LANSIA
DAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
PSIKOSOSIAL DAN
SPIRITUAL LANSIA
Pokok bahasan
• Pendahuluan
• Kesehatan jiwa lansia
• Jenis-gangguan jiwa pada lansia
• Prinsip penanganan gangguan jiwa pada lansia
• Pemenuhan kebutuhan psikososial lansia
• Pemenuhan kebutuhan spiritual pada lansia
Pendahuluan
Pendahuluan
• Demensia: kondisi seseorang dengan penurunan daya kerja otak yang progresif, sehingga tidak dapat lagi
melakukan aktivitas hariannya.
• Demensia (WHO): Sindrom neurodegeneratif yang timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan
progesif disertai dengan gangguan fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan
mengambil keputusan
• Demensia mempengaruhi kemampuan orang dengan demensia untuk mengingat, berpikir, berekspresi-
emosi dan berperilaku.
• Umumnya terjadi pada usia lanjut, namun bisa terjadi pada usia lebih muda.
PREVALENSI DEMENSIA
• Gangguan Kognitif
• Perubahan perilaku
Gambaran klinis Demensia
Pedoman diagnosis Demensia
Berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia/PPDGJ-III
• Lansia ( ≥ 60 thn)
dpt Penyebab • Gangguan daya
ingat/intelegensi
delirium • Gangguan pada system
saraf otak
Penyakit medik
Obat-obatan Pembedahan
Kelebihan obat-obatan, • Postoperative
keracunan alcohol,penggunaan • Hip surgery
NAPZA • Duration of operation
Tipe dan Gejala Klinis Delirium
Ada 3 tipe:
1. Hiperaktif
2. Hipoaktif
3. Campuran
DIAGNOSIS DAN SKRINING DELIRIUM
*U.S Department of Health and Human Services. Mental Health : Report of Surgeon General; 1999
Gejala kecemasan pada lansia :
Perasaan khawatir atau takut yang tidak rasional akan kejadian
yang akan terjadi
Penilaian :
Tujuan:
Lansia dikatakan sehat secara mental bukan hanya terhindar dari gejala gangguan jiwa, tetapi
berkaitan kemampuan menyesuaikan diri secara aktif dalam menghadapi masalah dan kondisi diri
Mengenali Kebutuhan Para Lansia
Merasa puas dengan hidup, rasa damai
sejahtera, integrity baik, dll
• Fisik: lapar, nyeri, terlalu dingin, terlalu panas, gatal, pusing dan lain-lain
• Emosional: Rasa aman, kebingungan, disorientasi, tidak stabil, tidak
familiar, khawatir.
5 Kebutuhan Emosional pada Lansia:
• Kebutuhan untuk merasa berguna
• Kebutuhan untuk merasa diperlukan
• Kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
• Kebutuhan untuk memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan
• Kebutuhan untuk tetap memiliki harga diri
Penanganan psikososial pada gangguan jiwa lansia
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan dan harapan yang dimiliki manusia untuk menemukan
makna, tujuan, dan nilai dalam hidupnya
Kebutuhan tersebut dapat secara khusus bersifat religius, tetapi bahkan individu yang tidak
memiliki keyakinan agama atau bukan anggota dari suatu keyakinan religius yang terorganisir
memiliki sistem kepercayaan yang memberi makna dan tujuan hidup mereka
Kebutuhan akan ketenangan pikiran, kebutuhan untuk mengatasi keputusasaan dan rasa
bersalah, dan untuk menemukan makna dan tujuan hidup sebagai kebutuhan eksistensial
Kebutuhan Religi-Spiritual pada lansia
• Dalam penanganan Kesehatan jiwa lansia selain diperlukan bantuan Kesehatan fisik juga
diperlukan penanganan secara psikososial-spiritual
• Dampak gangguan jiwa lansia lebih ringan bila adanya pendekatan spiritual mengingat
masyarakat Indonesia sangat kental dengan kegiatan agama
• Penerimaan, rasa syukur, cinta kasih, ketabahan dalam kesulitan, kekaguman, memaafkan
sebagai bentuk afirmasi spiritualitas
• Kesejahteraan spiritual bisa dinilai dengan menggunakan Spiritual Well Being Scale (SWBS)
APLIKASI DUKUNGAN RELIGI-
SPIRITUAL
Memberi ruang, dukungan, dan bantuan untuk beribadah.
Tetap aktif berkegiatan terkait religi/ ibadah
Doa → secara lisan maupun dalam hati menimbulkan sugesti/ keyakinan yang
positif
Berserah diri pada Tuhan menimbulkan perasaan aman, tenteram, mengurangi
kecemasan dan perasaan ketiadaan pertolongan
Tujuan akhir: ketenangan batin → mampu menyesuaikan diri/situasi, mampu
merasakan kesenangan/kebahagiaan hidup
Penutup