Trifena Leunufna_102021118
Kelompok B4
Skenario 9
Ny. AS, usia 70 tahun diantar berobat ke Poliklinik
dengan keluhan tidak dapat menahan kencing
sehingga sering mengompol sebelum sampai ke WC
sejak 3 minggu yang lalu.
Rumusan masalah
Hipotesis
• Wanita 70 tahun menderita inkontinesia urine.
Mind-map
Anamnesis
DD Proses menua
-depresi
-osteoathritis RM & implikasi
klinik
Pemeriksaan WD
fisik -Inkontenesia urin
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat trauma jatuh di toilet 2 tahun lalu, tidak ada fraktur
Tidak ada Riwayat diabetes melitus, penyakit jantung dan paru-paru
Tidak ada Riwayat infeksi saluran kemih, batu ginjal dan kelainan ginjal lainnya
Tidak ada Riwayat operasi
Tidak ada obat-obat yang dikonsumsi
⮚ Urinalisis
⮚ Diari Berkemih
⮚ Pad Testing
⮚ PVR (postvoid residual)
Diagnosis banding Working diagnosis
• Imobilisasi
• Instabilitas
• Inkontinensia
• gangguan intelektual
• Infeksi
• Gangguan pendengaran dan penghilatan
• Isolasi
• Inanisi (malnutrisi)
• Iatrogenesis
• Insomnia
• Defisiensi imun, dan impotensi
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
Inkontinensia Akut
Inkontinensia Kronik
• Terapi farmakologi:
1.Antikolinergik (Oxybutinin, Dicylomine, Flavoxate, Propantteine, dan Imipramine)
2.Inkontinensia stres diberikan alfa adrenergic agonis (Pseudoephedrine) untuk meningkatkan
retensi uretra.
3.Sfingter relaks diberikan kolinergik agonis (Bethanechol) atau alfa androgenik (Prazosin)
untuk stimulasi kontraksi.
• Strategi mengurangi polifarmasi pada usia lanjut > penerapan kriteria AGS Beers dan kriteria
STOPP / START -> membandingkan efektivitas tiap obat
Komplikasi