Deskripsi: pasien merasa urgen untuk berkemih


tetapi tidak bisa menahannya sampai tiba di
kamar mandi.
Mekanisme: overaktif otot detrusor
Penyebab: pembesaran prostat, radiasi, infeksi,
inflamasi, hiperosmolar stres, dan obat-obatan.
Stres I.

Deskripsi: pengosongan involunter dari urin


ketika tekanan intra abdomen meningkat.
Mekanisme: dapat terjadi karena masalah
spingter.
Penyebab: relaksasi pelvik, benda-benda asing
di blader (pemasangan alat), operasi prostat.
Overflow I.

Definisi: sering/kontinyu inkontinen pada pasien


karena blader selalu penuh.
Mekanisme: blader tidak dapt kontraksi secara
optimal akibatnya ada sebagian besar kapasitas
urin dalam blader jadi hanya sebagian kecil urin
yang keluar secara sering/kontinyu (karena blader
terisi lagi dari ginjal).
Penyebab: denervasi, obat-obatan,
obstruksi/dekompensasi blader.
Fungsional I.

Definisi: inkontinen urin yang disebabkan dari


luar blader (pasien tidak sadar bila pipis).
Mekanisme: fungsi blader sudah optimal, namun
pasien tidak dapat ke toilet tepat waktu.
Penyebab: keterbatasan ortopedik, demensia
dan delirium, eksaserbasi diuritik, overload
cairan, dan infeksi.
EVALUASI IU

Pendekatan diagnostik: riwayat, riwayat, more riwayat!


Tanya:
Berapa banyak? Berapa sering? Kapan? Mengapa?
Baru atau kronik?
Tentukan kuantitas urin yang keluar:
Beri pengertian untuk memperjelas mekanisme
Bisa karena tritmen, keputusan tes
Kaji ulang medikasi secara teliti.
Pemeriksaan fisik.
Perawatan kateter indweling

Ganti kateter ketika tidak bekerja


Jangan bilas kateter
Jangan klem kateter
Ketika terjadi UTI:
Ganti kateter
Dapatkan spesimen dari kateter yang baru
Tritmen
Konstipasi

• Definisi: Pengeluaran feses yang


jarang/dengan susah
• strain: pringkil-pringkil
• feses keras
• evakuasi tidak komplet
Fungsi Colonic-anorectal:
• Myogenic: pacemaker pada lapisan
otot mengalami depolarisasi
sepanjang pleksus myentericus.
• Neurogenic: parasimpatik.
• Hormonal: substansi P (kontraktil)
ACT melepaskan vasoaktif intestinal
peptide (relaxant) nitrous oxide
dilepaskan.
Fungsi Colonic-anorectal:
• Feses tinggal lebih lama di kolon asenden
• Masa feses bergerak ke kolon desenden
• Kontraksi segmental yang lambat selama di
kolon kiri
• Distensi rektum
• Relaksasi sspinter anal internal
• Kontraksi spinter anal eksternal
• Feses semakin banyak menuju ke rektum
• Tekanan lebih besar ke rektum
• Pembukaan sspinter anal eksternal
• Feses keluar.
Etiologi
• Serat pada diet
– Meningkatkan waktu transit dan frekuensi feses,
dan menurunkan penggunaan laksatif
– Penurunan intake pada laki-laki tua
– Tidak efek dan waktu yang menguntungkan b.d
besarnya sisa fekal
• Cairan pada diet
• Immobilisasi
– Aktivitas fisik menurunkan konstipasi pada orang
tua
• Pengobatan
– Narkotik, antidepresan, antikolinergik
– Kalsium, antidiare
Con’t
• Gangguan Sistemik
– Hipokalemi
– Hipertiroid
– Stroke
• Gangguan struktur
– Fisura anal (sering pada kasus
hemoroid)
– Prolaps mukosa
– striktura
Epidemiologi

• Populasi dewasa 10%


• Populasi lansia 20-30%
– 22% pada lansia yang tinggal di
komunitas
– 50% pada lansia yang tinggal di
hosspice
– 63% pada lansia yang tinggal di RS
• Penurunan frekuensi episode aktifitas
motorik yang progresif. Manometri
menggambarkan sekitar 6x perhari
dikelompokkan menjadi 2 puncak:
• Puncak yang lebif tinggi terjadi pada
saat bangun tidur dan sarapan
• Puncak yang lebih rendah terjadi pada
saat makan siang
Evaluasi
• Riwayat
• Pemeriksaan:
• Keseluruhan fisik, abdomen, dan
rektal
• Diagnosis: common errors
• Impaksi menunjukkan kebalikan diare
• Obstruksi intestinal
• Nyeri abdomen b.d konstipasi
Managemen

• Pencegahan
• Latihan
• Intake cairan
• Intake serat
• Laksatif
• Pembedahan
Pencegahan
• Edukasi pasien
• Latihan (olah raga):Stimulus kunci
untuk peristaltik kolon dan dorongan
defekasi, dan ketidakmampuan pasien
untuk bergerak dalam posisi tegak
lurus
• Intake cairan: konstipasi feses terjadi
karena rendahnya kadar air
• Intake serat: konstipasi akut karena
rendahnya diet serat, konstipasi
kronik merupakan reksi sangat
rendahnya serat
Tritmen Konstipasi
• Laksatif Terapi: Stimulan dan softener
• Sedikit obat yang menstimulasi
peristaltik
• Menurunkan waktu untuk absorbsi air
• Produksi feses yang lebih lembek
• Pelembek feses menyebabkan
peningkatan feses
• Peningkatan distensi dinding intestin
• Stimulasi reflek enterik kontraksi otot
Jatuh
• Apa itu jatuh?
– Perubahan posisi ke bawah yang tiba-tiba dan
tidak diharapkan

• Apa itu bukan jatuh?


– Hilangnya kesadaran
– Pingsan
Mengapa orang bisa jatuh?
• Kehilangan keseimbangan, pijakan
• Slip/tersandung
• Pusing
• Lemah/nyeri tiba-tiba
• Salah langkah/salah pengambilan keputusan
• Gagal untuk merespon perubahan
lingkungan yang tiba-tiba
Apa Jadinya?
• Injury:
– Fraktur
– Luka kepala tertutup
– Hematoma, sobekan kulit, dll
• Resti jatuh
– Imobilisasi
– Isolasi
– Dekonditioning
– Peningkatan resiko jatuh
• Jatuh adalah suatu gejala!!
Faktor resiko jatuh ; pasien
– Pernah jatuh
– Gangguan kognisi, perhatian
– Rusaknya imobilitas
– Rusaknya neurologis
– Rusaknya sensori, pusing
– Ortostatis
– Obat-obatan yang mempengaruhi kognisi, perhatian dan
mood
– Nyeri
– Penyakit akut
– Independent ambulators
Faktor resiko jatuh: lingkungan
• Pencahayaan yang suram
• Pencahayaan yang silau
• Tidak ada karpet
• Lantai/permukaan tidak rata
• Lantai basah/licin
• Tidak adanya alat bantu
• Sepatu/sendal
• Halangan
Strategi Penurunan Jatuh
• Modifikasi faktor resiko
• Modifikasi lingkungan
– Carpeting, pencahayaan
– Alat bantu
– Matras
– Peningkatan mobilitas
– Menurunkan prilaku tidak aman
• Modifikasi faktor resiko individu
– Improvisasi input sensori: penglihatan, penurunan nyeri
– Improvisasi kemampuan memproses: review medis
– Improvisasi respon: mobilitas, ketangkasan, penurunan
gejala
– Menyediakan alat bantu: alarm tempat tidur, monitor,
detektor, alat bantu, alat bantu berjalan, pertolongan

Anda mungkin juga menyukai