Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

AHF (GAGAL JANTUNG


AKUT)
KELOMPOK 2 :
MAHARANI
INTAN KANIRA
ZULIZAH UMAMI
NURBAITI
CABELA MILANDA
SITI JASMINI
PENGKAJIAN
1. Anamnesa

• Pengumpulan data : nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan,


pekerjaan, alamat

• Riwayat Penyakit / keluhan utama : Lemah saat meakukan aktivitas, sesak nafas

• Riwayat penyakit sekarang :

Penyebab kelemahan fisik setelah melakukan aktifitas ringan sampai berat.


Seperti apa kelemahan melakukan aktifitas yang dirasakan, biasanya disertai sesak
nafas.

Apakah kelemahan fisik bersifat local atau keseluruhan system otot rangka dan
apakah disertai ketidakmampuan dalam melakukan pergerakan

Bagaimana nilai rentang kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.Kapan


timbulnya keluhan kelemahan beraktifitas, seberapa lamanya kelemahan
beraktifitas, apakah setiap waktu, saat istirahat ataupun saat beraktifitas.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Apakah sebelumnya pernah menderita nyeri dada, darah tinggi, DM,
hiperlipidemia.
 Obat apa saja yang pernah diminum yang berhubungan dengan obat
diuretic, nitrat, penghambat beta serta antihipertensi. Apakah ada efek
samping dan alergi obat.
• Riwayat penyakit keluarga :
Penyakit apa yang pernah dialami keluarga dan adakah anggota keluarga
yang meninggal, apa penyebab kematiannya.
• Riwayat Pekerjaan/ Kebiasaan :
Situasi tempat kerja dan lingkungannya
Kebiasaan dalam pola hidup pasien.
Kebiasaan merokok
2. PENGKAJIAN FISIK
- BREATHING BRAIN
Terlihat sesak
Kesadaran biasnya compos mentis
Frekuensi nafas melebihi norma
Sianosis perifer
- BLEEDING
Inspeksi : adanya parut, keluhan Wajah meringis, menangis,
kelemahan fisik, edema ekstrimitas. merintih, meregang dan
Palpasi : denyut nadi perifer melemah, menggeliat.
thrill
- BLADDER
Perkusi : Pergeseran batas jantung
Oliguria
Auskultasi : Tekanan darah menurun,
bunyi jantung tambahan Edema ekstrimitas
- Pencernaan - Muskuloskeletal
• Mual
• Kelemahan
• Muntah
• Kelelahan
• Penurunan nafsu makan
• Tidak dapat tidur
• Penurunan berat badan
• Pola hidup menetap
- PSIKOSOSIAL
• Jadwal olahraga tak teratur
• Integritas ego : menyangkal, takut
mati, marah, kuatir.

• Interaksi social : stress karena


keluarga, pekerjaan, kesulitan
biaya ekonomi, kesulitan koping.
DIAGNOSA

• Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan


kontraktilitas miokardial, frekuensi, irama dan konduksi listrik.
• Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan  perubahan membran
kapiler-alveolus yang diakibatkan oleh tekanan kapiler paru.
• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya curah
jantung/meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air.
• Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
okigen, kelemahan umum, dan immobilisasi.
• Integritas kulit berhubungan dengan edema, penurunan perfusi
jaringan.
INTERVENSI

Dx 1 :
Tujuan :
• Menununjukan tanda vital dalam batas normal, dan bebas gejala gagal jantung.
• Melaporkan penurunan episode dispnea, angina.
Ikut serta dalam aktvitas mengurangi beban kerja jantung.
Intervensi:
• Aukskultasi nadi, kaji frekuensi jantung, irama jantung.
Rasional : agar mengetahui seberapa besar tingkatan perkembangan penyakit
secara universal.
• Pantau TD
Rasional : pada GJK peningakatan tekanan darah bisa terjadi kapanpun.
• Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis.
LANJUT ….
Rasional : pucat menunjukan menurunnya perfusi perifer sekunder terhadap tidak adekuatnya
curah jantung. Sianosis dapat terjadi akibat dari suplai oksigen yang berkurang pada jaringan
atau sel.
• Berikan pispot di samping tempat tidur klien.
Rasional : pispot digunakan untuk menurunkan kerja ke kamar mandi.
• Tinggikan kaki, hinderi tekanan pada bawah lutut.
Rasional : menurunkan statis vena dan dapat menurunkan insiden thrombus atau
pembentukan emboli.
• Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker sesuai indikasi.
Rasional : meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard, untuk melawan hipoksia.
• Berikan obat sesuai indikasi.
Vasodilator, contoh nitrat (nitro-dur, isodril).
Rasional : vasodilator digunakan untuk meningkatkan curah jantung, dan menurunkan volume
sirkulasi.
Dx 2 :
Tujuan :
Mendemonstrasikan ventilasi dan oksigenasi adekuat pada jaringan.
• Berpartisipasi dalam program pengobatan dalam batas kemampuan.
Intervensi:
• Aukskultasi bunyi napas, catat krekels, mengi.
Rasional : menyatakan adanya kongesti paru/pengumpulan secret
menunjukan kebutuhan untuk intervensi lanjut.
• Anjurkan pasien untuk batuk efektif, napas dalam.
Rasional : memberikan jalan napas dan memudahkan aliran oksigen.
Pertahankan posisi semifowler.
LANJUT ….

Rasional : Menurunkan kosumsi oksigen/kebutuhan dan meningkatkan


inflamasi paru maksimal.
• Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
Rasional : meningkatkan kontraksi oksigen alveolar, yang dapat
memperbaiki/menurunkan hipoksemia jaringan.
• Berikan obat sesuai indikasi.
• Diuretic, furosemid (laxis).
Rasional : menurunkan kongesti alveolar, mningkatkan pertukaran gas.
• Bronkodilator, contoh aminofiin.
Rasional : meningkatkan aliran oksigen dengan mendilatasi jalan napas kecil.
Dx 3 :
Tujuan :
Mendemonstrasikan volume cairan stabil dengan keseimbangan cairan pemasukan
dan pengeluaran, bunyi nafas bersih/jelas, tanda vital dalam rentang yang dapat
diterima, berat badan stabil, dan tak ada edema.
Intervensi :
• Pantau haluaran urin, catat jumlah dan warna.
Rasional : haluaran urin mungkin sedikit dan pekat karena perunan perrfusi ginjal.
• Ajarkan klien dengan posisi semifowler.
Rasional : posisi terlentang atau semi fowler meningkatakan filtrasi ginjaldan
menurunkan ADH sehingga meningkatkan dieresis.
• Ubah posisi klien dengan sering.,
Rasional : pembentukan edema, sirkulasi melambat, gangguan pemasukan nutrisi
dan inmobilisasi atau baring lama merupakan kumpulan stressor yang
mempengaruhi integritas kulit dan memerlukan intervensi pengawasan ketat.
LANJUT …
• Kaji bising usus. Catat kelluhan anoreksia, mual.
Rasional : kongesti visceral dapat menganggu fungsi gaster/intestinal.
• Berikan makanan yang mudah dicerna, porsi kecil dan sering.
Rasional : penurunan mortilitas gaster dapat berefek merugikan pada digestif dan absorsi.
Makan sedikit dan sering meningkatkan digesti/mencegah ketidaknyamanan abdomen.
• Palpasi hepatomegali. Catat keluhan nyeri abdomen kuadran kanan atas/nyeri tekan/
Rasional : perluasan gagal jantung menimbulkan kongesti vena, menyebabkan distensi
abdomen, pembesaran hati, dan menganggu metabolism obat.
• Pemberian obat sesuai indikasi.
• Diuretic contoh furrosemid (lasix), bumetanid (bumex).
Rasional : meningkatkan laju aliran urin dan dapat menghambat reabsorbsi natrium pada
tubulus ginjal.
• Tiazid dengan agen pelawan kalium, contoh spironolakton (aldakton).
Rasional meningkatkan diuresi tanpa kehilangan kalium berlebihan.
Dx 4 :
Tujuan :
Berpatisipasi pada aktivitas yang diinginkan, memenuhi kebutuhan keperawatan diri
sendiri.
• Mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat di ukur, dibuktikan oleh menurunya
kelemahan dan kelelahan tanda vitalselam aktivitas.
Intervensi :
• Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas, khususnya bila pasien
menggunakan vasodilator, dan diuretic.
Rasional : hipotensi ortostatik dapa terjadi karena akibat dari obat vasodilator dan diuretic.
• Catat respon kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat takikardi,disritmia, dispnea, pucat.
Rasional : penuruna atau ketidakmampuan miokardium untuk meningkatkan volume
sekuncup selama aktivitas, dapat menyebabkan peningkatan segera pada frekuensi jantung
dan kebutuhan oksigen, juga peningkatan kelelahan dan kelemahan.
• Evaluasi peningkatan intoleran aktivitas.
Rasional : dapat menunjukan dekompensasi jantung dari pada kelebihan aktivitas.
Dx 5 :
Tujuan :
• Mempertahankan integritas kulit.
• Mendemonstrasikan prilaku/teknik mencegah kerusakan kulit.
Intervensi :
• Kaji kulit, adanya edma, area sirkulasi terganggu, atau kegemukan/kurus.
Rasional : kulit berisiko karena gangguan sirkulasi perifer, dan gangguan status nutrisi.
• Pijat area yang kemerahan atau memutih.
Rasional : meningkatkan aliran darah, meminimalkan hipoksia jarinagan.
• Ubah posisi sering ditempat tidur/kursi, bantu rentang gerak aktif/pasif.
Rasional : memperbaiki sirkulasi/menurunkan waktu satu area yang meganggu aliran darah.
• Berikan perawatan kulit sering, meminimalkan dengan kelembaban.
Rasional : terlalu kering atau lembab merusak kulit dan mempercepat kerusakan.
• Hindari obat intramuscular.
Rasional : edema intertisisal dan gangguan sirkulasi
memperlambat absorbs obat dan predisposisi untuk kerusakan kulit/terjadinya infeksi .
• Implementasi
Implementasi disesuaikan dengan intervensi yang tercantum pada
rencana keperawatan yang menetapkan waktu dan respon klien.
• Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker,2001).
Hasil asuhan keperawatan dengan sesuai dengan tujuan yang telah
di tetapkan. Evaluasi ini didasarkan pada hasil yang di harapkan
atau perubahan yang terjadi pada klien.

Anda mungkin juga menyukai