Anda di halaman 1dari 26

Modul 2

Blok Geriatri
Yulli Eca Wulandari
Taufik Hidayah
Yekiko Firaldi
Immanuel Khanda Bento
Andi Nova
Fabianus Liskar Kose
Prastiwi Octha
Pretty Rosi Nopita
Veradita Sitorus
JATUH PADA
LANSIA
SKENARIO
Laki-laki 68 tahun masuk Rumah Sakit dengan
keluhan menurut keluarganya tiba-tiba terpeleset
dan jatuh terduduk di depan kamar mandi tadi
pagi. Setelah itu kedua tungkai tidak dapat
digerakkan tetapi kalau diraba atau dicubit asih
dirasakan oleh penderita.

Sejak seminggu penderita terdengar batuk-batuk
dan agak sesak napas serta nafsu makan sangat
berkurang tetapi tidak demam. Penderita selama
ini mengidap dan minum obat penyakit kencing
manis dan tekanan darah tinggi, kedua mata
dianjurkan untuk operasi tetapi penderita selalu
menolak.

KATA SULIT
( - )

KATA KUNCI
1. Laki-laki 68 tahun
2. Terpeleset dan jatuh terduduk tadi pagi
3. Kedua tungkai tidak dapat digerakkan
4. Diraba / dicubit masih bisa dirasakan
5. Batuk-batuk sudah satu minggu
6. Agak sesak nafas
7. Tidak demam
8. Riwayat DM dan Hipertensi
9. Riwayat konsumsi obat DM dan Hipertensi
10. Anjuran untuk menjalani operas mata

KEY PROBLEM
Laki-laki 68 tahun tungkai tidak dapat digerakkan setelah terpeleset dan jatuh
PERTANYAAN
1. Mengapa kedua tungkai pasien tidak dapat digerakkan ?
2. Apakah ada hubungan riwayat penyakit sebelumnya dengan kejadian ia
terjatuh sehinga ia tidak dapat menggerakkan tungkainya ?
3. Mengapa lansia sering terjatuh ?
4. Mengapa dia bisa sesak nafas, batuk-batu dan nafsu makan berkurang ?
5. Apa efek samping akibat minum obat DM dan Hipertensi ?
6. Apa kemungkinan yang membuatnya dianjurkan operasi mata ?
7. Mengapa rabaan dan cubitan masih dapat dirasakan ?
8. Apakah ada hubungan antara DM dan hipertensi yang dialaminya dengan
keluhan batuk dan sesak nafas sejak semingu yang lalu ?
9. Apakah ada hubungan antara posisi terjatuhnya dengan keluhan yang dialami
sekarang ?
10. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah lansia terjatuh ?
(prefentif & promotif )
11. Bagaimana tindakan yang dilakukan terhadap lansia yang terjatuh ?
12. Bagaimana prognosis dan komplikasi jatuh pada lansia

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa
mampu memahami dan menjelaskan hal-hal
mengenai peristiwa jatuh pada lansia.

SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa
mampu memahami dan menjelaskan :

1. Definisi jatuh.
2. Epidemiologi jatuh pada lansia.
3. Faktor predisposisi jatuh pada lania.
4. Efek terjatuh pada lansia.
5. Tatalaksana promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif terhadap jatuh pada lansia.
6. Prognosis terjatuh pada lansia.

JATUH PADA
LANSIA
Definisi
Prognosis
Tatalaksana
Efek
F. Resiko
Edpidemiologi
Penyebab
P. Diagnosis
DEFINISI JATUH
Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita
atau saksi mata, yang melihat kejadian mengakibatkan
seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai/tempat
yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran
atau luka (Darmojo, 2004).

Jatuh merupakan suatu kejadian yang menyebabkan subyek
yang sadar menjadi berada di permukaan tanah tanpa
disengaja. Dan tidak termasuk jatuh akibat pukulan keras,
kehilangan kesadaran, atau kejang. Kejadian jatuh tersebut
adalah dari penyebab yang spesifik yang jenis dan
konsekuensinya berbeda dari mereka yang dalam keadaan
sadar mengalami jatuh (Stanley, 2006).

EPIDEMIOLOGI JATUH PADA LANSIA
IPD UI ( 2006 ) Kejadian jatuh dilaporkan terjadi sekitar 30% > 65 th tiap
tahun :
dan 40% - 50% dari mereka berusia > 80 th
dan 1/3 dari mereka yg berusia > 65 th dan tinggal di
rumah (komunitas) mengalami 1x jatuh setiap tahun
Tinetti (1992) di AS 30 % lansia > 65 th dan 50 % jatuh berulang

Reuben dkk di AS, 1/3 populasi lansia setiap tahun jatuh

Kane dkk (1994) ada 1/3 lansia menderita jatuh setiap tahun

Reuben (1996) resiko untuk terjadinya perlukaan akibat jatuh merupakan
efek gabungan penurunan respon perlindungan diri
ketika jatuh dan besar kekuatan terbantingnya.
PENYEBAB
JATUH PADA LANSIA
Penyebab jatuh pada lansia
biasanya merupakan gabungan
beberapa faktor, antara lain : (kane,
1994; reuben, 1996; tinetti, 1992;
campbell, 1987; brocklehurst, 1987).

1. Kecelakaan : merupakan penyebab
jatuh yang utama (30-50% kasus jatuh
lansia)
Murni kecelakaan misalnya terpeleset,
tersandung
Gabungan antara lingkungan yang jelek
dengan kelainan2 akibat proses menua
misalnya karena mata kurang awas, benda2
yang ada dirumah tertabrak, lalu jatuh.

2. Nyeri kepala dan atau vertigo
3. Hipotensi orthostatic :
Hipovolemia/ curah
jantung lemah
Disfungsi otonom
Penurunan kembalinya
darah vena ke jantung
Terlalu lama berbaring
Pengaruh obat2 hipotensi
Hipotensi sesudah makan
4. Obat-obatan
Diuretik/ antihipertensi
Antidepresen, trisiklik
Sedativ
Antipsikotik
Obat2an hipovolemik
Alkohol
5. Proses penyakit yang
spesifik
Kardiovaskuler : - aritmia,
stenosis aorta, sinkope
sinus carotis
Neurologi :
TIA, stroke, serangan
kejang, parkinson,
kompresi saraf spinal
karena spondilosis,
penyakit serebelum
6. Idiopatik
7. Sinkope
Drop attack (serangan
roboh)
Penurunan darahke otak
secara tiba2
Terbakar matahari
MENGAPA LANSIA
SERING TERJATUH ???
Perubahan postur tubuh
Kelemahan otot
Perubahan gaya berjalan
Osteoporosis
Arthritis
Perubahan ayunan
postural
Muskulo-
skeletal
Refleks melambat
Gangguan kognitif
Apraksia
Neuronal
Elastisitas lensa
Sel-sel foto resptor
Katarak
Visus menurun
Pupil mengecil
Visual
Degenerasi utriculus
dan sacculus
Vestibuler
Input sensoris dan kemampuan motorik
Instabilitas
Jatuh
FAKTOR RESIKO
A. Faktor Intrinsik

Penurunan sistem
sensorik
hipotensi ortostatik
proses penuaan dan
berbagai penyakit

B. Faktor Ekstrinsik

Lingkungan
Konsumsi obat

AKIBAT JATUH PADA LANSIA
a. Rusaknya jaringan
b. Fraktur pelvis, femur
c. Perawatan di rumah sakit
d. Jatuh menyebabkan penurunan kepercayaan
diri sehingga mengurangi gerak
e. Kematian

Mengapa Tungkai Pasien Tidak Dapat
Digerakkan ?
Posisi Jatuh Terpeleset
Gangguan Persarafan
Trauma Vertebrae
Lumbosakral
Hubungan Hipertensi dan DM
bisa membuat Jatuh
Hipertensi
Diuretika, anti hipertensi

DM
Komplikasi :
Retinopati Diabetik dan katarak
komplikata
KOMPLIKASI JATUH
1. Perlukaan/injuri
2. Disabilitas
3. Perawatan rumah sakit
4. Nursing home
5. Meninggal

PENDEKATAN DIAGNOSTIK
A. Riwayat penyakit (jatuh)
Seputar jatuh
Gejala yang menyertai
Kondisi komorbid yang relevan
Review obat-obatan yang diminum
Review keadaan

B. Pemeriksaan fisik
Tanda vital
Kepala dan leher
Jantung
Neurologi
Muskuloskletal

C. Assesment fungsional

Dilakukan observasi atau pencarian
terhadap:
Fungsi gait dan keseimbangan
Mobilitas
Aktifitas kehidupan sehari-hari

PENCEGAHAN
a. Identifikasi faktor resiko
Perlu dialakukan assesmen keadaan
sensorik. Neurologis, musculoskeletal
dan penyakit sistemik yang sering
mendasari/menyebabkan jatuh.
Seperti keadaan lingkugan
Obat2an (hipotensi postural,
hipoglikemik)-secara selektif dan
penjelasan yang komprehensif.
b. Penilaian gaya berjalan dan
keseimbangan
harus dievaluasi keseimbangan
badannya dalam melakukan
gerakan pindah tempat, pindah posisi
untuk mencegah terjadinya jatuh pada
lansia. Bila sangat berisiko, maka
diperlukan bantuan latihan oleh
rebhabilitasi medik.

c. Mengatur atau mengatasi faktor
situasional
Fator situasional yang bersifat
serangan akut/eksaserbasi akut
penyakit yang diderita lansia dapat
dicegah dengan pemeriksaan rutin
kesehatan lansia secara periodik.

PENATALAKSANAAN
a. Pengelolaan Gangguan Penglihatan
b. Pengelolaan Gangguan
Keseimbangan
c. Intervensi Obat-obatan
d. Intervensi Lingkungan
e. Pemakaian Alas Kaki
f. Intervensi Pendidikan/Pengetahuan
yang Berhubungan Jatuh

PROGNOSIS

Prognosis pada kasus bergantung pada :
Riwayat penyakit sebelumnya, lama
penyakit sebelumnya yang sudah dialami
pasien, kondisi pasien pada saat ini, dan
berbagai faktor resiko yang mungkin
terjadi pada pasien. Pengobatan pasien
ini meliputi multidisiplin ilmu, jadi
prognosis sangat bergantung pada
berbagai aspek di atas.

REFERENSI
1. Gallo,Joseph.1998.Buku Saku
Gerontologi.Jakarta:Buku Kedokteran EGC
2. Nugroho, Wahjudi.1995.Perawatan Lanjut
Usia.Jakarta:Buku Kedokteran EGC
3. IPD UI. 2006
4. Darmojo, Boedhi R. 2004. BukuAjar : Geriatri
( Ilmukesehatan usia lanjut ).Edisi 3. Jakarta
:FKUI

Anda mungkin juga menyukai