Anda di halaman 1dari 26

Inkontinensia Urine pada Lansia

Trifena Leunufna_102021118
Kelompok B4
Skenario 9
Ny. AS, usia 70 tahun diantar berobat ke Poliklinik
dengan keluhan tidak dapat menahan kencing
sehingga sering mengompol sebelum sampai ke WC
sejak 3 minggu yang lalu.
Rumusan masalah

• Ny. AS, usia 70 tahun dengan keluhan tidak dapat menahan


kencing sehingga sering mengompol sejak 3 minggu yang lalu

Hipotesis
• Wanita 70 tahun menderita inkontinesia urine.
Mind-map
Anamnesis

DD Proses menua
-depresi
-osteoathritis RM & implikasi
klinik

Pemeriksaan WD
fisik -Inkontenesia urin
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat trauma jatuh di toilet 2 tahun lalu, tidak ada fraktur
Tidak ada Riwayat diabetes melitus, penyakit jantung dan paru-paru
Tidak ada Riwayat infeksi saluran kemih, batu ginjal dan kelainan ginjal lainnya
Tidak ada Riwayat operasi
Tidak ada obat-obat yang dikonsumsi

Riwayat Penyakit Sekarang:


Social alcoholic drinker, namun tidak merokok
Riwayat obstetric:
P7A0, menopause sejak 20 tahun yang lalu
Pemeriksaan Fisik dan pp
⮚ Kesadaran kompos mentis, sakit ringan, tinggi badan 150cm, BB 80 kg,
TTV, TD 130/80, nadi 85, RR 20x permenit, suhu 37°C.
⮚ Toraks abdomen semua dalam batas normal, sendi lutut ada deformitas,
kretitasi +, suhu raba normal, rage of movement (rom) menurun

⮚ Urinalisis
⮚ Diari Berkemih
⮚ Pad Testing
⮚ PVR (postvoid residual)
Diagnosis banding Working diagnosis

• Osteoartritis • Inkontinensia Urin


• Depresi
Proses Menua & Implikasi Kliniknya

• Menua didefinisikan sebagai proses yang mengubah seorang


dewasa sehat menjadi seorang yang ‘frail’ (lemah, rentan)
dengan berkurangnya Sebagian besar dari cadangan sistem
fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai
penyakit dan kematian secara eksponensial.

• Menua : penurunan seiring-waktu yang terjadi pada Sebagian


besar makhluk hidup, yang berupa kelemahan, meningkatnya
kerentanan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan,
hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan
fisiologis yang terkait usia
Proses Menua & Implikasi Kliniknya

• Pada sebagian besar organ mengalami kehilangan fungsi sekitar


1 persen per tahun, dimulai pada usia sekitar 30 tahun.
Namun, data lain menyatakan perubahan pada orang usia
lanjut yang diikuti secara longitudinal kurang dramatis dan baru
mulai pada usia 70 tahun.
Apa saja dampak dari proses menua?
Warga usia lanjut
Beberapa masalah Kesehatan yang sering muncul pada
pasien geriatric adalah:

• Imobilisasi
• Instabilitas
• Inkontinensia
• gangguan intelektual
• Infeksi
• Gangguan pendengaran dan penghilatan
• Isolasi
• Inanisi (malnutrisi)
• Iatrogenesis
• Insomnia
• Defisiensi imun, dan impotensi
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)

• Pengkajian paripurna pasien geriatric meliputi


pengkajian status fisik, fungsional, mental, nutrisi,
sosial, lingkungan dan finansial

• Tujuan dari P3G ini adalah mengungkapkan dan


menguraikan berbagai masalah pada pasien
menemu kenali semua aset pada pasien
(kemampuan yang dimiliki pasien), mengidentifikasi
jenis pelayanan yang dibutuhkan, mengembangkan
rencana asuhan keperawatan yang terkoordinir.
Inkontinensia Urine
WHAT IS URINE INCONTINENCE?

● Inkontinensia urin didefinisikan sebagai keluarnya


urine yang tidak dapat dikehendaki tanpa
memperhatikan frekuensi dan volume urin, yang
mengakibatkan masalah sosial atau higiene
penderitanya.

● Inkontinensia urin ini paling sering terjadi pada


perempuan yang sudah lanjut usia. Dua jenis
inkontinensia yang paling sering terjadi yaitu
inkontinensia tipe stress dan urgensi.
ETIOLOGY

• Inkontinensia urine pada lansia dapat diklasifikasikan


menjadi akut dan kronis.
• Etiologi inkontinensia urin kronis dapat disingkat
menjadi DIAPPERS
• Inkontinensia urin tipe urgensi dibagi menjadi dua
subtipe, yaitu motorik dan sensorik.
• Tipe stress terjadi karena peningkatan tekanan
intraabdominal, hipermobilitas uretra, kelemahan
otot dasar panggul, dan kelemahan sfingter uretra.
EPIDEMIOLOGY

• Prevalensi inkontinensia urin mencapai 13% dan


pada lansia mencapai 22%. Prevalensi inkontinensia
urin pada wanita juga dua kali lebih besar dari pada
laki-laki.
Patofisiologi

Perubahan terkait usia pada sistem perkemihan

1. Pada lansia terdapat residu urin 50 ml


2. Pada seorang wanita lanjut usia terjadinya penurunan
hormon estrogen -> lemahnya otot – otot dasar panggul.

Fungsi otak besar yang terganggu dan mengakibatkan kontraksi


kandung kemih

1. Fungsi sfingter yang terganggu mengakibatkan kandung kemih


mengalami kebocoran ketika bersin atau batuk.
Klasifikasi pada Inkontinensia Urine

Inkontinensia Akut

- Terjadi kurang dari 6 bulan dan biasanya terjadi secara


mendadak.
- Kondisi ini berkaitan dengan penyakit akut yang
diderita dan menghilang Ketika penyakitnya sudah bisa
ditangani

Inkontinensia Kronik

- Terjadi karena kapasitas kandung kemih yang menurun


serta lemahnya kontraksi otot detrusor yang
mengakibatkan kegagalan dalam pengosongan kandung
pada kemih
Inkontinensia urine kronik dikelompokkan menjadi 4:

• Inkontinensia Urine Tipe Urgen • Inkontinensia Urine Tipe Overflow


Terjadi karena ketidakstabilan Disebabkan oleh otot detrusor pada
kandung kemih yang menyebabkan kandung kemih melemah sementara
otot detrusor bereaksi secara isi dalam kandung kemih yang terlalu
banyak sehingga urine mengalir keluar
berlebihan

• Inkontinensia Urine Tipe Stress • Inkontinensia Urine Tipe Fungsional


Terjadi karena adanya penurunan fungsi
Keadaan ini terjadi karena terdapat kognitif dan fisik seperti pada pasien dimensia
tekanan didalam perut, kelemahan pada berat atau adanya ganggaun neurologic dan
otot di bagian dasar panggul, tindakan mobilitas serta gangguan psikologis
operasi, dan estrogen yang menurun.
Tata laksana

• Terapi non - farmakologi:


1.Melatih otot panggul dengan mengkontraksikan otot dasar panggul secara berulang untuk
menahan kemih dengan teknik distraksi dan relaksasi.
2.Pengaturan diet dan menghindari makanan/minuman yang pengaruhi pola berkemih. Dalam
sehari diusahakan untuk berkemih 6-7 kali.
3.Latihan menahan keinginan berkemih sendiri yang tadinya tidak terkontrol menjadi
terkontrol. Membiasakan berkemih pada waktu-waktu yang telah ditentukan sesuai dengan
kebiasaan lansia.

• Terapi farmakologi:
1.Antikolinergik (Oxybutinin, Dicylomine, Flavoxate, Propantteine, dan Imipramine)
2.Inkontinensia stres diberikan alfa adrenergic agonis (Pseudoephedrine) untuk meningkatkan
retensi uretra.
3.Sfingter relaks diberikan kolinergik agonis (Bethanechol) atau alfa androgenik (Prazosin)
untuk stimulasi kontraksi.

• Strategi mengurangi polifarmasi pada usia lanjut > penerapan kriteria AGS Beers dan kriteria
STOPP / START -> membandingkan efektivitas tiap obat
Komplikasi

• Masalah kulit = ruam, infeksi kulit, luka yang selalu


lembab
• Infeksi saluran kemih berulang
• Kurang percaya diri, tidak merasa nyaman, malu dan
menjadi depresi
Prognosis
• Prognosis inkontinensia tergantung pada jenis inkontinensia
yang dialami dan penyebab inkontinensia.
• Membutuhkan perawatan + caregiver.
• Inkontinensia urin pada umumnya tidak sembuh total, tetapi
dapat mengalami perbaikan bila diberikan terapi yang tepat,
fisioterapi dilakukan dengan baik, dan faktor penyebab
inkontinensia dapat diatasi.
• Tingkat kesembuhan untuk operasi inkontinensia urin stres
adalah 72 - 89,5%.
• Pemberian obat inkontinensia urin memiliki tingkat
keberhasilan sekitar 35,6 - 58%
Pencegahan

• Hal yang paling penting dalam mencegah inkontinensia urin


adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
1. Menurunkan berat badan, jika pasien memiliki berat badan
berlebih
2. Mengonsumsi makanan tinggi serat
3. Membatasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol
4. Berhenti merokok
5. Berolahraga dengan rutin
Kesimpulan

Inkontinensia urin adalah penyakit yang prevalensinya meningkat


seiring bertambahnya usia. Inkontinensia urin lebih sering terjadi
pada wanita dibandingkan pria. Dalam skenario ini bahwa Ny. AS,
70 tahun, memiliki riwayat jatuh, mudah lupa, alkohol dan tidak
dapat menahan kencing. Ini mendukung hipotesis bahwa Ny. AS
menderita inkontinensia campuran (stres dan mendesak)
sehingga hipotesis di terima
Thank you

Anda mungkin juga menyukai